Anda di halaman 1dari 16

OLAHRAGA TINJU

Disusun Oleh:

1. Rika Via Astuti (1813051011)


2. Aditya hilabi (1813051044)
3. Yudha Putra Bimantoro (1813051063)
4. Lulu Khaira Hanifah (1813051065)

Mata Kuliah: PUOR

Dosen: Drs. Herman Tarigan, M.Pd / Lungit Wicaksono, M.Pd

JURUSAN PENJASKESREK

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………..1

Bab I. Pendahuluan………………………………………………………………….

I. Latar Belakang …………………………………………………………...


II. Rumusan Masalah …………………………………………………………
III. Tujuan Penulisan …………………………………………………………

Bab II. Pembahasan ……………………………………………………………….....

A. Sejarah-Sejarah Olahraga Tinju ……………………………………………..


B. Perubahan Peraturan Olahraga Tinju …………………………………………
C. Teknik Dasar Olahraga Tinju…………………………………………………..

Bab III. Penutup ……………………………………………………………………….

1. Sinopsis Pengarang …………………………………………………………….


Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

  Fenomena saat ini tinju merupakan suatu pertandingan yang bergengsi di mata
masyarakat Indonesia. Dari kontra diksi tujuan tersebut maka Islam mengkaji tinju dari sela-sela
atau sisi kemashlahatan atau kemudhorotannya.

      Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki jasmani yang kuat,dan salah satu
caranya adalah dengan berolahraga, Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian terhadap jasad
dengan melatih otot, menguatakan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan
banting. Seperti yang kita ketahui bermacam-macam olahraga yang kita kenal di Indonesia. Kita
mengenal dua jenis olahraga kejam yaitu Tinju dan Gulat, Sedangkan tujuan olahraga ini adalah
melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad
lawan. Namun Apakah semua hal yang dinamai olah raga di bolehkan dalam Islam.

Hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun olahraga
yang langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh sebagai sasaran untuk
meraih kemenangan merupakan olah raga yang menyerempet pada cacat seumur hidup  

II. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana sejarah tinju?
2. Apa saja peraturan dari olahraga tinju?
3. Apa saja teknik-teknik dasar pada olahraga tinju?

III. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahuin sejarah olahraga tinju
2. Untuk mengetahui peraturan yang ada di olahraga tinju
3. Untuk mengetahui teknik dasar yang ada pada olahraga tinju
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH-SEJARAH OLAHRAGA TINJU

1. Sejarah Perkembangan olahraga Tinju Di Dunia dan Di Indonesia

 Sejarah Tinju Di Dunia

Pada mulanya, pertama kali olahraga Boxing atau Tinju ini dipertandingkan pada suatu
pentas olahraga oleh bangsa Romawi, Mesir, serta Yunani. Pada zaman dahulu, tercatat dalam
sejarah emas tinju, ada seorang petinju legendaris bernama Theagenes yang berasal dari Thaos,
Yunani. Dia merupakan sang juara pada perayaan pesta olahraga Olimpiade kuno tahun 450 M.
Namun pada kala itu, pertandingan tinju bisa berakhir pada kematian karena di zaman
Theagenes, olahraga tinju ini menggunakan sarung tangan besi. Sudah tidak heran melihat
banyak lawannya yang tewas usai melawannya. Tercatat sebagai rekor, jumlah pertandingannya
sebanyak 1.406 kali.

Lalu seiring dengan perkembangan zaman. Sarung tinju bukan lagi mengunakan besi,
namun dari bahan lunak seperti saat ini. Kemudian kelas-kelas dalam olahraga ini mulai
diperkenalkan oleh seorang petinju dari Inggris pertama kali pada tahun 1973. Berdasarkan dari
berat badannya. Kelas paling ringan adalah kelas Straw, berat petinju di kelas ini adalah 47,61
Kg – 58,98 Kg. Sedangkan kelas yang paling berat atau disebut dengan kelas berat, petinju di
kelas ini mempunyai berat minimal 90 kg lebih.

