َ ون إِ ْخ َوةٌ َفأَصْ لِحُوا َبي َْن أَ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
ُون َ إِ َّن َما ْالم ُْؤ ِم ُن
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al-Hujurat : 10)
Pembahasan
Surat Al-Hujurat Ayat 10 latin dan artinya
َ ون إِ ْخ َوةٌ َفأَصْ لِحُوا َبي َْن أَ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
ُون َ إِ َّن َما ْالم ُْؤ ِم ُن
ِين آ َم ُنوا ال َيسْ َخرْ َقو ٌم مِنْ َق ْو ٍم َع َسى أَنْ َي ُكو ُنوا َخيْرً ا ِم ْن ُه ْم َوال ن َِسا ٌء مِنْ ِن َسا ٍء َع َسى أَنْ َي ُكنَّ َخيْرً ا ِم ْنهُنَّ َوال َت ْل ِم ُزوا أَ ْنفُ َس ُك ْم َوال
َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
ُون
َ الظا ِلمَّ ك ُه ُم َ ان َو َمنْ لَ ْم َي ُتبْ َفأُولَ ِئ ُ س االسْ ُم ْالفُس
ِ ُوق َبعْ َد اإلي َم َ ب ِب ْئ ْ َت َنا َب ُزوا ِب
ِ األل َقا
Latin: Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa yaskhar qaumun min qaumin 'asa an yakuunuu khairan
minhum walaa nisaa-un min nisaa-in 'asa an yakunna khairan minhunna walaa talmizuu anfusakum
walaa tanaabazuu bil alqaabi bi-asaasmul fusuuqu ba'da-iimaani waman lam yatub fa-uula-ika humuzh-
zhaalimuun(a)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena)
boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-
olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-
orang yang lalim.”(Qs. Al-Hujurat : 11)
________________________________
َ ون إِ ْخ َوةٌ َفأَصْ لِحُوا َبي َْن أَ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم
ُون َ إِ َّن َما ْالم ُْؤ ِم ُن
= إِ َّن َماghunnah
karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf qomariyah yaitu huruf mim
karena ada tanwin bertemu salah satu huruf ihfa', dalam hal ini adalah huruf fa'
karena ada mim mati bertemu salah satu huruf idhar syafawi, dalam hal ini adalah huruf wawu
karena ada mim mati bertemu salah satu huruf idhar syafawi dalam hal ini yaitu huruf ta', dan mad arid
lis-sukun karena sebelum waqof ada mad thobi'i
ض ُك ْم َبعْ ضًا ۚ أَ ُيحِبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَنْ َيأْ ُك َل لَحْ َم أَخِي ِه ُ ْالظنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل َت َج َّسسُوا َواَل َي ْغ َتبْ َبع
َّ ض َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
َّ ِين آ َم ُنوا اجْ َت ِنبُوا َكثِيرً ا م َِن
َ ْالظنِّ إِنَّ َبع
هَّللا هَّللا ُ َّ
َم ْيتا َف َك ِرهْ تمُوهُ ۚ َواتقوا َ ۚ إِنَّ َ َت َّوابٌ َرحِي ٌمُ ً
karena ada mad thobi'i bertemu hamzah washol tidak dalam satu kalimah
َ = الَّذidghom syamsyiyah
ِين
karena ada alif lam (lam ta'rif) diikuti huruf syamsyiyah, dalam hal ini yaitu huruf lam
= آ َم ُنواmad badal
= اجْ َت ِنبُواqolqolah suhro karena ada huruf qolqolah yaitu huruf jim berharokat sukun
َّ = إِنghunnah
= إِ ْث ٌم ۖ َواَلidghom bighunnah
= َواَلmad thobi'i
ْ = َي ْغ َتبqolqolah shughro karena ada huruf qolqolah yaitu ba' bertanda baca sukun
ض ُك ْم َبعْ ضًا
ُ ْ = َبعihfa' syafawi
ْ = ُك ْم أَنidhar syafawi
karena ada nun mati bertemu ya' tidak dalam satu kalimah
karena ada tanwin bertemu ro. dan mad arid lis sukun karena ada mad thobi'i sebelum waqof
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk.”
Beberapa contoh perilaku mengimani Isi Qs. Al-Isra’ ayat 32, antara lain :
Menjauhi dan menghindari aktivitas maupun pergaulan yang dapat menjerumuskan kita kepada
perzinaan.
