1
Jadi untuk −∞ < 𝑥 < 2; 𝑓(𝑥) cekung keatas dan untuk 2 < 𝑥 < ∞; 𝑓(𝑥) cekung
kebawah
b) Titik-titik maksimum dan minimum (relatif/absolut), serta titik belok jika ada
Titik maksimum dan minimum terjadi saat 𝑓 % (𝑥) = 0
Pada soal a) di bagian menentukan selang naik dan turun, 𝑓 % (𝑥) = 0 terjadi saat 𝑥 = 0
atau 𝑥 = 4. Dengan uji garis bilangan didapat bahwa 𝒙 = 𝟎 ialah titik maksimum
relatif dikarenakan fungsi disebelah kiri 𝑥 = 0 naik dan disebelah kanan 𝑥 = 0 turun.
𝒙 = 𝟒 ialah titik minimum relatif dikarenakan fungsi disebelah kiri 𝑥 = 4 turun dan
disebelah kanan 𝑥 = 4 naik.
c) Asimtot tegak, datar, dan miring
Ø Asimtot tegak
Asimtot tegak terjadi saat penyebut 𝑓(𝑥) bernilai 0
𝑥−2=0
𝑥=2
Jadi garis 𝑥 = 2 ialah asimtot tegak 𝑓(𝑥)
Ø Asimtot datar
Asimtot datar terjadi saat lim 𝑓(𝑥) = lim 𝑓(𝑥)
"→#* "→*
3𝑥 % 3𝑥 %
lim 𝑓(𝑥) = lim lim 𝑓(𝑥) = lim
!→#$ !→#$ 𝑥 −2 !→$ !→$ 𝑥 − 2
6𝑥 6𝑥
lim 𝑓(𝑥) = lim lim 𝑓(𝑥) = lim
!→#$ !→#$ 1 !→$ !→$ 1
lim 𝑓(𝑥) = ∞ lim 𝑓(𝑥) = ∞
!→#$ !→$
Walaupun lim 𝑓(𝑥) = lim 𝑓(𝑥), karena hasil-nya ∞ maka kesimpulannya 𝑓(𝑥)
"→#* "→*
tidak punya asimtot datar
Ø Asimtot miring
Asimtot miring ada saat derajat pembilang lebih besar dari derajat penyebut. 𝑓(𝑥) =
!" !
"#$
memiliki derajat pembilang 2 dan derajat penyebut 1. Karena derajat pembilang
lebih besar maka asimtot miring ada yaitu hasil bagi pembilang dan penyebut.
Dengan cara pembagian Horner atau Porogapit didapat bahwa
3𝑥 $ 12
𝑓(𝑥) = = 𝟑𝒙 + 𝟔 +
𝑥−2 𝑥−2
Hasil bagi diatas yaitu 3𝑥 + 6 merupakan asimtot miring 𝑓(𝑥). Jadi garis 𝑦 = 3𝑥 + 6
ialah asimtot miring 𝑓(𝑥)
d) Sketsa grafik dari 𝑓(𝑥)
Gunakan petunjuk selang naik/turun dan kecekungan pada soal a), titik belok pada soal
b) dan asimtot pada soal c) untuk menggambar grafik
Koordinat titik belok
!(,)!
Untuk 𝑥 = 0, 𝑓(0) = ,#$
=0
!(()!
Untuk 𝑥 = 4, 𝑓(4) = (#$
= 24
Selang turun
2
Cekung ke atas
Selang naik
4,24
𝑥=2
6
𝑥+
𝑦 =3
0,0
Selang naik
Selang turun
Cekung ke bawah
2. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 2)./! . Dari fungsi tersebut, tentukan:
(a) Sumbu simetri, asimtot tegak/datar (jika ada);
(b) Selang dimana kurva naik/turun
(c) Nilai maksimum/minimum atau titik belok
(d) Selang dimana kurva cekung kebawah/keatas
(e) Sketsa grafik 𝑓(𝑥)
#
Diberikan 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 2)$
a) Sumbu simetri, asimtot tegak/datar
.
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 2)!
