Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/277985157

PROGRAM PEMANFAATAN SISA TULANG IKAN UNTUK PRODUK


HIDROKSIAPATIT: KAJIAN DI PABRIK PENGOLAHAN KERUPUK LEKOR KUALA
TRENGGANU-MALAYSIA Dara Aisyah, Ibrahim Mamat, M. Sontang, Zuha
Ro...

Article · August 2012

CITATIONS READS

0 4,831

5 authors, including:

Dara Aisyah Ibrahim bin Mamat


University of Sumatera Utara Universiti Sultan Zainal Abidin
8 PUBLICATIONS   9 CITATIONS    18 PUBLICATIONS   76 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

ms2 Sontang Nina Marlini Ahmad


Universiti as syafiiyah Universiti Malaysia Terengganu
4 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

pemberdayaan tulang ikan View project

dr.norizan View project

All content following this page was uploaded by Nina Marlini Ahmad on 26 October 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

PROGRAM PEMANFAATAN SISA TULANG IKAN UNTUK PRODUK


HIDROKSIAPATIT:
KAJIAN DI PABRIK PENGOLAHAN KERUPUK LEKOR
KUALA TRENGGANU-MALAYSIA

Dara Aisyah¹, Ibrahim Mamat¹, M. Sontang², Zuha Rosufila³, Nina Marlini Ahmad4
Email msontang@umt.edu.my

ABSTRAK

Pemanfaatan sisa tulang ikan sudah lama dilakukan kalangan peneliti di laboratorium,
tetapi masih banyak masyarakat yang tidak memahaminya. Oleh sebab itu, perlu transfer
pengetahuan (transfer knowledge) melalui penyeliaan masyarakat untuk meningkatkan ilmu dan
pemanfaatannya. Program transfer pengetahuan pengolahan (pabrik) kerupuk lekor adalah satu
program penelitian UMT yang melibatkan masyarakat untuk memanfaatkan sisa tulang ikan
menjadi berbagai produk keperluan masyarakat. Program ini dilihat sebagai upaya untuk
memperbaiki lingkungan masyarakat dan menyumbang kepada pembangunan kebijakan,
pelaksanaan, dan kajian dalam social engineering. Tulang ikan merupakan salah satu bentuk sisa
yang dihasilkan dari industri pengolahanan ikan yang memiliki kandungan kalsium terbanyak
dalam tubuh ikan. Dari aspek keperluan makanan dan gizi, tulang ikan sangat kaya akan kalsium
yang diperlukan manusia karena unsur utama dari tulang ikan adalah kalsium, fosfor, dan
karbonat. Pelibatan atau partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan sisa tulang ikan secara
langsung dalam setiap proses yang dijalankan di kawasan mereka adalah untuk mencapai usaha
pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat menekankan pelibatan individu dalam
masyarakat untuk belajar dan bekerjasama demi tujuan pembangunan masa depan melalui
pemanfaatan sisa tulang ikan yang dapat dimanfaatkan menjadi hidroksiapatit untuk mengatasi
pencemaran lingkungan dalam pembuangan logam berat. Selain itu, tulang ikan juga boleh
dimanfaatkan sebagai bahan implan dalam penggantian tulang (bone substitution), katup jantung,
sambungan pinggul, dan juga bahan implan lain di dalam badan/tubuh manusia serta sebagai
pengganti gigi manusia. Hal ini disebabkan oleh ciri-cirinya yang sama dengan tulang dan gigi
manusia dari segi struktur kimia.

Kata Kunci: transfer pengetahuan, sisa tulang ikan, pemanfaatan, hidroksiapatit, pembangunan
masyarakat pesisir, penglibatan, pengolahan kerupuk lekor.

ABSTRACT

The fishbone waste has long been utilized among laboratory researches and it is
unfortunate that still many communities fail to understand its importance that makes it necessary
for a transfer of knowledge through the community supervision to enhance the knowledge and
use. Knowledge transfer program to the community of fish crackers processors is a UMT
research program involving the community to utilize their fishbone waste into a wide range of
community needs. The program is seen as having the capability to improve the community
environment and contribute to policy development, implementation, and research in social

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 129


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

engineering. Fishbone is a form of waste produced from the fish crackers processing industries
that contains the highest content of calcium in a fish. From the aspect of food and nutrition,
fishbone is rich in calcium, phosphorus and carbonate that are needed by man. Community
involvement to utilize fishbone waste into hydroxyapatite is a way to enhance community
development and reduce pollution. In addition, it can also be used as implant materials in bone
replacement, heart valves, hip extension and other implants in human body.

Keywords : knowledge transfer, fishbone waste, hydroxyapatite, coastal


communitydevelopment, crackers processor.

* 1Pusat Pembangunan Sosioekonomi,2 Fak.Sains dan Teknologi,3Fak.Pengurusan & Ekonomi,


