Anda di halaman 1dari 31

RANCANG BANGUN DHCP SERVER MENGGUNAKAN MIKROTIK

RB3011UIAS-RM DI ABNI LAPTOP TEGAL UNTUK DISTRIBUSI IP


ADDRESS SECARA OTOMATIS

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh :

Nama : Ahmad Hasbi Asidik

NIM : 1601E075

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

2019
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR (TA)

RANCANG BANGUN DHCP SERVER MENGGUNAKAN MIKROTIK


RB3011UIAS-RM DI ABNI LAPTOP TEGAL UNTUK DISTRIBUSI IP
ADDRESS SECARA OTOMATIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh :

Nama : Ahmad Hasbi Asidik

NIM : 1601E075

Tegal, 25 Maret 2019

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Elektronika Pembimbing I,
Politeknik Harapan Bersama

Qirom, S.Pd, M.T Martselani Adias Sabara, M.Kom


NIPY. 09.015.281 NIPY. 03.014.270

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR (TA)

RANCANG BANGUN DHCP SERVER MENGGUNAKAN MIKROTIK


RB3011UIAS-RM DI ABNI LAPTOP TEGAL UNTUK DISTRIBUSI IP
ADDRESS SECARA OTOMATIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh :

Nama : Ahmad Hasbi Asidik

NIM : 1601E075

Tegal, 25 Maret 2019

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi DIII Teknik Elektronika Pembimbing II,
Politeknik Harapan Bersama

Qirom, S.Pd, M.T Much. Sobri Sungkar, M.Kom


NIPY. 09.015.281 NIDN. 0608068801

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

I. Latar belakang....................................................................................... 1

II. Identifikasi masalah .............................................................................. 2

III. Rumusan masalah ................................................................................. 2

IV. Batasan masalah ................................................................................ 3

V. Tujuan ................................................................................................... 3

VI. Manfaat ............................................................................................. 3

VII. Metodologi Penelitian ....................................................................... 4

7.1. Objek penelitian ......................................................................... 4

7.2. Metode Pengambilan Data ......................................................... 4

7.3. Jadwal penelitian........................................................................ 5

VIII. Landasan Teori .................................................................................. 6

8.1. Pengertian Mikrotik ................................................................... 6

8.2. Sejarah Mikrotik ........................................................................ 7

8.3. Mikrotik RouterOS .................................................................... 8

8.4. Mikrotik RouterBoard ............................................................... 8

8.5. Sistem Level Lisensi Mikrotik................................................... 9

8.6. Kelebihan dan kekurangan mikrotik ........................................ 10

8.7. Pengertian Winbox ................................................................... 11

iv
8.8. Pengertian DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) ... 12

8.9. Pengertian DHCP Server dan DHCP Client............................ 12

8.10. Fungsi DHCP secara Umum.................................................... 13

8.11. Cara Kerja DHCP Server dan Client ....................................... 13

8.12. Keuntungan Menggunakan Layanan DHCP ........................... 15

IX. Perancangan .................................................................................... 21

9.1. Perancangan Sistem ................................................................. 21

9.2. Perencanaan Implementasi ...................................................... 23

X. Daftar Pustaka ..................................................................................... 24

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 8.1 Logo Mikrotik ............................................................................ 6


Gambar 8.2 Commad Line Interface Mikrotik RouterOS .............................. 8
Gambar 8.3 RouterBoard............................................................................... 8
Gambar 8.4 Logo Mikrotik Winbox............................................................. 11
Gambar 8.5 Login User Interface Mikrotik Winbox ................................... 11
Gambar 8.6 Cara Kerja DHCP Server dan Client ....................................... 13
Gambar 9.1 Perancangan DHCP Server ...................................................... 21
Gambar 9.2 Topologi DHCP ....................................................................... 23

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 7.1 Tabel Jadwal Penelitian ................................................................. 5

vii
I. Latar belakang

Di zaman modern seperti sekarang ini orang-orang lebih memilih


menggunakan alat komunikasi yang lebih fleksibel untuk mendapatkan
informasi. Ini disebabkan oleh efek kemajuan teknologi yang selalu
menuntut manusia untuk bekerja/memperoleh informasi dengan waktu
sesingkat-singkatnya.