$
𝑓(𝑥) = √𝑥 − 2
Karena 𝑓(𝑥) fungsi akar ganjil (akar 3) atau fungsi yang nilainya tunggal untuk setiap
domain maka 𝒇(𝒙) tidak punya sumbu simetri. Juga 𝑓(𝑥) bukan fungsi rasional,
sehingga 𝒇(𝒙) tidak punya asimtot
b) Selang dimana kurva naik/turun
Selang naik terjadi saat 𝑓 % (𝑥) > 0 dan selang turun terjadi saat 𝑓 % (𝑥) < 0
Gunakan aturan rantai untuk mendapatkan turunan pertama
.
𝑑(𝑥 − 2)! 𝑑(𝑥 − 2)
𝑓 % (𝑥) =
𝑑(𝑥 − 2) 𝑑𝑥
1 $
𝑓 % (𝑥) = (𝑥 − 2)#! (1)
3
1
𝑓 % (𝑥) = $
3E(𝑥 − 2)$
3
Karena nilai didalam akar sudah pasti positive (dikuadratkan), maka hasil akar 3 pasti
positif, sehingga 𝒇% (𝒙) selalu lebih besar dari 0. Maka 𝒇(𝒙) selalu naik dari −∞ <
𝒙<∞
c) Nilai maksimum atau minimum atau titik belok
Nilai maksimum terjadi saat 𝑓 % (𝑥) = 0
.
Karena 𝑓 % (𝑥) = $ bernilai 0 saat 𝑥 menuju ∞ atau −∞ maka 𝒇(𝒙) tidak
! 0("#$)!
mempunyai nilai maksimum atau minimum
Penyebut dari 𝑓 % (𝑥) bernilai 0 saat 𝑥 = 2 yang mengakibatkan nilai 𝑓′(𝑥) tak hingga,
artinya garis singgung di 𝑥 = 2 gradiennya tak hingga atau garis vertikal. Maka titik
𝒙 = 𝟐 merupakann titik belok 𝒇(𝒙)
d) Kecekungan fungsi
𝑓(𝑥) cekung keatas saat 𝑓 %% (𝑥) > 0 dan cekung kebawah saat 𝑓 %% (𝑥) < 0
!
.
Gunakan aturan rantai untuk mendapat turunan dari 𝑓 % (𝑥) = ! (𝑥 − 2)#$
$
%% (𝑥)
1 𝑑(𝑥 − 2)#! 𝑑(𝑥 − 2)
𝑓 =
3 𝑑(𝑥 − 2) 𝑑𝑥
2 1
𝑓 %% (𝑥) = − (𝑥 − 2)#!
9
2
𝑓 %% (𝑥) = − $
9 E(𝑥 − 2)1
2 1
𝑓 %% (𝑥) =
9 − GE(𝑥 − 2)1 H
$
Karena nilai positif atau negatif dari 𝑓′′(𝑥) bergantung penyebut maka, tinjau
penyebutnya.
𝑓′′(𝑥) negative saat
$
−E(𝑥 − 2)1 < 0
−(𝑥 − 2) < 0
2<𝑥
𝑓′′(𝑥) positive saat
$
−E(𝑥 − 2)1 > 0
−(𝑥 − 2) > 0
2>𝑥
Jadi untuk −∞ < 𝒙 < 𝟐; 𝒇(𝒙) cekung keatas dan untuk 𝟐 < 𝒙 < ∞; 𝒇(𝒙) cekung
kebawah
e) Sketsa grafik 𝑓(𝑥)
4
Cekung ke bawah
Cekung ke atas
5
$" ! 91"#!
Diberikan 𝑓(𝑥) = "!
