Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Indonesia adalah negara tropis. Negara ini memiliki wilayah perairan yang luas dan
beranekaragam spesies terutama filum Arthropoda. Beberapa diantaranya seperti kepiting, udang,
laba-laba, dan serangga terutama nyamuk. Nyamuk digolongkan sebagai serangga penghisap
darah, namun hanya nyamuk betina yang menghisap darah untuk bereproduksi.
Dewasa ini penyebaran nyamuk meluas. Bahkan menyebarkan penyakit seperti
DBD, chikungunya,dan baru-baru ini membawa virus zika yang mengakibatkan kecacatan pada
bayi. Biasanya penyakit DBD muncul di daerah panas kini sampai ke daerah dingin. Bahkan
penggunaan obat seperti obat nyamuk bakar,pembunuh jentik-jentik tidak berpengaruh besar
pada pemberantasan nyamuk. Penggunaan obat-obat kimia mengakibatkan nyamuk bermutasi
menjadi resistan terhadap obat tersebut. Untuk itulah diperlukan pemberantasan nyamuk secara
alami.
Salah satu cara dalam pemberantasan nyamuk dengan alami adalah dengan
menggunakan perangkap botol mineral. Perangkap ini tidak menggunakan bahan kimia,
melainkan menggunakan kerja mikroorganisme sebagai pemancing nyamuk masuk. Perangkap
ini menggunakan bahan bekas.

B. Rumusan Masalah.
Beberapa rumusan masalah dalam latar belakang di atas sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Apa kandungan dalam perangkap nyamuk tersebut?


Bagaimana cara kerja perangkap nyamuk tersebut?
Bagaimana tahap pembuatan perangkap nyamuk tersebut ?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan perangkap nyamuk tersebut ?

C. Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui kandungan dalam perangkap nyamuk.


Mengetahui cara kerja perangkap nyamuk.
Mengetahui tahap tahap pembuatan perangkap nyamuk.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan perangkap nyamuk tersebut

BAB II
ISI
A. Kandungan Perangkap Nyamuk Botol mineral
Salah satu sifat air adalah tidak tetap dan selalu menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Sifat
permukaan air yang tenang selalu mendatar sangat disukai nyamuk untuk proses
perkembangbiakannya. Air juga merupakan suatu pelarut yang kuat, dan dapat melarutkan zatzat padat. Salah satunya, air digunakan untuk melarutkan gula dan ragi yang digunakan untuk
proses fermentasi. Perangkap nyamuk ini terdiri dari larutan gula merah dengan ragi. Gula
merah berguna untuk membantu ragi berkembang dengan baik, sehingga larutan gula merah
tidak terlalu banyak dicampurkan. Ragi yang digunakan adalah Saccharomyces cereviceae. Ragi
ini biasa digunakan dalam fermentasi alcohol, ragi tidak perlu diaduk sehingga mampu
menghasilkan reaksi respirasi anaerob. Reaksi respirasi anaerob yang dilakukan mikroorganisme
dan gula menghasilkan etanol dan CO2 juga dihasilkan ATP.
Ragi ini berbentuk bulat telur, dan dilindungi oleh dinding membran yang semi berpori
(semipermeable), melakukan reproduksi dengan cara membelah diri (budding), dan dapat hidup
di lingkungan tanpa oksigen (anaerob). Untuk bertahan hidup, ragi membutuhkan air, makanan
dan lingkungan yang sesuai. Bakteri bersel satu ini akan mudah bekerja bila ditambahkan dengan
gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang dihasilkan akan membuat
suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori pori. Ragi memiliki sifat dan karakter
yang sangat penting dalam industri pangan. Ragi akan berkembang dengan baik dan cepat bila
berada pada temperatur antara 25o 30oC.

Pembuatan larutan ragi dan gula merah akan menyebabkan proses fermentasi, dimana
hasil proses fermentasi ini akan dihasilkan gas CO2 atau karbon dioksida yang merupakan
senyawa kimia yang paling menarik nyamuk. Sehingga, makin banyak karbon dioksida,
semakin banyak nyamuk yang terperangkap.
B. Cara Kerja Perangkap Nyamuk
Nyamuk yang termasuk kelas insecta ini faktanya suka dengan tempat yang banyak
menghasilkan CO2. Nyamuk juga menyukai tempat yang gelap. Hal inilah banyak nyamuk
menempel pada baju,terutama berwarna hitam. Nyamuk banyak ditemukan di peternakan,akan
tetapi karena di perkotaan jauh dengan peternakan,serangan nyamuk teralihkan ke penduduk di
kota.
Perangkap nyamuk ini menggunakan kegiatan mikroorganisme dalam respirasi
anaerob. Hasil dari respirasi ini adalah etanol dan CO2. Gas CO2 ini menarik perhatian nyamuk
untuk masuk dalam perangkap botol aqua. Sebelumnya botol aqua dibelah dan bagian atas
dibalik dan disambungkan dengan bagian bawah (keterangan lebih lanjut diterangkan dalam
tahap pembuatan). Dengan hal ini gas CO2 banyak terperangkap di botol mineral. Ketika
nyamuk masuk ke perangkap,lama kelamaan nyamuk akan mati lemas karena lebih banyak
terkandung gas CO2. Supaya lebih menarik nyamuk, botol mineral dibungkus plastik hitam.

