Anda di halaman 1dari 19

Perlawanan Goa

Kerajaan Goa merupakan salah satu kerajaan yang sangat terkenal di


Nusantara
Pusat pemerintahannya berada di Somba Opu yang sekaligus menjadi
pelabuhan Kerajaan Goa
Goa anti terhadap tindakan monopoli perdagangan. Masyarakat Goa ingin
hidup merdeka dan bersahabat kepada siapa saja tanpa hak istimewa
Masyarakat Goa senantiasa berpegang pada prinsip hidup sesuai dengan
kata-kata Tanahku terbuka bagi semua bangsa, Tuhan menciptakan tanah
dan laut, tanah dibagikannya untuk semua manusia dan laut adalah milik
bersama. Dengan prinsip keterbukaan itu maka Goa cepat berkembang
Pelabuhan Somba Opu memiliki posisi yang strategis dalam jalur
perdagangan internasional.
Pelabuhan Somba Opu telah berperan sebagai bandar perdagangan tempat
persinggahan kapal-kapal dagang dari timur ke barat atau sebaliknya.
Dengan melihat peran dan posisinya yang strategis, VOC berusaha keras
untuk dapat mengendalikan Goa dan menguasai pelabuhan Somba Opu serta
menerapkan monopoli perdagangan.
Pada tahun 1634, VOC melakukan blokade terhadap Pelabuhan Somba Opu,
tetapi gagal karena perahu-perahu Makasar yang berukuran kecil lebih lincah
menyusup ke pulau-pulau
Tanggal 7 Juli 1667, meletuslah perang Goa
Tentara VOC yang di kepalai oleh Cornelis Janszoon Spelman di tambah orang
Aru Palaka dan orang Ambon (Jonker Van Manipa) pasukan VOC menyerang
goa dari berbagai penjuru
Pertama pasukan Hasanudin berhasil menghalau tentara VOC, tetapi karena
persenjataan mereka lebih lengkap akhirnya VOC dapat mengalahkan
Hasanudin dengan ditandai adanya Perjanjian Bongaya tanggal 18 November
1667, yang isinya al:
1. Goa harus mengakui hak monopoli VOC
2. Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Goa
3. Goa harus membayar biaya perang
Tetapi Hasanuddin tidak mau melaksanakan isi perjanjian terebut karena
tidak sesuai dengan hati masyarakat Goa
Akhirnya pada tahun 1668 Hasanudin menghimpun kekuatan lagi untuk
menyerang VOC
Tetapi perlawanan tersebut dapat dipadamkan oleh VOC, dengan terpaksa
akhirnya Hasanudin melaksanakan isi perjanjian Bongaya
Benteng Goa pun jatuh ke tangan VOC dan benteng tersebut akhirnya diberi
nama Benteng Rotterdam
Orang Cina Berontak
Sejak abad ke-5 orang-orang Cina sudah mengadakan hubungan dagang ke
Jawa

Pada masa kerajaan bercorak hindhu-budha dan islam pun, orang cina sudah
tinggal di pesisir bahkan mereka menikah dengan orang jawa
VOC sengaja mendatangkan orang Cina untuk ke Jawa agar mendorong
kemajuan perekonomian di Jawa
Banyak orang Cina yang datang ke Indonesia dengan keadaan yang miskin
Untuk membatasi orang-orang Cina yang datang ke Batavia, VOC
menerapkan aturan yaitu mereka harus mempunyai surat ijin bermukim
(permissiebriefjes) atau disebut surat pas
Apabila mereka tidak mempunyai surat izin, maka mereka akan dibuang ke
Srilanka untuk dipekerjakan di kebun-kebun milik VOC atau dikirim kembali ke
negara asal mereka
Mereka diberi waktu 6 bulan untuk mengurus surat ijin tersebut, dan
biayanya adalah 2 ringgit perorang
Dalam pelaksanaannya mengurus surat ijin terjadi penyelewengan yaitu
mereka disuruh membayar dengan harga yang mahal akibatnya banyak
yang tidak memiliki surat ijin tersebut
VOC bertindak tegas, orang-orang Cina yang tidak memiliki surat ijin
bermukim ditangkap
Orang Cina yang ditangkapi kemudian membentuk gerombolan dan
mengacaukan keberadaan VOC di Batavia
Pada tahun 1740 terjadi kebakaran di Batavia, dan VOC menduga ini ulah dari
gerombolan orang-orang Cina
VOC akhirnya melaksanakan sweeping, memasuki rumah-rumah orang Cina
dan membunuh mereka
Oey Panko atau Khe Panjang (pemimpin China ) berhasil meloloskan diri dan
melakukan perlawanan di berbagai daerah di Jawa Tengah
Di Jawa Tengah Oey Panko dijuluki Ki Sapanjang, nama ini diberikan karena
dia melakukan perlawanan daerah di sepanjang pesisir Jawa
Perlawanan orang Cina ini banyak mendapat dukungan salah satunya dari
Pakubuwa II
Tahun 1741, benteng VOC diserang sehingga banyak korban jiwa
VOC kemudian menyusun taktik yang akhirnya satu persatu pemberontakan
Cina dapat dipadamkan
Pakubuwana II akhirnya melakukan perjanjian damai dengan pihak VOC
karena orang-orang Cina telah kalah

Latar belakang masuknya bangsa barat ke Indonesia

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453


Ingin membuktikan bahwa Bumi itu bulat
Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas, dan meriam
Ingin melakukan Penjelajahan Samudera
Melanjutkan perang salib

Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences( keajaiban


dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa
daerah Asia alamnya sangat indah , subur dan memiliki banyak kekayaan
alam.
Mewujudkan 3 G yaitu Gold (mencari emas/kekayaan), Glory (mencari
kemuliaan /kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama Kristen).
TOKOH :
Negara pelopor penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol karena
saat itu keduanya merupakan negara adikuasa di Eropa
Portugis :
1.Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486)
2. Vasco da Gama (Calicut India 1498)
3. Alfonso Dalbuquerque (Malaka 1511)
4. Antonio DAbreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512)
Spanyol :
1. Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep. Bahama dan mengelilingi
Amerika utara)
2. Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava 1486,Philipina
3. Pizarro (Peru),Hermando Cortez (Mexico 1519)
4. Kapten Sebastian Del Cano ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan
Portugis. Dialah yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat
Inggris :
1. Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580),
2. William Dampier (pantai barat Australia)
3. James Cook (pantai timur Australia)
4. Mattew Flinders (membuat peta Australia dan mengelilingi benua Australia)
Belanda :
1. Cornelis De Houtman (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23 Juni di Banten)
2. 1598 Van Heemskerck
3. Jacob Van Neck
Akibat penjelajahan samudra adalah daerah yang ditemukan menjadi tanah
jajahan bangsa penemu, bangsa Asia mengenal tanaman baru yang dibawa
bangsa Eropa seperti kopi, coklat, penduduk asli mengenal senjata api dan
minuman keras (anggur), berkembangnya agama Katholik dan Kristen
Protestan, dan budaya Barat lain seperti cara berpakaian, alat musik,dll.

Mangkubumi VS Masaid
Perlawanan VOC terhadap Mangkubumi dan Mas Said terjadi selama 20 tahun
Persahabatan antara Pakubuwana II (Kerajaan Mataram) dan VOC
menimbulkan kekecewaan pada Mas Said, sehingga dia melakukan
perlawanan
Raden Mas Said dulunya adalah seorang Gandek Kraton (pegawai rendahan
di Istana)

Kemudian Raden Mas Said akhirnya mengajukan kenaikan pangkat, pada


peristiwa ini Mas Said mendapat hinaan dari kepatihan karena dia juga
dituduh sebagai komplotan pemberontakan orang Cina
Mas Said akhirnya menyusun strategi untuk melakukan perlawanan
Dia dibantu oleh R. Sutawijaya dan Suradiwangsa
Dia menuju ke Nglaroh untuk memulai aksinya
Oleh para pengikutnya Mas Said diangkat sebagai raja baru dengan gelar
Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Senopati Sudibyaning Prang
Hingga kini Mas Said terkenal dengan sebutang Pangeran Sumbernyawa
Mas Said mendapatkan dukungan dari masyarakat mataram sehingga
membuat resah posisi Pakubuwana II sebagai Raja di Mataram
Pada tahun 1745, Pakubuwana II memebrikan ultimatum bahwa barang siapa
yang dapat menumpas pemebrontakan Mas Said akan diberikan Tanah di
Sukowati (wilayah sragen sekarang)
Mendengar Ultimatum, Pangeran Mangkubumi mencobanya untuk mengukur
kejujuran Pakubuwana II
Mangkubumi adalah adik Pakubuwana II
Mangkubumi berhasil memberantas pemberontakan Mas Sad, tetapi
Pakubuwana II ingkar janji (karena bujukan dari patih Pringgalaya)
Akhirnya terjadi perselisihan antara Mangkubumi vs Pakubuwana II
Dalam konflik ini muncullah Van Imhoff (orang VOC) menghina dan menuduh
bahwa Mangkubi terlalu ambisi mencari kekuasaan
Tindakan VOC ini membuat Mangkubumi kecewa dan angkat kaki dari istana,
dan mulai melancarkan gerakan perlawanan terhadap VOC sekaligus
memberikan nasihat pada Pakubuwana II bahwa jangan mau didikte oleh VOC
Mangkubumi akhirnya pergi ke Sukowati dan menemui Mas Said untuk
mengajak kerjasama dalam melawan VOC
Untuk memperkokoh kerjasama, Mas Said dijadikan mennatu oleh
Mangkubumi
Mas Said dan Mangkubumi sepakat membagi wilayah perjuangan
Mas Said ( lokasinya di bagian timur, daerah Surakarta ke selatan terus ke
Madiun, Ponorogo dengan pusatnya Sukowat)
Mangkubumi (di bagian barat Surakarta terus ke barat dengan pusat di Hutan
Beringin dan Desa Pacetokan, dekat Pleret (termasuk daerah Yogyakarta
sekarang)
Mangkubumi membawa pasukan 13 ribu prajurit dan 2.500 prajurit kavaleri
Tahun 1749, Pakubuwana II jatuh sakit dan dalam keadaan sakit ia terpaksa
harus menandatangani perjanjian dengan VOC
Resminya perjanjian itu di ttd tangal 11 Desember 1749 antara Pakubuwana
II dan Baron van Hohendorff sebagai wakil VOC
Isi perjanjian tersebut al:

Pakubuwana II menyerahkan Kerajaan Mataram baik secara de facto maupun


de jure kepada VOC
Hanya keturunan Pakubuwana II yang berhak naik tahta, dan akan
dinobatkan oleh VOC menjadi raja Mataram dengan tanah Mataram sebagai
pinjaman dari VOC
Putera mahkota akan segera dinobatkan
9 hari setelah penandatanganan Pakubuwana II meninggal tepatnya tanggal
15 Desember 1749
Baron Van Hohendorff akhirnya mengangkat putera mahkota sebagai
Pakubuwana III
Perjanjian tersebut sebuah tragedi
Perlawanan Mangkubumi berakhir setelah tercapai perjanjian Giyanti tanggal
13 Februari 1755
Isi pokok perjanjian Giyanti adalah Mataram harus dibagi 2 yaitu wilayah
Barat (Yogyakarta) diberikan kepada Mangkubumi dengan gelar Sri Sultan
hamengkubuwono I dan Bagian Timur (Surakarta) tetap diperintah oleh
Pakubuwana III
Sementara perlawanan Mas Said berakhir setelah perjanjian Salatiga tanggal
17 Maret 1757 (isinya : Mas Said diangkat sebagai penguasa di sebagian
wilayah Surakarta dengan gelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I)

Perang Tondano 1

1.
2.