4
Fak.Pembangunan Sosial - Universiti Malaysia Terengganu-Kuala Terengganu-Malaysia

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 130


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

Pendahuluan dari laut memberi kontribusi produksi ikan


lebih dari 90%, selebihnya berasal dari ikan
Kajian ini adalah salah satu rancangan air tawar dan ikan yang dihasilkan oleh budi
program transfer pengetahuan dari kumpulan daya ikan. Ikan diproses untuk menghasilkan
peneliti social engineering di Universiti kerupuk lekor, berbagai produk segar, filet
Malaysia Terengganu kepada masyarakat beku, makanan dalam kaleng, protein produk
pengolahan kerupuk lekor Mengabang Telipot ikan, dan minyak ikan seperti surimi. Kira-
Kuala Terengganu. Kajian ini bertujuan untuk kira 75% dari pengeluaran ikan dunia
memanfaatkan sisa tulang ikan menjadi digunakan untuk konsumsi manusia dan
berbagai produk keperluan masyarakat. sisanya 25% digunakan untuk menghasilkan
Perancangan program ini diharapkan dapat makanan ikan dan minyak. Ikan yang diproses
menciptakan lingkungan masyarakat tersebut untuk konsumsi manusia hanya kira-
pengolahan kerupuk lekor yang berkesan kira 30% yang dipasarkan dalam masyarakat.
yaitu industri pengolahan yang dapat disahkan Saat ini, terjadi peningkatan
sebagai cleaner production. Berdasarkan permintaan ikan segar untuk filet ikan beku.
panduan sektor industri yang diterbitkan oleh Produk ikan segar sangat mudah rusak dan
Program Alam Sekitar (Lingkungan) penyimpanan dalam kulkas diperlukan
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Bagian sepanjang penyimpanan untuk mengawetkan
UNEP Teknologi, Industri, dan Ekonomi produk dan mencegah kerusakan
(UNEP DTIE) dan Alam Sekitar Denmark, mikrobiologi. Sebaliknya, lebih banyak juga
bagian departemen perlindungan, telah di- yang diproses, seperti ikan kaleng, makanan
nyatakan bahwa seharusnya program tersebut ikan dan minyak ikan, yang mempunyai masa
memiliki dan mengikuti garis panduan kadaluarsa yang lebih panjang memerlukan
berkenaan dengan penilaian produk yang pendinginan. Pengolahan berakhir dengan
lebih bersih dalam sistem industri pengolahan. pembuangan limbah dan pengolahan kembali
Penting untuk merancang program (recycle) sisa pengolahanan tersebut.
transfer pengetahuan dengan mempersiapkan Pengolahan ikan merupakan penyumbang
panduan yang jelas guna mencapai peroduksi utama keseluruhan limbah ke alam sekitar
bersih industri pengolahan kerupuk lekor, yang dihasilkan sepanjang proses kehidupan.
dengan memberi tumpuan kepada Oleh karena itu, banyak industri pengolahanan
pemanfaatan sisa tulang ikan dari proses makanan memiliki isu-isu utama alam sekitar
pengeluaran filet dan tulang ikan. Di pabrik yang berkaitan dengan pengolahan terutama
pengolahan kerupuk lekor maupun di masalah bau busuk sisa organik.
pengolahan, ikan tersebut dapat menjadikan Berbagai usaha telah dijalankan untuk
berbagai produk makanan. Tujuannya adalah menangani masalah pembuangan sisa
untuk meningkatkan kesadaran akan pengolahan ikan di antaranya produksi saus
pemanfaatan dan keadaan lingkungan dari ikan, pekatan protein, dan hidrolisat protein.
usaha pemanfaatan sisa pengolahan di Selain itu, gelatin telah lama diusahakan dari
kalangan masyarakat pesisir. Oleh karena itu kulit dan tulang ikan dan dijadikan ramuan
kerja sama universitas, masyarakat, industri, untuk menambahkan sifat elastik,
dan pemerintah perlu dilaksanakan untuk kekonsistenan, dan kestabilan sesuatu produk
menyukseskan keberhasilan program transfer makanan. Penghasilan gelatin dari kulit dan
pengetahuan ini agar lebih efektif dan efisien tulang ikan bukan saja bertujuan untuk
dengan mengutamakan pendekatan terpadu mengeksploitasi bahan-bahan sampingan
dalam mengatasi permasalahan lingkungan tetapi juga sebagai alternatif gelatin dari
yang bersih. hewan darat (Sarabia et al., 2000), walaupun
Pengolahanan produk ikan bermula gelatin dari hewan darat lebih baik karena
dari penangkapan. Penangkapan sumber ikan mempunyai derajat pencairan dan derajat

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 131


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

deasetilasi (deacetylation) yang lebih tinggi. pengolahannya menjadi produk keperluan


Selain produk makanan, ada juga yang masyarakat melibatkan partisipasi masyarakat
menghasilkan tas tangan, dompet, tas telepon pengolahan kerupuk lekor untuk menyediakan
genggam (handphone), tali jam dan ikat sampel tulang ikan yang telah disterilkan.
pinggang dari kulit ikan. Produk tulang ikan Pelaksanaan program transfer pengetahuan
berupa hidroksiapatit dapat memberikan nilai yang disajikan dalam tulisan ini boleh
tambah pada pengusaha pengolahan kerupuk menggunakan data dari pembuatan produk
lekor karena hasil sisa pengolahanan kerupuk sisa pengolahan di kawasan Mengabang
lekor berupa tulang ikan dapat dimanfaatkan Telipot Kuala Terengganu.
menjadi hidroksiapatit untuk mengatasi
pencemaran lingkungan dalam pembuangan
logam berat. Selain itu, juga boleh Definisi Program Transfer Pengetahuan
dimanfaatkan sebagai bahan implan dalam
penggantian tulang (bone substitution), katup Masyarakat yang memiliki
jantung, sambungan pinggul dan juga bahan pengetahuan seperti para pakar, peneliti,
implan lain di dalam badan manusia serta gigi dosen, menghasilkan berbagai kajian, Oleh
manusia disebabkan oleh ciri-cirinya yang karena itu, perlu transfer ilmu untuk manfaat
sama dengan tulang dan gigi manusia dari bersama semua pihak yang berkepentingan.
segi struktur kimia. Keperluan hidroksiapatit Transfer pengetahuan (pertukaran ilmu,
sebagai bahan pengganti tulang meningkat pengetahuan, dan teknologi) kepada
sesuai dengan peningkatan jumlah penderita masyarakat merupakan kepentingan peneliti.
osteoporosis dan kadar kemalangan yang Hal ini perlu ditingkatkan untuk mendapatkan
tinggi. Pada saat yang sama, keperluan ikan masukan dari berbagai pihak yang saling
juga sangat tinggi dalam konsumsi sehari-hari berkepentingan dan bertanggung jawab.
yang dapat menyebabkan pembuangan tulang Kata nama transfer berasal dari kata
ikan yang banyak. kerja to artinya memindahkan, yang terdiri
Pengolahan makanan laut merupakan atas awalan Latin trans yang bermakna „sisi
sektor perindustrian utama di Kuala lain‟ atau „di luar‟, dan ferre adalah kata kerja
Terengganu. Sisa pengolahan yang berasal Latin yang bermakna „untuk menjalankan‟.
dari masyarakat pengolahan kerupuk lekor Secara etimologi, untuk memindahkan, cara
merupakan bahan pencemar organik seperti untuk membawa ke arah lain, atau untuk
usus, perut ikan, tulang ikan, dan kulit ikan menjalankan seterusnya. Pengetahuan adalah
telah menjadi isu alam sekitar (lingkungan) maklumat atau informasi yang ada
yang berada pada tahap pencemaran bahan disampaikan kepada orang atau organisasi.
organic yang tinggi. Oleh karena itu, artikel Transfer pengetahuan tersebut
ini berupaya memberikan sumbangan penting termasuk hasil penelitian, panduan
bagi pembangunan dan ekonomi, mengatasi pencegahan, proses pembuatan, kaidah kerja,
kesan buruk alam sekitar, mewujudkan dasar dan inovasi. Pengetahuan datang dari persepsi
dan strategi yang relevan untuk pengurusan atau dari pengalaman yang diperoleh dalam
sisa alam sekitar untuk mencapai keadaan dan oleh berbagai cara yang disimpan
pembangunan masyarakat lestari yang dalam ingatan. Pengetahuan boleh termasuk
berpengetahuan dan bertanggung jawab. dari yang paling konkret sampai yang paling
Tulisan ini merupakan satu usaha abstrak, baik objek dan fakta. Kategori objek
untuk memperkenalkan alat pengurusan alam atau fakta yang dicirikan oleh ciri-ciri dan
sekitar, melalui pemanfaatan sisa pengolahan hubungan ide, tanggapan, dan konsep yang
yang telah terbukti bermanfaat dari segi- membantu menentukan untuk membuat
ekonomi dan lingkungan. Pilihan teknologi kategori agar mudah untuk dipahami.
pemanfaatan sisa tulang ikan dan Terdapat tiga kategori utama