Olahraga Boxing atau Tinju termasuk juga sebagai salah satu jenis cabang beladiri.
Pertandingan dilakukan satu lawan satu. Dengan tujuan untuk menjatuhkan lawan, menggunakan
tangan yang diberi sarung tinju. Daerah yang boleh dipukul adalah dari pinggang hingga kepala.
Bila seorang petinju berhasil memukul kepala lawan hingga telak dan KO maka dia akan
dinyatakan sebagai pemenang, tetapi kemenangan juga dapat diperoleh dari banyaknya pukulan
sah yang masuk.

Waktu melakukan pertandingan dilakukan berdasarkan ronde. Setiap rondenya diberi


waktu 3 menit untuk melakukan pertarungan. Setelah itu diberi waktu istirahat 2 menit, di antara
setiap ronde. Pertandingan diadakan disebuah arena dinamakan ring. Walau mempunyai nama
yang bisa diartikan berbentuk bulat, tetapi ring rinju berbentuk segi empat. Sedangkan para
penonton akan melihat pertandingan, dari pinggir ring ditempat duduk yang disediakan.

Olahraga tinju termasuk dalam kategori olahraga yang sangat keras. Petinju yang
melakukan pertarungan, mempunyai resiko yang sangat besar. Selain berakibat cacat, resiko
kematian juga dapat terjadi. Tidak sedikit yang sudah mengalami resiko tersebut. Sudah tidak
heran apabila Anda sering mendengar, banyak petinju yang mengalami cacat dan memutuskan
untuk berhenti. Salah satunya adalah legenda hidup Muhammad Ali. Juara tinju kelas berat, yang
sangat terkenal di dunia. Dia menderita penyakit parkinson, akibat banyaknya menerima pukulan
di kepalanya.

Walau resiko yang dihadapi besar. Olahraga tinju termasuk olahraga populer, yang diminati
banyak orang, baik itu kaum pria maupun wanita, sudah banyak yang mengeluti olahraga keras
ini. Melakukan olahraga tinju bukan alasan supaya untuk pertandingan semata, tetapi untuk
menjaga diri dan menjaga kesehatan tubuh.

 Sejarah Tinju Di Indonesia

Tinju merupakan salah satu olahraga bela diri yang sangat populer di dunia dan banyak orang
mengenal tentang olahraga ini. Sebagai olahraga bela diri, pertandingan tinju mempertemukan
satu petinju berhadapan dengan petinju yang lain saat melakukan pertandingan. Setiap petarung
akan selalu berusaha untuk menjatuhkan lawan dengan cara memukul (meninju).

Seorang petinju dinyatakan sebagai pemenang jika dapat memukul lawannya tepat mengenai
sasaran dengan jumlah yang lebih banyak. Atau bisa juga ia dinyatakan pemenang pertandingan
tinju jika berhasil merobohkan/menjatuhkan lawan sehingga lawan tidak sanggup lagi untuk
meneruskan pertarungan.

Di Indonesia tinju masuk dan dipopulerkan oleh Hindia Belanda atau KNIL (Koninklijk
Nederlands Inside Large). Kalahnya Belanda oleh Jepang membuat pertinjuan kita seperti
kehilangan tanduk. Sehingga setiap pertandingan tinju yang diselenggarakan tidak ada organisasi
yang bertanggung jawab. Maka pihak kepolisian ingin mendirikan organisasi tinju. Didi Karta
Sasmita, Komandan Kepolisian di Jakarta, akhirnya mendirikan PERTIGU (Persatuan Tinju dan
Gulat) dengan ketuanya Frans Mendur pada tanggal 28 April 1955.