Orang-orang Spanyol sudah ada di Minahasa terlebih dahulu


Orang-orang Minahasa dan Spanyol sudah menjalin hubungan perdagangan
Pada abad ke XVII hubungan dagang mereka terganggu karena VOC datang
VOC sudah menanamkan pengaruhnya di ternate dan sampai gubernur
Ternate Simon Cos mendapatkan kepercayaan bahwa orang Minahasa
terbebas dari pengaruh Spanyol
Simon Cos mengawasi Pantai timur Minahasa sehingga para pedagang
Minahasa dan Spanyol yang tadinya bebas berdagang mulai tersingkir
VOC memaksa agar pedagang Mihasa menjual beras kepadanya, tetapi
Minahasa menolaknya
Terjadilan perang antara VOC Vs Minahasa
Untuk melemahkan Minahasa, VOC membendung sungai Temberen,
akibatnya aliran sungai meluap dan membanjiri tempat tinggal penduduk
Orang Minahasa kemudian pindah ke Danau Tondano dengan rumah-rumah
apung
Pasukan VOC mengepung Tondano dan Simon Cos mengultimatum bahwa:
Para pemberontak dari Tondano harus diserahkan kepada VOC
Orang Tondano harus ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak karena
banyak tanaman padi yang rusak gara-gara luapan sungai temberan

Ultimatum VOC tersebut di acuhkan oleh Tondano, akibatnya VOC ditarik


mundur ke Manado
Tetapi, rakyat Tondano mempunyai masalah karena hasil-hasil pertaniannya
tidak ada yang beli. Akhirnya rakyat Tondano mendekati VOC agar mau
membeli hasil pertaniannya
Dengan demikian terbukalah tanah Minahasa terhadap keberadaan VOC
Berakhirlah perang tondano I

Perang Tondano 2
Terjadi abad ke 19
Latar belakang perang ini pada saat Daendels menjadi gubernur belanda (dia
mendapat mandat mempertahankan Jawa dari Inggris) salah satunya adalah
pada saat perekrutan tenaga pribumi untuk membantu belanda melawan
inggris (mereka yang dipilih adalah suku-suku yang memiliki keberanian
berperang)
Suku-suku yang dianggap pemberani seperti orang dayak, madura dan
minahasa
Dari minahasa di target mengumpulkan pasukan sejumlah 2.000 orang yang
akan dikirim ke Jawa, tetapi orang-orang Minahasa tidak setuju dengan usul
tersebut
Akhirnya banyak pemimpin desa Minahasa yang meninggalkan rumah dan
memerangi VOC
Mereka memusatkan perjuangannya di Tondano
Salah satu pemimpin perang tersebut bernama Ukung Lonto (ia menegaskan
bahwa rakyat harus memerangi VOC sebagai bentuk penolakan perekrutan
pegawai dan menolak memberikan beras secara cuma-cuma)
Akhirnya tanggal 23 Oktober 1808 terjadi perang antara rakyat minahasa vs
VOC di Tondano, Minawanua
Belanda membendung lagi sungai temberan
Prediger (salah satu orang VOC) menyusun 2 pasukan kuat untuk menyerang
orang Minahasa
Pasukan 1 menyerang Danau Tondano, pasukan 2 menyerang Minawanua
Pasukan I berhasil merusak pagar bambu berduri yang membatasi danau
dengan perkampungan Minawanua, sehingga menerobos pertahanna orangorang Minahasa di Minawanua (walaupun malam, pasukan minahasa pantang
mundur menyerang VOC) danVOCpun sempat kewalahan
Tanggal 24 Okt 1808, pasukan belanda dari Barat membordir kampung
pertahanan Minawanua (Belanda terus melakukan serangan sehingga
kampung tersebut seperti tidak ada lagi kehidupan), Prediger pun akhirnya
menggendorkan serangan
Tetapi, tiba-tiba orang Tondano muncul dan menyerang akibatnya banyak
korban yang berjatuhan dari VOC

Pasukan bbelanda ditarik mundur, seiring dengan itu Sungai temberan yang
dibendung meluap sehingga mempersulit VOC sendiri (tersebar berita juga
bahwa kapal besar belanda yang paling besar tenggelam di Danau_
Perang Tondano II berlansung lama sampai dengan 1809
Dalam suasana kekurangan makanan ada pejuang Minahasa yang akhirnya
memihak belanda
Akhirnya tanggal 4-5 agustus 1809, benteng Moraya hancur bersama
pejuang yang akan mempertahankannya
Akhirnya para pejuang tersebut memilih mati daripada menyerah kepada
VOC

Pattimura Angkat Senjata


Maluku dengan rempah-rempahnya bagaikan mutiara dari timur
Pada masa Belanda datang ke Indonesia, belanda merusak semua tata
perekonomian di Maluku seperti memeonopoli perdagangan
Setelah Inggris di Maluku, keadaan kembali tenang seperti semula karena
Inggris membayar hasil bumi pada Maluku
Tetapi setelah Belanda datang lagi ke maluku akhirnya maluku kembali di
monopoli, rakyat kembali disuruh membayar upeti, kerja rodi yang membuat
rakyat Maluku menderita
Menghadapi kondisi yang demikian, tokoh dan pemuda Maluku melakukan
serangkaian pertemuan rahasia
Diadakanlah pertemuan di Pulau Haruku (pulau tang dihuni orang islam) dan
Pulau Saparua (orang kristen)
Pertemuan selanjutnya di Hutan Kayuputih, dan mereka menyimpulkan
rakyat maluku tidak mau terus menderita akibat kekejaman Belanda
Rakyat Maluku yang di pimpin oleh Thomas Matulessi ( Pattimura)
menghancurkan kapal Belanda di Pelabuhan
Pejuang Maluku kemudian menuju ke benteng Duurstede (pasukan belanda
berkumpul dibenteng tsb)
Terjadilah pertempuran antara rakyat Maluku vs Belanda
Belanda di pimpin oleh Van Den Berg
Selain Pattimura ada pejuang lain seperti Christina Martha Tiahahu, Thomas
Pattiwwail, dan Lucas Latumahina.
Pejuang Maluku menyerbu benteng Duurstede (mereka tidak menghiraukan
tembakan dari belanda)
Sementara Para pejuang Maluku masih menggunkaan keris dan pedang
Para pejuang Maluku dapat masuk dalam benteng, dan Duurstede dapat
dikuasai pejuang Maluku
Belanda kemudian mendatangkan bantuan dari Ambon
Datanglah prajurit yang dipimpin oleh Mayor Beetjes sebanyak 300 prajurit,
namun bantuan ini digagalkan oleh Pattimura bahkan Beetjes terbunuh

