Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

BENGKEL ELEKTRONIKA II
SAKLAR TANPA SENTUHAN (TOUCHLESS
SWITCH) DUA LAMPU

Disusun oleh :
Tegar Budi Setiawan
3.32.21.1.25
EK-1B

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN


TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Berbagai inovasi dalam menciptakan sebuah alat yang dapat
membantu meringankan tugas hingga menjaga keselamatkan manusia yang
membuat kualitas kehidupan dan tingkat keselamatan manusia semakin
tinggi. Salah satu contoh alat tersebut adalah Saklar Sentuh (Touch Switch).
Rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch) merupakan salah satu
dari beberapa jenis saklar elektronik yang baru, belum banyak gedung atau
bangunan yang menggunakanya mengontrol menyala dan matinya lampu
listrik. Jenis saklar tanpa sentuhan ini cara bekerja tidak membutuhkan
tekanan seperti pada saklar mekanis ataupun dengan sentuhan, tetapi dengan
mengibaskan telapak tangan atau benda lain pada area jangkauan sensor yang
digunakan. Rangkaian saklar tanpa sentuhan ini dibuat dengan menggunakan
komponen elektronika digital, baik pada komponen sensor dan pada
komponen pengolah data. Komponen yang digunakan untuk merangkai
Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch), terdiri dari : Sensor opto elektrik
switch (IR Obstacle Avoidance Sensor Module) Type E18-D80NK, out-
putnya digunakan sebagai pemicu (trigger) IC
555. Rangkaian IC 555 berfungsi sebagai pembangkit pulsa tunggal
(Monostable Multivibrator) yang digunakan sebagai sumber pulsa clock pada
Down Counter. IC Dual J-K Flip-Flop Common Clock seri 74114 sebagai
Down Counter Mod 4, 2 Bit. Resistor basis dan Transistor PNP sebagai
elektronik switch yang fungsinya mendriver SSR (Solid State Relai) dengan
beban lampu. Cara kerja singkat dari rangkaian adalah, pada saat power on,
jika kondisi kedua lampu pada keadaan mati, dengan memberikan kibasan
pada area jangkauan sensor obstacle, maka lampu pertama (lampu kecil)
berubah menjadi kondisi menyala. Dengan memberikan kibasan kedua pada
area jangkauan sensor obstacle, maka lampu kedua (lampu besar) berubah
menjadi kondisi menyala dan lampu pertama menjadi mati. Dengan
memberikan kibasan ketiga pada area jangkauan sensor obstacle, maka kedua
lampu (lampu kecil dan besar) berubah menjadi kondisi menyala. Dengan
memberikan kibasan keempat pada area jangkauan sensor obstacle, maka
kedua lampu (lampu kecil dan besar) menjadi mati. Dari deskripsi di atas
dapat dinyatakan bahwa kedua lampu tersebut dapat mati semuanya, mati dan
nyala salah satu atau keduanya menyala. Jadi kedua lampu tersebut mampu
bekerja pada empat kondisi. Setiap perubahan satu kondisi ke kondisi lainnya
dilakukan hanya dengan memberikan kibasan pada area jangkauan sensor
obstacle. Kelebihan menggunakan sensor obstacle adalah, dengan adanya
kibasan telapak tangan untuk menjadikan perubahan kondisi lampu, tidak
hanya dapat dilakukan oleh kibasan tangan saja, tetapi dapat menggunakan
kibasan benda yang lainnya.

1.2 Tujuan
Tujuan dalam praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan
(Touchless Switch).
2. Memahami cara kerja rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch),
fungsi setiap komponen yang ada di dalam rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan
(Touchless Switch) seperti sensor IR Obstacle Avoidancel tipe E18-D80NK,
IC 555 sebagai timer dalam bentuk pulsa dan IC 74LS114 sebagai Down Counter.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara troubleshooting apabila rangkaian
mengalami kerusakan atau bermasalah.
4. Untuk mengetahui fungsi Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch) dalam
kehidupan sehari hari.