Tidak berkhalwat atau berdua – duaan dengan yang bukan makhramnya, terlepas dari status pacaran
maupun sekedar teman.
Senantiasa mengalihkan dan menjaga pandangan dari hal – hal yang dapat menimbulkan syahwat.
Senantiasa menjaga aurat yang telah Allah SWT tentukan agar terhindar dari kejahatan zina.
Mensegerakan menikah apabila sudah siap dan sudah tidak mampu menahan gejolak syahwat guna
menghindari fitnah dan zina.
Maksimalkan waktu – waktu yang ada untuk disalurkan dalam kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Senantiasa menjaga lisan dengan dzikir dan istighfar.
ِ ون ِباهَّلل َ ِين آ َم ُنوا أَطِ يعُوا هَّللا َ َوأَطِ يعُوا الرَّ سُو َل َوأُولِي اأْل َمْ ِر ِم ْن ُك ْم ۖ َفإِنْ َت َن
ِ ازعْ ُت ْم فِي َشيْ ٍء َف ُردُّوهُ إِلَى هَّللا ِ َوالرَّ س
َ ُول إِنْ ُك ْن ُت ْم ُت ْؤ ِم ُن َ َيا أَ ُّي َها الَّذ
ك َخ ْي ٌر َوأَحْ َسنُ َتأْ ِوياًل َ ٰ آْل ْ
َ َِوال َي ْو ِم ا خ ِِر ۚ ذل
artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
2) kepada pemimpin kita juga harus ta'at jika pemimpin itu benar, berdasarkan al-qu'an dan al-hadits,
namun jika pemimpin itu tidak berdasarkan al-qur'an dan al-hadits kita boleh tidak menta'atinya
3) Apabila terjadi perselisihan dalam suatu urusan, maka harus kembali kepada Allah dan Rasul-Nya.
maksud dari kembali kepada Allah dan Rosul-Nya adalah kita kembali kepada al-qur'an dan al-hadits,
kita cari dasar hukumnya atau dalilnya dalam al-qur'an dan al-hadits tentang apa yang kita perselisihkan
itu.
tajwidnya :
= َيا أَ ُّي َهاmad jaiz munfasil karena ada mad thobi'i bertemu hamzah tidak dalam 1 kalimah
َ = الَّذidghom syamsyiyah karena ada alif lam diikuti salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf lam
ِين
= آ َم ُنوا أَطِ يعُواmad jaiz muttasil karena ada mad thobi'i bertemu hamzah tdk dalam 1 kalimah, dan ada
mad thobi'i asli juga karena ada kasroh diikuti ya' sukun
= الرَّ سُو َلidghom syamsyiyah karena ada alif lam diikuti huruf syamsyiyah yaitu huruf ro'
= اأْل َ ْم ِرidhar qomariyah karena ada alif lam diikuti huruf qomariyah yaitu huruf alif
ازعْ ُت ْم
َ = َفإِنْ َت َنihfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu ta'
ازعْ ُت ْم فِي
َ = َت َنidhar syafawi karena ada mim mati bertemu fa'
ُول
ِ = َوالرَّ سidghom syamsyiyah karena ada alif lam bertemu ro'
= إِنْ ُك ْن ُت ْمihfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu kaf, dan ada nun sukun bertemu ta'
= َتأْ ِوياًلmad alid lis sukun karena ada mad thobi'i waqof
waminhum man yu/minu bihi waminhum man laa yu/minu bihi warabbuka a’lamu bialmufsidiina
Artinya : Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula)
orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang
berbuat kerusakan.
Ayat 41
wa-in kadzdzabuuka faqul lii ‘amalii walakum ‘amalukum antum barii-uuna mimmaa a’malu wa-anaa
barii-un mimmaa ta’maluuna
Artinya : Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap
apa yang kamu kerjakan".
Pembahasan
Dalam hidup di Dunia, dosa dan amal sekecil atau seringan apapun perbuatan yang kita kerjakan, pasti
kelak di Akhirat akan mendapat balasan serta pertanggungjawabannya.
