KELOMPOK 5 :
Feti Ramayanti
Jomi Arman
Juliadi Ilham
Melza Nizar
Nelva Indra Putri
Rizky Marlius
Zainal Abidin
BAB 1 : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
BAB 2 : PEMBAHASAN
7
H. Keterampilan Manajer ......................................................................... 10
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 13
B. Saran …………………………………………………………………… 13
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
.....................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of
labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa
dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila
mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa
pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam
pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat
tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah
Revolusi Industri di inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari
rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan
manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka
meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan
tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu
manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Dan pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan penjelasan tentang
manajemen dan manajer, mulai dari pengertiannya, fungsi, hubungan keduanya,
tingkatan, keterampilan dan etika seorang manager
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJER
Definisi paling umum dari manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau
melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam
upaya untuk mencapai tujuan organisasi . Tugas utama manajer adalah menkoordinasi.
Walaupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan
mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak
akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer tersebut
tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti
proses koordinasi tidak akan terjadi. Untuk dapat dianut tentu seorang manajer harus
memiliki berbagai prasyarat agar supaya dapat dianut.
Dianut atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam definisi
kepemimpinan, sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang manajer harus
memiliki kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata lain seorang yang
memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk dapat dianut
orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada hal-hal tertentu juga harus ditambah
dengan kemampuan dan skill yang juga terpercaya. Sampai disini, terasa sekali bahwa
untuk dapat menjalankan fungsi utama seorang manajer ternyata diperlukan berbagai
kompetensi yang kompleks.
Secara teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen. Jika fungsi-fungsi
manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi disebut sebagai
seorang manajer. Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai fungsi manajemen oleh para pakar, namun demikian secara esensial akan
memiliki titik kesamaan. Keseluruhan fungsi tersebut itu harus dijalankan oleh seorang
manajer. Akan sangat ganjil jika manajer tidak melakukan perencanaan, atau juga akan
kelihatan aneh jika manajer tidak melakukan pengorganisasian, kepemimpinan atau
bahkan pengendalian. Keseluruhan fungsi tersebut wajib dijalankan oleh seorang
manajer.
Dari keseluruhan fungsi yang harus dijalankan oleh seorang manajer tersebut,
fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling banyak memerlukan kemampuan dalam
hal soft skill sedangkan ketiga fungsi lainnya sebagian besar berkaitan dengan hard skill.
Itulah sebabnya fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling sulit untuk diajarkan,
diantara ketiga fungsi manajemen yang lain.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.Selain itu Ricky Griffin manajemen diartikan sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang
berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur .
F. TINGKATAN MANAJEMEN
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :
G. TINGKATAN MANAJER
Setiap tingkatan dalam jabatan manajer tersebut akan menjalankan seluruh fungsi
manajemen, namun memiliki titik tekan yang berbeda. Manajer puncak (top managers)
tentu akan menjalankan fungsi perencanaan dan kepemimpinan lebih besar dibandingkan
dengan tingkat manajer di bawahnya, sedangkan manajer tingkat bawah (first-line
manager) akan lebih banyak menjalankan fungsi pengendalian (controlling) dan
pengorganisasian (organizing) dibandingkan dengan tingakatan manajer yang lain .
Dengan berbagai pekerjaan tersebut maka pimpinan puncak akan lebih banyak
terkait dengan pekerjaan-pekerjaan pada masa yang akan datang,atau pekerjaan-
pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan misalnya, seorang manajer
harus memiliki pandangan jauh kedepan dan mampu melihat apa yang akan terjadi
terhadap organisasinya pada masa yang akan datang. Demikian pula pada kegiatan
kepemimpinan, manajer harus mampu meyakinkan kepada seluruh orang yang ada
didalam organisasi, tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dan
meyakinkan mereka untuk berbuat kearah yang diharapkan tersebut. Jika dilihat dari jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer puncak tersebut maka terlihat bahwa pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukannya adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan konseptual,
7
sehingga manajer puncak dituntut untuk menguasai keterampilan konseptual (conceptual
skill).
Berbeda dengan manajer menengah (midle managers), yang sebagian besar
berkaitan dengan pekerjaan untuk menjembatani kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh manajer puncak sehingga dapat diimplementasikan oleh first-line managers, maka
sangat diperlukan kemampuan berhubungan dengan manusia. Kemampuan ini diperlukan
karena manajer menengah berfungsi sebagai penterjemah dari kebijakan-kebijakan yang
seringkali belum mampu dipahami oleh first-line managers karena adanya berbagai
kesenjangan antar tingkatan manajer. Untuk itulah pada manajer menengah ini
kemampuan berhubungan dengan manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan
yang akan sangat membentu dalam menjalankan fungsi manajerialnya .
