NIM : 03031281722065
Shift/Kelompok : Jumat Siang (13.00-16.20) WIB/III
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
menghasilkan enzim hidrolitik dan juga oksidatif untuk menembus sel tanaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada umbi
bawang merah ialah A. alternata, A. niger, C. gloeosporioides spesies kompleks,
F. fujikuroi spesies kompleks, F. oxysporum, F. solani, P. citrinum, dan P.
pinophilum. C. gloeosporioides mampu menimbulkan keparahan paling tinggi.
2.2. Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah organisme berukuran kecil (mikro), yang dapat
melakukan aktifitas untuk hidup, dapat tergolong dalam prokariotik seperti bakteri
dan virus, dan eukariotik seperti alga, protozoa. Mikroorganisme sangat berperan
di kehidupan, terdiri dari bakteri, jamur, dan virus. Mikroorganisme mempunyai
morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Peranan utamanya adalah sebagai
pengurai bahan-bahan organik. Mikroorganisme juga mempunyai banyak sekali
keuntungan bagi kebutuhan manusia. Mikroorganisme tidak perlu tempat besar,
mudah ditumbuhkan dalam suatu media buatan, dan tingkat pembiakannya yang
lebih cepat. Mikroorganisme memiliki peran dalam kehidupan (Darkuni, 2001).
Mikroorganisme adalah bentuk dari suatu kesatuan makhluk hidup atau
organisme kecil yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Bentuk dan ukurannya
berbeda-beda setiap jenisnya antara satu golongan dengan golongan yang lainnya.
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik dan kebanyakan
yang bersel satu atau uniseluler. mikroorganisme juga yang mempunyai ciri-ciri
sebagai sel tumbuhan, hewan, dan juga ada pula yang memiliki ciri-ciri keduanya.
Kecenderungan para ahli biologi untuk menggolongkan semua jenis jasad renik ke
dalam dunia tumbuhan atau dunia hewan. Kecenderungan para ahli menimbulkan
sejumlah keganjilan yang terjadi, misalnya jamur dapat digolongkan tumbuhan
karena umumnya jamur tidak dapat bergerak (Pratiwi dan Sylvia, 2008).
Struktur sel, mikroba dibagi menjadi dua golongan yaitu prokariotik dan
eukariotik. Bakteri dan alga hijau biru yang memiliki sel prokariotik. Protista,
tumbuhan, jamur, serta hewan mempunyai sel eukariotik yaitu mikroorganisme
yang merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Sel tunggal
mikroorganisme memiliki suatu kemampuan yang dapat melangsungkan aktivitas
kehidupan antara lain dapat mengalami suatu pertumbuhan, reproduksi sendirinya.
5
mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan juga senyawa kimia lainnya yang
diperoleh dari lingkungan. Zat organik dari sisa makhluk hidup yang sudah mati,
misalnya kayu tumbang ataupun buah jatuh dimanfaatkan oleh fungi pelapuk yang
merupakan parasit saprofit. Fungi saprofit mampu mengeluarkan enzim hidrolase
untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Hifa juga dapat menyerap secara langsung bahan-bahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya (Deacon, 1997).
Fungi membutuhkan nutrien organik sebagai sumber energi dan sintesis
sel. Nutrien yang digunakan untuk pertumbuhan fungi yaitu merupakan senyawa
organik seperti glukosa, asam organik, disakarida, polisakarida, pektin, selulosa,
dan lignin Fungi hanya mampu mengabsorpsi nutrien terlarut yang berukuran
kecil seperti monosakarida dan asam amino, jika nutrien yang tersedia di dalam
bentuk disakarida maupun polisakarida, maka substrat didegradasi terlebih dahulu
oleh fungi menjadi monosakarida dengan mengeluarkan enzim ekstraseluler untuk
melakukan proses depolimerisasi yaitu proses pemecahan senyawa polimer yang
kompleks menjadi senyawa-senyawa yang sederhana (Campbell dkk, 2000).
2.2.2. Bakteri
Bakteri adalah kelompok mikroba yang tidak memiliki membran inti sel,
termasuk prokariota dan mikroskopik, serta memiliki peran di dalam kehidupan.
Golongan kelompok bakteri sering dikenal sebagai penyebab penyakit, kelompok
lainnya memberikan manfaat di bidang pangan, pengobatan, dan industri. Bakteri
dapat ditumbuhkan dalam suatu medium agar dan akan membentuk penampakan
berupa koloni. Koloni sel bakteri merupakan sekelompok massa sel yang dapat
dilihat dengan mata langsung. Sel-sel dalam koloni itu sama dan dianggap semua
sel itu merupakan keturunan ataupun progeny satu mikroorganisme dan karena itu
mewakili sebagai biakan murni. Penampakan koloni bakteri dalam media lempeng
dimaksudkan agar menunjukkan bentuk dan juga ukuran koloni yang khas, dapat
dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan koloni, permukaan koloni.