Tafsir Ayat 40
(Di antara mereka) penduduk Mekah (ada arang-orang yang beriman kepada Alquran) hal ini diketahui
oleh Allah (dan di antara mereka ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya) untuk selama-
lamanya. (Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan) hal ini merupakan
ancaman yang ditujukan kepada mereka yang tidak beriman kepadanya,
Tafsir Ayat 41
(Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah,) kepada mereka ("Bagiku pekerjaanku dan bagi
kalian pekerjaan kalian) artinya bagi masing-masing pihak menanggung akibat perbuatannya sendiri.
Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian
kerjakan.") akan tetapi ayat itu dinasakh oleh ayatus-saif atau ayat yang menganjurkan memerangi
mereka.
َ ك َف ِق َنا َع َذ
اب ِ ْت َواأْل َر
َ ض َر َّب َنا َما َخلَ ْقتَ ٰ َه َذا بَاطِ اًل ُسب َْحا َن ِ ُون فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا ِ ُودا َو َعلَ ٰى ُج ُن
َ وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر َ ِين َي ْذ ُكر
ً ُون هَّللا َ ِق َيامًا َوقُع َ الَّذ
ار َّ
ِ الن
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka."
(QS. Ali Imran: 191)
1) dalam penciptaan langit dan bumi ada tanda" kekuasaan Allah bagi seorang hamba yg mau
mencermatinya , dg cara mentafakkuri atau memikirkan ayat" kauniyah Nya
2) karakteristik / ciri" org yg berfikir ttg tanda" kekuasaan Allah adalah : org yg senantiasa berdzikir kpd
Allah dg berbagai keadaannya , org yg selalu menghambahkan diri pada Allah
Berikut ini tidak termasuk sikap seorang ulil albab yang tercantum dalam Q.S. Ali Imran/3:191 yaitu
ialah...
َ وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر
ُون َ ِين َي ْذ ُكر
ِ ُون هَّللا َ قِ َيامًا َوقُعُو ًدا َو َع َل ٰى ُج ُن َ ب الَّذ ِ ت أِل ُولِي اأْل َ ْل َبا ِ اخ ِتاَل فِ اللَّي ِْل َوال َّن َه
ٍ ار آَل َيا ِ ْت َواأْل َر
ْ ض َو ِ إِنَّ فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا
ار َّ َ َ َ َ اًل َ ٰ َت ْ َ َ َ ْرَ أْل ْ َ
ِ فِي خل ِق ال َّس َم َاوا
ِ اب النَ ك فقِنا َعذ َ ُسب َْحان ِض َر َّبنا َما خلق َهذا بَاط ِ ت َوا
Artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Q.s Ali imran ayat 190-191)
Surah Al luman ayat 13 dan 14, serta surah Al baqarah ayat 83 menjelakan
tentang kewajiban berbakti kepada kedua orang tua. Ketiga ayat tersebut
mendeskripsikan bagaimana harusnya seseorang manusia memperlakukan
kedua orang tuanya.
Luqman ayat 13
ُ ك َل
ظ ْل ٌم َعظِ ي ٌم ُ َوإِ ْذ َقا َل لُ ْق َمانُ اِل ْب ِن ِه َوه َُو َيع
َ ِْظ ُه َيا ُب َنيَّ اَل ُت ْش ِركْ ِباهَّلل ِ ۖ إِنَّ ال ِّشر
Latinnya
wa idz qaala luqmaanu libnihi wa huwa ya'idhuhu yaa bunayya laa tusyrik billlahi, innasy syirka
ladhalumun 'adhiim
Artinya
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar".
Luqman ayat 14
َ ْن أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َول َِوالِ َدي
ْك إِلَيَّ ْالمَصِ ي ُر َ ِان ِب َوالِدَ ْي ِه َح َملَ ْت ُه أ ُ ُّم ُه َوهْ ًنا َعلَ ٰى َوهْ ٍن َوف
ِ صالُ ُه فِي َعا َمي َ ص ْي َنا اإْل ِ ْن َس
َّ َو َو
Latinnya
wa wasainaal insaana biwa lidaihi hamalathu ummuhu wahnan 'ala wahniin wa fishaaluhu fii 'aamaini
inisy syuku lii waliwaa lidayka ilayyal mashiiru
Artinya
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Kita harus bersyukur kepada allah atas semua nikmat yang telah Allah berikan
Latinnya
Wa id akhadznaa miistaaqa banii israaiila laa ta'buduuna illallahi wabil waalidaini ihsaanaa wadil qurbaa
wal yataamaa wal masaakiini wa quuluu linnaasi husnaa wa aqiimuush shalaata wa aatuudz zdakata
tsumma tawallaitum illaa qaliilaan minkum waantum mu'ridhuun
Artinya
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.
Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
berpaling.
Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, fakir miskin
Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba yaktubu kitabatan kitaban) yang
artinya tulisan. Arti kitab Allah secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-
lembaran yang terkumpul dalam satu bentuk buku.
Iman kepada kitab Allah artinya mempercayai dan membenarkan bahwa Allah SWT
menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya yang berisi larangan, perintah, janji,
dan ancaman-Nya. Juga menjadikan kitab Allah sebagai pedoman hidup manusia,
sehingga bisa membedakan antara yang baik dan buruk, hak dan batil, halal dan haram.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya”. (QS. An Nisa/4: 136)
1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as, ditulis dalam bahasa Ibrani. Kitab
Taurat berisi tentang syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar kepada Allah. Isi
pokok dari kitab Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israil.
Artinya: “dan Kami berikan Zabur kepada Daud” (QS Al Isra’/17: 55)
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as, ditulis dalam bahasa Suyani oleh murid-murid Nabi
Isa. Dalil adanya kitab injil adalah firman Allah berikut.
Artinya: “dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya
(ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”…(QS Al Maidah/5: 46)
4. Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, ditulis dalam bahasa Arab yang
merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab dan
sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam kurun waktu 23 tahun. Al-
Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. Selalu terjaga dari kesalahan,
dan merupakan tuntunan dalam membentuk ketakwaan.
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-
orang yang bertakwa”.(Qs Al-Baqarah/2 :2)
Al-Qur’an merupakan sumber segala macam ilmu. Secara umum berisi tentang
beberapa hal pokok berikut.
1. Qotmil (hanya membaca)
2. Tartil (membaca dan memahami)
3. Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan)
Perilaku yang dapat mencerminkan kalau kita beriman kepada Kitab Allah dalam
kehidupan sehari-hari.
Orang yang mengimani adanya kitab-kitab Allah akan berpegang teguh kepada kita Al-
Qur’an, karena ia meyakini bahwa semua ajaran kitab-kitab terdahulu sudah dirangkum
dalam Al-Qur’an. Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab
Allah sebagai berikut.
1. Menjalankan semua yang diajarkan dalam Al-Qur’an, seperti shalat, zakat, dan puasa.
2. Menjauhi semua larangan yang diajarkan Al-Qur’an, seperti memakan daging babi dan
meminum arak.
3. Selalu membaca Al-Qur’an (tadarus) setelah melaksanakan shalat wajib atau saat waktu
luang
4. Berusaha menghafal dan mempelajari Al-Qur’an.
5. Mengagungkan Al-Qur’an dan tidak memegang kecuali dalam keadaan suci, meletakkan
ditempat yang tinggi dan suci, tidak meletakkan sesuatu diatas nya, tidak menginjak dan
mendudukinya.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang ke 4
Beriman kepada rasul berarti percaya dan yakin bahwa rasul itu benar-benar utusan
Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing umatnya agar menempuh jalan yang
benar dan diridhoi oleh Allah sehingga selamat dunia dan akhirat.
Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri dan
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diberi Allah untuk umatnya.
Sedangkan,
Nabi adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri tetapi
tidak wajib menyampaikannya kepada umatnya. Sehingga seorang rasul pasti adalah
nabi, tetapi nabi belum tentu rasul.
12.
2. Idris 7. Luth 17. Daud 22. Zakaria
Ayub
As As As As
As
8. 13. 18.
3. Nuh 23. Yahya
Ismail Syu’aib Sulaiman
As As
As As As
14.
4. Hud 9. Ishaq 19. Ilyas
Musa 24. Isa As
As As As
As
Rasul ulul azmi adalah utusan Allah yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar
biasa dalam menyampaikan risalah kepada umatnya.
1. Nabi Nuh As
2. Nabi Ibrahim As
3. Nabi Musa As
4. Nabi Isa As
5. Nabi Muhammad SAW
1. Menyampaikan ajaran agama kepada manusia dan mengajak nya untuk beribadah
kepada Allah.