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 132


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

pengetahuan yaitu pertama adalah Pengetahuan juga dilihat sebagai


pengetahuan dan deklarasi. Ini berkenaan produk,yang mengharapkan adanya trans-
dengan objek yang berkaitan dengan formasi, yaitu terjemahan ke dalam bahasa
pengetahuan (konsep, undang-undang, yang dipahami dan adanya alat-alat yang
peraturan, fakta, dan lain-lain). Kedua adalah boleh digunakan dalam segala situasi dan
pengetahuan dan prosedur. Ini berkaitan berbagai tujuan untuk membuat keputusan,
dengan cara pengetahuan tersebut digunakan. mengubah tingkah laku individu atau
Ketiga, adalah pengetahuan bersyarat yaitu organisasi, membangun dasar atau program,
pengetahuan yang memudahkan permohonan serta mampu menyelesaikan masalah.
deklarasi dan prosedur pengetahuan dalam Program ini melibatkan peneliti yang
berbagai konteks. berminat secara mendalam dengan isu-isu
Konsep transfer merupakan proses yang berkaitan dengan transfer pengetahuan.
berstruktur yang menggunakan penemuan Para peneliti akan mendapatkan banyak
penelitian secara saintifik untuk kepentingan pengalaman, pemahaman, dan “know-how”,
profesional. Konsep transfer tersebut kebanyakannya tidak formal, mengenai
dipahami sebagai proses pertukaran secara transfer pengetahuan.
berkelanjutan yang dengan dua jalur Transfer ilmu, pengetahuan dan
pertukaran antara dua masyarakat yaitu teknologi (iptek) sangat penting dalam proses
peneliti dan pengguna yang berpotensi berpikir pada masa yang akan datang sehingga
(Clarke, 1993). para peneliti bukan saja akan menjadi semakin
Proses transfer dalam pendidikan berminat dalam isu-isu pada masa tertentu,
adalah suatu proses pengetahuan yang tetapi mereka juga akan coba memberikan
dibangun dalam konteks tertentu untuk masukan model berupa konsep pengetahuan
membina pengetahuan baru atau membangun yang khusus kepada masyarakat setempat
kemahiran baru atau untuk melaksanakan maupun masyarakat luas dalam mencoba
tugas-tugas baru. Konsep transfer merupakan mencari alternatif penyelesaian masalah.
mekanisme untuk menyebarkan dan
menggunakan pengetahuan baru untuk Pemanfaatan Tulang Ikan Menjadi
individu baru dalam mengamalkan tingkah Hidroksiapatit (HA)
laku organisasi.
Seterusnya transfer dalam bidang Pemanfaatan tulang ikan menjadi
kemanusiaan dan sains sosial adalah suatu hidroksiapatit (hydroxyapatite/HA), serta
cara yang sistematik untuk mendapatkan, sebagai bahan pembuangan logam berat untuk
mengumpul, dan berbagi pengetahuan dalam mengatasi pencemaran belum dikenal oleh
menukarkan pengetahuan tersebut menjadi masyarakat pengolahan ikan kerupuk lekor.
pengetahuan yang lebih jelas lagi. Oleh Oleh sebab itu, diperlukan suatu upaya untuk
karena itu, transfer pengetahuan adalah suatu mengenalkannya. Selain untuk mengembang-
proses yang memudahkan individu atau kan potensi perikanan dan kelautan,
organisasi mengakses informasi penting agar pemanfaatan tulang ikan juga menjadi
dikenal pasti bukan hanya untuk satu orang alternatif untuk mengatasi pencemaran untuk
tapi untuk berbagai kalangan. Transfer mencapai salah satu penyelesaian masalah.
pengetahuan ini dianggap sebagai suatu Hidroksiapatit saat ini telah dimanfaatkan
proses sosial. Mayoritas definisi ini dalam beberapa bidang, misalnya perobatan
menggambarkan transfer sebagai satu proses, kedokteran, kesehatan, bahan pangan
yaitu mekanisme pengetahuan saintifik yang (gelatin), dan mengatasi pencemaran. Tulang
dibangun oleh peneliti untuk diberikan kepada ikan sebagai bahan pembuatan hidroksiapatit
pengguna. mudah didapati di pantai timur semenanjung
Malaysia (Negeri Terengganu Darul Iman).