Selanjutnya, Pattimura memusatkan perjuangannya untuk menyerang


benteng Zeelandia
Benteng Zeelandia di perkuat dibawah pimpinan Groot tetapi Pattimura gagal
menembus benteng Groot
Upaya perdamaian dilakukan Belanda tetapi tidak ada kesepakatan
Akhirnya Belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari
Batavia untuk merebut benteng Duurstede
Agustus 1817, Saparua di blokade benteng Duurstede dikepung dan akhirnya
benteng duurtede jatuh ke tangan belanda
Pattimura dan pengikutnya terus melawan dengan gerilya
Bulan November, beberapa pembantu Pattimura tertangkap seperti Kapitan
Paulus Tiahahu (Ayah Kristina Tiahahu) yang kemudian dijatuhi hukuman mati
Mendengar peristiwa tersebut, Christina Marta Tiahahu akhirnya pergi ke
hutan untuk bergerilya
Belanda belum puas sebelum menangkap Pattimura
Bahkan memberikan ultimatum kepada siapa saja yang berhasil menangkap
Pattimura akahn di berikan hadiah 1.000 gulden
Setelah 6 bulan memimpin perlawanan akhirnya Pattimura tertangkap
Tepat tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun-alun
Kota Ambon
Christina Martha Tiahahu juga akhirnya tertangkap, dia tidak di hukum mati
tetapi bersama 39 orang lainnya di buang ke Jawa sebagai pekerja rodi
Didalam kapal Christina jatuh sakit dan akhirnya dia meninggal kemudian
jenazahnya di buang ke laut antara Pulau Buru dan Pulau Tiga, dan
berakhirlah perang Pattimura

Perang Padri
Perang Padri terjadi di Minangkabau , Sumatera Barat yaitu tahun 1821-1837
Perang Padri terjadi antara Kaum adat dan kaum Islam
Perang ini bermula adanya pertentangan antara kaum padri dan kaum adat
telah menjadi pintu masuk bagi campur tangan Belanda
Perlu dipahami Masyarakat Sumatera barat telah memeluk islam, tetapi
sebagian masyarakat masih memegang teguh adat yang kadang
bertentangan dengan ajaran Islam
Tahun 1803,datanglah 3 orang ulama yang baru saja melaksanakan ibadah
haji, mereka adalah Haji Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piabang
Mereka datang untuk melakukan pemurnian ajaran Islam di Minangkabau ini
(yang disebut kaum padri)
*kaum padri ini oleh belanda disebut sebagai padre yang menunjuk pada
orang islam yang berpakaian putih, karena orang adat minangkabau
menggunakan pakaian hitam
Dalam melaksanakan pemurnian ajaran islam, kaum padri menentang kaum
adat (seperti berjudi, minum-minuman keras, menyabung ayam)

Kaum adat yang didukung pejabat menolak ajaran padri akhirnya terjadilah
pertentangan diantara mereka
Fase pertama (tahun 1821-1825)
September 1821, pos simawang menjadi sasaran paderi
Rakyat padri menggunakan tombak dan parang
Sedangkan belanda dan adat menggunakan senjata lebih modern seperti
meriam dan senjata api
1823 Padri bisa mengalahkan tentara Belanda di kapau
Kesatuan Padri kemudian berpusat di Bonjol, pemimpin mereka yang terkenal
bernama Peto Syarif
Karena pasukan padri berhasil menguasai pasukan Belanda, akhirnya
Belanda kewalahan dan mengambil strategi untuk berdamai
26 januari 1824, terjadilah perundingan damai yang mana perundingan ini
terkenal dengan nama Perjanjian Masang
Tetapi perundingan damai tersebut di ingkari oleh Belanda karena Belanda
menyerang pasukan padri
Fase II (1825-1830)
Karena tahun ini Belanda menghadapi perang Diponegoro, akhirnya Belanda
ingin mengakhiri perang dengan Padri
Awalnya Pasukan Padri yang dipimpin oleh Imam Bonjol menolaknya, tetapi
atas bantuan Sulaiman Aljufri (saudagar Arab) akhirnya imam bonjol mau
menyepakati perundingan damai tersebut
15 November 1825, terjadilah perjanjian Padang yang isinya:
1. Belanda mengakui kekuasaan pimpinan Padri
2. Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang
3. Kedua belah pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang yang
sedang melakukan perjalanan
4. Secara bertahap Belanda akan melarang praktik adu ayam
Fase III (1830-1837)
Kaum Padri mendapat simpati dari kaum adat
1831, Elout melakukan serangan besar-besaran
1834 belanda menyerang pasukan Imam Bonjol
Tanggal16 Juni 1835, benteng diperbukitan dekat bonjol di hujani meriam
Belanda mengajak berdamai lagi, tetapi Imam Bonjol mau menerima asal
Rakyat Bonjol dibebaskan dari kerja paksa tetapi pihak Belanda tidak
memberikan jawaban
Sampai tahun 1836, benteng Bonjol berhasil di pertahankan tetapi pasukan
mereka satu persatu di serang Belanda dan hal ini memperlemah posisi
mereka
Okt 1837, belanda menyerang Bonjol dan 25 Okt 1837 Imam Bonjol di
tangkap dia dibuang ke Cianjur, kemudian ke Ambon , dan Manado
Sampai akhirnya 6 November 1864 Imam Bonjol meninggal

Perang Diponegoro
Abad 19 keadaan di Jawa khususnya Surakarta dan Yogyakarta sangat
memprihatinkan
Belanda selalu intervensi pemerintahan kerajaan di Jawa akibatnya gaya
hidup mereka berubah, seperti minum-minuman keras
Rakyat juga banyak diperas akibatnya mereka semakin menderita karena
mereka harus membayar pajak, bahkan ibu-ibu yang menggendong anaknya
di jalan umum harus membayar pajak
Dalam penderitaan rakyat muncul bangsawan di kerajaan dia adalah anak
dari Pakubuwana III yaitu Raden Mas Ontowiryo atau Pangeran Diponegoro

