2 Dasar
susilosumarto@mail.unnes.ac.id
62 Elektronika Digital
2.3. Multivibrator
Bila Vin ≥ (V+) maka isyarat keluaran akan HIGH, dan bila
Vin ≤ (V-) isyarat keluaran menjadi LOW. Tampak bahwa ambang
atas (V+) tak sama dengan ambang bawah (V-). Dikatakan terjadi
histerisis. Kita membuat trigger schmitt dengan suatu buffer seperti
CD4050 dan memasang feedback positif seperti pada Gambar 2-2.
(a) (b)
Gambar 2-2. (a) trigger schmitt dengan buffer, (b) kurva histerisis
susilosumarto@mail.unnes.ac.id
66 Elektronika Digital
(a) (b)
Gambar 2-5. (a) Bouncing pada Vo dengan ditutupnya saklar S
(b) Saklar dengan debouncing Schmitt
2.3.2 Monostabil
susilosumarto@mail.unnes.ac.id
68 Elektronika Digital
(a) (b)
Gambar 2-10. (a) Rangkaian retriggerable, (b) Diagram timing
(a) (b)
Gambar 2-11. (a) Rangkaian astabil (b) Rangkaian monostabil
susilosumarto@mail.unnes.ac.id
70 Elektronika Digital
(a) (b)
Gambar 2-12. (a) Astabil menggunakan inverter
(b) Astabil ter-gate
Soal:
susilosumarto@mail.unnes.ac.id
72 Elektronika Digital
susilosumarto@mail.unnes.ac.id