2. Menjelaskan semua permasalahan agama yang diturunkan oleh Allah.
3. Membimbing manusia kepada kebaikan dan menjauh dari kejahatan.
4. Membawa kabar gembira (surga) dan peringatan (neraka)
5. Memperbaiki kondisi umat manusia
6. Memberikan teladan yang baik (perkataan dan perbuatan)
7. Menegakkan syari’at Allah dan mempraktekan nya di tengah-tengah umat manusia
8. Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiawat, bahwa rasul telah
menyampaikan misi yang diterima dengan jelas.
kepada mereka apa saja yang mereka telah kerjakan, dan Allah mengumpukan semua
amal perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya dan Allah menyaksikan atas
segala sesuatu." (Q.S. al-Mujadalah/58:6).
2. Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya
masing-masing. Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang
Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu)
Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami
kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka." (Q.S. al-
Kahfi/18:47).
3. Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang
sudah dicatat Malaikat Raqīb dan 'Atīd. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan
perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.: "Dan diletakkan kitab, lalu
akan kamu lihat rang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan
mereka berkata "Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak melupakan yang kecil dan
tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di hadapan
mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya
seseorang pun." (Q.S. al-Kahfi/18:49).
5. As-Sirat
As-Sirāt adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga. Mudah atau
sulitnya melewati As-Sirāt itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw.
bersabda: "Terbentanglah jembatan (As-Sirāt) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam."
(H.R. Muslim).
6. Yaumul Jaza'
Yaumul Jaza' yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt.
(Jaza'). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia.
Firman Allah: "Pada hari itu tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya.
Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat
perhitungan-Nya." (Q.S al-Mukmin/40:17).
Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan melalui firman Allah Swt.
dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7: "Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi
minuman dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan
selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan
lapar."
1. Fitnah kubur
Setelah manusia mengakhiri kehidupannya di alam dunia ini.
3. Kebangkitan
Setelah kiamat tiba saatnya manusia dibangkitkan dari kuburnya.
4. Berkumpul
Setelah manusia dibangkit-kan lalu dihimpun di padang mahsyar guna
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
5. Perhitungan
Pada masa ini semua manusia menantikan keputusan hakim semesta alam.
6. Shirath (Jembatan)
Setelah selesai hari perhitungan tibalah saatnya manusia diberikan balasan aktivitasnya
kemudian ditentukan jalan yang harus dilalui oleh setiap manusia.
Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa
seluruh alam semesta dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan ada
kehidupan yang kekal (akhirat).
Kiamat Sugra adalah kiamat kecil yang berupa rusaknya sebagian makhluk hidup
maupun lingkungan. Misalnya gempa, gunung meletus, dan sebagainya.
Artinya:“ Dan (ingatlah) hari (ketika) di tiup sangkakala, maka terkejutlah segala
yang ada di bumi, di langit dan segala yang ada di bumi, kecuali siapa yang di
kehendaki Allah SWT. Dan semua akan datang menghadap-Nya dengan
merendahkan diri.” (QS. An-Naml Ayat 87)
1. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya (QS.
Al- Zalzalah : 1 – 5)
2. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 –
3)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS. Al- Haqqah : 14)
4. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya
sendiri. (QS. Lukman : 33)
1. Membuat manusia senantiasa bersikap hati-hati, sehingga akan selalu taat kepada
petunjuk agama dan sadar akan batas kesenangan hidup di dunia.
2. Terus memperbaiki kualitas kebaikan, yaitu berbakti kepada Allah, orang tua, dan
sesama manusia lain.
3. Membuat manusia sadar bahwa kehidupan setelah kehidupan dunia merupakan tujuan
manusia hidup di dunia.
4. Mendorong manusia agar menambah perbuatan baik (amal soleh) dan meninggalkan
larangan Allah.
5. Mengingatkan bahwa kehidupan dunia adalah ladang kehidupan akhirat, jembatan
untuk menuju ke alam akhirat, sehingga menghindarkan manusia dari sifat rakus, kikir,
dan tamak.
6. Tidak iri terhadap kenikmatan yang didapat oleh orang lain.
7. Membuat jiwa tenteram.
Yaumul Barzah / Alam Kubur yaitu masa antara sesudah meninggal nya seseorang
sampai menunggu datangnya hari kiamat. “ (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
Sirat yaitu jembatan yang akan dilewati oleh manusia setelah dihisab dan ditimbang
amal baik dan buruknya. Disini akan ditentukan manusia akan masuk neraka atau
surga.