Insiden Anjir
1823, smissaert dan patih danurejo memerintahkan untuk membuat jalan
dan memasang anjir (patok)
Secara sengaja pemasangan anjir ini melewati pekarangan milik pangeran
Diponegoro di tegalrejo tanpa ijin
Diponegoro memerintahkan rakyat untuk mencabut anjir, tetapi danurejo
memasang kembali anjir tersebut
Dengan keberaniannya anjir tersebut dicabut kembali oleh pengikut
diponegoro dan di ganti sama tombak
Akhirnya tanggal 20 Juli 1825, meletuslah perang Diponegoro
Rakyat tegalrejo berduyun-duyun berkumpul dan mereka membawa
persenjataan perang seperti tombak, pedang, lembing
Belanda membungihanguskan tentara pribumi, akhirnya diponegoro
menyingkir ke bukit selarong
Untuk mengawali perlawanannya pangeran Diponegoro membangun benteng
pertahanan di Gua Selarong dan beliau mendapat dukungan dari masyarakat
luas
Pangeran Diponegoro akhirnya melaukan langkah-langkah seperti:
Merencanakan serangan ke keraton
Mengirim kurir kepada bupati dan ulama agar mempersiapkan perang
melawan belanda
Menyusun daftar nama Bangsawan siapa yang lawan dan siapa yang kawan
Membagi kawasan perang
Dengan taktik yang demikian, diponegoro mendapatkan banyak kemenangan
Beberapa pos Belanda dapat dikuasai
Perluasan perang Diponegoro pun meluas sampai ke daerah Banyumas,
Kedu, Pekalongan, Semarang dan Rembang, Madiun , Magetan, Kediri
Perang Diponegoro menggerakkan seluruh kekuatan Jawa sampai akhirnya
perang ini disebut Perang Jawa
Sasaran belanda yaitu pos pertahanan pangeran Diponegoro di Gua Selarong
tanggal 4 Oktober 1825, tetapi ternyata pos tersebut sudah dikosongkan
(bagian dari strategi diponegoro)

Pusat perlwanan dipindah ke Dekso di bawal Ali Basyah Sentot Prawirodirjo


Perlawanan Diponegoro senatiasa bergerak dari pos pertahananan yang satu
ke yang lain akhirnya Belanda pun kebingungan
Akhirnya jendral De Kock menerapkan strategi dengan sistem benteng
stelsel
Dengan taktik benteng stelsel sedikit demi sedikit perlawanan diponegoro
berhasil dipadamkan
Dengan sistem benteng stelsel, para pemimping perang diponegoro banyak
yang tertangkap.
Insiden ini pula membawa berakhirnya perang diponegoro yang banyak
menguras biaya perang bagi pihak Belanda

Perang Bali
Sejak abad ke 19 Belanda sudah menjalin hubungan dagang dengan Bali
2 misi Belanda di bali ada 2 yaitu urusan politik dan ekonomi
Urusan ekonomi berjalan lancar, tetapi misi politik agak tersendat karena ajaraja di Bali menerapkan hak Tawan Karang
Akhirnya belanda mendekati raja-raja tersebut untuk mencabut hak tawan
karang
Kecuali Raja Buleleng dan Karangasem tidak mencabut hak tersebut
Belanda meminta ganti rugi terhadap perampasan kapal milik Belanda
tersebut
Atas usul patih I Gusti Ketut Jelantik, Raja Gusti Ngurah Made Karangasem
menolak permintaan Belanda
Akhirnya terjadilah perang
Selama dua hari para pemimpin, prajurit, dan rakyat Buleleng berperang
mati-matian
Mengingat persenjataan Belanda lebih modern, akhirnya pasukan Buleleng
semakin terdesak
Benteng pertahanan Bulelng jebol dan Ibukota Singaraja di kuasai Belanda
Akhirnya patih jelantik terpaksa mundur sampai ke desa jagaraga
Sampai akhirnya pasukan Buleleng disuruh untuk menandatangani perjanjian
tanggal 6 Juli 1946, yang isinya:
1. dalam waktu 3 bulan raja buleleng harus mengancurkan benteng
pertahannya dan tidak boleh membangun benteng lagi
2. Raja buleleng harus membayar biaya perang sebesar 75.000 gulden, dan raja
harus menyerahkan patih jelantik kepada belanda
3. Belanda diijinkan menempatkan pasukannya di Buleleng
Perjanjian tersebut akhirnya di langgar oleh raja buleleng
Dia justru membangun benteng di desa jagaraga sebagai pertahanan dan
masih melaksanakan tawan karang
Tahun 1847 ada kapal asing yang singgah di bali, dan dirampas oleh rakyat
bali

Sudah tentu belanda sangat marah dengan keadaan ini, dan meminta raja
buleleng untuk menepati perjanjian tetapi malah raja buleleng tidak menuruti
aturan belanda. Akhirnya terjadilah perang
Tanggal 8 Juni 1848, Belanda menyerang benteng jagaraga dengan tembakan
meriam
Tetapi pasukan buleleng bisa menghalau tembakan tersebut, justru banyak
pasukan Belanda yang luka-luka akibat gelar supit urang oleh Patih jelantik
Belanda akhirnya mundur tetapi mempersiapkan perang lebih dasyat agar
bisa menang
Pada tanggal 15 April 1849 semua kekuatan Belanda dikerahkan untuk
menyerang Jagaraga.
Tanggal 16 April sore hari semua kekuatan di Jagaraga dapat dilumpuhkan
oleh Belanda.
Runtuhlah Benteng Jagaraga, sebagai pertanda lenyapnya kedaulatan rakyat
Buleleng.
Raja Buleleng diikuti I Gusti Ktut Jelantik dan Jero Jempiring menyingkir ke
Karangasem.
Mereka tertangkap dan terbunuh dalam upaya untuk mempertahankan diri.
Dengan terbunuhnya Raja Buleleng dan Patih Ktut Jelantik maka jatuhlah
Kerajaan Buleleng ke tangan Belanda

