Laporan Mobil Listrik
Laporan Mobil Listrik
Disusun Oleh :
Regia Verbenaningrum
LT – 2D
3.39.18.0.18
1. Pendahuluan
Motor DC merupakan komponen penggerak sekaligus komponen
paling penting pada mobil listrik, Motor DC berfungsi untuk menggerakan
roda mobil menggunakan energi listrik yang dikonversi menjadi energi
mekanik pada bagian dalam motor. Berbeda dengan mobil berbahan bakar
fosil yang menggunakan tekanan udara dan bensin untuk menggerakan piston
pada mesin, mobil listrik memiliki sistem pengendalian kecepatan yang
berbeda, yaitu dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik, dengan
memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga penggerak, mobil listrik dapat
berfungsi seperti mobil dengan penggerak piston. Salah satu jenis motor DC
yang bisa digunakan pada mobil listrik adalah jenis brushless DC motor, jenis
motor ini adalah pengembangan dari jenis brushed motor yang memiliki
perbedaan pada teknik pergantian polaritas magnetik pada kumparan didalam
motor, walaupun hanya berbeda pada teknik pergantian polaritas magnetnya
jenis motor ini mempunyai perbedaan yang signifikan pada kecepatan dan
ketahanan komponennya, dengan memiliki kecepatan dan torsi yang lebih
tinggi, dan ketahanan komponen yang kuat motor jenis ini sangat cocok
digunakan pada mobil listrik. Akan tetapi kekurangan pada jenis motor DC
ini adalah pada pengendalian kecepatanya yang cukup sulit karena
membutuhkan alat elektronik khusus dan teknik modulasi sinyal sebagai
teknik pengendalian kecepatnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik
pengendalian kecepatan seperti PID untuk mengendalikan kecepatan motor
DC pada kecepatan yang diinginkan, selain bisa membantu pengendalian
kecepatan pada mobil listrik, teknik kendali kecepatan menggunakan sistem
kendali PID juga bisa diterapkana untuk mobil autonomous agar mobil bisa
mengendalikan kecepatan secara mandiri.
2
2. Dasar Teori
2.1. Motor DC
Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah
energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi
mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran rotor. Motor DC
brushless mempunyai kelebihan yaitu efisiensi tinggi, umur yang panjang,
konsumsi energi yang kecil dan tidak menimbulkan electrical noise. Motor
DC brushless dikembangkan dari motor DC brushed konvensional jenis
eksitasi terpisah dengan tambahan kemampuan dari peralatan solid state
semikonduktor tenaga, agar efisiensinya lebih maksimal.
Brushless DC motor hampir sama dengan motor synchronous AC.
Perbedaan utamanya jika dibandingkan adalah motor synchronous AC
menghasilkan EMF balik sinusoidal, sedangkan motor DC brushless
menghasilkan EMF balik gelombang kotak, atau trapezium. Persamaan
keduanya, motor synchronous AC dan motor DC brushless akan
membentuk putaran medan magnetik yang menghasilkan torsi pada rotor
magnetik. Bagian – bagian motor DC brushless antara lain :
i. Rotor
3
yaitu flux density yang rendah untuk ukuran volume material yang
diperlukan untuk membentuk rotor.
Rotor adalah bagian pada motor yang berputar karena adanya gaya
elektromagnetik dari stator, dimana pada motor DC Brushless bagian
rotornya berbeda dengan rotor pada motor DC konvensional yang
hanya tersusun dari satu buah elektromagnet yang berada diantara
brushes (sikat) yang terhubung pada dua buah motor hingga delapan
pasang kutub magnet permanen berbentuk persegi pajang yang saling
direkatkan menggunakan semacam “epoxy” dan tidak ada brushes-
nya.
Rotor dibuat dari magnet tetap dan dapat desain dari dua sampai
delapan kutub Magnet Utara (N) atau Selatan (S). Material magnetis
yang bagus sangat diperlukan untuk mendapatkan kerapatan medan
magnet yang bagus pula. Biasanya magnet ferrit yang dipakai untuk
membuat magnet tetap. Tetapi dewasa ini dengan kemajuan teknologi,
campuran logam sudah kurang populer untuk digunakan. Benar sekali
magnet Ferrit lebih murah, tetapi material ini mempunyai kekurangan
yaitu flux density yang rendah untuk ukuran volume material yang
diperlukan untuk membentuk rotor.
ii. Stator
Stator suatu BLDC motor terdiri dari tumpukan baja laminasi dengan
lilitan ditempatkan di slot. Secara kebiasaan, stator menyerupai motor
induksi, tetapi lilitannya dibuat sedikit berbeda. Kebanyakan BLDC
motor mempunyai tiga gulungan-stator dihubungkan secara bintang.
Masing-Masing ini lilitan dibangun dengan banyak coil saling
berhubungan untuk membentuk suatu lilitan. Satu atau lebih coil
ditempatkan dalam slot dan mereka saling behubungan untuk
membuat suatu lilitan. Masing-Masing ini lilitan dibagi-bagikan diatas
batas luar stator untuk membentuk suatu bilangan genap kutub. Ada
dua jenis gulungan-stator: bentuk trapesium dan motor sinusoidal.