Surga yaitu tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj :
23 )
Neraka yaitu tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“ (Q.S. Az
Zumar : 32 )
Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT
mempunyai kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala
sesuatu yang meliputi semua kejadian yang menimpa makhluk.
Kejadian itu bisa berupa hal baik atau buruk, hidup atau mati, kemunculan atau
kemusnahan. Semua menjadi bukti dari kebesaran Allah SWT. Segala sesuatu telah
ditetapkan oleh Allah.
Qada berarti:
1. hukum atau keputusan (Q.S. Surat An- Nisa’ ayat 65)
2. mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
3. kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
4. perintah (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)
Qadar berarti:
1. mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat
10)
2. ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17)
3. kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236)
4. ketentuan atau kepastian (Q.S. Al- Mursalat ayat 23)
5. perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk
batasan tertentu (Q.S. Al- Qomar ayat 49)
B. Macam-Macam Takdir
1. Taqdir muallaq
2. Taqdir Mubrom
yaitu takdir yang sudah tidak bisa dirubah oleh manusia walaupun ada ikhtiar dan
tawakal. Misalnya adalah kematian manusia.
Seorang muslim yang yakin kepada ketentuan Allah SWT pasti akan mempunyai tingkat
ketaatan yang tinggi. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar:
Bejo merupakan murid yang cerdas, dia jarang belajar. Bejo belajar hanya beberapa
menit sebelum ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangan, bejo mendapat nilai
yang bagus.
Saat kelas 7 SMP Arul adalah murid yang mempunyai prestasi biasa saja. Tetapi karena
ketekunan dan usaha nya, dia bisa mengejar teman-temannya. Sehingga saat ujian akhir
sekolah Arul menjadi murid yang terbaik.
Suparjo berusia 14 tahun, sekarang dia duduk di kelas 8. Kehidupan Suparjo jika
berdasarkan usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Tetapi
menginjak usia 15 suparjo sakit keras, berbagai pengobatan telah dijalani, tetapi
akhirnya suparjo meninggal dunia.
1. Matahari terbit pada siang hari, dan bulan serta bintang tampak pada malam hari.
2. Kapan laut pasang dan surut.
3. Setiap makhluk pasti mati.
4. Menetapkan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
5. Menetapkan seseorang lahir.
6. Orang yang bodoh bisa pandai jika giat belajar dan berdoa kepada Allah
7. Orang miskin yang sungguh-sungguh berikhtiar disertai doa bisa menjadi orang kaya
Berikut etika berpakaian dan berhias menurut ajaran islam
sebagaimana disarikan dari al Sofwa:
1. Menutup aurat
4. Laki-laki tidak di boleh memakai emas dan pakainnya tidak boleh melebihi
kedua mata kaki.
5. Disunnahkan membaca doa apabila mengenakan pakaian baru
Secara etimologi kata al-syaja’ah berarti berani antonimnya adalah al-jubn yang berarti
pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang. Sisi positif dari
sikap berani yaitu mendorong seorang muslim untuk melakukan pekerjaan berat dan
mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya. Tetapi sikap ini bila tidak digunakan
sebagaimana mestinya menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan. Syaja’ah dalam
kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar
terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam
mengerjakan sesuatu.
Macam-Macam Ijtihad
Ijtihad dapat dibagi menjadi 7 jenis. Mengacu pada pengertian Ijtihad di atas,
adapun beberapa macam Ijtihad adalah sebagai berikut:
1. Ijma’
Pengertian Ijma’ adalah suatu kesepakatan para ulama dalam menetapkan hukum
agama Islam berdasarkan Al-quran dan hadits dalam suatu perkara. Hasil dari
kesepakatan para ulama tersebut berupa fatwa yang dilaksanakan oleh umat Islam.
2. Qiyas
Pengertian Qiyas adalah suatu penetapan hukum terhadap masalah baru yang
belum pernah ada sebelumnya, namun mempunyai kesamaan (manfaat, sebab,
bahaya) dengan masalah lain sehingga ditetapkan hukum yang sama.
3. Maslahah Mursalah
Pengertian Maslahah Mursalah adalah suatu cara penetapan hukum berdasarkan
pada pertimbangan manfaat dan kegunaannya.
4. Sududz Dzariah
Pengertian Sududz Dzariah adalah suatu pemutusan hukum atas hal yang mubah
makruh atau haram demi kepentingan umat.