Menjelang Olimpiade Roma tahun 1960, Indonesia hendak ikut berpartisipasi. Ketentuan
IOC (International Olympic Commitee) mengharuskan ada organisasi tinju amatir yang mandiri
di Indonesia. Maka pada tanggal 30 Oktober 1959 berdirilah PERTINA (Persatuan Tinju Amatir
Indonesia).Olahraga tinju professional sempat dilarang dipertandingkan di Indonesia akibat
politik Indonesia pada waktu itu cenderung ikut blok sosialis. Maka pada tanggal 23 November
1961, Maladi selaku Menteri Olahraga melarang tinju profesional hidup di Indonesia.
Tinju di Indonesia terbilang sangat populer dengan lahirnya seorang juara tinju dunia seperti
Chris John. Chris John merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Johan
Tjahjadi (alias Tjia Foek Sem) dan Maria Warsini. Chris John mencatatkan rekor sebagai juara
dunia kelas bulu pertama yang berasal dari Indonesia, mencatatkan rekor sebagai petinju kedua
terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu sepanjang masa, serta mencatatkan rekor sebagai
peringkat kedua dalam daftar petinju yang paling sering mempertahankan gelar juara dunia kelas
bulu sepanjang masa. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar
juara dunia, setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.

2. Sejarah Para Atlit Memecahkan Rekor Pada Cabang Olahraga Tinju

Olahraga tinju tiada matinya. Begitu kata Richard Schaefer, promotor duel tinju Floyd
Mayweather Jr vs Canelo Alvarez, Sabtu (14/9/2013) atau Minggu WIB. Duel ini diprediksi
menghasilkan 200 juta dollar AS (Rp 2,25 triliun). Mayweather bakal meraup sedikitnya Rp 465
miliar. Duit sebanyak itu akan dipetik Mayweather dari 12 ronde duel perebutan gelar kelas
welter super versi WBA dan WBC lawan Alvarez, pemegang sabuk juara, di MGM Grand
Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Kedua petinju sama-sama belum pernah kalah.
Rekor penampilan ”Money”–julukan Mayweather–adalah 44-0-0 (26 KO). Ia selalu menang
dalam 44 laga, 26 di antaranya lewat kemenangan KO. Alvarez 42–1-0 (30 KO). Duel akbar itu
bakal ditayangkan lewat jaringan televisi berbayar di berbagai negara dengan sistem ketengan
(pay-per-view). Sekali menonton tayangan laga tersebut, pemirsa pemilik televisi dikenakan
biaya 74,95 dollar AS (Rp 839.000) untuk format HD. Itu harga termahal untuk tayangan satu
laga dalam sejarah tinju. Bagi pemirsa di AS, mereka mendapat bonus tayangan duel tinju kelas
63,5 kilogram, Danny Garcia versus Lucas Matthysse. "Sabtu nanti bakal jadi malam senilai 200
juta dollar (Rp 2,25 triliun)," kata Richard Schaefer, bos Golden Boy Promotions, pihak
promotor. ”Olahraga tinju hampir tidak ada matinya.” ”Target saya, memecahkan rekor,” ujar
Schaefer. ”Kami akan melayani dua juta rumah, tontonan sistem berbayar ketengan terbesar
dalam olahraga tinju.” Rekor penjualan tayangan tinju dengan sistem berbayar ketengan adalah
duel Mayweather versus Oscar De La Hoya tahun 2007, yang menembus angka 2,4 juta pembeli.
Sejak tayangan Mayweather Jr vs Canelo Alvarez ditawarkan, pihak promotor telah meraup 1,5
juta pembeli. Tiket Rp 105 juta Mahalnya duel Mayweather (AS) versus Alvarez (Meksiko)
terlihat dari harga tiket menonton langsung laga itu. Dalam hitungan jam, hampir semua tiket
ludes. Namun, hingga hari Kamis waktu setempat, masih tersedia tiket lantai utama seharga
9.422 dollar (sekitar Rp 105,5 juta). Sejumlah selebritas olahraga telah memesan tiket itu, seperti
Magic Johnson dan Kobe Bryant, sosok ternama di panggung bola basket. Keduanya memesan
kursi terdepan, persis di samping ring. Alvarez (23 tahun) adalah bintang besar di ranah tinju
Meksiko. Ia sudah lama santer disebut bakal jadi penantang Mayweather setelah Mayweather
mengalahkan De La Hoya pada 2009. Di bursa-bursa judi,

