Anda di halaman 1dari 2

RACUN DALAM OBAT/SPRAY DAN LOTION NYAMUK Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya?

Apa jenisnya? ampuhkah? berapa harganya? itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk, tapi berapa banyak yang bertanya AMANKAH ? Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN Yuk kita kenalan dengan racun/pestisida dalam spray,obat n lotion nyamuk:
1.Diklorvos atau DDVP (dichlorovynil dimetyl phosfat). Zat ini adalah zat turunan chlorine yang memang telah dilarang dipakai selama puluhan tahun di seluruh dunia. Menurut klasifikasi WHO (World Health Organization), zat ini termasuk racun kelas 1, yakni berdaya racun paling tinggi. Efeknya pada kesehatan dapat merusak syaraf, mengganggu pernafasan, jantung, system reproduksi dan memicu kanker. Zat aktif ini sudah dilarang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, untuk keamanan, kita tetap perlu mengecek di kemasan apakah masih ada yang menggunakan diklorvos ini, baik untuk obat nyamuk semprot, bakar, maupun elektrik.

2. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya,MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) diduga kuat sebagai zat karsinogenik.Berdasarkan kategori WHO, zat ini termasuk kelas II,
yaitu tergolong moderately hazardous atau racun kelas menengah. Walaupun keberadaannya masih ditolerir, tetapi zat ini juga sangat berbahaya karena dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi dan berpengaruh buruk pada hati dan sistem reproduksi. Di luar negeri, zat ini telah dilarang. Di Indonesia belum, untuk itu konsumen harus lebih cermat memperhatikan apakah zat aktif ini masih berada di produk antinyamuk. Jikapun ada, perhatikan kadar zat aktif dan bandingkan dengan produk lain.

3. Tingkatan zat aktif produk antinyamuk yang lebih dapat ditolerir adalah dari jenis transfluthrin, bioallethrin, d-allethrin, pralethrin dan cyphenothrin. Zat aktif ini relativ aman (tetap aj racun), tetapi tidak dapat membunuh nyamuk Culex sp, yaitu nyamuk yang biasa menggigit manusia pada malam hari. Walaupun tidak dapat membunuh nyamuk, zat aktif ini tetap tidak disukai oleh nyamuk dan akan menyebabkan nyamuk pergi menghindar. 4. Selain zat aktif diatas, terdapat juga produk nyamuk oles/lotion yang pada umumnya menggunakan zat aktif DEET (Diethyl-toluamide). Zat aktif pada produk antinyamuk oles ini bersifat korosif DEET tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Bayangkan bila itu kena kulit kita?dapat menyebabkan iritasi kulit, membahayakan kulit yang luka dan selaput lendir tubuh. Jadi, dalam memilih produk antinyamuk oles ini juga harus memperhatikan kadar DEET didalam produk tersebut. Semakin tinggi kadarnya, maka akan semakin tinggi tingkat korosivitasnya terhadap kulit. Dan tingkat korosif ini tidak dipengaruhi oleh klaimnya yang mengandung zat

pelembut/pelembab kulit, aloe vera dll karena tidak akan ada pengaruh terhadap keamanan produknya. Bisa jadi satu produk punya kombinasi racun-racun di atas lo.. Antinyamuk Alami konsumen juga mempunyai pilihan untuk menggunakan produk alami pengusir nyamuk. Seperti menggunakan tanaman antinyamuk. Beberapa alternative tanaman ternyata ampuh mengusir nyamuk. Diantaranya adalah tanaman Zodia (evodia suaveolens scheff), tanaman Lavender (lavandula angustifolia), Geranium, Tembeleka (Lantana camara), Rosemary, Citrosa Mosquito Fighter, Mintrosa of Lady Diana, Citrosa Queen of Lemon dan Marigold. Beberapa tanaman ini dapat difungsikan di dalam rumah, asalkan tetap ada perawatan untuk secara berkala mendapat sinar matahari. Dengan tanaman ini, tentu keamanan dan keselamatan konsumen lebih terjamin.Back to nature, kalau malam pakai kelambu, kalau siang pakai tangan or raket listrik.or pake ECOCARE LEMONGRASS OIL (minyak sereh) sebagai anti nyamuk pengganti lotion/anti nyamuk oles

Anda mungkin juga menyukai