Pembedaan ini dibuat atas dasar interkoneksi coil di dalam
4
gulungan-stator untuk memberikan tipe yang berbeda terhadap Back
Electromotive Force (EMF) terdapat dua macam pola koneksi
gulungan yang digunakan pada stator motor BLDC, yaitu koneksi
bintang dan segitiga.
Belitan stator pada motor DC Brushless terdiri dari dua jenis, yaitu
belitan stator jenis trapezoidal dan jenis sinusoidal. Yang menjadi
dasar perbedaan kedua jenis belitan stator tersebut terletak pada
5
hubungan antara koil dan belitan stator yang bertujuan untuk
memberikan EMF (Electro Motive Force) balik yang berbeda.
EMF balik sendiri adalah tegangan balik yang dihasilkan oleh belitan
motor BLDC ketika motor BLDC tersebut berputar yang memiliki
polaritas tegangan berlawanan arahnya dengan tegangan sumber yang
dibangkitkan. Besarnya EMF balik dipengaruhi oleh kecepatan sudut
putaran motor (ω), medan magnet yang dihasilkan rotor (B), dan
banyaknya lilitan pada belitan stator (N) sehingga besarnya EMF balik
dapat dihitung dengan persamaan :
dimana :
Ketika motor BLDC sudah dibuat, jumlah lilitan pada stator dan
besarnya medan magnet yang dihasilkan nilainya sudah dibuat
konstan sehingga yang mempengaruhi besarnya EMF balik adalah
besarnya kecepatan sudut yang dihasilkan motor, semakin besar
kecepatan sudut yang dihasilkan. Perubahan besarnya EMF balik ini
mempengaruhi torsi motor BLDC, apabila kecepatan motor yang
dihasilkan lebih besar dari tegangan potensial pada belitan stator
sehingga arus yang mengalir pada stator akan turun dan torsi
pun akan ikut turun, sebagaimana rumus torsi pada BLDC motor
menurut persamaan diatas bahwa besarnya torsi yang dihasilkan
motor BLDC dapat dihitung dengan :
6
Dimana :
iii. Axle
Axle atau sumbu adalah batang yang berungsi sebagai sumbu putar
motor, terpusat pada rotor dan dirangkai bersama rotor.
Hall sensor ini ditempatkan setiap 120˚ pada jarak antar kutub stator
hal ini bertujuan agar deteksi terhadap vector fluks stator yang
dihasilkan akurat setiap perpindahan komutasi, arus yang mengalir
tetap terjaga konstan pada setiap phasa.
7
kutub negatif di sisi kiri dan kutub positif di sisi yang lain (kanan).
Polaritas elektrostatik bergantung pada yang dialami butir apakah
berkutub utara atau berkutub selatan, dan digunakan untuk
menyatakan sinyal pada posisi rotor dalam batas polaritas magnet.
Bila motor DC Brushless menggunakan sensor hall sebagai sensor
posisi, maka semua elemen-elemen penting dibuat dalam bentuk
terpadu sesuai. Misalnya, jika level output adalah H untuk kutub utara,
maka level output akan L bila diletakkan pada kutub selatan. Dalam
hal ini ketiga IC hall digunakkan sebagai driver untuk motor BLDC
tiga phasa.
v. Kontroler
8
3. Gambar Rangkaian
9
4. Hasil Percobaan
Tabel 2.4.1 Pengukuran tegangan dan RPM
10
Gambar 3.2. Motor listrik menggunakan motor brushless DC
11
KESIMPULAN
1. Motor DC brushless ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi
listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik,
dimana energi gerak tersebut berupa putaran rotor. Motor DC brushless
dikembangkan dari motor DC brushed konvensional jenis eksitasi terpisah
dengan tambahan kemampuan dari peralatan solid state semikonduktor
tenaga, agar efisiensinya lebih maksimal.
2. Pada percobaan ini disimpulkan bahwa untuk menjalankan mobil listrik
dengan penggerak motor BLDC diperlukan tegangan input (aki) lebih dari 44
Volt dan adanya kerusakan pada salah satu komponen dalam mobil listrik
yang menyebabkan tidak dapatnya mobil bergerak mundur(kemungkinan
disebabkan oleh komponen Hall – sensor pada BLDC).
12
DAFTAR PUSTAKA
Antono, Djodi. 2017. Mesin Direct Current. Semarang: Politenik Negeri Semarang
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/142130/kontrol-kecepatan-konstan-
mobil-listrik-menggunakan-brushless-motor-dc.html
http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/
https://www.scribd.com/doc/268939193/motor-dc-pdf
http://zonaelektro.net/motor-dc/
13
Toko yang menjual motor BLDC:
Buaya Instrument
Alamat: Jl. Nusa Indah Jl. Gandok Baru No.3, Pandean, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283
Telepon: 0888-0280-9374
14