1.3 Manfaat
Manfaat dari rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch),
yaitu Dapat mengontrol On/Off lampu tanpa menyentuh saklar. Hanya
dengan melambai didepan sensor, maka lampu akan menyala. Dimana pada
rangkaian percobaan ini, output lampu dari Saklar Tanpa Sentuhan
(Touchless Switch), memiliki output yang dapat bergantian menyala dan juga
menyela bersama. Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch), dapat dijadikan
sebagai pencegah penularan kuman karena bersentuhan pada saklar mekanik.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sensor IR Obstacle Avoidancel Tipe E18-D80NK


Sensor IR Obstacle Avoidance (Touchless Switch) adalah perangkat
elektronika yang dalam keadaan normal, out-putnya berlogika tinggi (Hight
Level). Jika pada area jangkauan sensingnya ada obyek yang terdeteksi, maka
out-putmya menghasilkan pulsa berlogika rendah (Low Level). Pulsa dengan
logika rendah tersebut digunakan untuk memicu (trigger) IC 555 yang
berfungsi sebagai Monostable Multivibrator, seperti terlihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.1 Logika output sensor IR obstacle

2.2 Sensor 555 (Timer)


IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan
dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi
osilator. IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai
penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik
sebuah IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.
Pin-out dan rangkaian dalam dari IC 555 seperti pada gambar 2.3.

4
Gambar 2.2a Pin-Out IC 555

Gambar 2.2b Rangkaian Dasar Monostable Multivibrator dari IC 555

Rangkaian dasar Monostable Multivibrator/One Shot dari IC 555,


seperti terlihat pada gambar 7. Jika pada pin 2 (Trigger) mendapat logika
rendah, dengan cara menekan switch start, sehingga pin 2 terhubung ke
ground (0), maka out-put IC 555 pin 3 akan membangkitkan logika tinggi (1)
sesaat, kemudian kembali normal. Waktu kondisi normal menjadi kondisi
tinggi kemudian menjadi normal lagi sering disebut dengan pulsa tunggal.
Waktu lamanya pulsa tunggal tersebut, dapat dihitung dengan rumus sbb.:
t = 1,1 R1 . C1 ……… (detik)
Dengan menggunakan nilai resistor 10 KΩ dan kapasitor sebesar 10
μF, dihasilkan pulsa tunggal logika tinggi selama: 0,11 detik, yang sudah
memenuhi syarat sebagai pulsa clock. Logika tinggi sesaat tersebut digunakan
sebagai sumber detak (Clock) pada rangkaian Down Counter 2 Bit dari IC J-
K Flip Flop.

2.3 IC 74LS114 Tipe (J-K FF)


IC 74LS114 Merupakan IC dengan Tipe J-K Flip Flop, IC 74LS114
merupakan tipe IC yang mudah digunakan untuk membuat Up Counter
maupun untuk Down Counter sinkron karena pin Clock (CK) pada kedua J-K
FF tersebut sudah tergabung menjadi satu pada pin 13.

5
Gambar 2.3a Pin Out IC 74LS114

Untuk memudahkan dalam mendesain down counter sinkron Mode 4,


2 Bit dengan menggunakan J-K Flip Flop, maka posisi J-K Flip Flop dibuat
secara seri seperti pada gambar 2.6. Seperti pada mata kuliah teknologi
digital, untuk merencanakan sebuah counter, baik menghitung naik, turun
atau acak dimulai dengan tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Tahapan
tersebut dimulai dengan membuat tabel logika hitungan, tabel fungsi lama,
tabe fungsi baru dan membuat K-map untuk menentukan koneksi, JA, KA, JB
dan KB.

