Oleh :
NIM : 1601E075
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
NIM : 1601E075
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Elektronika Pembimbing I,
Politeknik Harapan Bersama
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
NIM : 1601E075
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Elektronika Pembimbing II,
Politeknik Harapan Bersama
iii
DAFTAR ISI
I. Latar belakang....................................................................................... 1
V. Tujuan ................................................................................................... 3
iv
8.8. Pengertian DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) ... 12
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
I. Latar belakang
1
Server Menggunakan Mikrotik RB3011UiAS-RM Di Abni Laptop
Tegal Untuk Distribusi Ip Address Secara Otomatis.” Perancangan
DHCP Server dimaksudkan agar konfigurasi ip address di host yang ada
di jaringan hotspot dapat diberikan secara otomatis, termasuk di dalamnya
subnet mask dan default gateway.
Mirotik adalah salah satu vendor baik di sisi hardware dan software
yang menyediakan fasilitas untuk membuat DHCP Server. Dengan
Mikrotik RouterOS-nya, Mikrotik mampu membuat konfigurasi
manajemen jaringan menjadi lebih baik untuk digunakan banyak
pengguna.
2
IV. Batasan masalah
V. Tujuan
VI. Manfaat
3
VII. Metodologi Penelitian
7.1.Objek penelitian
1. Observasi
Dalam metode observasi, dilakukan pengamatan langsung
terhadap sistem jaringan di Abni Laptop Tegal.
2. Data Sekunder
Dilakukan pertemuan langsung dengan sumber informasi dan
mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sistem jaringan di Abni
Laptop beroperasi.
3. Penelitian Kepustakaan
Penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang
mendukung serta mempunyai kaitan dengan laporan tugas akhir ini
yang bersifat teoretis dengan membaca buku, jurnal, dan lainnya.
4
7.3.Jadwal penelitian
2 Pengajuan
Proposal Tugas
Akhir
3 Pembelajaran
Materi
4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Penyusunan
Laporan Tugas
Akhir
6 Pemeriksaan
Laporan
7 Sidang Tugas
Akhir
5
VIII. Landasan Teori
8.1.Pengertian Mikrotik
6
3. Data Rate Management
4. Hotspot
5. Point-to-Point tunneling protocols
6. Simple tunnels
7. IPsec
8. Web proxy
9. Caching DNS client
10. DHCP
11. Universal Client
12. VRRP
13. UPnP
14. NTP
15. Monitoring / Accounting
16. SNMP
17. MNDP
18. Tools
8.2.Sejarah Mikrotik
7
8.3.Mikrotik RouterOS
8.4.Mikrotik RouterBoard
8
satu board tertanam processor, ram, rom, dan memori flash.
Routerboard menggunakan sistem operasi RouterOS yang berfungsi
sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp,
dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
9
untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan
istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3
hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan
secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap
level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya,
Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap.
Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
1. Kelebihan Mikrotik
Kelebihan router mikrotik diantaranya adalah mudah dalam
pengoperasian, selain itu mikrotik banyak fitur yang mendukung
pembangunan jaringan.
10
2. Kekurangan Mikrotik
Mikrotik belum mampu menangani sebuah jaringan internet
berskala besar, karena sertifikasi yang dikeluarkan merupakan
sertifikasi yang kurang begitu baik dan tidak seperti Cisco yang
sertifikasinya diakui oleh internasional, sehingga hal ini
menjadikan mikrotik mempunyai kekurangan.
8.7.Pengertian Winbox
11
8.8.Pengertian DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
12
8.10. Fungsi DHCP secara Umum
13
2. IP least Offer : DHCP server mendengar broadcast dari client yang
baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server
memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.
3. IP lease Selection : Setelah diberi penawaran oleh DHCP server,
client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan
oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada DHCP
server yang isinya adalah meminta agar DHCP server
meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-
pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address
yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).
4. IP Lease Acknowledge : Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan
merespon pesan dari client dengan mengirimkan paket
acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang
dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server
akan memperbaharui database yang mereka miliki. Sedangkan
client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding)
nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa
beroperasi pada jaringan tersebut.
Untuk lebih mudah memahaminya, pada saat komputer client
dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke
DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan
informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns
dan lainnya) ke komputer client.
Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP
tersebut dalam daftar pool yang dia miliki. Dan menandakan bahwa
IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client.
Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor
IP yang tersedia, maka client tidak akan mendapatkan nomor IP
dari DHCP server, dengan demikian client tidak akan pernah bisa
terhubung ke jaringan tersebut.
14
Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu
tertentu, sesuai dengan yang di-set oleh Administrator jaringan.
Setelah periode waktu tertentu, pemakaian IP address pada client
dinyatakan telah selesai. Dan jika client tidak melakukan request
ulang, maka maka nomor IP Address tersebut akan dikembalikan
kepada DHCP server yang meminjamkan. DHCP server dapat
meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang membutuhkan.
15
IP Address tersebut memiliki identitas numerik yang akan
dilabelkan kepada suatu device seperti komputer, router atau printer
yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan
internet protocol sebagai sarana komunikasi.
1. IP versi 4 (IPv4)
16
2. IP versi 6 (IPv6)
Internet protocol versi 6 atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP
ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan
4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat 4,
jadi hasilnya
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.
17
kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk
Eksperimental.
1. Kelas A
Bit Pertama : 0
2. Kelas B
18
2 bit pertama : 10
3. Kelas C
19
256 IP Address Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu berisi
111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.
4. Kelas D
Format :
1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
5. Kelas E
Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
20
IX. Perancangan
9.1.Perancangan Sistem
1. Persiapan Sistem
Persiapan untuk membangun DHCP Server yang bertujuan untuk
mendistribusikan IP Address secara otomatis ke client,
diperlukan kebutuhan yang menunjang dalam penerapannya,
yaitu sebagai berikut :
a. Implementasi pemasangan Mikrotik RouterBoard.
21
b. Menghubungkan laptop atau PC dengan Mikrotik
RouterBoard menggunakan kabel UTP (Straight) dengan
konektor RJ45.
c. Konfigurasi Mikrotik RouterBoard menggunakan aplikasi
Winbox pada laptop atau PC konfigurasi.
d. Uji coba DHCP Server pada client.
2. Kebutuhan Hardware
Untuk mendukung terlaksananya penerapan sistem yang
dirancang, maka sistem ini membutuhkan peralatan hardware
sebagai berikut :
a. Mikrotik RB3011UiAS-RM
b. Laptop atau PC untuk konfigurasi
c. Kabel UTP atau STP (straight)
3. Kebutuhan Software
Untuk kelancaran sistem di sisi software, diperlukan pendukung
software aplikasi Winbox untuk konfigurasi.
4. Konfigurasi Sistem
Dalam persiapan sistem yang telah diuraikan akan dijelaskan
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam konfigurasi
DHCP Server, yaitu sebagai berikut :
a. Menghubungkan Mikrotik RouterBoard melalui kabel UTP
ke laptop atau PC konfigurasi.
b. Melakukan konfigurasi pada aplikasi Winbox.
5. Perancangan Topologi
Perancangan topologi adalah suatu konsep atau metode yang
digunakan untuk menghubungkan Mikrotik dengan laptop atau
PC, topologi digunakan untuk mempermudah alur sebuah sistem
pada jaringan.
22
Gambar 9.2 Topologi DHCP
9.2.Perencanaan Implementasi
23
X. Daftar Pustaka
1. https://mikrotikindo.blogspot.com/2013/02/apa-itu-mikrotik-
pengertian-mikrotik.html
2. (Ratnasari, 2012) Ratnasari, S. (2012, April 17). Dipetik Agustus
8, 2017, dari wordpress.com:
https://susiratnasari97845.files.wordpress.com/2012/04/dhcp.doc
3. (Subrata, 2015) Subrata, A. (2015, Januari 2). Dhcp Server.
Dipetik Agustus 8, 2017, dari academia.edu:
http://www.academia.edu/9982273/dhcpserver
4. http://www.immersa-lab.com/pengertian-dhcp.htm
5. (Fitri, 2008) Fitri. (2008, Desember 9). Modul 5 DHCP server.
Retrieved Agustus 8, 2017, from
fitri.lecturer.pens.ac.id:http://fitri.lecturer.pens.ac.id/pjj%20admi
n%20jaringan/4_DHCP_Server.pdf
6. Cartealy, Imam. 2013. Tips & Trik Mikrotik Router OS untuk
SOHO ANDI Publisher: Yogyakarta
7. Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan
Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan
MikroTik RouterOS™ .ANDI Publisher : Yogyakarta
8. http://id.wikipedia.org/wiki/MikroTik . Tanggal akses 6 Juni
2013.
9. http://mikrotik.co.id/ Tanggal akses 6 Juni 2013.
10. Tarigan, Andrian. 2009. Bikin Gateway Murah Pakai Mikrotik,
Gramedia: Jakarta
11. https://mikrotikindo.blogspot.com/2013/02/apa-itu-mikrotik-
pengertian-mikrotik.html
12. http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/komputer-
teknologi-informasi/191-ip-address-fungsi-dan-kelas-ip
24