Perang Banjar
Di Kalsel ada sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan banjarmasin atau
Kerajaan banjar
Kerajaan ini terkenal dengan intan, emas, lada, rotan, dan damar. Salah satu
pihak asing yang berambisi menguasai banjar adalah Belanda
Tahun 1817 telah ada perjanjian antara Sultan Sulaiman (raja banjar) dengan
Belanda, salah satu isinya adalah sulaiman harus menyerahkan wilayah
banjarmasin kepada belanda
Dengan wilayah yang semakin sempit, banyak yang masala, seperti
penghasilan mereka semakin kecil dan Rakyat pun menjadi menderita akibat
pajak yang dibebankan mereka
Dalam keadaan yang serba sulit, ada pula masalah intern dalam kerajaan
(intervensi Belanda)
Permasalahan lain timbul juga yaitu kematian yang tiba-tiba Putera mahkota
Abdul Rahman
Sementara Sultan Adam memiliki kandidat sevagai penggantinya yaitu:
Pangeran Hidayatullah (didukung pihak istana dan mengantongi surat wasiat
sebagai pengganti sultan adam), Pangeran Tamjidillah (didukung Belanda),
dan Prabu Anom (didukung Mangkubumi)
Tahun 1857, Sultan Adam meninggal dan Belanda mengangkat Tamjidillah
sebagai pengganti dan Hidayatullah sebagai Mangkubumi (padahal menurut
wasiat tidak sesuai)

Oleh karena itu wajar jika banyak rakyat yang protes dan kecewa
Tamjidillah memiliki peragai yang tidak baik(suka minum-minuman keras,
menghapus hak istimewa pada saudaranya termasuk tidak menganggap
surat wasiat dari Sultan adam, keadaan di istana pun semakin memburuk)
Salah satu gerakan protes yang dilontarkan masyarakat datang dari Penghulu
Abdulgani
Ada salah satu masyarakat yang protes juga dia bernama Aling (Panembahan
Muning), dalam semedinya dia berfirasat kesultanan banjar sebaiknya
dipimpin oleh Pangeran Antasari (sepupu hidayatullah, karena dia juga
keturunan raja banjar)
Omongan Aling semakin membuat kacau kerajaan, dan dia mendirikan
gerakan Tambai Mekah (Serambi Mekkah) dan banyak pengikutnya, karena
dia dianggap sakti
Aling memanggil Antasari untuk bergabung dan memang Antasari juga
berniat untuk menggulingkan Tamjidillah dan VOC
Antasari selain di dukung oleh Aling dia juga dapat dukungan dari pemimpin
orang Dayak (Sultan Pasir&Tumenggung Surapati)
Tanggal 28 April 1859, Aling dan Kuning menyerbu kawasan Pengaron
Walaupun gagal menduduki benteng, tapi Aling dan pengikutnya berhasil
membakar kawasan tersebut dan pemukiman orang-orang Belanda yang ada
di Pengaron
Karena Tamjidillah tidak mampu memerintah dan banyak rakyat yang kecewa
akhirnya tanggal 25 Juni 1859 dia mengundurkan diri dan menyerahkan
Banjar kepada Belanda
Antasari beserta para Ulama yang mendukung dia berhasil menduduki
benteng Belanda di Tabanio
Semua para pejuang Banjar (termasuk Hidayatullah) mengucapkan sumpah
Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing para pejuang tidak akan menyerah
sampai titik darah penghabisan
Belanda sebenarnya mau mengajak Hidayatullah untuk bersatu dan akan
dijadikan Sultan banjar, tetapi karena Hidayatullah mengetahui akal licik
Belanda ia justru memilih untuk memerangi Belanda
Belanda pun memperkuat pasukan dan mendirikan benteng pertahanan
*perlu diketahui bahwa setelah Hidayatullah pergi dari martapura dia
diangkat sebagai Sultan
Hidayatullah menyatakan perang jihad fi sabilillah terhadap Belanda
Karena jumlah pasukan dan senjata belanda lebih unggul pasukan
Hidayatullah bersama yang lain berhasil dipukul mundur
Tanggal 28 Februari 1862, Hidayatullah berhasil ditangkap dan diasingkan di
Cianjur Jabar (berakhirlah perang Hidayatullah)
Di pihak lain, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya
Belanda berhasil memukul mundur pasukan antasari dan memindahkan
pertahanannya di hulu sungai teweh

Tetapi Pangeran Antasari wafat, perlawanan dilanjutkan anaknya yang


bernama Muhammad seman dan muhammad said
Walaupun mereka gigih dalam melawan kekuatan VOC mereka berhasil
dikalahkan karena pasukan belanda lebih licik dan banyak
Dengan meninggalnya pemimpin, berakhir pula perang banjar sampai tahun
1905

Aceh Berjihad
Perang Aceh terjadi tahun 1873 1912
Aceh memiliki tempat yang strategis dan hasil bumi yang melimpah seperti
lada, hasil tambang, dan hasil hutan oleh karena itu belanda ingin
menguasainya
Strateginya belanda adalah dengan politik adu domba
Salah satu hal yang merugikan Aceh adalah adanya traktat sumatera (Inggris
memberikan kebebasan kepada belanda untuk memperluas wilayahnya
sampai Sumatera)
Hal ini merupakan ancaman bagi sultan Aceh
Aceh minta bantuan senjata kepada Turki, Italia, As
Langkah aceh diketahui oleh belanda, yang membuat belanda
mengultimatum agar aceh tunduk kepada Belanda
26 maret 1873 terjadilah pertempuran antara aceh dan belanda (karena Aceh
tidak menghiraukan ultimatum tersebut)
Aceh di pimpin oleh Sultan mahmud Syah II
Persiapan aceh antara lain: membangun pos pertahanan di sepanjang pantai
aceh
14 April 1873 terjadi pertempuran sengit antara pasukan Aceh dibawah
pimpinan Teuku Imeum Lueng Bata melawan tentara Belanda di bawah
pimpinan Kohler untuk memperebutkan Masjid Raya Baiturrahman
Dalam perang pertama pasukan Belanda berhasil dipukur mundur
Pada tanggal 9 Desember 1873 , Belanda melakukan agresi atau serangan
yang kedua. Serangan ini dipimpin oleh J. van Swieten pertempuran ini terjadi
di masjid Baiturrahman dan tanggal 6 januari 1874, masjid ini dibakar oleh
Belanda
Belanda pun dapat menduduki Istana karena Sultan mahmud
mengkosongkan istana
28 januari 1874 Sultan Mahmud meninggal karena wabah kolera
Jatuhnya masjid dan Istana, belanda mengultimatum bahwa Aceh sudah
menjadi kekuasaan Belanda
Putra mahkota Muhammad Daud Syah sebagai sultan Aceh. Tetapi karena
masih di bawah umur maka diangkatlah Tuanku Hasyim Banta Muda sebagai
wali