Gambar 2.3b modifikasi IC 74LS114


6
Tahapan-tahapan merencanakan Down Counter Mod 4
Beberapa tahapan untuk merancang Down Counter sinkron Mod 4, 2 bit
adalah sebagai berikut :
Membuat tabel kebenaran J-K Flip Flop
Tabel 2.1 Kebenaran J-K Flip Flop
No J K Qn+1 Keterangan
1 0 0 Qn Memori
2 0 1 0 Reset
3 1 0 1 Set
4 1 1 Qn Not Toggle
Membuat tabel logika hitungan Down Counter Tabel 2.2
Logika Hitungan
No Out 2 MSB Out 1 LSB Desimal
1 1 1 3
2 1 0 2
3 0 1 1
4 0 0 0
5 1 1 3

Membuat Peta K-Map


Setiap kotak diisi dengan logika dari table kebenaran J-K Flip Flop
yang baru, kemudian didapat nilai logika dari JA, KA, JB, dan KB :

Setelah mendapatkan nilai dari JA, KA, JB,d dan KB, Kemudian pada
rangkaian gambar nomer 9 dihubungkan sesuai dengan table K-Map. Semua

7
fungsi dominan Preset dan Clear pada kedua Flip-Flop, semuanya
dihubungkan pada logika tinggi (+ Vcc). Jangan lupa untuk menghubungkan
pin 7 ke Gnd dan pin 14 Ke + Vcc, pada saat mendesain lay-out PCB.

2.4 Transistor BD 140 (PNP) sebagai Switch


Seperti halnya dengan transistor NPN, Transitor PNP juga dapat
difungsikan sebagai switch, dengan tegangan basis logika rendah (0) untuk
mengaktifkan transistornya.

Gambar 2.5a Pin-out Transistor BD 140 (PNP)

Gambar 2.5b Transistor PNP sebagai switch


Tabel 2.3 Transistor sebagai switch
No Vin Basis (VB) Transistor SSR Keterangan
1 Pulsa rendah (0) ON ON Lampu Menyala
2 Pulsa tinggi (1) OFF OFF Lampu padam
2.5 Hubungan SSR Dan Lampu (Beban)
SSR (Solid State Relay) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
sebagai switch elektronik, dengan kemampuan mengontrol daya beban yang
cukup besar. Hanya dengan tegangan input (Vin) yang kecil (3 s/d 32 Volt
DC) mampu mengontrol tegangan AC 220 Volt dengan Arus sampai
dengan 60 Ampere tergantung dari spesifikasi SSR-nya. Dalam

8
pemakaiannya pada sisi input positif dihubungkan +Vcc dan sisi input
negatif dihubungkan kolektor, pada sisi out-put satu terminal dihubungkan
ke sumber tegangan 220 Volt, terminal yang lain dihubungkan ke lampu
(beban) kemudian dihubungkan ke sumber tegangan. Rangkaian hubungan
dari transistor, ke SSR, dengan beban lampu dan sumber tegangan AC 220
Volt seperti terlihat pada gambar 12. Pada Percobaan kali ini, rangkaian
membutuhkan 2 SSR dan 2 Lampu Sebagai Output.

Gambar 2.6 Hubungan SSR dan Lampu 1 dan Lampu 2

9
BAB III
PERANCANGAN DAN ASSEMBLY

3.1 Perencanaan Rangkaian Down Counter Mod 4, 2 Bit


Tabel Kebenaran J-K Flip Flop

No J K Qn+1 keterangan
1 0 0 Qn Memori
2 0 1 0 Reset
3 1 0 1 Set
4 1 1 Qn Not Toggle
Tabel Logika Hitungan

No Out 2 MSB Out 1 LSB Desimal


1 1 1 3
2 1 0 2
3 0 1 1
4 0 0 0
5 1 1 3
Tabel Fungsi

Fungsi Lama Fungsi Baru QA QB

B A B A JA KA JB KB

0 0 1 1 1 d 0 0

0 1 1 0 d 1 1 d

1 0 0 1 1 d 0 0

10
1 1 0 0 d 1 d 1

3.2 K-Map

d d

d d

Berdasarkan hasil dari tabel K-Map didapatkan koneksi untuk konfigurasi


IC 74LS114 sbb :