Mayweather lebih diunggulkan. Petinju berusia 36 tahun itu memang menjadi magnet. Dari
segi bayaran, ia juga bakal memperoleh lebih dari delapan kali lipat uang bayaran untuk Alvarez.
Rp 12,9 miliar per menit Dari rencana 12 ronde, Mayweather bakal memanen sedikitnya 41,5
juta dollar AS (Rp 465 miliar). Dengan satu ronde berdurasi tiga menit, maka ia dibayar Rp 12,9
miliar per menit. Angka bayaran ini jauh di atas bayaran pesepak bola termahal di dunia, Gareth
Bale, yang digaji Real Madrid 300.000 poundsterling (Rp 5,2 miliar) per pekan atau Rp 31,4 juta
per jam atau Rp 523.000 per menit. Dari hitungan bayaran per menit penampilan itu pula,
bayaran Mayweather juga lebih besar dari hadiah yang diterima sprinter Jamaika, Usain Bolt,
saat menjuarai 100 meter Liga Berlian di Brussels, Belgia, awal bulan ini. Saat itu, Bolt dibayar
40.000 dollar AS (sekitar Rp 462 juta) dalam 9,80 detik penampilannya. Jika dihitung
penampilan per detik Bolt meraih Rp 46,2 juta, sama artinya ia memetik Rp 2,7 miliar per menit.
Angka itu jauh di bawah Mayweather yang mencapai Rp 12,9 miliar per menit. Dengan bayaran
itu, pendapatan Mayweather dari dua laga tinju tahun ini sebesar 73 juta dollar AS (Rp 815,8
miliar). Majalah Sports Illustrated menaksir, ia bakal meraup 90 juta dollar AS (lebih dari Rp 1
triliun) dan menjadi atlet berbayaran tertinggi di AS.

3. Sejarah Badan Penyelengaraan Olahraga Tinju

Persatuan Tinju Amatir Indonesia, yang biasa disingkat menjadi Pertina adalah badan


tinju di Indonesia yang berdiri pada 30 Oktober 2004. Sebagai badan tinju amatir, Pertina berada
di bawah naungan AIBA sebagai badan tinju amatir sedunia.

4. Sejarah Pertama Kali di Pertandingkan Olahraga Tinju

Olahraga tinju pertama kali dipertandingkan oleh bangsa Romawi, Mesir serta Yunani.
Petinju legendaris yang sampai sekarang masih menjadi catatan sejarah emas adalah Theagenes
yang berasal dari Thaos Yunani. Dia menjadi juara pada pesta olimpiade kuno tahun 450
(masehi). Selama karirnya dia pernah melakukan pertandingan 1.406 kali. Pada waktu itu petinju
sudah menggunakan sarung tinju seperti saat ini, namun bahannya terbuat dari besi. Maka tidak
mengherankan bila banyak lawan yang langsung mati seketika gara-gara terkena pukulan tangan
bersarung besi itu. Kemudian sarung tinju yang bentuknya seperti sekarang ini pertama kali
dikenalkan oleh seorang petinju dari Inggris pada tahun 1973.
B. PERUBAHAN PERATURAN Pada OLAHRAGA TINJU

1. Peraturan Tinju Pada Zaman Yunani Kuno

Pertandingan tinju Yunani Kuno adalah sejenis olahraga kuno dari setidaknya abad ke-8 SM


(berdasarkan puisi Iliad karya Homer) yang dilaksanakan dalam berbagai konteks sosial
di Yunani. Sebagian besar bahan sumber mengenai tinju Yunani Kuno yang diketahui ada berada
dalam kondisi tidak lengkap atau sekadar legenda sehingga sulit untuk mengetahui peraturan
pertandingan, adat dan sejarah olahraga ini dengan rinci. Meskipun begitu, jelas bahwa
pertarungan tinju menggunakan sarung tangan tinju