Sedangkan bagi first-line managers, merupakan manajer yang bersentuhan
langsung dengan jenis pekerjaan dan proses layanan yang harus ditangani. Kegiatan
pengorganisasian dan pengendalian merupakan fungsi manajemen yang lebih dominan
dikerjakan oleh manajer pada level ini. Oleh karena itu manajer pada level ini
memerlukan orang dengan kemampuan teknis untuk menangani pekerjaan tersebut.
Artinya akan lebih baik orang yang menduduki first-line managers ini adalah orang yang
berkecimpung lama dalam jenis pekerjaan tersebut. Dengan demikian keterampilan teknis
(technical skill) merupakan keterampilan yang dominan diperlukan oleh manajer pada
level ini .
Fungsi Manajemen
Keterampilan
Perencanaan Pengorganisasian Kepemimpinan Pengendalian
Kekuasaan √ √
Mendengarkan √ √
Pengelolaan pada kelompok
√ √
dan budaya berbeda
Penyusunan anggaran √ √
Pemilihan gaya kepemimpinan
√
yang efektif
Pelatihan √
Membangun tim yang efektif √ √
Mendelegasikan/pemberdayaan √ √
Memotivasi √ √
Mendisiplinkan √
Mewawancarai √ √
Memenej penolakan terhadap
√ √
perubahan
Memenej waktu √ √
Mentoring √
Negosiasi √
Menyediakan umpan balik √ √
Membangun budaya organisasi √ √
Mengembangkan visi √ √
Menyelesaikan masalah secara
√
kreatif
Tabel 1.1
H. KETERAMPILAN MANAJER
Adapun kriteria dan skill yang harus di miliki adalah :
1. Conceptual skill
Kognitif , wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan melalui
proses pembelajaran ( intelegensia ) yang mampu mentransormasi ide menjadi
kenyataan. Merumuskan Platform baik Visi , Misi dan Programnya. Kemampuan
merumuskan , menganalisis , mendiagnosis , memutuskan dan memilih tindakan
terbaik untuk kepentingan Perusahaan.
2. Human Skill
Kemampuan kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang dilahirkan
dari sesuatu interaksi , baik individu maupun suatu kelompok yang dipimpin
sehingga pemimpin tidak menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia muncul dari
komunitas sosial yang pada gilirannya mempersatukan nilai – nilai yang dia
miliki pada ranah sosial yang dimilikinya karena pemimpin berada ditengah –
tengah komunitas sosialnya , yang selalu berkaitan , berinteraksi sehingga
pemimpin harus mampu mengenal para anggotanya
3. Diagnostik skill
Kemampuan untuk mendiagnosa , melakukan investigasi , identifikasi ,
dan memutuskan untuk di implementasikan sebagai upaya pemecahan masalah
yang di hadapi
4. Political skill
Kemampuan untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini dikuatkan
untuk kepentingan organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat tanggung
jawab , wewenang , dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political skill
adalah mentransformasikan kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan
tanggung jawab dari kewajiban seorang pemimpin.
I. ETIKA MANAGER
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka.Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai
etika).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penulis dapat menyimpulkan bahwa menjadi seorang manajer itu tidak bisa
dilakukan oleh sembarangan orang, terlebih dahulu orang tersebut harus dipastikan
mampu/mumpuni dalam memanage pekerjaan yang akan diembannya kelak,
memiliki etika yang baik, dan memiliki semua skill yang seharusnya dimiliki oleh
seseorang yang ingin menjadi manajer.
Manajemen pun memiliki cakupan yang luas, yang mana dengan ditemukannya
hal ini oleh para ahli dapat mempermudah orang-orang dalam mengatur suatu
pekerjaan baik bersifat individual maupun kelompok sehingga pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, lebih efisien.
B. SARAN
Diharapkan kita lebih mengerti tentang manajemen dan berniat memperdalam
lebih jauh agar lebih paham. Karena ilmu ini tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang
yang akan bercita-cita menjadi manajer pada sebuah perusahaan, tetapi ilmu ini bisa
diterapkan disegala aspek kehidupan sehari-hari kita.
DAFTAR PUSTAKA
1. Armala. 2012. Managerial Skill: Buku Saku Manager. Gramedia Pustaka : Jakarta
6. http://ajeng.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manage
7. http://wawannurjuniawan.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manajer
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
9. http://fachruramadhan.blogspot.com/2012/04/fungsi-manajemen