Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

”MANAJEMEN DAN MANAJER

KELOMPOK 5 :
Feti Ramayanti
Jomi Arman
Juliadi Ilham
Melza Nizar
Nelva Indra Putri
Rizky Marlius
Zainal Abidin

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I)


Jalan R. Soeprapto No. 14 Telp. (0769) 21019 Rengat-Riau
Fakultas Ekonomi
DAFTAR ISI

Daftar Isi …………………………………………………………………………...… i

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. ii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................

B. Rumusan Masalah……………………………………………………..

BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajer ...............................................................................

B. Pengertian Manajemen .........................................................................

C. Perbedaan Manajemen Dan Manajer ...................................................

D. Hubungan Manajemen Dan Manajer ...................................................

E. Fungsi Manajemen ...............................................................................

F. Tingkatan Manajemen .........................................................................

G. Tingkatan Manajer ...............................................................................

7
H. Keterampilan Manajer ......................................................................... 10

I. Etika Manajer ....................................................................................... 11

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 13

B. Saran …………………………………………………………………… 13

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 14

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat

pada waktunya. Makalah ini membahas tentang ”Manajemen dan Manajer”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan

tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.


Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Rengat, 20 Maret 2014

.....................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of
labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.
Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa
dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila
mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa
pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam
pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat
tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah
Revolusi Industri di inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari
rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan
manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka
meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan
tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu
manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Dan pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan penjelasan tentang
manajemen dan manajer, mulai dari pengertiannya, fungsi, hubungan keduanya,
tingkatan, keterampilan dan etika seorang manager

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen dan Manajer ?


2. Apa Perbedaaan Manajemen dan Manajer? Dan Apa hubungan keduanya?
3. Apa saja fungsi Manajemen ?
4. Ada berapa tingkatan Manajemen dan Manajer ?
5. Apa saja keterampilan (skill) yang harus dimiliki oleh seorang Manajer ?
6. Bagaimana etika seorang Manajer ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJER
Definisi paling umum dari manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau
melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam
upaya untuk mencapai tujuan organisasi . Tugas utama manajer adalah menkoordinasi.
Walaupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan
mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak
akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer tersebut
tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti
proses koordinasi tidak akan terjadi. Untuk dapat dianut tentu seorang manajer harus
memiliki berbagai prasyarat agar supaya dapat dianut.
Dianut atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam definisi
kepemimpinan, sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang manajer harus
memiliki kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata lain seorang yang
memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk dapat dianut
orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada hal-hal tertentu juga harus ditambah
dengan kemampuan dan skill yang juga terpercaya. Sampai disini, terasa sekali bahwa
untuk dapat menjalankan fungsi utama seorang manajer ternyata diperlukan berbagai
kompetensi yang kompleks.
Secara teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen. Jika fungsi-fungsi
manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi disebut sebagai
seorang manajer. Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai fungsi manajemen oleh para pakar, namun demikian secara esensial akan
memiliki titik kesamaan. Keseluruhan fungsi tersebut itu harus dijalankan oleh seorang
manajer. Akan sangat ganjil jika manajer tidak melakukan perencanaan, atau juga akan
kelihatan aneh jika manajer tidak melakukan pengorganisasian, kepemimpinan atau
bahkan pengendalian. Keseluruhan fungsi tersebut wajib dijalankan oleh seorang
manajer.
Dari keseluruhan fungsi yang harus dijalankan oleh seorang manajer tersebut,
fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling banyak memerlukan kemampuan dalam
hal soft skill sedangkan ketiga fungsi lainnya sebagian besar berkaitan dengan hard skill.
Itulah sebabnya fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling sulit untuk diajarkan,
diantara ketiga fungsi manajemen yang lain.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.Selain itu Ricky Griffin manajemen diartikan sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa
Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang
berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur .

C. PERBEDAAN MANAJEMEN DAN MANAJER


Perbedaan manajemen dan kepemimpinan adalah Kemimpinan terjadi setiap saat
dan di mana pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku
orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya Kepemimpinan dapat
dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau
kantor tertentu, tidak harus dibatasi oleh aturar-aturan atau tatakrama birokrasi.
Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan.bisa
terjadi di mana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi
perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Manajemen terjadi bila mana pengertian kepemimpinan dibatasi oleh tatakrama
birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan
manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi dan pengendalian
senantiasa ada di dalamnya .Jadi dapat terjadi seorang manajer berperilaku sebagai
seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang
jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain seorang
leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa
berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.

D. HUBUNGAN MANAJEMEN & MANAJER


Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi tugas
yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan
dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemenal. Di sini
manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja dalam suatu
organisasi.
Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang
manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras
manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi
perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang
mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.
E. FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad
ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima
fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah
rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
Pengarahan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
Pengawasan (Controling)Proses implementasi program agar dapat dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut
dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.

Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :


1. Ernest Dale: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating , Representing
dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding,
Cordinating,Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading,
Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling,
Improving.

Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :


1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap
kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk
mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan,
temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan
personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan
sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada
organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi
bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing
bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak
terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan
menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi)[6] yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan
kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara
sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis
maupun lisan.

Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu


perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah
fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.

F. TINGKATAN MANAJEMEN
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :

1. Manajemen Puncak (Top Management)


Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-
keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur,
direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah
konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk
dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)


Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya
keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer
bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainyasuatutujuan.

3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)


Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki
keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik,
pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas
produksi, mandor.
Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi, (produksi,
pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

G. TINGKATAN MANAJER
Setiap tingkatan dalam jabatan manajer tersebut akan menjalankan seluruh fungsi
manajemen, namun memiliki titik tekan yang berbeda. Manajer puncak (top managers)
tentu akan menjalankan fungsi perencanaan dan kepemimpinan lebih besar dibandingkan
dengan tingkat manajer di bawahnya, sedangkan manajer tingkat bawah (first-line
manager) akan lebih banyak menjalankan fungsi pengendalian (controlling) dan
pengorganisasian (organizing) dibandingkan dengan tingakatan manajer yang lain .
Dengan berbagai pekerjaan tersebut maka pimpinan puncak akan lebih banyak
terkait dengan pekerjaan-pekerjaan pada masa yang akan datang,atau pekerjaan-
pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan misalnya, seorang manajer
harus memiliki pandangan jauh kedepan dan mampu melihat apa yang akan terjadi
terhadap organisasinya pada masa yang akan datang. Demikian pula pada kegiatan
kepemimpinan, manajer harus mampu meyakinkan kepada seluruh orang yang ada
didalam organisasi, tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dan
meyakinkan mereka untuk berbuat kearah yang diharapkan tersebut. Jika dilihat dari jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer puncak tersebut maka terlihat bahwa pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukannya adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan konseptual,
7
sehingga manajer puncak dituntut untuk menguasai keterampilan konseptual (conceptual
skill).
Berbeda dengan manajer menengah (midle managers), yang sebagian besar
berkaitan dengan pekerjaan untuk menjembatani kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh manajer puncak sehingga dapat diimplementasikan oleh first-line managers, maka
sangat diperlukan kemampuan berhubungan dengan manusia. Kemampuan ini diperlukan
karena manajer menengah berfungsi sebagai penterjemah dari kebijakan-kebijakan yang
seringkali belum mampu dipahami oleh first-line managers karena adanya berbagai
kesenjangan antar tingkatan manajer. Untuk itulah pada manajer menengah ini
kemampuan berhubungan dengan manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan
yang akan sangat membentu dalam menjalankan fungsi manajerialnya .
Sedangkan bagi first-line managers, merupakan manajer yang bersentuhan
langsung dengan jenis pekerjaan dan proses layanan yang harus ditangani. Kegiatan
pengorganisasian dan pengendalian merupakan fungsi manajemen yang lebih dominan
dikerjakan oleh manajer pada level ini. Oleh karena itu manajer pada level ini
memerlukan orang dengan kemampuan teknis untuk menangani pekerjaan tersebut.
Artinya akan lebih baik orang yang menduduki first-line managers ini adalah orang yang
berkecimpung lama dalam jenis pekerjaan tersebut. Dengan demikian keterampilan teknis
(technical skill) merupakan keterampilan yang dominan diperlukan oleh manajer pada
level ini .

Fungsi Manajemen
Keterampilan
Perencanaan Pengorganisasian Kepemimpinan Pengendalian

Kekuasaan √ √
Mendengarkan √ √
Pengelolaan pada kelompok
√ √
dan budaya berbeda
Penyusunan anggaran √ √
Pemilihan gaya kepemimpinan

yang efektif
Pelatihan √
Membangun tim yang efektif √ √
Mendelegasikan/pemberdayaan √ √
Memotivasi √ √
Mendisiplinkan √
Mewawancarai √ √
Memenej penolakan terhadap
√ √
perubahan
Memenej waktu √ √
Mentoring √
Negosiasi √
Menyediakan umpan balik √ √
Membangun budaya organisasi √ √
Mengembangkan visi √ √
Menyelesaikan masalah secara

kreatif
Tabel 1.1

Dari tabel di atas terlihat bahwa keterampilan dalam wilayah fungsi


kepemimpinan adalah mendominasi dari keterampilan yang diperlukan untuk menjadi
seorang manajer. Ini mengindikasikan bahwa seorang manajer harus memiliki
jiwa leadership yang baik untuk dapat menjalankan profesi manajerialnya, karena
sebagaian besar kegaiatan manajemen akan memerlukan kemampuan leadership.
Dalam beberapa literatur memang ada yang membedakan antara manajer dan
pemimpin, tetapi dalam kenyataan sehari-hari dalam melaksanakan profesi manajer atau
pemimpin, ternyata kedua hal tersebut (manajer dan pemimpin) sulit sekali untuk
dipisahkan, bahkan seringkali harus menjalankan kedua fungsi tersebut secara
bersamaan.

