YANG HARUS DI PERHATIKAN APABILA MERAWAT PASIEN COVID-19
NAMA : DENRES NANDITO SALMAU
NPM: 12114201190052 KELAS: KEPERAWATAN B
Fakultas kesehatan program studi ilmu keperawatan
universitas Kristen Indonesia Maluku 2020 Dalam penanggalan covid-19 petugas kesehatan di harapkan di pandang sebagai Aset. Aset yang di maksud adalah mereka merupakan sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan kesehatan. Untuk menghasilkan suatu tenaga kesehatan perlu waktu yang tidak singkat. Para pemaku kebijakan dan manajemen perlu memperhatikan tentang keterbatasan jumlah tenaga kesehatan di sebuah fasilitas kesehatan dengan potensi jumlah calon penderita dalam rangka penanggulangan Covid-19 Petugas kesehatan di harapkan tidak menjadi korban selanjutnya dan tidak menjadi agen penyebaran covid-19 baik di lingkungan kerja keluarga maupun masyarakat agar tenaga mereka masih dapat di gunakan dalam rangka penanggulangan wabah. Undang – undang No 1 Thn 1970 tentang keselamatan kerja menyebutkan kewajiban pemimpin tempat kerja dan pekerja melaksanakan keselamatan kerja. Ada pula regulasi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja yakni pada Undang-undang No 23 THN 1992 tentang kesehatan, Undang-undang ini menyatakan bahwa secara khusus lembaga atau organisasi berkewajiban memriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemapuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan di pindahkan ke tempat kerja baru sesuai dengan sifat- sifat pekerjaan yang di berikan kepada pekerja , serta pemeriksaan kesehatan secara berkala Sebabnya para pekerja juga berkewajiban memakai Alat pelindung diri ( APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang di wajibkan Undang undang No 23 tentang kesehatan kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga di peroleh produktivitas kerja yang optimal karena itu kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja , pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja. Wujud dari keselamatan kerja di fasilitas kesehatan rujukan perawatan covid-19,pengelola wajib menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi petugas kesehatan. Meskipun pemerintah telah menyusun protokol penanganan kasus penyebaran covid- 19 namun tidak bisa memastikan secara pasti virus tersebut tidak dapat menyebar di lingkungan Rumah sakit . Petugas kesehatan sebagai kelompok paling rentan di wajibkan menggunakan APD dan menjaga kebersihan diri selama bekerja, bagi petugas yang merawat pasien covid-19 di wajibkan memakai pakaian lengkap dan APD sesuai protokol dan penyemprotan desinfektan setelah kontak dengan penderita. Khusus bagi petugas kesehatan yang merawat pasien covid-19 perlu di pertimbangkan untuk melakukan isolasi pada petugas kesehatan intensitas kontak dengan pasien covid-19 memberikan peluang yang besar mereka terinfeksi dan tanpa sadar menyebarkan ke orang lain. Isolasi pada petugas kesehatan dapat di lakukan dengan cara memberikan fasilitas khusus tempat tinggal sementara di dalam fasilitas kesehatan ( Rumah sakit ). Mereka di isolasi agar tidak berpotensi menyebarkan pada petugas kesehatan lainnya, keluarga ,dan lingkungan. Selama di isolasi petugas kesehatan di pantau status kesehatan, kebutuhan nutrisi, manajemen stres potensi terinfeksi dari covid-19 Dengan pencegahan covid-19 pemerintah harusnya mendistribusikan APD sesuai panduan organisasi kesehatan internasional ( WHO ) ke seluruh fasilitas kesehatan, terutama yang menangani kasus Covid-19 hingga ke daerah- daerah. Pasal 12 ayat 2 huruf d Konvenam internasional tentang hak – hak ekonomi , sosial dan budaya ( ICESCR ) telah mengatur bahwa negara wajib mengakui hak setiap orang untuk menikmati standar tertinggi yang dapat di capai atas kesehatan fisik dan mental. Dalam hal ini, negara wajib mengupayakan perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan industri , pencegahan, pengobatan dan pengendalian segala penyakit menular, endemik, penyakit lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan, serta penciptaan kondisi- kondisi yang akan menjamin semua pelayanan dan perhatian medis. Organisasi kesehatan internasionl ( WHO ) telah menerbitkan panduan sementara ( interium guidance ) untuk pencegahan dan pengendalian Corona virus ( n C oV ) sehingga pemerintah wajib memenuhi kebutuhan Alat pelindung diri ( APD ) bagi tenaga kesehatan dalam setiap proses penanganan pasien yang terpapar Covid-19 sebagaimana tercantum dalam panduan tersebut.
Regulatory Inconsistency Guidelines For The Protection of Health Personnel in Facing Covid-19 Perlindungan Hak Tenaga Kesehatan Di Tengan Pandemi Berdasarkan Perpres Nomor 9 Tahun 2020