Hingga sekitar 500 SM himantes digunakan sebagai pelindung buku jari dan tangan.
Himantes merupakan tali kulit yang terbuat dari kulit lembu dengan panjang sekitar 3 hingga 3,7
meter yang membungkus mengelilingi tangan dan buku jari beberapa kali.
Pada sekitar 400 SM sphairai mulai digunakan. Sphairai sangat mirip dengan himantes.
Perbedaan terbesarnya adalah adanya bantalan di bagian dalam dan kulit di bagian luarnya lebih
keras. Tak lama setelah sphairai mulai digunakan, oxys juga diperkenalkan dalam tinju. Oxys
terdiri dari beberapa balutan kulit tebal yang mengelilingi tangan, pergelangan tangan, dan
lengan bawah. Bulu domba dikenakan di lengan bawah untuk menghapus keringat. Penahan
yang terbuat dari kulit dikenakan hingga lengan bawah untuk memberikan dukungan yang lebih
besar kala meninju dan buku jari juga diperkuat dengan kulit.
Korykos adalah ekivalen dengan kantong tinju modern, digunakan untuk latihan
di Palaestra dan diisi dengan pasir, tepung, atau padi-padian. Peraturan tinju Yunani Kuno yang
diterima sejarawan saat ini diketahui berdasarkan referensi dan gambar-gambar bersejarah.
Sedikitnya sumber dan bahan referensi yang tersisa mengakibatkan peraturan-peraturan tersebut
hanya bisa diduga.

 Tidak boleh merangkul atau bergulat


 Pukulan apapun menggunakan tangan diizinkan namun tidak boleh mencungkil
menggunakan jari
 Ring tinju tidak digunakan
 Tidak ada ronde atau batasan waktu
 Kemenangan diputuskan ketika salah seorang petinju menyerah atau tak mampu
melanjutkan pertandingan
 Tidak ada klasifikasi berat; lawan dipilih secara acak
 Para petinju boleh memilih untuk saling memukul tanpa boleh bertahan jika pertandingan
berjalan terlalu lama

Sebuah pertandingan tinju biasanya terdiri dari beberapa putaran ditentukan tiga menit, total
sampai 12 putaran (sebelumnya 15). Semenit biasanya menghabiskan antara masing-masing
putaran dengan para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima saran dan perhatian dari
pelatih dan staf. Pertarungan dikendalikan oleh wasit yang bekerja di dalam cincin itu untuk
menilai dan mengontrol perilaku para pejuang, aturan pada kemampuan mereka untuk melawan
aman, jumlah pejuang mengetuk-down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai dengan tiga
hakim biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan menetapkan poin untuk para
petinju, berdasarkan pukulan yang menghubungkan, pertahanan, knockdowns, dan lainnya, lebih
subjektif, tindakan. Karena gaya terbuka tinju menilai, banyak perkelahian hasil kontroversial, di
mana salah satu (atau keduanya) pejuang percaya mereka telah "dirampok" atau tidak adil
menolak kemenangan. Setiap pejuang memiliki sudut ditugaskan dari cincin, di mana pelatih
nya, serta satu atau lebih "detik" dapat diberikan pada pesawat tempur di awal pertempuran dan
di antara putaran. Setiap petinju masuk ke dalam cincin dari sudut mereka ditugaskan pada awal
setiap putaran dan harus berhenti berjuang dan kembali ke sudut mereka pada akhir putaran
isyarat dari masing-masing.

Sebuah pertarungan di mana jumlah yang telah ditetapkan lolos ronde ditentukan oleh hakim,
dan dikatakan "pergi ke" jarak. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi pada akhir melawan diatur
pemenangnya. Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan split yang mungkin, seperti juga
menarik.Seorang petinju dapat memenangkan pertarungan sebelum keputusan dicapai melalui
suatu sistem gugur; buti tersebut dikatakan telah berakhir "di dalam" jarak jauh. Jika pejuang
adalah knocked down selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah menyentuh petinju lantai
kanvas cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari kaki sebagai akibat dari pukulan lawan
dan tidak tergelincir, sebagaimana ditentukan oleh wasit, wasit mulai menghitung sampai
kedatangan tempur ke kaki nya dan dapat dilanjutkan. Jika wasit menghitung sampai sepuluh,
maka petinju terlanda diperintah "knocked out" (apakah sadar atau tidak) dan petinju lainnya
adalah pemenang diperintah oleh knockout (KO). A KO "teknis" (TKO) mungkin juga, dan
diperintah oleh wasit, dokter berkelahi, atau sudut pejuang jika pejuang tidak dapat dengan aman
terus berjuang, berdasarkan luka atau yang dinilai mampu secara efektif membela diri. Banyak
yurisdiksi dan lembaga sanksi juga memiliki aturan "tiga-AAA", di mana tiga knockdowns
dalam hasil putaran diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri "delapan" aturan menghitung
juga mungkin berlaku. Wasit ini memberikan hak untuk masuk dan mengelola hitungan delapan
sampai seorang pejuang yang dia mungkin merasa dalam bahaya, bahkan jika tidak ada
pemukulan sampai roboh telah terjadi. Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat
tempur, dan memutuskan apakah dia fit untuk melanjutkan. Untuk tujuan penilaian, berdiri
delapan perhitungan yang diperlakukan sebagai sebuah pemukulan sampai roboh.

Secara umum, petinju dilarang memukul di bawah sabuk, memegang, tersandung,


mendorong, menggigit, meludah atau gulat. celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga
lawan tidak diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha. Mereka juga dilarang
menendang, kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian dari lengan lain dari buku-buku
jari dari kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan siku, bahu atau lengan, serta dengan
sarung tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian dalam , belakang atau samping tangan).
Mereka juga dilarang dari memukul belakang, belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-
punch") atau ginjal. Mereka dilarang memegang tali untuk dukungan ketika meninju, memegang
lawan sementara meninju, atau merunduk di bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah
pinggang lawan, tidak peduli jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah defensif di mana
petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk menciptakan jeda - rusak oleh
wasit, pesawat tempur masing-masing harus mengambil langkah penuh kembali sebelum
meninju lagi (alternatif, wasit mungkin langsung para pejuang untuk "punch" dari permainan
kata-kata tersebut). Ketika petinju adalah dirobohkan, petinju lain harus segera menghentikan
pertempuran dan pindah ke sudut ring netral terjauh sampai wasit telah baik memerintah gugur
atau disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.

Pelanggaran aturan ini dapat memutuskan "pelanggaran" oleh wasit, yang mungkin
mengeluarkan peringatan, mengurangi poin, atau mendiskualifikasi seorang petinju bersalah,
menyebabkan kerugian otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas dari busuk.
Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang mencegah perlawanan dari
terus biasanya menyebabkan petinju yang melakukan itu akan didiskualifikasi. Sebuah pesawat
tempur yang menderita suatu kebetulan-pukulan rendah dapat diberikan sampai lima menit untuk
pulih, setelah itu mereka dapat memerintah tersingkir jika mereka tidak mampu untuk
melanjutkan. Terkadang pelanggaran yang menyebabkan cedera mengakhiri pertarungan yang
dapat menyebabkan hasil yang "" tidak ada kontes, atau menyebabkan perjuangan untuk pergi ke
keputusan jika cukup putaran (biasanya empat atau lebih, atau setidaknya tiga dalam empat
putaran berperang) yang telah lulus.

