Anda di halaman 1dari 3

Membuat Perangkat Nyamuk Sederhana

A.Tujuan

Pada saat kita tidur, baik siang maupun malam hari, selalu saja ada makhluk kecil bersayap
yang mengganggu tidur kita. Ya, makhluk kecil bersayap tersebut bernama nyamuk. Hal ini
mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang sepele dan dapat diatasi dengan
menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk yang banyak beredar di pasar.

Namun, tahukah kamu jika cairan pembasmi tersebut mengandung berbagai bahan kimia
yang dapat membahayakan kesehatan kita. Seperti Propoxur, Transfluthrin Dichlorovinyl
Dimethyl Phospate (DDVP),dan Diethyltoluamid (DEET). Untuk mengatasi
hal tersebut, kini terdapat cara alternatif yang lebih aman untuk menangkap dan
memerangkap nyamuk. Cara membuatnya cukup sederhana dan bahan untuk membuatnya
pun dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

B.Kajian Teori

1. Propoxur

Ini merupakan jenis senyawa karbamat yang juga racun


kelas menengah. Senyawa ini biasanya ditemukan di dalam
antinyamuk semprot dan antinyamuk bakar. Di Amerika,
propoxur hanya diizinkan terbatas untuk perkebunan dan
pertanian dengan catatan para pekerjanya harus
menggunakan peralatan pelindung. 

Jika terhirup, propoxur dapat menyebabkan kaburnya


penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan
badan lemah. Selain itu dapat menurunkan aktivitas enzim
yang berperan pada saraf transmisi, hingga berpengaruh
buruk pada kesehatan hati dan sistem reproduksi. 

2. Transfluthrin

Ini merupakan jenis zat karsinogenik yang pasti ada di


semua jenis antinyamuk, khususnya yang dijual di Indonesia.
Namun pemakaian zat ini dalam batas tertentu sudah
diangap relatif aman sebagai bahan aktif di antinyamuk. 
3. Dichlorovinyl Dimethyl Phospate (DDVP)

DDVP adalah jenis insektisida dari golongan organospospat


dan berdaya racun yang sangat tinggi. DDVP paling sering
digunakan di dalam antinyamuk semprot. Namun menurut
Annisa, DDVP sudah tidak dipakai di dalam produk
antinyamuk yang dijual di Indonesia. 

Dampak dari terlalu banyak menghirup zat ini akan


menyebabkan rusaknya sistem saraf, kanker, merusak
kemampuan reproduksi, menghambat pertumbuhan organ,
menghambat produksi ASI, serta mengganggu sistem
pernapasan dan kerja jantung. Jika sampai termakan akan
menyebabkan mual, muntah, gelisah, keringat berlebih, dan
tubuh gemetar. Bahkan, DDVP dapat menyebabkan koma
hingga kematian jika seseorang keracunan parah. 

4. Diethyltoluamid (DEET)

Ini jenis zat aktif yang dulu sering digunakan dalam


antinyamuk oles. Tetapi, sama halnya dengan DDVP, zat ini
pun sudah jarang dicampurkan dalam antinyamuk yang
dijual di Indonesia. 

Dampak dari pemakaian antinyamuk oles yang mengandung


DEET dan digunakan secara terus menerus dapat
menyebabkan terjadinya infeksi kulit, ruam kulit, rasa panas
pada kulit, lecet, hingga kulit melepuh.

C.Alat dan Bahan

1. Botol plastik bekas ukuran 1,5 liter.


2. 200 ml air.
3. 50 gram gula merah.
4. 1 gram ragi
5. Pisau
D.Metode Penelitian

1. Potong botol plastik di tengah, Simpan bagian atas botol.


2. Campur gula merah dengan air panas, biarkan hingga dingin dan kemudian tuangkan di
separuh bagian potongan bawah botol.
3. Tambahkan ragi dan tidak perlu diaduk, ini akan menghasilkan karbondioksida.
4. Pasang potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong.
5. Bungkus botol dengan sesuatu yang berwarna hitam, kecuali bagian atas, dan letakkan di
beberapa sudut rumah Anda.

Hasil

Setelah melalui langkah-langkah pembuatan, kini alat perangkap nyamuk yang sederhana
serta cukup ampuh telah berhasil dibuat. Dan perangkap nyamuk ini bisa digunakan malam
atau pagi.

Kesimpulan

Perangkap nyamuk ini lebih aman dibandingkan dengan perangkat nyamuk yang terbuat dari
cairan kimia. Alat ini bisa digunakan di pojok kamar maupun tempat tidur. Dalam 1 minggu,
kamu akan melihat banyak nyamuk yang berada dalam botol.

Anda mungkin juga menyukai