5. Istishab
Pengertian Istishab adalah suatu penetapan suatu hukum atau aturan hingga ada
alasan tepat untuk mengubah ketetapan tersebut.
6. Urf
Pengertian Urf adalah penepatan bolehnya suatu adat istiadat dan kebebasan
suatu masyarakat selama tidak bertentangan dengan Al-quran dan hadits.
7. Istihsan
Pengertian Istihsan adalah suatu tindakan meninggalkan satu hukum kepada
hukum lainnya karena adanya dalil syara’ yang mengharuskannya.
Cara berniat adalah dengan mengingat dalam hati akan sholat jenazah empat kali
takbir terhadap jenazah itu fardhu kifayah.
Adapun yang perlu melafalkan niat, maka lafadz niatnya bisa dibaca di Niat Sholat
Jenazah
Setelah takbiratul ihram, tangan diletakkan di atas pusar sebagaimana sholat pada
umumnya, lalu membaca surat Al Fatihah.
Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu tangan kembali
diletakkan di atas pusar. Setelah itu membaca sholawat Nabi.
Sholawat Nabi ini banyak bentuknya, yang paling afdhal adalah sholawat Ibrahimiyah.
3. Takbir ketiga lalu berdoa untuk jenazah
Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu tangan kembali
diletakkan di atas pusar. Setelah itu membaca doa untuk jenazah.
Sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu, lalu tangan kembali
diletakkan di atas pusar. Lalu berdoa dengan doa untuk jenazah dan doa untuk orang-
orang yang ditinggalkannya.
5. Salam
1. Pengertian Khutbah
Khutbah berasal dari kata: khataba - yakhtubu - khutbah, bermakna memberi nasihat dalam suatu
kegiatan ibadah seperti; shalat (shalat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, Istisqo, Khusuf, Kusuf), wukuf, dan
nikah. Menurut istilah, khutbah berarti kegiatan ceramah kepada sejumlah orang muslim dengan syarat
dan rukun tertentu yang berkaitan langsung dengan keabsahan atau kesunahan ibadah. Misalnya
khutbah Jumat untuk shalat Jum'at, khutbah nikah untuk kesunahan akad nikah. Khutbah diawali
dengan hamdallah, salawat, wasiat taqwa, serta doa.
2. Pengertian Tabligh
Tabligh berasal dari kata: ballagha - yuballighu - tabliighan yang berarti menyampaikan, atau
memberitahukan dengan lisan. Menurut istilah, tabligh adalah kegiatan menyampaikan ‘pesan' Allah
Swt. secara lisan kepada satu atau lebih orang Islam untuk diketahui dan diamalkan isinya. Misalnya,
Rasulullah saw. memerintahkan kepada sahabat yang datang di majlisnya untuk menyampaikan suatu
ayat kepada sahabat lain yang tidak hadir. Dalam pelaksanaan tabligh, seorang mubaligh (yang
menyampaikan tabligh) biasanya menyampaikan tabligh-nya dengan gaya dan retorika yang menarik.
Ada pula istilah tabligh akbar yang sering kita dengar, yaitu kegiatan menyampaikan “pesan” Allah Swt.
dalam jumlah pendengar yang cukup banyak.
3. Pengertian Dakwah
Dakwah berasal dari kata: da'aa - yad'uu - da'watan (da'wah) yang berarti memanggil, menyeru, atau
mengajak pada sesuatu hal. Menurut istilah, dakwah adalah kegiatan mengajak orang lain, seseorang
atau lebih ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan. Di sini dikenal adanya da'wah billisan dan
da'wah bilhal. Kegiatan dakwah bukan hanya ceramah, tetapi juga aksi sosial yang nyata. Misalnya,
santunan kepada anak yatim, sumbangan untuk membangun fasilitas umum, membersihkan lingkungan,
dan lain sebagainya.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan),
dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.
―QS. 2:275
5 Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam
Hukum Pernikahan
1. Wajib
“Apabila suatu perbuatan bergantung pada sesuatu yang lain, maka sesuatu yang
lain itu pun wajib”
2. Sunnat
3. Haram
Pernikahan dapat menjadi haram hukumnya jika dilaksanakan oleh orang yang tidak
memiliki kemampuan atau tanggung jawab untuk memulai suatu kehidupan rumah
tangga dan jika menikah ia dikhawatirkan akan menelantarkan istrinya. Selain itu,
pernikahan dengan maksud untuk menganiaya atau menyakiti seseorang juga haram
hukumnya dalam islam atau bertujuan untuk menghalangi seseorang agar tidak
menikah dengan orang lain namun ia kemudian menelantarkan atau tidak mengurus
pasangannya tersebut.