2. Peraturan Tinju Pada Zaman Sekarang

 Peraturan pertandingan tinju pada zaman Yunani Kuno sebenarnya sama dengan perarutaran
di zaman sekarang. Peraturan- peraturan tersebut kemudian dijadikan dasar dalam peraturan
olahraga tinju sekarang ini.  Adapun peraturan olahraga tinju sekarang ini adalah sebagai
berikut. 
1. Tidak boleh memukul kepala pada bagian belakang. 
2. Tidak boleh memukul daerah vital atau alat kelamin lawan. 
3. Tidak boleh memukul lawan apabila lawan sudah tidak berdaya atau menyerah. 

Dalam sebuah pertandingan tinju ada istilah knock down, yaitu suatu keadaan petinju yang
terjatuh karena pukulan lawan. Petinju yang terjatuh tersebut diberikan waktu oleh wasit sampai
hitungan 10 untuk bangkit kembali dan meneruskan pertandingan. Apabila petinju tersebut tidak
dapat bangkit kembali, maka dinyatakan kalah dan disebut juga dengan istilah K.O. 

Apabila petinju membuat lawannya K.O, maka petinju tersebut harus menghentikan
pukulannya ketika lawan terjatuh dan menuju sudut putih yang ditunjukkan oleh wasit untuk
berdiri sampai lawan bangkit kembali dan siap melanjutkan pertandingan. 

Peraturan tersebut harus dilaksanakan oleh para petinju. Wasit mempunyai hak untuk
memberikan peringatan kepada petinju yang melanggar peraturan tersebut. Bahkan, wasit berhak
mendiskualifikasi pemain yang melanggar aturan. 
C. TEKNIK DASAR OLAHRAGA TINJU

Dalam olahraga tinju diperlukan latihan teknik dasar tinju. Pada dasarnya, para pemain tinju
harus mempunyai ketangkasan dan tubuh yang kokoh. Latihan bagi pemula dapat dimulai
dengan latihan beban biasa, dips, push up, pull up, dan jongkok agar otot-otot tubuh terbentuk,
karena itu adalah salah satu aspek penting di dalam olahraga. Selain itu, stamina yang baik juga
merupakan modal utama dalam olahraga. Satu hal lagi yang paling penting adalah
mempersiapkan mental yang kuat selama latihan. 

Latihan fisik dapat dilakukan secara rutin, seperti berenang, berjalan, dan bersepeda, serta
latihan kebugaran di gimnasium. Selain itu, pola makan juga harus dijaga dengan menghitung
kebutuhan kalori dan nutrisi bagi tubuh agar seimbang karena dipakai untuk olahraga. Terakhir,
melatih diri untuk mengontrol hawa nafsu dapat dilakukan dengan meditasi atau yoga. 

Setelah melakukan latihan pembentukan otot dan fisik, latihan dasar olahraga tinju adalah
melatih pukulan. Sebelum latihan pukul, berikut ini beberapa istilah pukulan di dalam olahraga
tinju:

1. Pukulan Hook
Pukulan ini bisa dilakukan dengan melontarkannya ke arah badan lawan atau kepala, manapun
asalkan tidak sedang dilindungi. Pukulan hook paling sering juga dikombinasi dengan jenis
pukulan lainnya, namun kelemahannya adalah lontaran pukulaan yang sifatnya hanya menyapu.
Karena dengan demikian, kita bisa menjadi lebih mudah terserang atau memperoleh pukulan
balasan dari lawan.

2. Pukulan Jab

 Jab ini adalah pukulan pembuka pada olahraga tinju, yakni dengan mengarahkan pukulan lurus
ke depan. Arah target bisa saja ke badan lawan atau bahkan wajahnya. Apabila petinju bergaya
ortodoks, maka tangan kirilah yang dilontarkan untuk pukulan jab ini. Bila petinju bergaya kidal,
otomatis pukulan jab dieksekusi menggunakan tangan kanan yang dilontarkan ke depan secara
lurus. Pukulan pendek ini memang sengaja dilakukan melalui tangan depan yang justru lebih
lemah dengan tujuan agar lawan menjauh dari kita. Para petinju yang sudah profesional pada
umumnya akan memilin pergelangan tangan sekaligus lengan mereka sebelum berkontak dengan
lawan di depannya.
3. Pukulan Uppercut