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 133


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

Dalam kasus mengatasi pencemaran Hidroksiapatit merupakan bahan keramik,


lingkungan ini, masyarakat pesisir merupakan yang sangat penting dalam membuang logam
faktor terpenting diadakannya program pe- berat. Hal ini karena hidroksiapatit memiliki
nyampaian informasi mengenai pemanfaatan polikation alami yang mampu menghambat
tulang ikan sebagai bahan pembuang logam pertumbuhan bakteri. Selain itu, banyak
berat. Masyarakat yang menjadi sasaran masyarakat yang belum mengetahui fungsi
program ini adalah nelayan pengolah ikan di hidroksiapatit dari hasil sampingan produk
kawasan Mengabang Telipot Kuala perikanan khususnya tulang ikan tersebut.
Terengganu. Berdasarkan latar belakang tersebut,
Sebagian besar masyarakat pesisir merupakan dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu
pengolah ikan. Potensi besar yang dimiliki cara mengenalkan pemanfaatan tulang ikan
masyarakat pengolah ikan sebenarnya boleh kepada para masyarakat, cara memotivasi
dikembangkan secara maksimal sehingga masyarakat agar mengumpulkan tulang ikan
mampu mendukung kesejahteraan ekonomi untuk dimanfaatkan menjadi hidroksiapatit,
penduduk. Meningkatnya jumlah sisa pe- cara mengolah tulang ikan secara kimiawi
ngolahan ikan masih merupakan masalah menjadi hidroksiapatit, dan menggunakan
yang perlu dicarikan upaya pemanfaatannya. hidroksiapatit agar dapat digunakan untuk
Hal ini bukan saja memberikan nilai tambah pemanfaatan masyarakat pesisir khususnya di
pada usaha pengolahan ikan tersebut, tetapi Kuala Terengganu. Tujuan dilaksanakannya
juga dapat mengatasi masalah pencemaran program ini adalah untuk mengenalkan
lingkungan yang ditimbulkannya, terutama hidroksiapatit kepada para masyarakat agar
masalah bau busuk yang dikeluarkan serta dapat memanfaatkan limbah tulang ikan agar
estetika lingkungan yang kurang baik. lebih berguna dengan kaidah pembuatan
Sebagian besar sisa yang dihasilkan sederhana, tanpa alat yang mahal, dan canggih
oleh usaha pengolahan ikan berasal dari menjadi hidroksiapatit. Selain itu, tujuan
kepala, tulang, perut ikan, kulit, dan ekornya. program ini supaya mengenal pasti cara
Tulang ikan mengandung kalsium fosfat, memotivasi para masyarakat agar bersedia
fosfor, dan karbonat. Hasil sampingan ini mengumpulkan dan memanfaatkan tulang
belum banyak digunakan sehingga hanya ikan menjadi hidroksiapatit sebagai alternatif
menjadi limbah yang mengganggu pembuang logam berat dalam mengatasi
lingkungan, terutama pengaruh pada bau yang pencemaran. Seterusnya masyarakat sasaran
tidak sedap dan pencemaran air yang memiliki dapat mengetahui juga cara mengolah tulang
kandungan BOD (Biochemical oxygen ikan menjadi hidroksiapatit.
demand), COD (chemical oxygen demand) Dengan program ini, diharapkan
dan TSS (Total Suspended Solids). masyarakat pesisir memiliki kemahiran dalam
Melalui pendekatan teknologi yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan tek-
tepat guna ini, potensi sisa ini dapat diolah nologi yaitu kemampuan memanfaatkan sisa
lebih lanjut menjadi senyawa keramik yang di tulang ikan menjadi hidroksiapatit. Program
dalamnya termasuk senyawa hidroksiapatit ini juga berguna mengurangi kebimbangan
dengan formula Ca10 (PO4)6(OH)2. Produk ini masyarakat karena bahaya pencemaran laut
mempunyai sifat tidak mudah terurai dan mempengaruhi kualitas ikan yang akan
tidak mempunyai sifat beracun sehingga tidak diproses menjadi kerupuk lekor. Manfaat yang
ramah terhadap lingkungan. diperoleh setelah dilaksanakannya progam ini
Hidroksiapatit mempunyai nilai yaitu masyarakat mengetahui bahwa tulang
ekonomi yang cukup tinggi. Dari kajian yang ikan dapat diolah menjadi hidroksiapatit
dilakukan, didapati bahwa hidroksiapatit sebagai bahan pembuang logam berat yang
mampu membuang logam berat dalam lebih aman dan bermanfaat bagi lingkungan
mengatasi pencemaran lingkungan. juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 134