a) Asimtot datar dan tegak jika ada
Ø Asimtot tegak
Asimtot tegak terjadi saat penyebut 𝑓(𝑥) bernilai 0
𝑥$ = 0
𝑥=0
Jadi garis 𝑥 = 0 ialah asimtot tegak 𝑓(𝑥)
Ø Asimtot datar
Asimtot datar terjadi saat lim 𝑓(𝑥) = lim 𝑓(𝑥)
"→#* "→*
2𝑥2 + 5𝑥 − 3 2𝑥2 + 5𝑥 − 3
lim 𝑓(𝑥) = lim lim 𝑓(𝑥) = lim
!→#$ !→#$ 𝑥2 !→$ !→$ 𝑥2
4𝑥 + 5 4𝑥 + 5
lim 𝑓(𝑥) = lim lim 𝑓(𝑥) = lim
!→#$ !→#$ 2𝑥 !→$ !→$ 2𝑥
4 4
lim 𝑓(𝑥) = lim lim 𝑓(𝑥) = lim
!→#$ !→#$ 2 !→$ !→$ 2
Karena lim 𝑓(𝑥) = lim 𝑓(𝑥) = 2, maka garis 𝑦 = 2 ialah asimtot datar 𝑓(𝑥)
"→#* "→*
b) Selang naik/turun dan titik ekstrim 𝑓(𝑥)
Ø Selang naik terjadi saat 𝑓 % (𝑥) > 0 dan selang turun terjadi saat 𝑓 % (𝑥) < 0
&" '#' " &
Gunakan rumus 𝑓 % (𝑥) = '!
untuk mendapatkan turunan pertama
(4𝑥 + 5)𝑥 $ − 2𝑥(2𝑥 $ + 5𝑥 − 3)
% (𝑥)
𝑓 =
(𝑥 $ )$
−5𝑥 $ + 6𝑥
𝑓 % (𝑥) =
(𝑥 $ )$
Karena nilai penyebut sudah pasti positive (dikuadratkan), maka nilai positive atau
negative dari 𝑓′(𝑥) bergantung pada pembilang
−5𝑥 $ + 6𝑥 > 0
𝑥(−5𝑥 + 6) > 0
6
𝑥 = 0 ∪ 𝑥 =
5
Untuk 𝑥 < 0 gunakan titik 𝑥 = −1 à −5(−1)$ + 6(−1) = −11 (negative)
;
Untuk 0 < 𝑥 < 1 gunakan titik uji 𝑥 = 1 à −5(1)$ + 6(1) = 1 (positive)
;
Untuk 𝑥 > 1 gunakan titik uji 𝑥 = 2 à −5(2)$ + 6(2) = −8 (negative)
6
Titik ekstrim terjadi saat 𝑓 % (𝑥) = 0, pada garis bilangan diatas 𝑓 % (𝑥) = 0 terjad pada
;
𝑥 = 1 dan 𝑥 = 0. Karena 𝑥 = 0 asimtot tegak, maka 𝑥 = 0 bukan ekstrim 𝑓(𝑥). Jadi
𝟔
hanya 𝒙 = 𝟓 titik ekstrim 𝒇(𝒙) titik ekstrim maksimum karena fungsi disebelah
kirinya naik, dan fungsi ddisebelah kanannya turun
c) Selang kecekungan
𝑓(𝑥) cekung keatas saat 𝑓 %% (𝑥) > 0 dan cekung kebawah saat 𝑓 %% (𝑥) < 0
(−10𝑥 + 6)𝑥 ( − (4𝑥 ! )(−5𝑥 $ + 6𝑥)
𝑓 %% (𝑥) =
(𝑥 ( )$
10𝑥 1 − 18𝑥 (
𝑓 %% (𝑥) =
(𝑥 ( )$
Karena nilai penyebut sudah pasti positive (dipangkatkan 2), maka nilai positive atau
negative dari 𝑓′(𝑥) bergantung pada pembilang
𝑓(𝑥) cekung keatas saat 10𝑥 1 − 18𝑥 ( > 0
10𝑥 1 − 18𝑥 ( > 0
10𝑥 > 18
9
𝑥>
5
𝑓(𝑥) cekung kebawah saat 10𝑥 1 − 18𝑥 ( < 0
10𝑥 1 − 18𝑥 ( < 0
10𝑥 < 18
9
𝑥<
5
> >
Jadi untuk −∞ < 𝑥 < 1 ; 𝑓(𝑥) cekung kebawah dan untuk 1 < 𝑥 < ∞; 𝑓(𝑥) cekung
keatas
d) Sketsa fungsi
Gunakan data selang naik/turun, titik ekstrim, selang kecekungan pada soal a), b) dan c)
untuk menggambar fungsi
Koordinat titik ekstrim ialah:
; $(..$)! 91(..$)#!
Titik ekstrim terjadi pada 𝑥 = 1 (soal a), 𝑓(1.2) = ..$!