Internet adalah sebuah media informasi yang sudah menjadi suatu


kebutuhan pokok bagi kehidupan sehari-hari. Namun untuk melakukan
akses internet tidak murah dan mudah. Diperlukan biaya yang cukup
mahal dan alat khusus yang dapat menghubungkan laptop/smartphone
dengan internet. Keberadaan titik-titik hotspot wifi penyedia internet
merupakan suatu kemajuan yang baik untuk mencukupi kesediaan
internet. Dengan adanya banyak titik wifi, masyarakat mendapat
kemudahan untuk mengakses internet, seperti browsing, download, e-mail,
chatting, dll, dengan biaya murah dan alat yang sudah ada yaitu interface
wireless pada laptop dan smartphone.

Abni laptop tegal merupakan badan usaha yang menyediakan


layanan perbaikan laptop baik hardware maupun software. Abni Laptop
Tegal sudah berdiri sejak 2008. Abni Laptop Tegal memiliki pelanggan
yang datang dari sekitar Tegal, Pemalang, Brebes, dan bahkan Bumiayu.

Untuk menambah kepuasan dari pelanggan, maka abni laptop


menyediakan fasilitas hotspot area di kantor. Fasilitas hotspot area ini bisa
didapat secara gratis. Banyaknya pengguna fasilitas hotspot ini harus
diimbangi dengan manajemen device penyedia internet yang baik. Salah
satunya adalah dengan menyediakan DHCP Server di sisi device yang
digunakan. DHCP Server akan memberikan IP address otomatis kepada
pengguna layanan hotspot. Sehingga, pengguna tidak perlu menyetel
seluruh konfigurasi ip address untuk bisa terhubung ke dalam jaringan
hotspot. Oleh karena itu dibuatlah penelitian “Rancang Bangun DHCP

1
Server Menggunakan Mikrotik RB3011UiAS-RM Di Abni Laptop
Tegal Untuk Distribusi Ip Address Secara Otomatis.” Perancangan
DHCP Server dimaksudkan agar konfigurasi ip address di host yang ada
di jaringan hotspot dapat diberikan secara otomatis, termasuk di dalamnya
subnet mask dan default gateway.

Dinamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah layanan dari


server yang digunakan untuk mengkonfigurasi secara dinamik maupun
statis. TCP/IP Host yang meminta informasi konfigurasi TCP/IP disebut
DHCP Client, sedangkan TCP/IP Host yang memberi informasi
konfigurasi TCP/IP disebut DHCP Server.

Mirotik adalah salah satu vendor baik di sisi hardware dan software
yang menyediakan fasilitas untuk membuat DHCP Server. Dengan
Mikrotik RouterOS-nya, Mikrotik mampu membuat konfigurasi
manajemen jaringan menjadi lebih baik untuk digunakan banyak
pengguna.

II. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi permasalahan


pada Abni Laptop Tegal, yaitu keterbatasan manajemen IP address di
jaringan hotspot untuk pelanggan.

III. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, dapat


dirumuskan suatu permasalahan, yaitu bagaimana cara distribusi otomatis
IP Adress jaringan hotspot pelanggan Abni Laptop Tegal?

2
IV. Batasan masalah

Di dalam melakukan suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan


masalah supaya penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam
pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Adapun batasan
masalah dalam perancangan DHCP Server ini yaitu :

1. Membahas perancangan DHCP Server berbasis Mikrotik


RB2011UiAS-RM.
2. Ruang lingkup masalah ini membahas tentang rancangan DHCP
Server yang cocok diterapkan di Abni Laptop Tegal.

V. Tujuan

Tujuan dari perancangan DHCP Server ini adalah :

1. Memdistribusikan IP Address secara otomatis pada setiap host


yang masuk ke dalam jaringan hotspot
2. Mendistribusikan informasi subnet mask dan default gateway
serta beberapa DNS jika ada.
3. Manajemen IP Address jaringan hostpot yang lebih efisien.

VI. Manfaat

Adapun manfaat dari perancangan DHCP Server ini adalah :

1. Mempermudah pelanggan Abni Laptop Tegal dalam mengakses


internet.
2. Pelanggan tidak perlu mengkonfigurasi IP Address yang mana
subnet mask dan default gateway ikut di dalamnya.
3. Sebagai program kerja penambahan fasilitas yang berkaitan
dengan peningkatan mutu kinerja di bidang internet.

3
VII. Metodologi Penelitian

Secara umum dalam rangka pengumpulan data yang dilakukan pada


saat Tugas Akhir adalah dengan munggunakan metode-metode sebagai
berikut :

7.1.Objek penelitian

Objek penelitian dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini


bertempat di Abni Laptop Tegal.

7.2.Metode Pengambilan Data

1. Observasi
Dalam metode observasi, dilakukan pengamatan langsung
terhadap sistem jaringan di Abni Laptop Tegal.
2. Data Sekunder
Dilakukan pertemuan langsung dengan sumber informasi dan
mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sistem jaringan di Abni
Laptop beroperasi.
3. Penelitian Kepustakaan
Penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang
mendukung serta mempunyai kaitan dengan laporan tugas akhir ini
yang bersifat teoretis dengan membaca buku, jurnal, dan lainnya.

4
7.3.Jadwal penelitian

Tabel 7.1 Tabel Jadwal Penelitian

No Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni


1 Pengajuan
Judul Tugas
akhir

2 Pengajuan
Proposal Tugas
Akhir
3 Pembelajaran
Materi

4 Pelaksanaan
Penelitian

5 Penyusunan
Laporan Tugas
Akhir
6 Pemeriksaan
Laporan

7 Sidang Tugas
Akhir

5
VIII. Landasan Teori

8.1.Pengertian Mikrotik

Gambar 8.1 Logo Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat


digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang
handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan
jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP, provider hotspot dan
warnet.

Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik


digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti
merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala
kecil hingga yang kompleks sekalipun.

Belakangan ini banyak usaha warnet yang menggunakan mikrotik


sebagai router-nya, dan hasilnya mereka merasa puas dengan apa yang
diberikan mikrotik. Terlebih kemajuan dunia wireless yang menyajikan
berbagai macam pelayanan mulai melirik benda yang satu ini. Berbagai
fitur ditawarkan pada mikrotik diantaranya :

1. Firewall dan NAT


2. Routing-Static routing

6
3. Data Rate Management
4. Hotspot
5. Point-to-Point tunneling protocols
6. Simple tunnels
7. IPsec
8. Web proxy
9. Caching DNS client
10. DHCP
11. Universal Client
12. VRRP
13. UPnP
14. NTP
15. Monitoring / Accounting
16. SNMP
17. MNDP
18. Tools

8.2.Sejarah Mikrotik

Mikrotik dibuat oleh MikroTik sebuah perusahaan di kota Riga,


Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari
negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya
ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet
Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan
teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTik memberikan
layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses internet
dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia.
MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software untuk
konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk
hardware unggulan Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan
perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk Software unggulan
Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.

7
8.3.Mikrotik RouterOS

Gambar 8.2 Commad Line Interface Mikrotik RouterOS

MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak


yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP
network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider
hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak
tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk
mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan
administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun
sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks
sekalipun.

8.4.Mikrotik RouterBoard

Gambar 8.3 RouterBoard

RouterBoard adalah router embedded produk dari Mikrotik.