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

itu masyarakat mampu membuat sisa di tingkat daerah banyak dilakukan di


hidroksiapatit dengan kaidah sederhana yang kalangan pelajar dan peneliti universitas.
berkembang menjadi tambahan pendapatan Kajian yang berkaitan masalah dan
sebagai komoditas utama pesisir. pengurusan yang dilakukan oleh Azahariahdi
Alor Setar, Mohd. Zanuddin (1987) di Kota
Bharudan Sharul Piazal (2000) di Klang.
Studi Pustaka Kajian yang berkaitan dengan faktor
ekonomi, sosial dan audit juga pernah
Model Transfer Pengetahuan Dan dilakukan oleh Mohd. Nasir (1991, 1992),
Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Mohd. Nasir, Rakmi, Mohd. Kamil & Wan
Nor Azmin (1995), Mohd. Nasir & Rakmi
isa pengolahanan kerupuk lekor (1996), Mohd. Nasir, Nurlaily, Rakmi,
berupa sisa tulang ikan adalah termasuk Saifulah (1995), Mohd. Nasir. Jika kita
limbah organik pesisir. Sisa ini menjadi bahan kaitkan antara pengurusan sisa tersebut, kajian
yang dibuang atau bahan yang tidak sisa organik pun telah banyak dikaji.
diperlukan oleh perdagangan di sektor Sisa industri makanan merupakan satu sumber
perikanan, pengolahanan perikanan, lingkungan yang telah terkontaminasi. Kajian
perindustrian sektor perikanan, atau pun bagi yang telah dilaksanakan berhubungan dengan
aktivitas yang dilakukan oleh manusia. pengembangan kaidah sisa pembuangan
Dalam perkataan yang lain, sisa tulang ikan menjadi produk-produk yang bermanfaat
merupakan bahan yang tidak diperlukan atau (Perea et al., 1993; Laufenberg et al., 2003).
tidak dikehendaki. Di Malaysia, pengurusan Berdasarkan berbagai kajian tersebut,
sisa organik, seperti sisa tulang ikan adalah perlu dilakukan hubungan kerjasama antara
salah satu perhatian yang difokuskan untuk universitas dengan masyarakat khususnya
mencapai keseimbangan lingkungan. yang berkaitan dengan kajian ini, yaitu
Kajian tentang pengurusan sisa dan pelaksanaan program transfer pengetahuan
masalah-masalah yang dihadapi serta mengenai pemanfaatan sisa organik berupa
perancangan bagi pelaksanaan pengurusan tulang ikan menjadi produk-produk yang
yang sistematik yang pernah dilakukan oleh bermanfaat. Program transfer pengetahuan
peneliti-peneliti Barat antara lain kajian oleh berupa latihan yang didefinisikan sebagai
Reschovsky & Stone (1994) di New York, suatu pembelajaran terancang yang direka
Anderson (1999) di Denmark, Bauld & bentuk untuk menyampaikan latihan bagi
Hickman (1998) di Nova Scotia, Isaacs, meningkatkan keberkesanan dan kecakapan
(1998) di Canada, dan Ishizuka, Hijasima dan setiap individu di masyarakat sehingga
Macer (1995) di Taiwan. Selanjutnya kajian merubah kelakuan, pengetahuan, dan sikap
yang berkaitan dengan pendekatan mereka. Transfer latihan merujuk kepada
pengurusan sisa terpadu berdasarkan penggunaan pengetahuan, kemahiran, dan
pendekatan waste hierarchy yang meliputi kelakuan yang dipengaruhi oleh suasana,
pengoptimalan sisa di peringkat sumber, dukungan peserta, dukungan sesama rekan
recycle, pengomposan, pengkambusan peneliti, serta dukungan teknologi (Scobby
(landfill), dan insinerator juga telah dilakukan 2001; Cascio 2003, & Noe 2002).
oleh peneliti Barat seperti Brunner & Ernst Rumusan yang boleh dibuat mengenai
(1986), Habitat II (1999), Cooper (1995), transfer pengetahuan melalui latihan
Cooper (1996) dan Arner (1999). berdasarkan definisi-definisi yang diutarakan
Pengurusan sisa adalah salah satu oleh para pakar di atas ialah pengaplikasian
perhatian yang difokuskan untuk mencapai pengetahuan, keterampilan dan perlakuan
keseimbangan lingkungan. Kajian yang baru. Transfer pengetahuan yang diperoleh
berkaitan dengan pengurusan dan masalah masyarakat dari latihan pemanfaatan sisa

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 135


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

tulang ikan menjadi produk yang bermanfaat mengatasi pencemaran lingkungan, menyelia
untuk keperluan masyarakat agar mampu masyarakat dengan menekankan cara
menciptakan lingkungan yang lestari serta pembuatan yang tidak memerlukan alat
menciptakan laju pertumbuhan ekonomi canggih, serta penggunaan hidroksiapatit yang
masyarakat. mudah. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan
selama dua minggu, aktivitas pendampingan
selama satu minggu, evaluasi dan laporan
Model Pelaksanaan Program Transfer akhir selama lima minggu. Aktivitas
Pengetahuan Pada Masyarakat Pengolah pendampingan merupakan bentuk evaluasi
Kerupuk Lekor pelaksanaan program.

Kaidah pendekatan untuk melaksana-


kan prog-ram ini adalah dengan melakukan Penelitian
penelitian masyarakat pengolahan kerupuk
lekor sebagai sasaran selama tiga minggu. Penelitian dilakukan tiga kali. Pada
Aktivitas yang dilakukan selama penelitian penelitian pertama dilakukan wawancara
adalah mencari informasi mengenai secara langsung dengan kepala kampung dan
pengenalan lokasi, potensi sisa tulang ikan, masyarakat pesisir di kawasan program. Hasil
penyediaan sampel tulang ikan, dan aktivitas yang diperoleh dari wawancara tersebut
pengumpulan sisa tulang ikan sehari-hari oleh adalah keseharian masyarakat pesisir yang
masyarakat dengan kaidah wawancara berada di kawasan program yang sepanjang
langsung dengan mereka. Selanjutnya, kepala hari berada di sekitar pantai karena sebagian
kampung diinta bekerjasama untuk membantu besar masyarakat pesisir bekerja sebagai
kelancaran program transfer pengetahuan pengolahankerupuk lekor.
kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan
Persiapan pelaksanaan program penyuluhan dilakukan malam hari setelah
dilakukan selama enam minggu. Persiapan masyarakat bekerja seharian. Hasil
pelaksanaan program meliputi kajian pustaka, pengolahan tergolong sangat besar dengan
pengumpulan sasaran penelitian, penyediaan adanya sisa tulang ikan yang tidak
sampel dan peralatan, menentukan strategi dimanfaatkan bahkan dibuang dalam jumlah
yang tepat untuk menjelaskan pembuatan yang besar juga. Dengan demikian,
hidroksiapatit. Agar mudah dipahami ma- masyarakat di kawasan ini berpotensi untuk
syarakat, sampel hidroksiapatit ditunjukkan menjadi masyarakat sasaran pada program
kepada masyarakat sasaran dan dilakukan pennyuluhan. Pertemuan dengan ketua
penayangan video cara pembuatan kampung menghasilkan kesepakatan yakni
hidroksiapatit agar masyarakat memperoleh ketua kampung bersedia membantu
gambaran dalam pembuatan hidroksiapatit kelancaran program selama penyuluhan
dari sisa tulang ikan. berlangsung.
Kaidah yang dilakukan dalam pelaksanaan Penelitian kedua dilakukan untuk
program adalah penyediaan sampel dan cara memastikan bentuk kerja sama dengan ketua
pembuatan pengolahan sisa tulang ikan kampung dan menjelaskan rencana aktivitas
menjadi hidroksiapatit, menggunakan metode yang akan dilakukan. Penelitian ketiga
ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. dilakukan untuk memastikan bentuk aktivitas
Selain itu juga peneliti memotivasi dan beberapa hal yang diperlukan dalam acara
masyarakat untuk menggunakan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian
hidroksiapatit melalui cara memberitahukan ketiga adalah tanggapan baik dari kepala
kelebihan hidroksiapatit sebagai bahan kampung yang diwujudkan dengan kesediaan
pembuang logam berat yang baik untuk ketua kampung untuk memublikasikan dan

