Anda di halaman 1dari 22

FOTOSINTESIS DAN

PRODUKTIVITAS
KELAPA SAWIT
No success without process

LOGO
 Laju fotosintesis berkaitan dengan intensitas cahaya.

 Pada intensitas cahaya rendah, pemasukan CO2 negatif;


yang berarti respirasi daun (CO2 dilepaskan) melebihi
fotosintesis.

 Ketika intensitas cahaya meningkat, maka tingkat


fotosintesis meningkat.
 Titik kompensasi cahaya, Ie , dicapai ketika fotosintesis
dan respirasi sama, sehingga pemasukan CO2 bersih = 0.

 Slope kurva pada titik kompensasi cahaya tergantung


efisiensi fotosintesis.

 Di atas 30% dari titik kompensasi cahaya, maka


fotosintesis tidak lagi meningkat oleh kenaikan intensitas
cahaya.

 Pada kondisi ini, peningkatan fotosintesis tergantung dari


tingkat difusi CO2 ke dalam kloroplas, konsentrasi CO2
atmosfer dan kemampuan stomata menerima pemasukan
CO2.
 Kemampuan daun terhadap pemasukan CO2
ini tergantung pada:
(1) pembukaan stomata,
(2) difusi CO2 ke dalam daun, dan
(3) efisiensi enzim karboksilasi dalam
fiksasi CO2 dalam kloroplas.
 Tingkat fotosintetik kelapa sawit
diperkirakan sekitar 15 mg CO2/dm2/jam.

 Akumulasi gula terlarut merupakan


perkiraan fotosintesis bersih karena gula
secara simultan ditranslokasi keluar dari
helai daun.
Fator-faktor lain yang mempengaruhi
fotosintesis.

Umur daun
Stres air
konsentrasi CO2
temperatur
supply nutrisi.
Umur daun
Tingkat fotosintesis akan menurun
seiring dengan pertambahan umur
daun.

Tingkat kejenuhan fotosintesis


terlihat mempunyai kesamaan
kecenderungan pada dua kelompok
tanaman kelapa sawit tersebut,
awalnya meningkat, kemudian
menurun.
Ditemukan bahwa pada daun 9 pada
tanaman berumur 6 tahun, akumulasi
gula terlarut lebih cepat dibanding
daun 1 atau daun 17.

Ditemukan bahwa tingkat fotosintesis


daun yang muda dan daun tua lebih
rendah dibanding daun tengah.
Kematian daun terjadi lebih cepat
pada daun yang ternaungi.

Kematian daun kelapa sawit terjadi


lebih awal pada kepadatan tanaman
yang tinggi dibandingkan dengan
yang rendah
Stres air
Pada fotosintesis, pengaruh stres air
terutama adalah penutupan stomata.
Selama musim kemarau, stomata
menutup selama setengah hari.

Tingkat penutupan stomata


tergantung pada temperatur daun,
seperti pada stres air.
konsentrasi CO2
Tingkat intensitas cahaya fotosintetik
tergantung pada difusi CO2 ke dalam
daun.

Tingkat ini tergantung pada


konsentrasi CO2 eksternal.
Temperatur
 Selama periode stres air,
penutupan stomata
terjadi pada temperatur
yang naik

 Efisiensi fotokimia
menurun pada suhu di
atas 350C.

 suhu 420C (temperatur


daun yang tinggi)
merupakan faktor
pembatas fotosintesis.
Nutrisi
Defisiensi nitrogen menyebabkan
kandungan klorofil daun menurun,
dan tingkat kejenuhan cahaya
fotosintetik menurun

Efisiensi fotokimia menurun yang


disebabkan oleh penurunan
kandungan klorofil.
Defisiensi nitrogen
www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai