id
Rachma Puspitasari 1)
ABSTRACT
PENDAHULUAN
biota akuatik yang aman. Bila konsentrasi
Masuknya bahan-bahan yang bersifat polutan yang masuk terus bertambah maka akan
toksik ke suatu ekosistem akuatik akan terjadi biokonsentrasi yaitu peningkatan
menimbulkan perubahan yang dapat konsentrasi suatu polutan dalam suatu ekosistem
mempengaruhi kelangsungan hidup organisme (ANONYM, 1993). Keberadaan polutan dalam
yang ada di dalamnya. Perubahan ini juga suatu lingkungan akan sangat mempengaruhi
mempengaruhi fungsi dan kegunaan air laut kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
menjadi tidak sesuai lagi dengan peruntukan- Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran
nya. Air yang tercemar tidak lagi bisa tentang laju suatu polutan yang masuk ke suatu
digunakan untuk kehidupan karena tidak ekosistem di laut dan bagaimana pengaruhnya
memenuhi syarat-syarat kesehatan dan tidak terhadap organisme yang berada di dalamnya.
bisa menjadi habitat
21
22
23
PROSES MASUKNYA BAHAN KIMIA dapat diadsorbsi oleh partikel sedimen, sehingga
KE DALAM TUBUH ORGANISME membatasi mobilitas polutan dan availibilitas
terhadap organisme akuatik. Namun,
a. Uptake (pengambilan) keberadaan polutan dalam sedimen
Proses penyerapan bahan kimia ke memungkinkan terambilnya polutan tersebut
dalam tubuh organisme melalui sel umumnya oleh organisme benthik tertentu, misalnya
melibatkan proses difusi, yaitu proses makroinvertebrata benthik (grazer), yang
perpindahan dari tempat yang berkonsentrasi menggunakan partikel sedimen (organik)
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. sebagai sumber makanannya. Selain itu,
Kemampuan bahan kimia untuk berpindah organisme benthik yang bersifat filter feeder
tempat itu disebut potensial kimia. Banyak (bivalvia), memungkinkan berinteraksi langsung
faktor yang mempengaruhi potensial kimia dari dengan polutan.
suatu bahan diantaranya adalah kelarutan bahan
tersebut dalam air. Ada bahan yang bersifat b. Storage (penyimpanan)
mudah larut dalam air disebut lipofobik/ Faktor yang sama seperti stabilitas
hidrofilik dan ada yang sukar larut dalam air kimia, potensial kimia, sifat kelarutan bahan
tetapi mudah larut dalam lemak disebut juga berpengaruh pada penyerapan di dalam
lipofilik/hidrofobik. Bahan yang lipofilik akan tubuh organisme. Beberapa bahan kimia akan
dengan mudah terserap masuk ke dalam sel dengan mudah berikatan dengan protein atau
suatu oganisme karena ada kesamaan sifat dapat juga terlarut dalam lemak. Jika bahan kima
lingkungan dengan sel sehingga dapat dengan yang masuk ke dalam tubuh hanya sedikit atau
mudah menembus lapisan lemak pada membran proses penyerapan hanya bersifat sementara,
sel. Bahan yang hidrofilik umumnya mempunyai bahan kimia tidak terikat kuat di dalam sel dan
peluang yang kecil untuk terbioakumulasi dapat dieliminasi oleh tubuh. Walaupun
karena mengalami kesulitan melewati membran demikian ada beberapa perkecualian untuk
sel (ANONYM, 1993). jenis logam berat seperti merkuri (Hg), copper
Senyawa yang mempunyai stabilitas (Cu), cadmium (Cd), kobalt (Co) dan timbal
kimiawi yang rendah, cenderung mengalami (Pb), walaupun bersifat hidrofilik tetapi mereka
hidrolisis, sehingga tidak menimbulkan efek dapat terikat erat dengan tempat-tempat tertentu
merugikan bagi ekosistem akuatik, kecuali bila dalam tubuh sehingga dapat terakumulasi
senyawa tersebut mengalami transformasi (ANONYM, 1993).