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 136


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

menyediakan berbagai kemudahan yang SEM dengan pelarut air serbuknya terlihat
diperlukan ketika program berlangsung seperti gumpalan, akan tetapi dengan semakin
kursi, lampu, dan sound system. Masyarakat naiknya suhu pembuatan, luas permukaan
sasaran yang dianggap lebih tepat atau sesuai butir mengecil sehingga gumpalan yang
dengan tujuan program ini adalah yang terbentuk semakin kecil. Ini menunjukan
memiliki potensi sisa tulang ikan yang besar pembentukan kristal semakin meningkat.
yaitu sebagian besar masyarakat bermata Sementara itu, pengotor utama dalam
pencaharian sebagai pengolah kerupuk lekor. hidroksiapatit adalah karbonat yang
diidentifikasi dari hasil FTIR. Fasa sekunder
dalam hidroksiapatit adalah Calcium Oxide
Pembuatan Sampel yang merupakan hasil degradasi termal
perlakuan panas pada hidroksiapatit. Dari
Pembuatan sampel merupakan tindak hasil analisis data dengan menggunakan
lanjut dari kajian teori yang bertujuan metode karakterisasi X-Ray Diffraction
membuat strategi yang tepat untuk (XRD), Scanning Electron Microscopy
menjelaskan cara pembuatan hidroksiapatit (SEM), dan Spektroskopi Fourier Transform
sehingga diharapkan masyarakat boleh Infrared (FTIR) adalah untuk memperoleh
memahami dengan mudah. Pembuatan sampel hidroksiapatit yang optimum. Hidroksiapatit
dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu di itu bersifat kristalin dan mempunyai kekuatan
laboratorium Jabatan Sains Fizik-Fakulti mekanik yang tinggi.
Sains dan Teknologi-Universiti Malaysia Dari hasil data dan dianalisis selepas
Terengganu (UMT). dilakukan pengujian terhadap FTIR-XRD dan
Hidroksiapatit (HA) dihasilkan TM dan dibandingkan dengan hasil kajian
melalui proses pembakaran tulang-tulang ikan lepas para peneliti lain sebelumnya
yang diambil dari sisa pengolahan kerupuk membuktikan bahwa HA tulang ikan yang
lekor yang ada di kawasan masyarakat paling sesuai dihasilkan adalah HA tulang
Mengabang Telipot Kuala Terengganu. Proses ikan dengan ukuran partikel 25 μm yang telah
penghasilan HA mencakup pembersihan dibakar pada suhu 1100 °C selama 2 jam.
tulang ikan mentah dan pemrosesan tulang
ikan manjadi serbuk. Serbuk tersebut diayak
hingga ukuran yang berbeda yaitu 25 μm, 53 Penayangan Video Cara Pembuatan
μm, and 150 μm. Ini diikuti oleh pembakaran Hidroksiapatit Tulang Ikan
dengan suhu yang berbeda yaitu dari 900 °C
sampai 1200 °C selama 2 jam. Warna tulang Pada pelaksanaan penyuluhan akan
ikan mentah serta yang telah dibakar juga diputarkan video tentang cara pembuatan
dikenal pasti. Serbuk-serbuk tulang ikan ini hidroksiapatit agar masyarakat mempunyai
dikaji dengan menggunakan Fourier gambaran mengenai pembuatan hidroksiapatit
Transform Infra Red Spectrometer (FTIR), X- sehingga lebih mudah dalam menjelaskan cara
Ray Powder Diffraction (XRD), and Tabletop pembuatan hidroksiapatit. Oleh karena itu,
Microscope (TM). sebelum penyuluhan dilakukan perlu dibuat
video cara pembuatan hidroksiapatit yang
dilakukan pada pertemuan di laboratorium
Analisis Morfologi Hidroksiapatit dengan tersebut. Dalam proses pembuatan video ini
SEM, FTIR, dan X-RD cara-cara membuat hidroksiapatit dari tulang
ikan dilakukan secara terperinci dan bertahap.
SEM dapat memberikan informasi Hasil yang diperoleh adalah sebuah video cara
tentang struktur mikro permukaan sampel dan pembuatan hidroksiapatit yang disimpan
melihat morfologi serbuk HA. Hasil analisis dalam bentuk CD.

