Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOTA AIR DILINDUNGI

RESUME FAMILI MUSCICAPIDAE YANG TERDAPAT PADA


PERMENLHK NO. P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/8/2018

Oleh :
Agusta Leoni Elfrida P 26010117130055
Epafras Andrew Putra 26010117130057
Mersi Liwa'u Dina 26010117140003
Caesar Utami 26010117140009
Irsa Lutfi Prayoga 26010117140040
Kelompok 6
MSP A

DEPARTEMEN SUMBERDAYA AKUATIK


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
Sikatan Besar (Cyornis concretus)

Klasifikasi burung Sikatan Besar :


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Passeriformes
Family : Muscicapidae
Genus : Cyornis
Species : Cyornis concretus
Sikatan Besar (Cyornis concretus) adalah spesies burung dari
keluarga Muscicapidae. Burung ini berukuran sekitar 18-19 cm dan berat
19-30 gram.Tubuh bagian atas burung jantan berwarna biru-tua dengan
warna hitam pada sisi-kepala dan bulu terbang. Bagian dada berwarna
hitam bergradasi menjadi putih pada bagian tungging. Burung betina
berwarna coklat; dengan pita putih lebar pada tenggorokan, perut dan
penutup ekor bagian bawah juga berwarna putih. Tubuh bagian atas burung
muda berwarna coklat dengan bintik-bintik merah-karat; sedang tubuh
bagian bawahnya bersisik hitam. Iris mata berwarna coklat-tua, paruh
hitam, kaki abu-abu tua.
Burung ini hidup sendirian, menghuni tumbuhan bawah di hutan
perbukitan dan pegunungan pada rentang ketinggian antara 300 – 1300 m,
meski kadang dapat dijumpai di dekat daerah pesisir. Spesies ini memiliki
jangkauan yang sangat luas yaitu <20.000 km2. Fluktuasi luas area jelajah
dipengaruhi kualitas habitat, ukuran populasi, dan fragmentasi habitat.
Spesies ini sedang mengalami penurunan populasi yaitu mencapai >30%
selama sepuluh tahun atau tiga generasi. Tetapi ukuran populasi belum
terkuantifikasi dan diyakini belum mendekati ambang terancam. Sehingga
spesies ini dalam golongan Least Concern yaitu spesies yang telah
dievaluasi, tetapi tidak masuk ke dalam kategori mana pun dan tidak
termasuk ke dalam spesies terancam atau hampir terancam.
Peta Persebaran Cyornis concretus

Muscicapa Sodhii Sikatan Rimba Sulawesi

Klasifikasi burung Sikatan Rimba Sulawesi :


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Passeriformes
Family : Muscicapidae
Genus : Muscicapa
Species : Muscicapa sodhii
Spesies ini berukuran kecil 12–14 cm dengan berat 12–12,5 g.
Burung sikatan kecil berwarna abu-abu kecokelatan dengan pola wajah
yang tidak jelas (tidak ada lingkar mata yang jelas), perut putih pucat
bergaris kehitaman, dua garis sayap keputih-putihan; bill black dengan
dasar paruh hitam dengan gradasi krim kekuning-kuningan pucat, iris coklat
tua dan kaki berwarna hitam kecoklatan. Sikatan merupakan jenis burung
pemakan serangga. Ciri utamanya adalah kepala bulat dengan paruh yang
runcing kecil. Perbedaan jantan dan betinanya dapat dilihat dari warna bulu
sang jantan yang sebagian besar berwarna cerah sementara si betina
berwarna buram. Jenis ini suka mencari makanan dalam kelompok
campuran dengan jenis lain. Untuk statusnya sendiri, sikatan sulawesi tidak
berada dalam bahaya kepunahan. Kisaran jangkauan ketinggian
Muscicapa sodhii berkisar 150 m dpl hingga 1.200 m di hutan dataran
rendah. Merupakan burung endemic di Sulawesi

Peta Persebaran Muscicapa sodhii

Sikatan Matinan (Cyornis sanfordi) dari Sulawesi Utara

Klasifikasi burung Sikatan Matinan :


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Passeriformes
Family : Muscicapidae
Genus : Cyornis
Species : Cyornis sanfordi
Sikatan matinan (Cyornis sanfordi) adalah spesies burung sikatan
dalam famili Muscicapidae berukuran 14,5 cm Tubuh bagian atas berwarna
abu-abu kecoklatan, mahkota lebih abu-abu sedang tunggir dan ekor lebih
zaitun merah karat, tubuh bagian bawah berwarna abu-abu Burung
ini endemik di Sulawesi bagian utara, menghuni hutan pegunungan dataran
tinggi. Sikatan matinan memiliki sebaran yang sangat kecil dan terbatas, di
mana hanya diketahui kurang dari lima lokasi di Sulawesi.
Burung ini dikategorikan terancam punah (endangered)
oleh IUCN karena degradasi hutan dan kehilangan habitat yang sangat
cepat Burung penetap yang jarang dijumpai di kawasan berhutan pada
rentang ketinggian antara 1400 – 1780 m. Menghuni hutan primer
pegunungan bagian bawah dan atas serta hutan lumut. Tampaknya
memiliki relung habitat, perilaku dan tipe suara yang mirip dengan Sikatan
dahi-biru C. hoevelli. Tidak mencolok, sering mengunjungi tajuk bagian
bawah an atas pada pohon yang tinggi dan sedang, kadang bergabung
dengan kelompok burung campuran. Juga dapat ditemui di hutan yang
sedikit terganggu. Berkerabat sangat dekat dengan Ficedula cripta yang
hanya dijumpai di Filipina. Ancaman terbesar terhadap jenis-jenis burung
ini adalah perubahan habitat akibat penebangan hutan yang terkadang
sampai ke daerah pegunungan.

Peta Persebaran Cyornis sanford


Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)

Klasifikasi Sikatan Aceh:


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Muscicapidae
Genus : Cyornis
Spesies : Cyornis ruckii
Burung Sikatan Aceh (C. ruckii) atau dalam bahasa inggris Rueck’s
Blue-flycatcher. Sikatan Aceh memiliki ukuran sedang dengan panjang
tubuh kurang lebih 17 cm. Warna dari bulunya didominasi oleh warna biru.
Tubuh bagian atas burung Sikatan Aceh betina berwarna coklat-merah bata
dengan tunggir dan ekor merah bata serta dada merah karat hingga
berwarna keputih-putihan pada perut. Sedangkan burung jantan pda bagian
kepala, tenggorokan , dan dada berwarna biru, lalu pada tunggir dan
penutup ekor atas berwarna biru berkilap. Burung Sikatan Aceh (C. ruckii)
termasuk burung pemakan serangga dengan menangkap mangsanya saat
terbang di udara. Selain serangga, burung ini juga memakan kroto atau telur
semut. Sikatan aceh yang usianya masih mura memiliki corak warna tubuh
yang cenderung lebih gelap dan paruhnya yang sedikit besar. Suara
kicauan seperti kebiasaan dan musim kawin belum diketahui dengan pasti.
Menurut Iswadi (2017), sikatan memiliki postur tubuh yang lebih tegak.
Keberadaan burung Sikatan Aceh (C. ruckii) pertama kali ditemukan
pada saat tahun 1917 dan tahun 1918 di hutan Sumatera bagian utara.
Kemudian setelah itu para peneliti ataupun masyarakat tidak pernah
menemukan lagi burung ini sampai sekarang. Diduga berasal dari hutan
sekunder yang berada di daerah dataran rendah. Dugaan kuat juga burung
Sikatan Aceh (C. ruckii) merupakan burung endemik Sumatera yang tidak
terdapat di daerah manapun juga.
Burung ini menjadi burung misterius karena lantaran tidak pernah
ditemukan kembali sehingga data-data yang ada tidak komplit. Bukan
hanya itu penamaan burung ini dalam bahasa Indonesia memakai nama
“Aceh” padahal burung tersebut tidak ditemukan pada Daerah Aceh.
Sikatan Aceh (C. ruckii) diyakini berkerabat dekat dengan Sikatan Hainan
(Cyornis hainana) yang terdapat di China. Burung ini sudah tidak pernah
ditemukan kembali hingga hampir seratus tahun, namun IUCN Red List dan
birdlife belum berkehendak untuk menyatakan burung ini punah. Burung
Sikatan Aceh (C. ruckii) dikategorikan sebagai Critically Endangered
(Kritis) sejak tahun 2000. CITES juga masih mengategorikan dalam daftar
Apendiks II. Tetapi anehnya didalam lampiran PP No 7 Tahun 1999 burung
ini tidak terdapat dalam daftar hewan yang dilindungi.