H. KETERAMPILAN MANAJER
Adapun kriteria dan skill yang harus di miliki adalah :
1. Conceptual skill
Kognitif , wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan melalui
proses pembelajaran ( intelegensia ) yang mampu mentransormasi ide menjadi
kenyataan. Merumuskan Platform baik Visi , Misi dan Programnya. Kemampuan
merumuskan , menganalisis , mendiagnosis , memutuskan dan memilih tindakan
terbaik untuk kepentingan Perusahaan.
2. Human Skill
Kemampuan kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang dilahirkan
dari sesuatu interaksi , baik individu maupun suatu kelompok yang dipimpin
sehingga pemimpin tidak menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia muncul dari
komunitas sosial yang pada gilirannya mempersatukan nilai – nilai yang dia
miliki pada ranah sosial yang dimilikinya karena pemimpin berada ditengah –
tengah komunitas sosialnya , yang selalu berkaitan , berinteraksi sehingga
pemimpin harus mampu mengenal para anggotanya
3. Diagnostik skill
Kemampuan untuk mendiagnosa , melakukan investigasi , identifikasi ,
dan memutuskan untuk di implementasikan sebagai upaya pemecahan masalah
yang di hadapi
4. Political skill
Kemampuan untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini dikuatkan
untuk kepentingan organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat tanggung
jawab , wewenang , dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political skill
adalah mentransformasikan kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan
tanggung jawab dari kewajiban seorang pemimpin.

5. Decision making skill


Keterampilan mengambil keputusan dengan tahapan :
Masalah > investigasi > Identifikasi > Formulasi > Legitimasi
6. Technical skill
Keterampilan teknis lahir dari psikomotorik dan dorongan emosional ,
keinginan untuk menjadi terampil & ahli sehingga apa yang dipikirkan , tindakan
membuahkan hasil karya , lahir dari pelatihan , kursus , kebiasaan & kebudayaan
kerja.
7. Time manajemen skill
Mengatur waktu , menempatkan program dan tindakan sesuai waktu yang tepat.
8. Managerial skills (entrepreneurial)
yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta
kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
9. Techological skills
yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada
pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
10. Organisational skills
yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan
dengan tingkat intensitas yang sama.

I. ETIKA MANAGER
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka.Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai
etika).

Ada tiga kategori klasifikasi :


* Perilaku terhadap karyawan
* Perilaku terhadap organisasi
* Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

1. Perilaku terhadap karyawan


Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta
ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa
keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk
melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori
ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh
lantaran takut kehilangan pekerjaannya.

2. Perilaku Terhadap Organisasi


Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya.
Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan,
dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya
menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik
kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk
menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap
Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di
antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.

3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya


Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen
ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor,
dan serikat buruh.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penulis dapat menyimpulkan bahwa menjadi seorang manajer itu tidak bisa
dilakukan oleh sembarangan orang, terlebih dahulu orang tersebut harus dipastikan
mampu/mumpuni dalam memanage pekerjaan yang akan diembannya kelak,
memiliki etika yang baik, dan memiliki semua skill yang seharusnya dimiliki oleh
seseorang yang ingin menjadi manajer.
Manajemen pun memiliki cakupan yang luas, yang mana dengan ditemukannya
hal ini oleh para ahli dapat mempermudah orang-orang dalam mengatur suatu
pekerjaan baik bersifat individual maupun kelompok sehingga pekerjaan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, lebih efisien.

B. SARAN
Diharapkan kita lebih mengerti tentang manajemen dan berniat memperdalam
lebih jauh agar lebih paham. Karena ilmu ini tidak hanya dibutuhkan oleh seseorang
yang akan bercita-cita menjadi manajer pada sebuah perusahaan, tetapi ilmu ini bisa
diterapkan disegala aspek kehidupan sehari-hari kita.

DAFTAR PUSTAKA

1. Armala. 2012. Managerial Skill: Buku Saku Manager. Gramedia Pustaka : Jakarta

2. Mariyanti, Erni. 2011. Menjadi Manager Gampang. Gramedia Pustaka: Jakarta

3. Wibisono, Dermawan. 2005. Belajar Manajemen. Bumi Aksara : Bandung

4. Terry R, George. 2003. Prinsip – Prinsip Manajemen. Erlangga: Surabaya


5. http://community.gunadarma.ac.id/_7609/title_etika-manager/

6. http://ajeng.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manage

7. http://wawannurjuniawan.ngeblogs.com/2009/12/10/etika-manajer

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

9. http://fachruramadhan.blogspot.com/2012/04/fungsi-manajemen

Anda mungkin juga menyukai