Para pejuang aceh terus semangat mengobarkan perang, mereka tambah


semangat karena kepulangan Habib Abdurrahman dari Turki (dia bersatu
bersama Tengku Cik Di Tiro untuk melawan Belanda)
Dengan serangan bertubi-tubi akhirnya Andurrahman menyerah kepada
Belanda, dan Tengku Cik Di Tiro mundur untuk melanjutkan perang
Tahun 1884, Daud Syah sudah dewasa dan para pemimpin perang Aceh
seperti Tuanku Hasyim, Panglima Polim, Tengku Cik Di Tiro memproklamirkan
Perang Sabil (perang melawan kafir Belanda)
Di Aceh bagian barat muncul pejuang Aceh yaitu Teuku Umar bersama
istrinya Cut Nyak Dien, perlawanan semakin meluas sampai akhirnya Belanda
kewalahan
Akhirnya belanda menerapkan strategi Konsentrasi Stelsel atau Stelsel
Konsentrasi tapi gagal bahkan menumbuhkan pejuang aceh hingga
perlawanannya meluas dengan strategi gerilya
Di tengah berkobarnya perang Tengku Cik Di Tiro meninggal dan diganti
anaknya Tengku Ma Amin Di Tiro
Terbersit berita juga bahwa Teuku Umar menyerah pada Belanda dia dijadikan
panglima tentara Belanda, setelah dia mendapatkan pasukan justru dia
berbalik menyerang belanda (Het verraad van Teukoe Oemar =
Pengkhianatan Teuku Umar)
Hal ini membuat belanda geram dan kewalahan menghadapi Aceh
Akhirnya belanda mau menyetujui usulan Snouck Horgronye (dia menyamar
menjadi orang islam dan mempelajari adat istiadat aceh yang kental dengan
islamnya)
Langkah-langkah usulan snouck, antara lain:
1. Perlu memecah belah Aceh, sebab di
lingkungan masyarakat Aceh terdapat
rasa persatuan antara kaum bangsawan,
ulama, dan rakyat
2. Menghadapi pemimpin perang aceh harus dengan kekuatan senjata
3. Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan
Belanda segera melaksanakan taktinya dan terjadilah pertempuran, dalam
pertempuran ini Teuku Umar gugur, dan perlawanan dilanjutkan istrinya
Di lain pihak, karena banyaknya tekanan (belanda menangka istri Sultan,
Pocut Murong) akhirnya Daud Syah menyerah kepada Belanda
Semangat juang Aceh terus berkobar tetapi karena serangan Belanda yang
bertubi-tubi membuat Cut Nyak Dien di tangkap dan akhirnya dia dibuang ke
Sumedang sampai akhirnya dia wafat tanggal 8 November 1908
Perlawanan aceh kemudian di pimpin oleh Cut Mutia, tetapi karena pihak
belanda bisa menguasai medan perang akhirnya Cut Mutia berhasil di deska
dan gugur setelah beberapa peluru menembus kaki dan tubuhnya

Perang Batak

Setelah perang Padri berakhir, Belanda meluaskan daerahnya ke Batak.


Hal ini merupakan ancaman bagi masyakarat Batak, selain itu mereka juga
menyebarkan agama kristen.
Masyarakat batak menentang agama yang di bawa Belanda, karena di
khawatirkan akan menghilangkan tatanan tradisional masyarakat Batak yang
turun-temurun
Si Singamangaraja XII menyuruh warganya untuk mengusir para zendeling
yang memaksakan agama kristen kepada warga dan pos zendeling pun
mereka bakar
Akibatnya menimbulkan kemarahan bagi Belanda
8 Januari 1848 pecahlah perang Batak dan menyuruh pasukannya menduduki
Silindung
Alasan Belanda melindungi Zendeling hanya alasan belaka, tujuan utama
Belanda akan menduduki Silindung sebagai langkah awal belanda untuk
memasuki tanah batak
Perang pertama pasukan si singamangaraja XII terpaksa di pukul mundur
karena kekuatannya mereka tidak seimbang dengan Belanda
Belanda menyerang bakkara (benteng dan istana si singamangaraja xii) dan
berhasil disusuki belanda, Raja pun berhasil meloloskan diri
Tahun 1907, Pasukan Belanda di bawah Hans Cristoffel Belanda memfokuskan
penangkapan Si Singamangaraja, belanda menggunakan siasat licik yaitu
menagkap istri raja (Boru Sagala) dan 2 anaknya
Akhirnya tanggal 17 Juni 1907, posisi si singamangaraja semakin terdesak
karena sebelumnya dia bertahan agar tidak menyerah tetapi sampai akhirnya
raja tertembak mati

Membangun Jati Diri Indonesia


(Politik Etis)
Adanya pengerukan harta yang dilakukan oleh Belanda terhadap pribumi
seperti memberikan pajak yang tinggi akhirnya timbul sebuah politik etis
Politik etis yang di tulis oleh Van Deventer yang berjudul Een Eereschlud
(hutang kehormatan), yang dimuat di majalah De Gids(1899).
Van Deventer mengatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda telah
mengeksploitasi wilayah jajahannya untuk membangun negeri mereka dan
memperoleh keuntungan yang besar.
Salah satu hal yang di lakukan adalah dengan melakukan Transmigrasi, Irigasi
dan Edukasi

Faktor Pendorong Pergerakan Nasional


Faktor Intern
1. Adanya penjajahan yang dilakukan Bangsa barat
2. Adanya kejayaan masa lampau, kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

3.