Gambar 3.1.1 Konfigurasi rangkaian IC 74LS114 J-K FF

11
Setelah itu konfigurasi IC 74LS114 J-K FF digabungkan dengan IC Timer Ne 555
dan Output.

Gambar Skematik Rangkaian

Gambar 3.2.1 Rangkaian Skematik Touchless Sensor Dua Lampu

Daftar Komponen/Bahan

N Nama Posisi Ukuran Jumlah keterangan


o Komponen
1 Resistor R1 10k Ω ±5% 1 0.5 Watt/5%
2 Resistor R2, R3 2k2 Ω ±5% 2 0.5 Watt/5%
3 Kapasitor C1 10 µF/25V 1 Elco
4 Sensor Obstacle Sensor TTP 223 1 Warna Merah
5 IC 555 IC1 8 Pin 1 IC Timer
6 IC 74114 IC2 14 Pin 1 IC JK-FF
7 Transistor TR1 BD 177 1 PNP
8 PCB 5 cm x7 cm 1
9 Soket IC 8 pin IC1 2x4 1
10 Soket IC 14 pin IC2 2x7 pin 1
11 Pinheader male Power 2 pin 1
12 Pinheader female Sensor 3 pin 2
,
Output
13 Fericloride dan Secukupn
air ya

12
Tabel 3.3.1 Daftar Komponen/Bahan

Daftar Peralatan
1. Solder 9. Catu daya DC 5 Volt
2. Tinnol 10. Nampan
3. Tang Potong 11. Mesin Bor
4. Tang lancip 12. Mata Bor
5. Setrika 13. Multimeter
6. Atraktor 14. Cutter
7. Fericlorit
8. Amplas halus

Pembuatan Layout PCB


1. Pembuatan layout PCB menggunakan software PROTEUS.
Langkah awal pembuatan layout yaitu dengan membuat skematik.

Gambar 3.5.1 Skematik Rangkaian

Gambar 3.5.2 Layout PCB

13
Transfer layout ke PCB
Langkah-langkah dalam memindahkan layout ke PCB :
1. PCB dibersihkan terlebih dahulu menggunakan amplas hingga bersih.
2. Tempelkan kertas cts hasil yang sudah terdapat layout yang sudah di
print ke PCB. kemudian setrika selama 5 menit.
3. Setelah lengket kemudian celupkan PCB ke dalam air dan lepas kertas
CTS nya.
4. Jika Kemudian terdapat jalur yang terkelupas di PCB gunakan spidol
permanen untuk memperbaiki jalur yang rusak.
5. Larutkan PCB menggunakan Feriklorit (FeCl) di nampan.
6. Cuci bersih hasil penglarutan menggunakan air hingga tinta toner hilang.
7. Kemudian bor PCB pada titik titik yang telah ditentukan.
8. Pasang komponen menggunakan solder dan tenol.

14
BAB IV
UJI COBA RANGKAIAN
4.1 Uji Coba Pengecekan dan Pengukuran tegangan
1. Periksa kembali rangkaian PCB.
2. Pasang Spacer pada sisi-sisi PCB.
3. Pasang IC 555 dan 74114 pada socket IC..
4. Pasang Input Sensor dan Output Lampu 1(L1) dan Lampu 2(L2).
5. Siapkan Multimeter dan ukur Tegangan dari kondisi output pertama
setelah catudaya dipasang hingga kondisi output Kembali seperti
kondisi awal. Pengukuran tegangan pada kaki JA(pin 3), KA(pin 2),
JB(pin 11), KB(pin 12), QA(pin 5), QB(pin 9) dan kaki Emitor
Transistor BC177(L1 dan L2).
6. Sambungkan Input Catu daya dengan tegangan catu daya 5 Volt.
Output L1 OFFdan L2 OFF.
7. Kibaskan telapak tangan pada area sensing sensor obstacle. Output
L1 ON dan L2 OFF.
8. Kibaskan lagi telapak tangan pada area sensing sensor obstacle.
Output L1 OFF dan L2 ON.
9. Kibaskan telapak tangan pada area sensing sensor obstacle. Output
L1 ON dan L2 ON.
10. Kibaskan telapak tangan pada area sensing sensor obstacle. Output
L1 OFF dan L2 OFF.
11. Masukan data Pengukuran pada table 4.1
12. Selesai.