Routerboard seperti sebuah mini PC yang terintegrasi karena dalam

8
satu board tertanam processor, ram, rom, dan memori flash.
Routerboard menggunakan sistem operasi RouterOS yang berfungsi
sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp,
dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.

Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai


wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi client.
seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless
menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wireless-nya baik
sebagai access point ataupun client. Dengan routerboard Anda bisa
menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi.
Karena semua fungsi pada router sudah ada dalam routerboard. Jika
dibandingkan dengan pc yang di-instal routerOS, routerboard
ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya
menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang
diatas tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.

Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal


Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan
fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute
atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai
router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin
menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga
tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya
Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth)
manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link,
sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih
banyak lainnya.

8.5.Sistem Level Lisensi Mikrotik

Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin


memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTik

9
untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan
istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3
hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan
secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap
level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya,
Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap.
Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:

1. Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk


menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24
jam setelah instalasi dilakukan.
2. Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya
sebagai fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak
memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
3. Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan
untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan kartu
jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe
client.
4. Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan
kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe access point.
5. Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan
mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
6. Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.

8.6.Kelebihan dan kekurangan mikrotik

1. Kelebihan Mikrotik
Kelebihan router mikrotik diantaranya adalah mudah dalam
pengoperasian, selain itu mikrotik banyak fitur yang mendukung
pembangunan jaringan.

10
2. Kekurangan Mikrotik
Mikrotik belum mampu menangani sebuah jaringan internet
berskala besar, karena sertifikasi yang dikeluarkan merupakan
sertifikasi yang kurang begitu baik dan tidak seperti Cisco yang
sertifikasinya diakui oleh internasional, sehingga hal ini
menjadikan mikrotik mempunyai kekurangan.

8.7.Pengertian Winbox

Gambar 8.4 Logo Mikrotik Winbox

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan


remote ke server Mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi
Mikrotik dalam text mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI
yang menggunakan Winbox ini mengkonfigurasi Mikrotik melalui
komputer client.

Gambar 8.5 Login User Interface Mikrotik Winbox

11
8.8.Pengertian DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan


service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign
IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara
kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request
yang dikirimkan oleh DHCP Client.

Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan


informasi netmask, default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server
serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client
bisa support).

Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP


Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita
berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP
static yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan
memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.

8.9.Pengertian DHCP Server dan DHCP Client

DHCP server adalah suatu perangkat engine yang dapat


menyediakan alamat IP, DNS, default gateway dan berbagai informasi
TCP/IP lainnya untuk komputer client yang memintanya. Sistem
operasi komputer yang menyediakan layanan DHCP server ini seperti
Windows NT server, windows 2003 server, GNU atau Linux.

DHCP client adalah suatu perangkat client yang mengoperasikan


perangkat lunak DHCP client sehingga dapat tersinkronisasi dengan
DHCP server untuk menerima alamat IP, DNS, dan default gateway
secara otomatis. Komputer client biasanya terhubung dengan DHCP
server seperti diantaranya Windows NT Workstation, Windows 2000
Professional, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8,
Windows 10 dan Linux.

12
8.10. Fungsi DHCP secara Umum

1. DHCP digunakan oleh network administrator untuk mengelola


jaringan komputer dan pengalamatan IP address secara otomatis.
2. DHCP digunakan untuk memberikan layanan penyawaan IP
address secara otomatis kepada komputer client yang tersambung
dengan server.
3. DHCP mempercepat kinerja komputer client dalam proses
pengiriman atau pengolahan data.
4. DHCP server dapat memberikan layanan sewa IP address dinamis
maupun statis.
5. DHCP mampu melayani penyewaan network dalam jumlah massal.