1.
2.
3.
4.
1.

Munculnya kaum Intelektual atau terpelajar


Faktor Ekstern
Adanya gerakan Turki tahun 1908
Kemenangan Jepang atas Rusia (1905) membangkitkan Bangsa Asia untuk
melawan bangsa barat
Munculnya paham baru di Eropa, seperti liberalisme, demokrasi, dan
nasionalisme
Adanya all indian national conggres
Budi Utomo (Org. Pergerakan Nasional)
Didirikan tanggal 20 MEI 1908 di Jakarta dan merupakan organisasi pertama
Didirikan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo
Tujuan awal menggalang dana untuk anak-anak bumiputera yang kekurangan
dana
ide tersebut mendapat dukungan Sutomo mahasiswa STOVIA dan akhirnya
dia diangkat sebagai ketua
Sarekat ISlam
Atas dorongan R. M Tirtoadisuryo 1909 (SDI) tahun 1911 H. Samanhudi juga
mendirikan SDI di Solo. SDI tahun 1913 berubah namnya menjadi SI
Tujuan SI dalam sidang pertamanya adalah menghidupkan jiwa dagang
Indonesia dan memperkuat ekonomi pribumi agar mampu bersaing dengan
bangsa asing
SI ternyata banyak peminatnya dan banyak cabang dan ini merupakan
ancaman bagi Belanda
Belanda mengijinkan organisasi politik asal hanya perwakilandi 1 daerah
saja , oleh karena itu lahir CSI (Central Sarekat Islam)
Di sidangnya di Jogja SI mengangkat Cokroaminoto menjadi ketuanya
Ternyata di SI Semarang muncul tokoh revolusioner sosialis di tubuh SI yaitu
Semaun
Akhirnya di tubuh SI pun masuk paham sosialis-komunis
SI terpecah menjadi 2 yaitu SI putih (Cokroaminoto ) dan SI merah (Semaun)
Tetapi karena Semaun merukan tokoh ISDV atau PKI akhirnya dia dipecat dari
SI karena tidak boleh merangkap organisasi
Indische Partij
Didirikan tanggal 25 Desember 1912 di Bandung
Oleh 3 serangkai (Douwes Dekker), Tjipto Mangunkusomo, dan Soewardi
Soeryoningrat (Ki Hajar Dewantara)
organisasi ini oleh belanda dinyatakan terlarang
3 serangkai itu akhirnya di buang ke Belanda
Karena alasan kesehatan akhirnya ketiganya di pulangkan ke Indonesia
Organisasi Keagamaan
1. Muhammadiyah
18 November 1912 Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah
Tujuannya memurnikan ajaran Islam

Mencontoh Model Wahabiyah dari Arab


Sistem pendidikannya dengan cara model sekolah barat di tambah agama
Dalam bidang kemasyarakatan banyak mendirikan rumah sakit, poliklinik dan
panti asuhan yatim piatu
2. NU
KH Hasyim Ashari mendirikan NU tanggal 31 Januari 1926
Organisasi ini berpangkal pada Ahlusunnah Wal Jamaah
Aliran NU giat mengubah tradisi berkhutbahnya dari bahasa arab ke bahasa
yang dimengerti jamaahnya
Organisasi Wanita
Munculnya gerakan wanita karena di pelopori oleh R.A Kartini
Gerakan wanita pertama bernama Putri Mardika di Jakarta tahun 1912,
tujuannya membimbing gadis pribumi agar mendapat pendidikan dan bisa
mengemukakan pendapat di muka umum
Tokohnya seperti rukmini, Sabarrudin, Sutinah
Kartini Founds (1912), tujuannya Ny. Van Deventer
Kerajinan Amai Setia, Sumbar (1914) tujuannya meningkatkan derajat wanita
Aisyiah (1917) Ny. Ahmad Dahlan tujuannya memajukan pendidikan dan
keagamaan kaum wanita
PKI
Sneevliet, Brandstrder, dan Dekker mendirikan ISDV
di Indonesia terjadi pergantian ketua dan nama, ISDV berubah menjadi PKI
Karena visi Komunis bisa terbebas dari penjajah itulah sebabnya rakyat
banyak yang mendukung
Perhimpunan Indonesia
Merupakan perkumpulan pelajar Indonesia di Belanda yang berjuang untuk
kemerdekaan Indonesia
PI berdiri tahun 1908 dengan nama Indische Vereniging
Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara
Di Yogyakarta tanggal 3 Juli 1922
Tujuannya menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebudayaan Indonesia
Azas Taman Siswa adalah Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa,
Tut Wuri Hkamuyani.
Artinya, guru di depan harus memberi contoh atau teladan, di tengah harus
bisa menjalin kerjasama, dan di belakang harus memberi motivasi atau
dorongan kepada para siswanya
PARINDRA
Berdiri di Solo pada Desember 1935 oleh dr. Sutomo. Tujuan partai adalah mencapai
Indonesia merdeka . Di Jawa anggota Parindra banyak berasal dari petani, mereka
kemudian disebut dengan kaum kromo. Di daerah lain masuk kaum Betawi, Serikat
Sumatera, dan Sarikat Selebes
PNI

Berdiri tanggal 4 Juli 1927 di bandung. Oleh Ir Soekarno, Cipto Mangunkusumo,


Anwari, Sartono, Sunaryo, Budhiarto, dan Sanusi
Tujuannya mewujudkan Indonesia merdeka oleh karena itu sifatnya nonkooperatif
GAPI (gabungan Politik Indonesia). Di ketuai oleh Muh. Husni Thamrin. Pimpinan lainnya
adalah Mr. Amir Syarifuddin, dan Abikusno Tjokrosuyoso. Alasan dibentuknya GAPI
adalah adanya situasi internasional akibat meningkatnya pengaruh fasisme

Anda mungkin juga menyukai