Ket :
Lampu1 = Lampu Hijau
Lampu2 = Lampu Putih

15
4.2 Hasil Uji Coba dan Pengukuran Rangkaian
Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran Tegangan pada Rangkaian Touchless Switch

No JA KA JB KB QA QB L1 L2 KET
1 4.71V 4.68V 0.12V 0.12V 4.05V 4.05V OFF OFF
2 4.70V 4.70V 4.02V 4.01V 0.12V 4.04V ON OFF
3 4.67V 4.70V 0.11V 0.12V 4.03V 4.03V OFF ON
4 4.68V 4.69V 4.01V 4.02V 0.12V 0.13V ON ON

Alat Ukur : Multimeter Digital KOSS KS-830B

Dokumentasi Hasil Uji Coba Rangkaian

Gambar L1 dan L2 OFF Gambar L1 ON dan L2 OFF

Gambar L1 OFF dan L2 ON Gambar L1 dan L2 ON

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam percobaan ini dapat diambil kesimpulan :
1. Proses pembuatan rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan (Touchless Switch)
memerlukan ketelitian dan kesabaran pada saat perencanaan rangkaian
maupun dalam membuat layout PCB, karena pemakaian mata kuliah
Elektronika Digital serta posisi pinout IC 71LS114 yang cukup susah.
2. Fungsi setiap komponen yang ada di dalam rangkaian Saklar Tanpa Sentuhan
(Touchless Switch) :
a. Sensor IR Obstacle Avoidancel tipe E18-D80NK digunakan sebagai sensor
mengubah sinyal gerakan yang terdeteksi pada ujung sensornya, saat sensor
tidak mendeteksi sesuatu maka outputnya adalah HIGH saat sensor
mendeteksi ada yang lewat, maka outputnya logika LOW.
b. IC 555 sebagai timer dalam bentuk pulsa kotak dirangkai dengan resistor 10K
dan Elco 10 uF digunakan sebagai input pada IC 74LS114
c. IC 74LS114 sebagai Down Counter mod 4, 2 bit. Rangkaian down counter
mod 4 dirangkai menggunakan IC 74114 tipe J-K FF sebagai pengatur
output.
d. Trsnsistor BC177 tipe PNP sebagai switch. Penggunaan transistor PNP
ditujukan agar output lampu menyala saat logika output dari IC 74114 adalah
LOW.
3. Urutan lampu menyala pada rangkaian dari pertama rangkaian diaktifkan
adalah :
a. Output Lampu1 dan Lampu2 tidak Menyala.
b. Output Lampu1 Menyala dan Lampu2 Tidak Menyala.
c. Output Lampu1 Tidak Menyala dan Lampu2 Menyala.
d. Output Lampu1 dan Lampu2 Menyala.
e. Output Lampu1 dan Lampu2 Tidak Menyala. Dan seterusnya.
4. Sensor sentuh tidak hanya bereaksi terhadap tangan. Tetapi juga benda
lain yang ada didepannya.

17
5. Pengaplikasian Saklar Sentuh (Touch Switch) dapat digunakan sebagai
saklar lampu untuk pengguna yang mengalami lemah otot atau penyakit yang
mengakibatkan tidak mampu menekan saklar mekanik.