≈4
6 Cekung keatas
,4
Selang turun 5 Selang turun
𝑥=2
Cekung kebawah
Selang naik
7
a) Tentukan interval dimana 𝑓 naik, turun, cekung keatas, cekung kebawah
b) Tentukan titik-titik maksimum dan minimum (relatif/absolut), titik belok jika ada
c) Gambarkan sketsa grafik dari 𝑓
Diberikan kurva 𝑦 = 2𝑥 ! − 3𝑥 $ − 12𝑥 + 1
a) Interval 𝑓 naik, turun, cekung keatas, cekung kebawah
Ø Menentukan selang naik/turun
Selang naik terjadi saat 𝑓 % (𝑥) > 0 dan selang turun terjadi saat 𝑓 % (𝑥) < 0
𝑓 % (𝑥) > 0
6𝑥 $ − 6𝑥 − 12 > 0
𝑥$ − 𝑥 − 2 > 0
(𝑥 − 2)(𝑥 + 1) > 0
𝑥 = 2 ∪ 𝑥 = −1
Untuk 𝑥 < −1 gunakan titik uji 𝑥 = −2 à 𝑓 % (−2) = 24 (positive)
Untuk −1 < 𝑥 < 2 gunakan titik uji 𝑥 = 0 à 𝑓 % (0) = −12 (negative)
Untuk 𝑥 > 2 gunakan titik uji 𝑥 = 3 à 𝑓 % (3) = 24 (positive)
−1 2
Dari garis bilangan diatas didapat bahwa:
Untuk −∞ < 𝑥 < −1; 𝑓(𝑥) naik
Untuk −1 < 𝑥 < 2; 𝑓(𝑥) turun
Untuk 2 < 𝑥 < ∞; 𝑓(𝑥) naik
Dari garis bilangan diatas juga dapat diketahui bahwa 𝒙 = −𝟏 ialah titik
ekstrim maksimum dan 𝒙 = 𝟐 ialah ekstrim minimum
Ø Menentukan kecekungan fungsi
𝑓(𝑥) cekung keatas saat 𝑓 %% (𝑥) > 0 dan cekung kebawah saat 𝑓 %% (𝑥) < 0
Untuk 𝑓(𝑥) cekung keatas
𝑓′′(𝑥) > 0
12𝑥 − 6 > 0
1
𝑥>
2
Untuk 𝑓(𝑥) cekung kebawah
𝑓 %% (𝑥) < 0
12𝑥 − 6 < 0
1
𝑥<
2
b) Titik maksimum dan minimum (relatif/absolut), titik belok jika ada
Dari uji turunan pertama di soal a) titik maksimum relatif terjadi di 𝑥 = −1 dan titik
minimum relatif terjadi di 𝑥 = 2
c) Sketsa 𝑓(𝑥)
Gunakan titik ekstrim, selang naik/turun dan kecekunagn yang telah diketahui untuk
menggambar fungsi
Ekstrim terjadi di 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 2
𝑓(−1) = 2(−1)! − 3(−1)$ − 12(−1) + 1 = 8 à koordinat ekstrim (−1,8)
! $
𝑓(2) = 2(2) − 3(2) − 12(2) + 1 = −19 à koordinat ekstrim (3, −19)
8
−1,8
Kurva turun
Kurva naik
Cekung kebawah
Kurva naik
Cekung keatas
3, −19
. .
!
𝑥 ! + $ 𝑥 $ − 2𝑥, −3 ≤ 𝑥 ≤ 3
6. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = S 1
15 − $ 𝑥, 3 < 𝑥 ≤ 16
a) Dapatkan 𝑓′(𝑥) dan 𝑓′′(𝑥)
b) Dapatkan semua titik kritis dari 𝑓(𝑥)
c) Dapatkan nilai maksimum dan minimum fungsi
. .
!
𝑥 ! + $ 𝑥 $ − 2𝑥, −3 ≤ 𝑥 ≤ 3
Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = S 1
15 − $ 𝑥, 3 < 𝑥 ≤ 16
a) 𝑓′(𝑥) dan 𝑓′′(𝑥)
Karena 𝑓(𝑥) ialah fungsi sepotong-sepotong yang mengalami pergantian fungsi di 𝑥 =
3, maka perlu diperiksa di titik tersebut apakah fungsi dapat diturunkan.
Syarat fungsi dapat diturunkan ialah continue serta nilai turunan kiri sama
dengan nilai turunan kanan
Ø Uji kekontinue-an di 𝑥 = 3
• 𝑓(𝑥) harus terdefinisi di 𝑥 = 3
. .
𝑓(𝑥) = ! 𝑥 ! + $ 𝑥 $ − 2𝑥 untuk −3 ≤ 𝑥 ≤ 3, maka
1 1 15
𝑓(3) = 3! + 3$ − 2(3) =
3 2 2
∴ 𝑓(3) terdefinisi
• lim 𝑓(𝑥) harus ada
"→!
lim 𝑓(𝑥) ada saat lim% 𝑓(𝑥) = lim& 𝑓(𝑥)
"→! "→! "→!
1 1 5
lim% 𝑓(𝑥) = lim V 𝑥 ! + 𝑥 $ − 2𝑥W lim& 𝑓(𝑥) = lim V15 − 𝑥W
"→! "→! 3 2 "→! "→! 2
1 1 5
lim% 𝑓(𝑥) = 3! + 3$ − 2(3) lim& 𝑓(𝑥) = 15 − (3)
"→! 3 2 "→! 2
15 15
lim% 𝑓(𝑥) = lim& 𝑓(𝑥) =
"→! 2 "→! 2
15
lim% 𝑓(𝑥) = lim& 𝑓(𝑥) =
"→! "→! 2
9
.1
∴ lim 𝑓(𝑥) ada yaitu $
"→!
• 𝑓(3) = lim 𝑓(𝑥)
"→!
15
𝑓(3) = lim 𝑓(𝑥) =
"→! 2
Karena memenuhi 3 syarat diatas maka 𝑓(𝑥) continue pada −3 ≤ 𝑥 ≤ 16. Ada
kemungkinan 𝑓(𝑥) dapat diturunkan pada 𝑥 = 3
Ø Uji nilai turunan kiri dan kanan di 𝑥 = 3
5
𝑓(9) (𝑥) = 15 − 𝑥
1 1 2
𝑓(#) (𝑥) = 𝑥 ! + 𝑥 $ − 2𝑥
3 2 5
%
% 𝑓(9) (𝑥) = −
𝑓(#) (𝑥) = 𝑥 $ + 𝑥 − 2 2
% 5
𝑓(#) (3) = 3$ + 3 − 2 %
𝑓(9) (3) = −
2
%
𝑓(#) (3) = 10 5
%
𝑓(9) (3) =
2
% %
𝑓(#) (3) ≠ 𝑓(9) (3)
% %
Karena 𝑓(#) (3) ≠ 𝑓(9) (3) maka 𝑓(𝑥) tidak dapat diturunkan di 𝑥 = 3
10
𝑓(𝑥) tidak dapat diturunkan di 𝑥 = 3 sehingga titik tersebut ialah titik kritis 𝑓(𝑥)
didapat dari 𝑓(𝑥) tidak dapat diturunkan namun continue
Jadi titik kritis 𝑓(𝑥) terjadi di 𝑥 = −2, 𝑥 = 1 dan 𝑥 = 3
7. Diberikan fungsi dalam bentuk implisit: 𝑥𝑦 $ + 𝑥 $ 𝑦 + 𝑦 + 2𝑥 − 2 = 0
2@
a) Dapatkan dari fungsi tersebut
2"
b) Dapatkan persamaan garis singgung pada ordinat 𝑦 = 0
Diberikan fungsi: 𝑥𝑦 $ + 𝑥 $ 𝑦 + 𝑦 + 2𝑥 − 2 = 0
2@
a) 2"
dari fungsi diatas
è Langkah 1: turunkan kedua ruas terhadap 𝑥
2@
Karena yang diminta ialah turunan terhadap 𝑥 G2" Hmaka persamaan diturunkan
terhadap 𝑥
𝑥𝑦 $ + 𝑥 $ 𝑦 + 𝑦 + 2𝑥 − 2 = 0
𝑑(𝑥𝑦 $ + 𝑥 $ 𝑦 + 𝑦 + 2𝑥 − 2) 𝑑(0)
=
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑(𝑥𝑦 $ ) 𝑑(𝑥 $ 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑(2)
+ + +2 − =0
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
è Langkah 2: dapatkan turunan dari masing-masing elemen diatas
2A"@ ! B
• Mencari 2"
2& 2"
𝑢=𝑥 2"
= 2" = 1
2' 2@ ! 2@ ! 2@ 2@
𝑣 = 𝑦$ = = = 2𝑦
2" 2" 2@ 2" 2"
$)
𝑑(𝑥𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣
= 𝑣+ 𝑢
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑(𝑥𝑦 $ ) 𝑑𝑦
= 1𝑦 $ + 2𝑦 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
2A" ! @B
• Mencari 2"
2& 2" !
