Anda di halaman 1dari 13

KEANEKARAGAMAN HAYATI

&
EKOLOGI
(KASUARI)

Nama Anggota :
Aida P.M Rumiki (19612080)
Iqbal Anas Asrori (19612103)
Marta Ardita (19612090)
Muhammad Athar Naufal (19612070)
Nunung Nurlaela (19612092)
Vinda Cahyani Putri (19612104)
Tujuan
1. Untuk mengetahui ekologi kasuari biotik dan abiotiknya
2. Untuk mengetahui keanekaragaman hewan berdasarkan
kelompoknya
 
Metodologi
Pengamatan dilakukan pada tanggal 15 November 2019,
pengamatan dan pengambilan data dilakukan di kebun binatang
Gembira Loka. Kami mengambil data keanekaragaman hewan
dengan cara mengamati macam-macam hewan yang ada disana
dan melihat keterangan yang tertera didepan kandang hewan
dan kami mengamati ekologi salah satu hewan disana, yaitu
kasuari.
PEMBAHASAN

KLASIFIKASI
REPRODUKSI

DESKRIPSI

PAKAN

PERILAKU

HABITAT

UNSUR ABIOTIK

KANDANG
UNSUR BIOTIK
Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Sub Fillum : Chordata
Kelas          : Aves
Ordo          : Casuariformes
Famili         : Casuaridae
Genus        : Casuarius
Spesies      : Casuarius casuarius  
DESKRIPSI:
Kasuari merupakan burung yang mempunyai ukuran tubuh
terbesar dari kelompoknya,tinggi tubuhnya mencapai 180
cm,tetapi biasanya kepalanya hanya diangkat setinngi 120
cm.Kasuari tubuhnya tampak kuat,bulunya kasar,berwarna
hitam,mengkilap.Dibagian atas kepala terdapat kasu yang
tingginya dapat mencapai 15 cm.Kulit kepala dan leher berwarna
biru,mempunyai gelambir sepasang berwarna merah yang
menggantung dari tenggorokan.Panjang gelambir rata-rata 12
cm.Sayap burung ini mereduksi sehingga panjangnya hanya 35
cm dan tidak dapat untuk terbang.Burung kasuari mempunyai
tiga jari kaki,jari di bagian tengah kukunya panjang dan tajam.
PERILAKU:
Kasuari aktif pada waktu pagi hingga sore hari,jarang dijumpai
pada waktu malam hari.Bersifat soliter,hanya dijumpai bersama
kelompoknya pada waktu musim kawin.Aktifitas gerak
jalan,berlari dan kadang melompat .Namun kadang dijumpai
kasuari berenang.Jenis kelamin jantan sangat agresif pada
waktu mengerami telurnya.
REPRODUKSI:
Kasuari betina bersifat poliandri,yang artinya dalam satu musim
kawin akan berhubungan dengan 3 ekor pejantan.Jumlah telur
yang ditinggalkan dan akan dierami jenis kelamin yang jantan
sebanyak 4-8 butir.Biasanya telur diletakkan di dalam sarang
yang terbuat dari seresah daun dan ranting kering di antara
banir-banir pohon.Lama pengeraman adalah 58-61 hari.
PAKAN:
Di alam,burung kasuari memakan buah-buahan,biji,dan daun
dari beberapa jenis tumbuhan,tetapi paling banyak memakan
buah buni atau buah batu.
HABITAT:
Hutan hujan tropis,hutan primer,perkebunan.Tersebar di Papua
dan terutama di Austarlia.
KANDANG:
Deskripsi kandang dari yang kita amati kandangnya cukup
berupa pagar yang tidak terlalu tinggi,di sediakan tempat
berteduh,disekitarnya terdapat tanaman tanaman seperti rsemak
semaks,ada pohon pisang dan terdapat saluran air dibawah nya
UNSUR BIOTIK:
Kasuari juga menangkap mangsanya dengan cara mengejar dan
mematuk mangsanya khususnya pada jenis serangga yang
terbang
Makanan utama dari Kasuari ini adalah berupa serangga, buah-
buahan, dan ada saatnya makan batu-batuan yang ukurannya
kecil.
Sampai sekarang ini, masih belum diketahui apakah jenis burung
ini makan cacing atau tidak sebab burung ini dikenal tidak
mengais tanah saat mencari makanan.
Jenis buah yang disukai oleh burung Kasuari yaitu berupa buah
jambu atau buah lain yang memiliki kulit yang tebal yang pada
umumnya tergeletak di atas tanah.
Sesudah tergeletak di atas tanah, kasuari akan segera mematuk
dan juga segera menjepitnya. Setelah itu Kasuari akan kepalanya
sambil menengadahkannya serta diangkat ke atas.
UNSUR ABIOTIK
Habitat, Persebaran, dan Konservasi Kasuari
Burung Kasuari ini mendiami di kawasan pulau Papua termasuk
Indonesia dan juga Papua Nugini, pulau Seram, pulau Yapen,
dan juga terdapat di New Britania.
Habitatnya yaitu berada di daerah hutan pengunungan dan juga
daerah perbukitan sampai dengan dataran rendah. Jumlah
populasi juga tidak diketahui dengan cara pasti.
Tempat hidup dan Kebiasaan Kasuari
Habitat burung ini berada di hutan hujan pamah dan hutan rawa.
Kemudian di Sepik juga kerap dipelihara dalam penangkaran.
Burung yang liar ini juga memiliki sifat sangat pemalu.
Keberadaannya juga bisa dijajaki dengan mengamati bekas
tapak kakinya yang begitu besar.
Dan dengan bentuk tiga jari yang khas, atau dengan mengamati
bekas kotorannya yang terdiri dari biji-bijian yang keras.

Anda mungkin juga menyukai