5.2 Saran
1. Permukaan PCB di grenjeng dan kaki komponen dibersihkan terlebih
dahulu, agar mempermudah penyolderan.
2. Mengecek posisi kaki komponen dengan melihat data sheet agar tidak
tertukar posisi kaki komponen.
3. Sebelum melakukan pengujian rangkaian, sebaiknya memeriksa rangkaian
baik dari input tegangan, pemasangan sensor, pemasangan output maupun
tata letak komponen serta bekas penyolderan pada rangkaian.
4. Memahami skema rangkaian dengan benar sebelum melakukan praktikum.
5. Menggunakan alat ukur dan komponen yang baik, serta melukan
pembacaan hasil percobaan dengan teliti untuk mengurangi kesalahan
(beda ukur) yang dapat terjadi pada percobaan ini.
6. Berhati hati dalam menggunakan sensor.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. (2022, Juni 20). Data Sheets . Retrieved from datasheetspdf.com:


https://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/1221863/ETC1/E18-
D80NK.html
Anonimus. (2022, Juni 20). Data Sheet. Retrieved from datasheetspdf.com:
https://www.alldatasheet.com/datasheet-
pdf/pdf/17972/PHILIPS/NE555.html
Anonimus. (2022, Juni 20). Data Sheets . Retrieved from datasheetspdf.com:
https://www.alldatasheet.com/datasheet-
pdf/pdf/226079/MOTOROLA/74LS114A.html
Anonimus. (2022, Juni 20). Data Sheets . Retrieved from datasheetspdf.com:
https://www.alldatasheet.com/datasheet-
pdf/pdf/16091/PHILIPS/BC177.html

19
LAMPIRAN

1. Skematik , Layout PCB dan Daftar Komponen


2. Datasheet IC 74LS114
3. Datasheet NE 555

FAST AND LS TTL DATA


5-193
SN54/74LS114A
DUAL JK NEGATIVE EDGE-
TRIGGERED FLIP-FLOP
The SN54 / 74LS114A offers common clock and common clear inputs and individual J, K, and
set inputs. These monolithic dual flip-flops are designed so
that when the clock goes HIGH, the inputs are enabled and data will be accepted. DUAL JK NEGATIVE
The logic level of the J and K inputs may be allowed to change when the clock pulse is EDGE-TRIGGERED FLIP-
HIGH and the bistable will perform according to the truth table as long as FLOP
minimum set-up times are observed. Input data is transferred to the outputs on the
negative-going edge of the clock pulse. LOW POWER SCHOTTKY

MODE SELECT — TRUTH TABLE


INPUTS OUTPUTS *H
OPERATING MODE
SD CD J K Q Q IBothGH
Set L H X X H L
Reset (Clear) H L X X L H wh
*Undetermined L L X X H H
Toggle H H h h q q outputsile
Load “0” (Reset) H H l h L H
Load “1” (Set) H H h l H L both will S
Hold H H l l q q

Dbe and CD are LOW, but the output states are unpredictable
if SD and CD go
HIGH simultaneously. H, h = HIGH
Voltage Level

FAST AND LS TTL DATA


5-194
L, I = LOW Voltage Level
X=
Don’t
l, h (q) = Lower case letters indicate the state of the referenced input (or output) one set-up
time prior to the HIGH to LOW clock transition.
SN54/74LS114A

GUARANTEED OPERATING RANGES


Symbol Parameter Min Typ Max Unit

VCC Supply Voltage 54 4.5 5.0 5.5 V


74 4.75 5.0 5.25
TA Operating Ambient Temperature Range 54 – 55 25 125 70 C
74 0 25
IOH Output Current — High 54, 74 – 0.4 mA

IOL Output Current — Low 54 4.0 mA


74 8.0
DC CHARACTERISTICS OVER OPERATING TEMPERATURE RANGE (unless otherwise specified)
Limits
Min Typ Max
Symbol Parameter Unit Test Conditions
Guaranteed Input HIGH Voltage for All
VIH Input HIGH Voltage 2.0 V Inputs
54 0.7 Guaranteed Input LOW Voltage for All
VIL Inputs
Input LOW Voltage 74 0.8 V