Peta Persebaran Cyornis ruckii

Sikatan Rimba Dada Coklat (Cyornis brunneatus)


Klasifikasi ilmiah Sikatan Rimba Dada Coklat :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Passeriformes
Family : Muscicapidae
Genus : Cyornis
Species : Cyornis brunneatus
Sikatan rimba dada coklat merupakan spesies burung dari
keluarga Muscicapidae, Burung ini memiliki kebiasaan memakan serangga
dan memiliki habitat di tepi hutan, hutan sekunder, dan perkebunan.
Hidupnya dapat tersebar sampai ketinggian 1.200 mdpl. Ciri-ciri burung
Sikatan rimba dada-coklat adalah memiliki tubuh yang berukuran sedang
(15 cm). Tubuh bagiana atas berwarna coklat keabu-abuan. Tungging dan
ekor tersapu berwarna merah . Dagu dan leher berwarna coklat keputihan.
Garis tebal melintang di dada kuning kecoklatan. Perut dan ekor bawah
keputihan. Iris coklat, paruh hitam, kaki merah jambu. Burung ini memiliki
kebiasaan soliter dalam berburu di selang dedaunan dan terbang mengejar
serangga atau mangsanya. Penyebaran burung ini berada di Semenanjung
Malaysia, Sunda Besar, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.
Sikatan rimba dada coklat (Cyornis brunneatus) merupakan hewan
dengan taraf konservasi rentan. Dimana spesies ini masuk kategori IUCN
Vulnerable. Hal ini diperkuat oleh Sukistyanawati et al. (2016), bahwa dari
jenis satwa yang ditemukan burung Pelatuk merah dan burung Sikatan-
rimba dada-coklat merupakan species yang masuk dalam Redlist IUCN
tersebut.

Peta Persebaran Cyornis brunneatus


Referensi

Diah, I.D.A., S. Shabri., Y. Kafiar., S. Tabba dan H. Kama. 2011.


Keanekaragaman Avifauna Beberapa Kawasan Konservasi Provinsi
Sulawesi Utara dan Gorontalo. Balai Penelitian Kehutanan Manado,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementrian
Kehutanan. 74 hlm.

Harris, J. B. C., P. C. Rasmussen , D. Li Yong, D. M. Prawiradilaga, D. D.


Putra, P. D. Round, dan F. E. Rheindt. 2019. A New Species of
Muscicapa Flycatcher from Sulawesi, Indonesia. PLoS ONE, 9(11):
1-22.

https://www.biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=5661

https://www.hbw.com/species/white-tailed-flycatcher-cyornis-concretus

https://www.iucnredlist.org/species/103761460/94193481

https://www.iucnredlist.org/species/22709482/94211557

https://www.iucnredlist.org/species/22709499/94212201

https://www.iucnredlist.org/species/22709502/94212416

Iswadi. 2017. Keanekaragaman Jenis Burung di Kilometer Nol Iboih Pulau


Weh Sabang. Jurnal Bionatural. 6(1): 13-24.

Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. 2019. Panduan


Identifikasi Jenis Satwa Liar Dilindungi. Jakarta: Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia

Sukistyanawati, A., Pramono, H., Suseno, B., Cahyono, H., & Andriyono, S.
2016. Inventarisasi Satwa Liar di Cagar Alam Pulau Sempu. Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 8(1): 26-35.

Anda mungkin juga menyukai