8.11. Cara Kerja DHCP Server dan Client

Gambar 8.6 Cara Kerja DHCP Server dan Client

Sistem kerja DHCP server dalam menyewakan alamat IP kepada


DHCP client ini memiliki beberapa tahap. Berikut ulasan cara kerja
DHCP yang ada pada umumnya :

1. IP Least Request : Tahap pertama ini merupakan tahap dimana si


client dalam jaringan meminta IP address yang tersedia pada
DHCP server. Awalnya saat pertama client terhubung dalam
jaringan, client ini akan mencari dulu apakah ada DHCP server
yang bekerja pada jaringan tersebut. Nah, begitu ditemukan, client
akan meminta IP address pada DHCP server yang ada.

13
2. IP least Offer : DHCP server mendengar broadcast dari client yang
baru terhubung dalam jaringan tadi. Kemudian DHCP server
memberikan penawaran terhadap client tersebut berupa IP address.
3. IP lease Selection : Setelah diberi penawaran oleh DHCP server,
client yang me-request tadi menyetujui penawaran yang diberikan
oleh DHCP server. Lalu si client memberikan pesan kepada DHCP
server yang isinya adalah meminta agar DHCP server
meminjamkan salah satu IP address yang tersedia dalam DHCP-
pool yang dimilikinya (DHCP-pool merupakan range IP address
yang bisa digunakan oleh host yang terhubung dengannya).
4. IP Lease Acknowledge : Pada tahap terakhir ini, DHCP server akan
merespon pesan dari client dengan mengirimkan paket
acknowledget yang berupa IP address dan informasi lainnya yang
dibutuhkan. Setelah memberikan IP kepada client, DHCP server
akan memperbaharui database yang mereka miliki. Sedangkan
client akan melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding)
nomor IP address yang diberikan tadi dan client sudah bisa
beroperasi pada jaringan tersebut.
Untuk lebih mudah memahaminya, pada saat komputer client
dihubungkan ke jaringan, komputer tersebut akan me-request IP ke
DHCP server. DHCP server menjawab dengan memberikan
informasi terkait IP address (termasuk subnetmask, gateway, dns
dan lainnya) ke komputer client.
Setelah meminjamkan IP, DHCP server akan mencoret IP
tersebut dalam daftar pool yang dia miliki. Dan menandakan bahwa
IP tersebut sudah dipinjamkan ke salah satu client.
Namun jika dalam daftar IP pool sudah tidak ada lagi nomor
IP yang tersedia, maka client tidak akan mendapatkan nomor IP
dari DHCP server, dengan demikian client tidak akan pernah bisa
terhubung ke jaringan tersebut.

14
Biasanya peminjaman IP address ini memiliki jangka waktu
tertentu, sesuai dengan yang di-set oleh Administrator jaringan.
Setelah periode waktu tertentu, pemakaian IP address pada client
dinyatakan telah selesai. Dan jika client tidak melakukan request
ulang, maka maka nomor IP Address tersebut akan dikembalikan
kepada DHCP server yang meminjamkan. DHCP server dapat
meminjamkan IP tersebut kepada client lain yang membutuhkan.

8.12. Keuntungan Menggunakan Layanan DHCP

1. Tidak perlu memberikan/mengkonfigurasi alamat IP Address


kepada client satu per satu.
2. Mencegah terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu
jaringan.
3. Dengan layanan DHCP, komputer client dapat menggunakan
alamat IP dalam jangka waktu tertentu (tergantung pemberian
server).
4. Komputer client dapat menggunakan suatu alamat IP yang tidak
dipakai oleh komputer client yang lain.
5. Selain itu, dengan adanya DHCP, kita dapat mengintegrasikan
suatu mesin (host) ke dalam suatu jaringan, karena nantinya mesin
tersebut akan mendapat alamat IP juga melalui pooling yang
sebelumnya telah dibuat oleh server.

8.13. Pengertian IP Address

IP Address (internet protocol address) merupakan deretan angka


biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai
alamat identifikasi untuk setiap komputer host dalam jaringan
internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat IP Address versi IPv4
dan angka 128 bit digunakan untuk IP Address versi IPv6 untuk
menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis
TCP/IP.