VIK Input Clamp Diode Voltage – 0.65 – 1.5 V VCC = MIN, IIN = – 18 mA

54 2.5 3.5 V
VCC = MIN, IOH = MAX, VIN = VIH
VOH
Output HIGH Voltage 74 2.7 3.5 V or VIL per Truth Table

54, 74 0.25 0.4 V IOL = 4.0 mA VCC = VCC


MIN, VIN = VIL
VOL Output LOW Voltage 74 0.35 0.5 V IOL = 8.0 mA or VIH per Truth
Table
J, K 20 A
Set 60
VCC = MAX, VIN = 2.7 V
Clear 120
IIH Clock 160
J, K 0.1
Input HIGH Current Set 0.3
VCC = MAX, VIN = 7.0 V
Clear 0.6 mA
Clock 0.8
IIL J, K – 0.4
Set – 0.8
Input LOW Current mA VCC = MAX, VIN = 0.4 V
Clear, Clock – 1.6
IOS Output Short Circuit Current (Note 1) – 20 – 100 mA VCC = MAX

ICC Power Supply Current 6.0 mA VCC = MAX

Note 1: Not more than one output should be shorted at a time, nor for more than 1 second.
AC CHARACTERISTICS (TA = 25C, VCC = 5.0 V)
Limits

Symbol Parameter Unit Test Conditions


Min Typ Max
fMAX Maximum Clock Frequency 30 45 MHz

tPLH Propagation Delay, Clock, Clear, 15 20 ns VCC = 5.0 V


tPHL Set to Output CL = 15 pF
15 20 ns

FAST AND LS TTL DATA


5-195
AC SETUP REQUIREMENTS (TA = 25C, VCC = 5.0 V)
Limits

Symbol Parameter Unit Test Conditions


Min Typ Max
tW Clock Pulse Width High 20 ns

tW Clear, Set Pulse Width 25 ns

ts Setup Time 20 ns VCC = 5.0 V

th Hold Time 0 ns
Case 751A-02 D Suffix

14-Pin Plastic "!

SO-14
(" ! "#! ! !# ( ( "# !

! " !

- &
"!"

A " #! ! " #
8 % # " #!

- !

* ! ! " $ !"
*

! !

  



Case 632-08 J Suffix

14-Pin Ceramic Dual In-Line


"!

FAST AND LS TTL DATA


5-196
! " !
&
"!
!""$

& $" $
""!"& " ! " !

* " # * ! " $ !"


*

! !

Case 646-06 N
Suffix 14-Pin
! !
Plastic   


"!

!$ "
'' #! " #
!""!""%#
""
!(""!$
!(! "#
!
#!"
* ! " $ !" *

! !

! !

   

FAST AND LS TTL DATA


5-197
Motorola reserves the right to make changes without further notice to any products herein.
Motorola makes no warranty, representation or guarantee regarding the suitability of its products
for any particular purpose, nor does Motorola assume any liability arising out of the application or
use of any product or circuit, and specifically disclaims any and all liability, including without
limitation consequential or incidental damages. “Typical” parameters can and do vary in different
applications. All operating parameters, including “Typicals” must be validated for each customer
application by customer’s technical experts. Motorola does not convey any license under its patent
rights nor the

Literature Distribution Centers:

USA: Motorola Literature Distribution; P.O. Box 20912; Phoenix, Arizona 85036. EUROPE:
Motorola Ltd.; European Literature Centre; 88 Tanners
Drive, Blakelands, Milton Keynes, MK14 5BP, England.
JAPAN: Nippon Motorola Ltd.; 4-32-1, Nishi-Gotanda,
Shinagawa-ku, Tokyo 141, Japan.
ASIA PACIFIC: Motorola Semiconductors H.K. Ltd.; Silicon Harbour Center, No. 2 Dai
King Street, Tai Po Industrial Estate, Tai Po, N.T., Hong Kong.

FAST AND LS TTL DATA



5-198
FAST AND LS TTL DATA
5-199

Anda mungkin juga menyukai