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 137


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

Pelaksanaan Program Transfer untuk bersemangat mengikuti latihan


Pengetahuan Hidroksiapatit Tulang Ikan selanjutnya.
Pelaksanaan kedua dilakukan untuk
Pelaksanaan program penyuluhan melihat cara penggunaan hidroksiapatit
hidroksiapatit dilakukan dua kali selama dua tersebut untuk keperluan masyarakat. Pada
minggu dengan dua tahap yakni tahap pertama pelaksanaan ini lebih mengutamakan pada
penyuluhan hidroksiapatit dan cara pembuatan tahap cara penggunaan hidroksiapatit untuk
hidroksiapatit dari sisa tulang ikan. Tahap pembersihan air di laut maupun perumahan
yang kedua adalah cara penggunaan pribadi. Peserta yang mengikuti program pada
hidroksiapatit untuk mengatasi pencemaran pertemuan ini diharapkan agar lebih
lingkungan. Pelaksanaan pertama dilakukan mengetahui cara penggunaan hidroksiapatit
program penyuluhan hidroksiapatit. Pada dengan berbagai perlakuan, khususnya
penyuluhan hidroksiapatit ini dilaksanakan takaran yang tepat, dan perhitungan kadar
secara dua tahap, tetapi lebih menekankan hidroksiapatit dalam kandungan air.
pada tahap penyuluhan hidroksiapatit dan Sebelum acara selesai, ada tanggapan
teknik pembuatan tulang ikan menjadi tentang aktivitas ini dari perwakilan
hidroksiapatit kepada masyarakat pesisir masyarakat yaitu dari Persatuan Nelayan yang
kawasan Mengabang Telipot. merupakan wadah organisasi para nelayan,
Masyarakat pesisir kawasan pedagang ikan yang berada di kawasan
Mengabang Telipot belum mengetahui sama program, serta khususnya pengolahan kerupuk
sekali tentang hidroksiapatit sehingga perlu lekor di kawasan tersebut. Setelah acara
dilakukan pengenalan hidroksiapatit terlebih selesai nantinya akan dilakukan feedback
dahulu. Acara diawali dengan pembukaan seluruh aktivitas melalui kerjasama dengan
atau pengenalan hidroksiapatit dan acara perwakilan Perhimpunan Nelayan yang
dilanjutkan dengan pemutaran video cara disaksikan oleh pihak CSD (Community
pembuatan hidroksiapatit dari tulang ikan Socialeconomics Development), JKK (Jabatan
yang sebelumnya telah dibuat di laboratorium. Ketua Kampung), ECER, pihak LKIM
Seluruh kumpulan sasaran dan pihak-pihak (Lembaga Kemajuan Ikan Malaysia), dan
yang terlibat yang hadir memperhatikan Jabatan Perikanan. Pembahasan tersebut
dengan sungguh-sungguh video yang diputar. nantinya akan menghasilkan kesepakatan
Setelah pemutaran video, penjelasan bahwa akan melakukan pengurusan sisa
cara pembuatan hidroksiapatit disampaikan tulang ikan dan pemanfaatannya untuk produk
oleh peneliti sebagai pemateri program. hidroksiapatit yang akan diberikan oleh pihak
Penjelasan tersebut akan mendapat respon pelaksana program. Jika penggunaan
positif dari kumpulan sasaran dengan hidroksiapatit dalam mengatasi pencemaran
pertanyaan yang mereka ajukan. Cara lingkungan ini dianggap lebih efektif dan
pembuatan hidroksiapatit dilakukan dengan ekonomis, mereka akan melakukan respons
kaidah demonstrasi dan meminta beberapa yaitu dengan segera bekerjasama dengan
orang dari masyarakat sebagai perwakilan pihak pemerintah setempat, LKIM, dan
untuk melihat lebih dekat cara pembuatan Jabatan Perikanan daerah untuk membuat
hidroksiapatit. hidroksiapatit sendiri dalam jumlah besar.
Acara diakhiri dengan pembagian Selain itu, masyarakat meminta pihak
hidroksiapatit. Hidroksiapatit dibagikan agar pengelola program ini untuk membantu dalam
masyarakat dapat mencoba menggunakan penyediaan hidroksiapatit dan membantu
hidroksiapatit untuk mengatasi pencemaran memberitahukan kepada pihak pemerintah
lingkungan. Hasil yang diperoleh dari daerah (PEMDA) bahwa nelayan, pedagang
penyuluhan pertama ini nantinya diharapkan ikan serta pengolah kerupuk lekor khususnya
masyarakat akan menyambut baik program di kawasan itu, sangat memerlukan solusi dari