15
IP Address tersebut memiliki identitas numerik yang akan
dilabelkan kepada suatu device seperti komputer, router atau printer
yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan
internet protocol sebagai sarana komunikasi.

8.14. Fungsi IP Address

1. IP Address digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka


pada jaringan.

Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu


metode untuk mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan
komputer pun berlaku hal yang sama yaitu alamat IP Address yang
unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau
device pada jaringan.

2. IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan.

Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang


menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman
paket data, maka IP Address memuat informasi keberadaannya. Ada
rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang
dituju.

8.15. Jenis IP Address

1. IP versi 4 (IPv4)

Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan


bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia
melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.

16
2. IP versi 6 (IPv6)

IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan


kemampuan IPv4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk
menampung IP Address di seluruh dunia, semakin banyaknya
pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4
dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat
ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan
kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan
mampu menyediakan IP Address pada seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia yang semakin hari semakin banyak.

Internet protocol versi 6 atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP
ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan
4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat 4,
jadi hasilnya
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.

8.16. Kelas IP Address

IP Address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah


255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP Address yang tersedia
adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP Address sebanyak ini harus
dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh
dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP Address
harus dikelompokan dalam kelas-kelas.

IP Address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B,


C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP
Address kelas A jaringan. IP Address Kelas B digunakan untuk
jaringan berukuran besar dan sedang. IP Address Kelas C untuk
pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan
memiliki anggota yang sedikit. IP Address Kelas D dan E juga
didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal,

17
kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk
Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP Address didasarkan pada dua hal,


yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP Address setiap IP
Address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas
Jaringan) dan Host ID (Indentitas Host dalam suatu jaringan).
Masing-masing komputer atau router di suatu jaringan Host ID-
nya harus unik dan harus berbeda dengan komputer yang lain.

1. Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net


ID, h = Host ID)

Bit Pertama : 0

Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)

Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)

Oktet pertama : 0 – 127

Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx


(0 dan 127 dicadangkan)

Jumlah Network : 126

Jumlah IP Address : 16.777.214

IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat


banyak. Cara membaca IP Address kelas A misalnya 113.46.5.6
ialah Network ID :113, Host ID = 46.5.6

2. Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net


ID, h = Host ID)

18
2 bit pertama : 10

Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)

Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)

Oktet pertama : 128 – 191

Range IP Address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx

Jumlah Network : 16.384

Jumlah IP Address : 65.534

Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. Dua bit


pertama selalu di-set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B
dapat menampung sekitar 65000 host.

3. Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net


ID, h = Host ID)

3 bit pertama : 110

Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)

Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)

Oktet pertama : 192 – 223

Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx

Jumlah Network : 2.097.152

Jumlah IP Address : 254

Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas C, dapat


dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki

19
256 IP Address Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu berisi
111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.

4. Kelas D

Format :
1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm

4 Bit pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit

Byte Inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast

Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. Empat


bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan
multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam
multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.

5. Kelas E

Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr

4 bit pertama : 1111

Bit cadangan : 28 bit

Byte inisial : 248-255

Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan


untuk keperluan eksperimental.

20
IX. Perancangan

9.1.Perancangan Sistem

Perancangan sistem dibutuhkan untuk mendapatkan suatu sistem


yang dapat berjalan dengan baik, diantaranya mencakup persiapan
sistem, perancangan software, perancangan hardware dan brainware.
Untuk membangun sebuah DHCP Server, dibutuhkan beberapa tahapan
yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan tersebut, adalah sebagai
berikut :

Gambar 9.1 Perancangan DHCP Server

Berdasarkan kerangka di atas, akan diuraikan beberapa hal yang


harus dipersiapkan, yaitu sebagai berikut :

1. Persiapan Sistem
Persiapan untuk membangun DHCP Server yang bertujuan untuk
mendistribusikan IP Address secara otomatis ke client,
diperlukan kebutuhan yang menunjang dalam penerapannya,
yaitu sebagai berikut :
a. Implementasi pemasangan Mikrotik RouterBoard.

21
b. Menghubungkan laptop atau PC dengan Mikrotik
RouterBoard menggunakan kabel UTP (Straight) dengan
konektor RJ45.
c. Konfigurasi Mikrotik RouterBoard menggunakan aplikasi
Winbox pada laptop atau PC konfigurasi.
d. Uji coba DHCP Server pada client.
2. Kebutuhan Hardware
Untuk mendukung terlaksananya penerapan sistem yang
dirancang, maka sistem ini membutuhkan peralatan hardware
sebagai berikut :
a. Mikrotik RB3011UiAS-RM
b. Laptop atau PC untuk konfigurasi
c. Kabel UTP atau STP (straight)
3. Kebutuhan Software
Untuk kelancaran sistem di sisi software, diperlukan pendukung
software aplikasi Winbox untuk konfigurasi.
4. Konfigurasi Sistem
Dalam persiapan sistem yang telah diuraikan akan dijelaskan
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam konfigurasi
DHCP Server, yaitu sebagai berikut :
a. Menghubungkan Mikrotik RouterBoard melalui kabel UTP
ke laptop atau PC konfigurasi.
b. Melakukan konfigurasi pada aplikasi Winbox.
5. Perancangan Topologi
Perancangan topologi adalah suatu konsep atau metode yang
digunakan untuk menghubungkan Mikrotik dengan laptop atau
PC, topologi digunakan untuk mempermudah alur sebuah sistem
pada jaringan.

22
Gambar 9.2 Topologi DHCP

9.2.Perencanaan Implementasi

Perencanaan implementasi adalah suatu proses menentukan apa


yang ingin dicapai dengan menetapkan tahapan-tahapan yang disertai
dengan penerapan dari rencana tersebut. Perencanaan implementasi
merupakan tahapan awal dari penerapan sistem yang baru dirancang,
implementasi rancang bangun DHCP Server ini bertujuan untuk
mendistribusikan IP Address, Subnet Mask, dan Gateway kepada host
client secara otomatis.

23
X. Daftar Pustaka

1. https://mikrotikindo.blogspot.com/2013/02/apa-itu-mikrotik-
pengertian-mikrotik.html
2. (Ratnasari, 2012) Ratnasari, S. (2012, April 17). Dipetik Agustus
8, 2017, dari wordpress.com:
https://susiratnasari97845.files.wordpress.com/2012/04/dhcp.doc
3. (Subrata, 2015) Subrata, A. (2015, Januari 2). Dhcp Server.
Dipetik Agustus 8, 2017, dari academia.edu:
http://www.academia.edu/9982273/dhcpserver
4. http://www.immersa-lab.com/pengertian-dhcp.htm
5. (Fitri, 2008) Fitri. (2008, Desember 9). Modul 5 DHCP server.
Retrieved Agustus 8, 2017, from
fitri.lecturer.pens.ac.id:http://fitri.lecturer.pens.ac.id/pjj%20admi
n%20jaringan/4_DHCP_Server.pdf
6. Cartealy, Imam. 2013. Tips & Trik Mikrotik Router OS untuk
SOHO ANDI Publisher: Yogyakarta
7. Herlambang, Moch. Linto, Catur L, Azis. 2008. Panduan
Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan
MikroTik RouterOS™ .ANDI Publisher : Yogyakarta
8. http://id.wikipedia.org/wiki/MikroTik . Tanggal akses 6 Juni
2013.
9. http://mikrotik.co.id/ Tanggal akses 6 Juni 2013.
10. Tarigan, Andrian. 2009. Bikin Gateway Murah Pakai Mikrotik,
Gramedia: Jakarta
11. https://mikrotikindo.blogspot.com/2013/02/apa-itu-mikrotik-
pengertian-mikrotik.html
12. http://technopark.surakarta.go.id/id/media-publik/komputer-
teknologi-informasi/191-ip-address-fungsi-dan-kelas-ip

24

Anda mungkin juga menyukai