Pukulan pendek lainnya dalam tinju selain pukulan jab adalah pukulan uppercut. Pada umumnya
pukulan ini menjadi andalan karena mampu membuat lawan KO. Jenis pukulan ini pun menjadi
sangat penting bagi para pemula untuk menguasainya. Pukulan uppercut biasanya bisa dilakukan
dengan membentuk huruf V pada tangan dan siku, lalu dilontarkan dari arah bawah dengan
target utama perut dan dagu lawan. Ulu hati juga termasuk menjadi sasaran yang bisa kita
fokuskan saat hendak menggunakan teknik pukulan uppercut ini. 

4. Pukulan Silang

Pukulan silang pun menjadi salah satu teknik tinju yang para pemula wajib untuk ketahui
sekaligus latih dengan baik. Agak berbeda dari pukulan jab, lontaran pukulan memang mengarah
lurus ke depan tubuh, namun tangan perlu digerakkan melintasi badan ke atas sedikit sambil
memberikan kekuatan penuh di tangan tersebut. Pada jenis pukulan silang ini, agar lontaran
pukulan sukses dengan kekuatan yang cukup besar dan sempurna, maka kita perlu
memanfaatkan bagian bahu. Bahu inilah yang menjadi pemberi tenaga di pukulan silang yang
pada akhirnya bisa dieksekusi dengan baik.

5. Pukulan Kombinasi

Saat teknik pukulan dasar pada tinju untuk pemula telah dikuasai dengan baik, maka pukulan
kombinasi pun bisa dilakukan. Kombinasi antara pukulan jab dan silang adalah jenis pukulan
kombinasi yang banyak diaplikasikan oleh para petinju kebanyakan. Kedua pukulan tersebut
dapat disatukan dan merupakan kombinasi pukulan kuno yang tergolong efektif bila digunakan
untuk memukul lawan. Selain itu, kombinasi pukulan lainnya dengan efektivitas tinggi adalah
kombinasi kuno tadi ditambah juga dengan pukulan hook. Untuk melakukannya, gunakan tangan
kanan di mana pukulan jab dilakukan dengan tangan kiri di mana pukulan silang menggunakan
tangan kanan bisa menyusul, lalu sebagai akhir pukulan adalah pukulan hook yang dieksekusi
dengan tangan kiri.
6. Menangkis, Memblokir dan Menghindar

Teknik lainnya di dalam tinju yang para pemula harus tahu dan kuasai adalah menangkis
sekaligus juga memblokir pukulan lawan. Pada waktu menangkis, pastikan kedua sarung tangan
diangkat ke atas lalu dagu diturunkan. Sebagai alternatif tangkisan, kita juga bisa menggunakan
kedua tangan saat lawan memukul ke arah kita. Pada waktu memblokir pukulan lawan, kedua
tangan bersarung tinju dapat dirapatkan di depan dada dan wajah. Dampak pukulan dari lawan
hanya akan dirasakan oleh kedua sarung tangan sehingga tubuh tak akan merasakan apapun.
Namun, perhatikan juga waktu yang tepat untuk menyerang balik agar tidak terus-menerus
dalam kondisi memblokir. Pada waktu menghindar, inti dari teknik ini adalah gerakan memutar
pinggang serta bahu secara tajam. Saat lawan menyerang dengan pukulannya yang ditargetkan
pada kepala kita, segera putar pinggang sekaligus bahu dengan cepat. Tinju tak hanya tentang
memukul, namun juga bagaimana kita bisa membuat pukulan lawan terminimalisir dengan baik.
BAB III

PENUTUP

1. SINOPSIS PENGARANG
DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan, Abdul Aziz. Tinju Olahraga Beresiko Tinggi. Jakarta: PT. Delta
pamungkas. 2004

Anda mungkin juga menyukai