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 138


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

PEMDA. yang diambil dari sisa pengolahan


kerupuk lekor yang ada di kawasan
masyarakat Mengabang Telipot Kuala
Pendampingan Program Transfer IPTEK Terengganu. Proses penghasilan HA
mencakup pembersihan tulang ikan
Berdasarkan aktivitas program transfer mentah dan pemrosesan tulang ikan
pengetahuan kepada masyarakat, dilakukan manjadi serbuk. Serbuk tersebut diayak
aktivitas pendampingan yang bertujuan untuk kepada ukuran yang berbeda yaitu 25 μm,
membantu masyarakat pesisir dalam membuat 53 μm and 150 μm. Ini diikuti oleh
dan menggunakan hidroksiapatit dari pembakaran dengan suhu yang berbeda
pemanfaatan sisa tulang ikan. Aktivitas yaitu dari 900 °C sampai 1200 °C selama
pendampingan nantinya akan dilakukan dua 2 jam. Warna tulang ikan mentah serta
minggu selepas acara penyuluhan yaitu di yang telah dibakar juga dikenal pasti.
kawasan Mengabang Telipot. Aktivitas ini Serbuk-serbuk tulang ikan ini dikaji
bertujuan untuk membantu masyarakat pesisir dengan menggunakan Fourier Transform
dalam pembuatan dan penggunaan Infra Red Spectrometer (FTIR), X-Ray
hidroksiapatit agar mereka tidak mengalami Powder Diffraction (XRD), and Tabletop
kesulitan dalam program terkait. Microscope (TM).
Aktivitas pendampingan perlu
dilakukan karena masyarakat memerlukan 2. Program transfer ilmu melalui latihan
transfer latihan secara langsung. Pada mengenalkan hidroksiapatit kepada
aktivitas pendampingan ini, CSD berfungsi masyarakat pengolahan kerupuk lekor
sebagai fasilitator dengan membantu warga dilakukan dengan menggunakan kaidah
masyarakat yang mengalami kesulitan dalam ceramah, wawancara dan demonstrasi,
melakukan latihan. Selain itu, pihak peneliti pendampingan dan pemantauan.
bekerja sama dengan ECER dan LKIM serta
Jabatan Perikanan untuk memantau jalannya 3. Memotivasi para masyarakat agar
aktivitas kumpulan sasar dalam pembuatan memperolehi maklumat mengenai
dan penggunaan hidroksiapatit. manfaat atau kelebihan hidroksiapatit.
Berdasarkan tata tertib acara program
yang dibuat tersebut diharapkan warga tertarik
dengan acara penyuluhan hidroksiapatit DAFTAR PUSTAKA
karena sangat diperlukan untuk dapat
meningkatkan kehidupan ekonomi mereka. Anderson, et al. 1999. Upwelling and fish factory
Hal tersebut disebabkan masyarakat pesisir waste as nitrogen sources for suspended
untuk saat ini merasa kesulitan untuk cultivation of Gracilaria gracilis in Saldanha
membuat hidroksiapatit karena bahan yang Bay. South Africa. Hydrobiologia.
digunakan memerlukan pengolahan melalui 398/399.455-462
dukungan teknologi, fasilitas laboratorium, Arner.1999. Arner, R. 1999. Northern Virginia: A
serta peralatan-peralatan UMT. model in integrated waste management.
http://www.nvpdc.state.va.us/arner/ra-
wa1.htm.
SIMPULAN Bauld & Hickman .1998. Waste Management in
Nova Scotia: Aggressive Diversion in the
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat Halifax Regional Municipality, Solid Waste
disimpulkan: & Recycling,14-40
1. Hidroksiapatit (HA) dihasilkan melalui
proses pembakaran tulang-tulang ikan

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 139


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

Brunner & Ernst .1986. Alternative methods for Mohd.Nasir & Rakmi.1996.Municipal Solid
the analysis of municipal solidwaste. Waste Waste Management.In Environmental
Management & Research. Volume 4, Issue Management – Malaysian
2, June 1986, Pages 147–160. Perspectives.Bangi. Universiti Kebangsaan
Cascio, W. F. (2003). Managing Human Malaysia
Resources 6 th edition: Productivity, Mohd.Nasir .1991.The criteria for economic
Quality of Work Life, Profits. New York: evaluation of waste disposal projects in
Mc-Graw Hill. Malaysia.Paper presented at the Seminar
Euro-American Experience & Malaysian
Clarke. M. J. 1993. Integrated municipal solid
Requirement in Solid Waste
waste planning and decision-making in
Management.Kuala Lumpur
New York City: The citizen‟s alternative
plan. Journal Air and Waste Management. Mohd.Nasir, Nurlaily,Rakmi,Saifulah
43 (4) : 453-462 .1995.Existing Solid Waste Management &
Problem in Malaysia.Dalam Privatisation of
Cooper. J. 1995. Integrated waste management
Solid Waste Management in
option takes shape. Journal Materials
Malaysia.Kuala Lumpur :Tabung Haji
Cycling Week. 165 (4). 10-11, 13.
Technologies.
Cooper. J. 1996. Integrated waste management in
Mohd.Zanuddin.1987.Pengurusan sampah sarap di
Vienna. Journal Waste Management., 16-
kawasan perbandaran kota Bharu. Latihan
17.
Ilmiah.Bangi:Universiti Kebangsaan
Habitat Conference. 1999. Integrated solid waste Malaysia
collection system in the City of Olongapo,
Noe, R. A. [et al.] Suntingan: Abu Bakar Ibrahim
Philipines.
dan Aminuddin Hj. Mohammad (2002).
(http://www.hsd.ait.ac.th/bestprac/olongapo
Pengurusan Sumber Manusia- Memperoleh
.htm).
Kelebihan Bersaing. Malaysia : McGraw-
Hill Malaysia Sdn.Bhd
Isaacs.1998.Advancement in municipal waste
management policy & programs: Canadian Perea et al., 1993. Preparation and characterization
experience.Roundtable on Urban Solid of whey protein hydrolysates: Applications
Waste Management.Held on Bolivia,Brazil in industrial whey bioconversion processes.
27-28 September 1998. Enzyme and Microbial Technology.
Volume 15, Issue 5, May 1993, Pages 418–
Ishizuka, Hijasima dan Macer.1995.
423.
Environmental analysis and solid waste in
Taiwan –Roc.Proceeding of the UNESCO- Reschovsky & Stone .1994.Market incentives to
University of Tsukuba International encourage household waste recyling:Paying
Seminar on Traditional Technology for for what you throw away‟ Journal of Policy
Environmental Conservation and Analysis and Management, Vol. 13, Iss. 1,
Sustainable Development in the Asia pp.120-139.
Pacific Region, held in Tsukuba Science Sarabia et al., 2000. Extraction and
City, Japan, 11-14 December 1995 :139- characterization of gelatin from different
144 marine fish species in Malaysia.
Laufenberg et al..2003. Transformation vegetable Scobby, F. M. (2001). Barriers to Transfer of
waste into value added products. Training to the Workplace.
Biotechnol. 22, 67–71 http://www.wed.siu.edu/public/grad/respap%20re
Mohd. Nasir, Rakmi, Mohd.Kamil & Wan Nor viewdsynt.pdf
Azmin .1995.Issues & problems of solid Sharul Piazal .2000.Peranan dan keberkesanan
waste management in Malaysia.National alam flora menguruskan sisa pepejal di
Review of Environmental Quality Bandar Klang.Latihan
Management in Malaysia.Bangi.Universiti Ilmiah.Bangi:Universiti Kebangsaan
Kebangsaan Malaysia Malaysia

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 140


Program Pemanfaatan Sisa Tulang Ikan Untuk Produk Hidroksiapatit

Jurnal Sosioteknologi Edisi 26 Tahun 11, Agustus 2012 141

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai