PENDAHULUAN
Persamaan gaya pemulih pada bandul adalah F = -mg sinθ. Untuk sudut θ kecil
(θ dalam satuan radian), maka sin θ = θ . Oleh karena itu persamaannya dapat
X
ditulis F = -mg ( ). Karena persamaan gaya sentripetal adalah F = -4π²mf²X,
l
maka kita peroleh persamaan sebagai berikut.
X
-4π²mf²X = -mg ( )
l
g
4π²f² =
l
1 k m
f=
2π √ m √
atau T = 2π
k
Keterangan :
l = panjang tali (m)
x
= jarak (m)
l
m = massa (g)
m
g = percepatan gravitasi ( ¿
s²
f = frekuensi (Hz)
t = waktu (s)
N
k = konstanta pegas ( ¿
m
F = gaya (N)
T = periode (s)
5 Terangkan hubungan antara energi kinetik dan energi potensial pada gerak
osilasi dan tunjukkan dengan grafik.
Jawab :
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda untuk melakukan gerak
harmonis sederhana karena kecepatan geraknya. Sementara energi potensial
adalah energi yang dimiliki gerak harmonik sederhana karena simpangannya.
BAB II
DASAR TEORI
T = α D a Lb (persamaan 2.1)
dengan a, b adalah eksponensial dan α adalah tetapan. Dalam percobaan ini akan dicari
nilai- nilai a, b dan α.
Keterangan :
D = jarak kedua tali (m)
L = panjang tali (m)
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
BAB IV
ANALISA
4.1. Berdasarkan panjang tali yang sama dan jarak kedua tali berbeda disertai
grafik
Pada percobaan ke-1 dengan sudut simpangan 20º panjang tali 0,30, jarak kedua
tali 0,15m dan diayunkan sebanyak 20 kali maka waktu ayunnya 22,20s. Pada
percobaan ke-2 dengan sudut simpangan 20º panjang tali 0,30, jarak kedua tali
0,10m dan diayunkan sebanyak 20 kali maka waktu ayunnya 22,10s. Pada
percobaan ke-3 dengan sudut simpangan 20º panjang tali 0,30, jarak kedua tali
0,05m dan diayunkan sebanyak 20 kali maka waktu ayunnya 23,30s. Maka waktu
ayun dipengaruhi jarak kedua tali. Semakin pendek jarak kedua tali maka semakin
cepat waktu ayunnya. Namun pada percobaan ke-3 terjadi kesalahan perhitungan
yang disebabkan kurang tepatnya pemberhentian stopwatch, penglihatan pengamat
yang kurang akurat.
Pengaruh jarak kedua tali terhadap waktu ayunnya memperlihatkan semakin
jauh jarak tali, maka semakin besar pula waktu ayunnya yang menyebabkan periode
bertambah besar dan frekuensinya semakin kecil.
Grafik 4.1 Panjang Tali Tetap dan Jarak Kedua Tali Berbeda
4.2. Berdasarkan jarak kedua tali sama dan panjang tali yang berbeda disertai
grafik
Pada percobaan ke-1 dengan sudut simpangan 20º panjang tali 0,25, jarak kedua
tali 0,15m dan diayunkan sebanyak 20 kali maka waktu ayunnya 22,49s. Pada
percobaan ke-2 dengan sudut simpangan 20º panjang tali 0,20, jarak kedua tali
0,15m dan diayunkan sebanyak 20 kali maka waktu ayunnya 20,08s. Pada
percobaan ke-3 dengan sudut simpangan 20º panjang tali 0,15, jarak kedua tali
0,15m dan diayunkan sebanyak 20 kali maka waktu ayunnya 16,11s. Maka waktu
ayun dipengaruhi panjang tali. Semakin pendek panjang tali maka semakin cepat
waktu ayunnya. Maka grafik monoton naik.
Pengaruh panjang tali terhadap waktu ayunnya. Memperlihatkan semakin
panjang tali, maka semakin besar pula waktu ayunnya yang dibutuhkan
menyebabkan periode bertambah besar. Pengaruh panjang tali menentukan
banyaknya getaran semakin panjang tali, maka semakin kecil getarannya,
frekuensinnya semakin besar dan periode semakin kecil
20
Jarak Kedua Tali Tetap dan
15 Panjang Tali Berbeda
10
0
0.15 0.2 0.25
Grafik 4.2 Jarak Kedua Tali Tetap dan Panjang Tali Berbeda
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Jika semakin panjang tali maka semakin lambat bandul berayun. Misalnya, pada
percobaan ke-1 panjang tali 0,30m, jarak kedua tali 0,15m maka waktu ayunnya
22,20s. Pada saat percobaan ke-1 panjang tali 0,25m, jarak kedua tali 0,15m
sehingga didapatk waktu ayunnya 20,49s.
2. Semakin besar waktu ayunnya maka periode semakin besar dan frekuensinnya
semakin kecil. Misalnya, pada percobaan ke-1 dengan waktu ayun 22,20s
didapatkan periode 1,11s frekuensinnya 1,105Hz dan pada percobaan ke-2
dengan waktu ayunnya 22,10s, periodennya 1,105s frekuensinya 0,952Hz.
3. Waktu ayun dipengaruhi jarak kedua tali dan panjang tali.
5.2 Saran
1. Sebaiknya, praktikan harus memahami terlebih dahulu materi osilasi supaya
praktikum berjalan lancar.
2. Sebaiknya, pengukuran dilakukan berulang supaya data hasil praktikum akurat.
3. Sebaiknya, dilakukan pengecekan ulang data praktikum supaya tidak terjadi
kesalahan.