menjadi senyawa (produk) yang toksik. Dalam
ekosistem akuatik, senyawa yang bersifat volatil c. Eliminasi
cenderung tidak berada dalam waktu yang lama. Bioakumulasi sebenarnya merupakan
Polaritas senyawa berperan penting dalam proses yang esensial dan normal untuk proses
menentukan distribusi dan persistensi senyawa pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh bagi
tersebut. Senyawa hidrofilik cenderung terlarut semua makhluk hidup. Tanpa proses ini, tubuh
dan terdistribusi pada permukaan air. Sebaliknya tidak akan dapat menyimpan unsur-unsur yang
senyawa lipofilik berasosiasi dengan materi diperlukan. Organisme melakukan bioakumulasi
organik yang berada di dalam sedimen nutrien-nutrien penting seperti vitamin A, K dan
(ANONYM, 1993). D, unsur mineral, asam lemak esensial dan asam
Pada sedimen sungai dan danau amino (ANONYM, 1993). Yang menjadi
terdapat bentuk asosiasi antara partikel organik- perhatian untuk para ekotoksikologis adalah
anorganik dengan organisme. Polutan organik berapa kadar bioakumulasi bahan kimia yang
24
membahayakan tubuh. Ketika suatu bahan kimia air, maka polutan akan diekskresikan oleh
masuk ke dalam tubuh dan terdistribusi, maka organisme sedangkan polutan yang larut dalam
bahan tersebut dapat diekskresikan, disimpan lemak akan dapat bertahan di tempat-tempat
atau dimetabolisme oleh tubuh tergantung penyimpanan lemak dalam waktu yang cukup
konsentrasi dan potensial kimia dari bahan lama (MADER, 1996). Keberadaan atau lama
tersebut. Pada umumnya bahan-bahan kimia waktu suatu polutan dalam suatu rantai makanan
yang masuk ke dalam tubuh organisme akan juga sangat tergantung dari waktu paruh dan bio-
dipecah dan diekskresikan. Proses pemecahan availibilitas senyawa polutan tersebut dalam
bahan-bahan kimia secara biologi disebut organisme. Polutan lipofilik, misalnya PAHs,
metabolisme. Kemampuan ini tergantung dari tidak menunjukkan keberadaan dalam jangka
jenis organisme juga tergantung pada waktu yang lama dan menyebabkan terjadinya
karakteristik dari bahan kimianya. Bahan kimia biomagnifikasi, dalam suatu rantai makanan
yang lipofilik akan lebih lambat dieliminasi (WALKER et at., 1996). Hal ini disebabkan
daripada yang hidrofilik. Tetapi ada beberapa waktu paruh senyawa tersebut yang relatif
perkecualian untuk insektisida diantaranya singkat. Beberapa invertebrata pada tingkat
Pyretin yaitu insektisida alami yang berasal dari trofik yang rendah (misal Mytilus edulis),
tanaman chrysanthemum yang bersifat lipofilik mempunyai kemampuan yang rendah dalam
(mudah larut dalam lemak), tetapi dapat dengan melakukan metabolisme terhadap PAHs,
mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi. sehingga PAHs terakumulasi dalam kadar yang
Chloropyrifos, bersifat hidrofilik tetapi sulit rendah (WALKER et ah, 1996).
terdegradasi, dan cenderung untuk terakumulasi. Jika bioakumulasi ini terus berlanjut
Faktor lain yang mempengaruhi bioakumulasi maka dapat terjadi biomagnifikasi.
adalah lamanya terpapar bahan kimia tersebut. Biomagnifikasi melibatkan rantai makanan
Jadi bioakumulasi bervariasi pada setiap sebagai penghubungnya. Pada biomagnifikasi,
individu dan jenis biota tergantung ukuran, terlihat adanya peningkatan konsentrasi bahan
umur, laju metabolisme dan laju ekskresinya kimia pada tiap tingkatan trofik, jadi semakin
(ANONYM, 1993). tinggi tingkatan trofiknya akan diikuti
peningkatan kadar bahan kimia tersebut.
BIOMAGNIFIKASI Biomagnifikasi adalah kecenderungan
peningkatan kadar bahan kimia seiring
Bioakumulasi mengacu pada peningkatan level trofik pada jaring atau rantai
bagaimana suatu polutan memasuki rantai makanan. Proses ini dimulai ketika produsen
makanan sedangkan biomagnifikasi mengacu mengambil nutrien dari lingkungan sekitar untuk
pada kecenderungan polutan untuk ter- disintesis menjadi molekul kompleks yang
konsentrasi dan berpindah dari satu tingkat berguna untuk proses biologis. Karena
trofik ke tingkat berikutnya. Senyawa polutan ketersediaan nutrien terbatas di lingkungan,
penyebab biomagnifikasi umumnya bersifat tanaman umumnya menggunakan energinya
mobile (mudah berpindah), long-lived (berumur untuk memompa secara aktif nutrien masuk ke
panjang), larut lemak dan bersifat aktif secara dalam sel. Mereka kadang mengambil lebih dari
biologis (MADER, 1996). Jika polutan berumur yang dibutuhkan dan menyimpannya dalam
pendek maka polutan akan dipecah sebelum jaringan. Akhirnya konsentrasi nutrien di dalam
menjadi berbahaya; jika polutan tidak mobile, jaringan tanaman akan lebih tinggi daripada
maka polutan akan menetap di satu tempat dan konsentrasi di lingkungan sekitar. Bahan-bahan
organisme yang terpengaruh hanya dalam kimia secara kimia bersifat sama dengan
kisaran geografi sempit; jika polutan larut dalam beberapa nutrien anorganik, mereka akan ikut
25
26
27
28