C. Tahap Tahap Pembuatan Perangkap Nyamuk.


Pembuatan perangkap nyamuk menggunakan beberapa alat dan bahan yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari hari, adapun yakni sebagai berikut;

alat dan bahan


Botol kemasan dari plastic
200ml air panas
50gr gula merah
1gr ragi
kertas/kain/plastik berwarna hitam untuk membungkus botol
solasi atau lem

Gambar 1. 1 bahan dan alat yang digunakan dalam


pembuatan perangkap nyamuk

Langkah Langkah Pembuatan


Potong botol pada 1/3 bagian atasnya, dan sisihkan.

Gambar 1. 2 Memotong sepertiga botol mineral

Gambar 1. 3 hasil botol mineral telah dibagi sepertiga

Masukkan gula merah dalam botol mineral dan tuang air panas, aduk atau kocok hingga
gula larut, biarkan sampai dingin.

Gambar 1. 3, 1.4, 1.5 mencampurkan gula merah ke dalam


botol
Tambahkan ragi ke dalamnya, jngan diaduk, biarkan ragi larut sendiri.

Gambar 1. 6, 1.7 memasukkan ragi kedalam botol mineral

Selanjutnya, ambil bagian atas potongan botol, tempatkan dengan posisi terbalik sehingga
menyerupai corong, ke atas botol yang sudah diisi larutan. Kemudian berikan selotip
(solasi) di sepanjang pinggir botol mineral.

Gambar 1. 8, 1.9 menempatkan potongan botol dan


memberikan selotip
Langkah terakhir, bungkus sekeliling botol dengan kertas, plastik atau kain berwarna
hitam.

Gambar 2.1 membungkus botol dengan plastik hitam

Hasilnya seperti gambar dibawah ini, nyamuk terperangkap pada cairan gula merah dan
campuran ragi.

Gambar 2.2 hasil akhir

D. Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
Perangkap nyamuk ini merupakan efisiensi agar kenyamanan ketika sedang melakukan aktivitas
dalam ruangan terutama pada saat musim hujan, adapun kelebihannya yakni sebagai berikut;
Mudah dan hemat.
Pembuatan perangkap nyamuk sangat mudah dan hemat biaya, dikarenakan bahan dan
alat mudah dijangkau dan tidak mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
Bahan dan alat yang sangat familiar.
Bahan dan alat yang digunakan sering kita jumpai, dalam lingkungan rumah, maupun
dalam lingkup tetangga.
Penggunaan cukup lama berkisar antara 5 7 hari.

Penggunaannya cukup tahan lama sehingga tidak perlu repot mengganti cairan lama
dengan cairan baru.
Tidak terkandung zat kimia yang membahayakan tubuh.
Karena nyamuk terperangkap akibat mikroorganisme yang terdapat pada ragi, sehingga
aman dari campuran bahan kimia.
2. Kekurangan
Selain terdapat kelebihan, tentunya perangkap nyamuk memiliki kekurangan yang menjadi nilai
minus penggunaannya, yakni sebagai berikut;
Aromanya kurang sedap
Aroma dari ragi akibat fermentasi tidak mengakibatkan bau tidak sedap, sehingga
terkadang dapat menghambat aktivitas.
Tampilan kurang menarik
Tampilan yang masih sangat sederhana sehingga kurang menarik jika disimpan di
ruangan utama seperti ruang tamu atau ruang keluarga.
Hanya dapat digunakan sekali
Penggunaan perangkap nyamuk hanya dapat digunakan sekali saja, jadi ketika nyamuk
sudah banyak maka cairan harus diganti dengan yang baru.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penggunaa perangkap nyamuk sederhana sebagai teknologi terapan memang alternative untuk
menghindari dari nyamuk dan bahaya zat kimia dari sebuah asap dan obat nyamuk. Harga
jangkauan untuk membuat perangkap nyamuk sederhana tidak semahal harga sebotol obat
nyamuk, sehingga sangat ekonomis untuk semua kalangan masyarakat. Ada baiknya bila
perangkap nyamuk dikembangkan dengan sebaik mungkin, digunakan untuk melindungi
keluarga dari bahaya nyamuk demam berdara terutama di saat musim hujan.

Anda mungkin juga menyukai