𝑢 = 𝑥$ 2"
= 2"
= 2𝑥
2' 2@
𝑣=𝑦 2"
= 2"
𝑑(𝑥 $ 𝑦) 𝑑𝑢 𝑑𝑣
= 𝑣+ 𝑢
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑(𝑥 $ 𝑦) 𝑑𝑦 $
= 2𝑥𝑦 + 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
2"
• Mencari 2"
𝑑𝑥
=1
𝑑𝑥
2($) 2(,)
• Mencari 2" dan 2" (turunan kostanta)
𝑑(2) 𝑑(0)
= =0
𝑑𝑥 𝑑𝑥
è Langkah 3: subtitusi hasil langkah 2 pada langkah 1
𝑑(𝑥𝑦 $ ) 𝑑(𝑥 $ 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑(2)
+ + +2 − =0
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
11
𝑑𝑦 𝑑𝑦 $ 𝑑𝑦
𝑦 $ + 2𝑦 𝑥 + V2𝑥𝑦 + 𝑥 W+ +2−0=0
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑦 $ + 2𝑥𝑦 + 2𝑥𝑦 + 𝑥 $ + +2−0=0
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦
(2𝑥𝑦 + 𝑥 $ + 1) = −2𝑥𝑦 − 𝑦 $ − 2
𝑑𝑥
𝑑𝑦 −2𝑥𝑦 − 𝑦 $ − 2
=
𝑑𝑥 2𝑥𝑦 + 𝑥 $ + 1
2@ #$"@#@ ! #$
Jadi G2" H dari 𝑥𝑦 $ + 𝑥 $ 𝑦 + 𝑦 + 2𝑥 − 2 = 0 ialah $"@9" ! 9.
b) Persamaan garis singgung pada ordinat 𝑦 = 0
Persamaan garis lurus ialah
𝒚 − 𝒚𝟎 = 𝒎(𝒙 − 𝒙𝟎 )
Saat 𝑦 = 0 nilai 𝑥 ialah
𝑥𝑦 $ + 𝑥 $ 𝑦 + 𝑦 + 2𝑥 − 2 = 0
0 + 0 + 0 + 2𝑥 − 2 = 0
2𝑥 = 2
𝑥=1
Gradien (𝑚) garis singgung di 𝑦 = 0 dan 𝑥 = 1 ialah:
𝑑𝑦 −2𝑥𝑦 − 𝑦 $ − 2
=
𝑑𝑥 2𝑥𝑦 + 𝑥 $ + 1
𝑑𝑦 −2(1)(0) − (0)$ − 2
𝑚= e =
𝑑𝑥 @D, FGH "D. 2(1)(0) + (1)$ + 1
2
𝑚 = − = −1
2
Subtitusi nilai 𝑦, = 0, 𝑥, = 1 dan 𝑚 = −1 pada persamaan garis menjadi
𝑦 − 0 = −1(𝑥 − 1)
