Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

FISIKA BANGUNAN
BANGUNAN YANG MENGGUNAKAN SRATEGI
PENGENDALIAN TERMAL

Disusun Oleh :
Fatima tomi ( 18 121 010 )
Imanda citra lestari (18 121 014 )

UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA


TAHUN AKADEMIK 2019/2020
SRATEGI PENGENDALIAN TERMAL
Srategi pengendalian termal untuk iklim tropis basah seperti indonesia
meliputi: Shade & filter, Thermal insulation, Zone, Green, dan Cooling efect.

1. SHADE & FILTER

Shade adalah srategi pengendalian termal menggunakan sun shader


merupakan komponen pada fasad bangunan atau bagian bangunan yang
berfungsi sebagai pembayang sinar matahari. Sun shader bersifat masif dan
tanpa lubang, sehingga tidak ada sinar matahari yang masih dapat
ditrasmisikan/diteruskan.

Filter adalah srategi pengendalian termal menggunakan sun filter. Sun


filter merupakan komponen pada fasad bangunan yang berfungsi sebagai
penyaring sinar matahari, Sun filter berlubang dan/atau bersifat transparan,
sehingga masih ada radiasi panas matahari yang dapat masuk ke dalam
ruang/bangunan.

Contoh bangunan yang menggunakan strategi shade & filter di jayapura.

(lokasi, di jln buncen/hamadi)

Bangunan ini menggunakan tipe SPMS Horizontal (horizontal devices)


efektif untuk sinar matahari dengan altitude tinggi (10.00-14.00) pada fasad
timur dan barat.
(lokasi, sentani kota)

Banunan ini menggunakan tipe SPNM gabungan horizontal dan vertikal


(egg-crate devices),SPNM gabungan horizontal dan vertikal efek untuk berbagi
altitude sinar matahari.

Contoh peneduh lainnya.

(hotel swiss bell jayapura)

(lokasi, jln raya abepura) (lokasi,sentani kota)


(lokasi, jln dr. samratulangi, jayapura) (lokasi, jln raya abepura)

Bangunan diatas menggunakan kaca Reflective Glass berwarna biru tua,


kaca reflective glass berfungsi mengurani panas matahari dan mengurangi efek
tembus pandang dan dipantulkan oleh permukaan kaca (one way).
Kaca reflective glass tersedia dalam 5 warna yang berbeda, coklat, biru tua,
abu-abu gelap, hijau dan perak, sedangkan ketebalan lembar adalah 5 mm, 6
mm, dan 8 mm.

Contoh bangunan lainya yang menggunakan kaca reflective glass.

(lokasi, Dok 2 jayapura) (lokasi, jln pacific permai,jayapura)


2. THERMAL INSULATON

Insulasi termal adalah strategi pengendalian termal melalui


penggunaan material yang mampu mereduksi perpindahan panas,
perpindahan panas dapat di reduksikan karena material tersebuut memilik
kemampuan konduksi panas (thermal conduction) yang rendah dan
kemampuan memantulkan daripada menyerap radiasi panas (thermal
radiation).

3. ZONE

Zona inti bangunan (core zone) adalah pengendalian termal dengan


cara perencanaan alokasi core bangunan agar menjadi buffer/penahan
penerimaan radiasi panas matahari.

4. GREEN
Green adalah strategi pengendalian termal menggunakan vegetasi
melalui desain lanskap dan pengendalian vegetasi di bangunan, baik
pada atap maupun dindingnya, sehingga diperoleh iklim makro yang
menunjang perolehan kenyamanan termal. Vegetasi mampu
membentuk ikllim mikro melalui evek pembayangan. Fungsi instulasi
termal dan pendinginan udara secara pasif (passif cooling) dimana uap
air hasil respirasi/pernapasan tumbuhan saat menguap mengambil
panas dari udara.

5. COOLING EFECT
Cooling effect aadalah strategi pengendalian termal melalui
pendinginan, dalam hal ini udara dingin secara pasif tanpa bantuan alat
mekanis oleh proses penguapan uap air. Karna kandungan uap air pada
udara menjadi bertambah (terjadi peningkatan kelembapa udara) maka
agar tidak menghambat perolehan kenyamanan termal strategi ini
membutuhkan sistem ventilasi/sirkulasi udara yang baik.

Anda mungkin juga menyukai