4. Makruh
Pernikahan maksruh hukumnya jika dilaksanakan oleh orang yang memiliki cukup
kemampuan atau tanggung jawab untuk berumahtangga serta ia dapat menahan
dirinya dari perbuatan zina sehingga jika tidak menikah ia tidak akan tergelincir
dalam perbuatan zina. Pernikahan hukumnya makruh karena meskipun ia memiliki
keinginan untuk menikah tetapi tidak memiliki keinginan atau tekad yang kuat untuk
memenuhi kewajiban suami terhadap istri maupun kewajiban istri terhadap suami.
5. Mubah
Suatu pernikahan hukumnya mubah atau boleh dilaksanakan jika seseorang memiliki
kemampuan untuk menikah namun ia dapat tergelincir dalam perbuatan zina jika
tidak melakukannnya. Pernikahan bersifat mubah jika ia menikah hanya untuk
memenuhi syahwatnya saja dan bukan bertujuan untuk membina rumah tangga
sesuai syariat islam namun ia juga tidak dikhwatirkan akan menelantarkan istrinya.
Pembahasan
Latin
Artinya
Rahmah : Rahmah adalah rasa saling sayang antara pasangan yang menikah
Furud al-Muqaddarah, yakni bagian-bagian tertentu yang diterima oleh ahli waris,
yakni 2/3, 1/3, 1/6, ½, ¼, dan 1/8.
Syaratnya :
Syaratnya:
Syaratnya:
Syaratnya:
1. Ibu
Syaratnya :
Syaratnya :
1. Ayah
Syaratnya:
2. Ibu
Syaratnya:
3. Kakek
Syaratnya:
4. Nenek
Syaratnya:
5. Cucu Perempuan
Syaratnya:
Syaratnya:
Syaratnya:
1. Suami
Syaratnya:
2. Anak perempuan
Syaratnya :
3. 3. Cucu perempuan
Syaratnya:
Syaratnya:
Syaratnya:
1. Suami
Syaratnya:
2. isteri
Syaratnya :
1. Isteri
Syaratnya :
4. Meletakkkan dasar-dasar Politik, Ekonomi dan Sosial untuk masyarakat Islam.
Tokoh ke 2 = Abu Bakar ibnu Thufail jg menulis ttng (Kedokteran, astronomi, filsafat) karya nya : Hay
Ibnu Yaqzhan
Toloh lainnya = Ibnu Rusyda beliau jg ahli fikih karyannya : Bidayah al-Mujtahid,
2. Kedokteran
Az -Zahrawi
Surat Luqman Ayat 14
َ ْن أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َول َِوالِ َدي
َّْك إِلَي َ ان ِب َوالِدَ ْي ِه َح َملَ ْت ُه أ ُ ُّم ُه َوهْ ًنا َعلَ ٰى َوهْ ٍن َوف
ِ ِصال ُ ُه فِي َعا َمي َ ص ْي َنا اإْل ِ ْن َس
َّ َو َو
Terjemah Arti: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
TAFSIR AYAT
Dan Kami memerintahkan manusia agar berbakti dan berbuat baik kepada bapak
ibunya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah di atas kelemahan,
mengandungnya dan menyapihnya setelah menyusuinya selama dua tahun. Kami
berfirman kepadanya, “Bersyukurlah kepada Allah kemudian berterima kasihlah
kepada kedua orang tuamu. Hanya kepadaKu-lah kalian akan kembali, lalu Aku
akan membalas masing-masing sesuai haknya.”
Beberapa cara agar kita bisa meneladani asmaul husna Al – Adl antara
lain :
a.
Bersikap adil kepada Allah SWT, dengan cara menjauhi dosa – dosanya terutama
b.
Bersikap adil kepada sesama insan ciptaan Allah SWT, yaitu dengan cara
c.
Berbuat adil kepada diri sendiri, antara lain dengan memperhatikan hak dan
d.
e.
Menyadari akan pentingnya mempunyai sifat adil dengan pengharapan membuat diri
f.
As – Sunnah.
IBNU SINA