INDONESIA
MASJID AGUNG DEMAK
(1474/1478)
Bangunan induk
memiliki empat tiang utama
yang disebut saka guru,
merupakan buah tangan dari
empat wali.
Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu,
sehingga dinamai saka tatal
Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang
menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3)
Ihsan
Di Masjid ini juga terdapat
“Pintu Bledeg”, mengandung
candra sengkala, yang dapat
dibaca Naga Mulat Salira Wani,
dengan makna tahun 1388 Saka
atau 1466 M, atau 887 H.
Masjid Agung Demak merupakan arsitektur transisi dari
Konsep arsitektur Jawa Hindu/Budha ke arsitektur Jawa Islam. Masa
transisi tersebut melahirkan bentuk-bentuk bangunan masjid
yang sangat spesifik. Masjid Jawa sebagai tempat ibadah
kaum Muslim, tentunya sangat erat hubungannya dengan
awal masuk dan berkembangnya agama Islam di Nusantara.
Dari segi unsur, karakter tipe bangunan masjid agung demak menyerupai bangunan arsitektur
tradisional Jawa, dengan tipologi masjid;
Tampak depan
Perspektif
Denah