𝑦 = −𝑥 + 1
Jadi persamaan garis singgung pada ordinat 𝑦 = 0 ialah 𝑦 = −𝑥 + 1
8. Diberikan fungsi polinomial: 𝑓(𝑥) = 𝑥 1 − 8𝑥 ( + 16𝑥 !
12
b. Menentukan selang naik/turun
Selang naik terjadi saat 𝑓 % (𝑥) > 0 dan selang turun terjadi saat 𝑓 % (𝑥) < 0
𝑓 % (𝑥) > 0
5𝑥 ( − 32𝑥 ! + 48𝑥 $ > 0
𝑥 $ (5𝑥 $ − 32𝑥 + 48) > 0
𝑥 $ (𝑥 − 4)(5𝑥 − 12) > 0
12
𝑥 = 0 ∪ 𝑥 = 4 ∪ 𝑥 =
5
Untuk 𝑥 < 0 gunakan titik uji 𝑥 = −1 à 𝑓 % (−1) = 85 (positive)
.$
Untuk 0 < 𝑥 < 1
gunakan titik uji 𝑥 = 1 à 𝑓 % (1) = 21 (positive)
.$
Untuk 1
< 𝑥 < 4 gunakan titik uji 𝑥 = 3 à 𝑓 % (3) = −27 (negative)
Untuk 𝑥 > 4 gunakan titik uji 𝑥 = 10 à 𝑓 % (10) = 22800 (positive)
13
12
Maximum relative , 8,84
5
Kurva naik
Kurva turun
Kurva naik
Kurva naik
9. Diberikan kurva 𝑦 = 2𝑥 ! − 4𝑥 $ + 3𝑥 − 1
14
Karena pembuat 0 𝑓′(𝑥) imaginer, maka 𝑓′(𝑥) tidak menyentuh sumbu-𝑥, sehingga
nilainya selalu positif atau selalu negative saja. Untuk itu perlu titik uji, gunakan titik 𝑥 =
0 supaya lebih mudah
𝑓 % (𝑥) = 6𝑥 $ − 8𝑥 + 3
𝑓 % (1) = 6 − 8 + 3
𝑓 % (1) = 1
Karena nilai 𝑓 % (1) positif (diatas nol), maka untuk semua nilai 𝑥, 𝑓′(𝑥) bernilai positif
(diatas nol) sehingga 𝑓(𝑥) selalu naik
∴ 𝑓(𝑥) naik pada −∞ < 𝑥 < ∞
b. Titik balik maximum/minimum
𝑓(𝑥) mempunyai titik balik/ekstrim hanya jika 𝑓 % (𝑥) = 0, karena 𝑓′(𝑥) selalu lebih besar
dari nol maka 𝑓(𝑥) tidak mempunyai titik balik
c. Sketsa grafik
Ø 𝑓(𝑥) selalu naik pada interval −∞ < 𝑥 < ∞
Ø 𝑓(𝑥) tidak mempunyai titik ekstrim
Ø Selang kecekungan 𝑓(𝑥)
𝑓(𝑥) cekung keatas saat 𝑓 %% (𝑥) > 0 dan cekung kebawah saat 𝑓 %% (𝑥) < 0
𝑓′′(𝑥) > 0
12𝑥 − 8 > 0
8 2
𝑥= =
12 3
$
Untuk 𝑥 < ! gunakan titik uji 𝑥 = 0 à 𝑓 %% (0) = −8 (negative)
$
Untuk 𝑥 > ! gunakan titik uji 𝑥 = 1 à 𝑓 %% (1) = 4 (positive)
−−− +++
2
3
Dari garis bilangan diatas didapat bahwa:
$
Untuk −∞ < 𝑥 < ! ; 𝑓(𝑥) cekung kebawah
$
Untuk ! < 𝑥 < ∞; 𝑓(𝑥) cekung keatas
Ø Titik yang dilewati 𝑓(𝑥) saat memotong sumbu
• Memotong sumbu 𝑥
𝑓(𝑥) memotong sumbu x saat y bernilai 0
𝑦 = 2𝑥 ! − 4𝑥 $ + 3𝑥 − 1
0 = 2𝑥 ! − 4𝑥 $ + 3𝑥 − 1
𝑥=1
Jadi 𝑓(𝑥) memotong sumbu-x di titik (1,0)
• Memotong sumbu y
𝑓(𝑥) memotong sumbu 𝑦 saat x bernilai nol
𝑦 = 2𝑥 ! − 4𝑥 $ + 3𝑥 − 1
𝑦 = −1
Jadi 𝑓(𝑥) memotong sumbu-y di titik (0, −1)
15
Cekung
keatas Kurva naik
0,1
−1,0
Kurva naik
Cekung
kebawah
16