Koloni bakteri dapat berbentuk bulat, tak beraturan dengan permukaan
cembung, cekung atau datar, serta ada yang tepi koloni rata atau bergelombang.
Penampakan koloni bakteri pada medium agar miring ada yang serupa benang
7
filamen, menyebar, serupa akar dan sebagainya. Bentuk dan ukuran sel bakteri
bervariasi, ukurannya berkisar 0,4-2,0 mm. Bentuk sel bakteri terlihat di bawah
mikroskop cahaya yang berbentuk coccus, batang, dan spiral (Budiyanto,2004).
Bentuk sel coccus terdapat sebagai sel bulat tunggal, berpasangan
berantai atau tergantung bidang pembelahan, dalam empat atau dalam kelompok
seperti buah anggur. Bentuk sel serupa batang biasanya bervariasi, memiliki
panjang mulai dari batang pendek sampai batang panjang yang melebihi beberapa
kali diameternya. Sel bakteri serupa batang dapat berupa lingkaran halus, seperti
pada bakteri enterik Salmonella typhosa, atau berbentuk kotak seperti pada
Bacillus anthracis. Bentuk batang serupa benang panjang dan yang tidak dapat
dipisahkan menjadi sel tunggal yaitu diketahui sebagai filamen. Bentuk batang
fusiform meruncing pada kedua ujungnya ditemukan pada bebebrapa bakteri yang
berada di dalam rongga mulut dan juga lambung (Faturrahman dkk,2016).
Bakteri batang melengkung bervariasi mulai dari bentuknya yang kecil,
bentuk koma, ataupun sedikit uliran dengan suatu lengkungan tunggal seperti
Vibrio cholerae, sampai bentuk spiroket panjang seperti Borrelia, Treponema dan
Leptospira, yang memiliki banyak uliran. Sebagian besar sel-sel bakteri memiliki
lapisan pembungkus sel, berupa membran plasma, dinding sel yang mengandung
protein dan polisakarida. Sejumlah bakteri dapat membentuk kapsul dan lendir,
juga flagela dan pili. Dinding selnya merupakan struktur yang kaku berfungsi
untuk membungkus dan juga melindungi protoplasma dari kerusakan akibat faktor
fisik serta menjadi pengaruh lingkungan luar kondisi tekanan osmotik.
Struktur sel bakteri relatif sederhana, tanpa nukleus, kerangka sel, dan
organel lainnya seperti mitokondria dan juga kloroplas (Pratiwi dan Sylvia, 2008).
Bakteri berukuran 0,5-5μm, tetapi ada juga bakteri yang dapat berdiameter hingga
700 μm, yaitu Thiomargarita. Bakteri umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk yang sangat berbeda bentuk
peptidoglika. Beberapa jenis bakteri bersifat motil yang disebabkan oleh flagel.
Bakteri terbagi dua yaitu gram positif yaitu bakteri bila diwarnai dengan
kristal ungu atau iodium lalu dicuci dengan alkohol akan tetap berwarna ungu.
Hal ini terjadi karena bakteri mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal. Gram
8
negatif merupakan bakteri tersebut akan kehilangan warna ungunya setelah dicuci
dikarenakan peptide glikan gram negatif lebih tipis. Sifat dari bakteri terhadap
pewarnaan gram merupakan sifat yang penting untuk membantu determinasi suatu
bakteri sehingga bisa diketahui golongan jenis bakteri (Faturrahman dkk,2016).
Beberapa ahli telah menemukan beberapa jenis bakteri yang hidup di
sedimen dasar laut. Karakteristik bakteri-bakteri ini mempunyai ciri mirip dengan
Actinomycetes. Tanah tersebut bisa menjadi sumber dari antibiotik, yaitu seperti
streptomycin, erythromycin, dan tetramicyn (Anggraeni, 2012). Kurang lebih 35%
hasil tesnya menunjukkan bahwa bakteri tersebut menghasilkan antibiotik.
Actinomycetes merupakan bakteri yang ada pada tanah yang mempunyai
kemampuan yaitu menghasilkan antibiotik misalnya genus Sterptomyces, terbukti
menghasilkan bermacam-macam antibiotik. Akhir tahun 1972, bakteri dari genus
Streptomyces telah menghasilkan 2078 jenis antibiotik. Antibiotik merupakan zat
kimia yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam jumlah amat kecil atau rendah
bersifat merusak atau menghambat mikroorganisme lain Antibiotik mempunyai
nilai ekonomi yang tinggi terutama dalam bidang kesehatan, karena kegunaannya
dalam mengobati berbagai penyakit yang terinfeksi (Fadlillah dan shovitri, 2014).
Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik atau yang tidak
memiliki selubung inti. Bakteri sebagai makhluk hidup tentu memiliki informasi
genetik berupa Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), tapi tidak terlokalisasi dalam
tempat khusus yaitu nukleus dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri
adalah sirkuler, panjang, dan biasa disebut nukleoid. Pada DNA bakteri tidak
mempunyai intron dan hanya tersusun atas akson saja. Bakteri memiliki DNA
ekstrakromosomal yang bentuknya tergabung kemudian menjadi plasmid.
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan
cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas dan
mengandung informasi genetik dan juga memiliki sistem biosintetik dan penghasil
energi yang penting bagi pertumbuhan dan untuk reproduksinya. Bakteri, bersifat
parasit intraseluler obligat contohnya bakteri Chlamydiae dan Rickettsiae.Bakteri
merupakan sel prokariotik yang dengan genom berbentuk sirkuler dan mempunyai
plasmid. Pemanfaatan bakteri banyak dilakukan pada semua bidang, baik industri,
9
pangan, pertanian, dan juga contohnya seperti penggunaan Bakteri Asam Laktat
(BAL). BAL dapat membantu menghambat pertumbuhan patogen di dalam usus
dengan cara membentuk asam laktat yang dapat berfungsi untuk menurunkan nilai
pH di lingkungan pertumbuhannya dan akan menimbulkan rasa asam. Penurunan
nilai suatu pH ini akan mengakibatkan terhambatnya dan mematikan pertumbuhan
dari beberapa jenis mikroorganisme patogen di lingkungan pertumbuhannya.
Kegunaan lain dari bakteri BAL adalah agar mencegah terjadinya kanker
dengan cara menghilangkan bahan prokarsinogen atau bahan penyebab kanker
dari tubuh dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. BAL menghasilkan bahan
aktif anti tumor. Memproduksi berbagai vitamin thiamin (vitamin B1), ribo-ß avin
(vitamin B2), piridoksin (vitamin B6), asam folat, sianokobalamin (vitamin B12)
yang mudah diserap ke dalam tubuh. Kemampuannya memproduksi asam laktat
dan asam asetat di usus dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri E.
coli dan Clostridium perfringens penyebab radang usus dan menekan bakteri
patogen lainnya, serta mengurangi penyerapan amonia dan amina. Berperan dalam
penurunan kadar kolesterol, yaitu bagian ini menghasilkan niasin yang memberi
kontribusi terhadap penurunan kolesterol tersebut dan BAL dapat meningkatkan
sistem kekebalan, serta mencegah penyakit jantung koroner. (Anggraeni, 2012).
struktur jaringan sel yang sama, termasuk gen-gen yang dikodekan menjadi DNA.
Proses duplikasi secara akurat bisa menghasilkan DNA kromosom dengan jumlah
yang cukup banyak, berlangsung secara cepat, dan juga terus menerus. Proses
selanjutnya yaitu proses pemisahan. Proses pemisahan sel dilakukan dengan hati-
hati sehingga setiap sel yang dihasilkan dari proses pembelahan memiliki susunan
yang lengkap. Bentuk paling penting dari sebuah sel yaitu DNA. Pemisahan sel
yang berlangsung menyebabkan DNA menurunkan sifat genetik pada turunannya,
semua kode-kode yang penting dari sel diturunkan menjadi materi DNA.
2.3.1 Reproduksi Sel Prokariotik
Sel tanpa inti dapat membelah diri dengan cara yang sederhana. Proses
duplikasi DNA dengan proses pemisahan yang sudah dilalui akan mengakibatkan
perlekukan pada bagian membran dari sel (Nusantari, 2015). Molekul-molekul
DNA dari sel akan menempel dan berkembang pada bagian sisi-sisi dari membran
sel prokariotik. Cara penempelannya akan saling berlawanan satu sama lain, DNA
yang terpisah menyebabkan sisi dan membran sel bertambah melekuk. Aktivitas
sel prokariotik terjadi disekitar membran plasma yang berada dalam sitoplasma.
2.3.2. Reproduksi Sel Eukariotik
Reproduksi pada sel prokariotik adalah pembelaan yang sederhana,
berbeda dengan reproduksi sel eukariotik yang lebih kompleks berukuran 10-100
μm (Aryulina, 2004). Molekul-molekul DNA sel eukariotik kemudian berkumpul
menjadi satu bagian ada bagian kromosom. Kromosom sel eukariotik terdapat
didalam inti sel eukariotik, kromoson mengandung protein dan DNA. Susunan
antara protein dan DNA disebut dengan benang kromatin, dalam keadaan sel
sedang giat melakukan metabolisme, kromosom eukariotik tidak nampak, yang
nampak adalah benang-benang kromatin. Kromosom baru nampak apabila sel
sedang membelah diri. Kromosom biasanya diambil pada jaringan yang sedang
aktif membelah, misalnya jaringan yang terdapat di ujung batang, ujung akar,
lingkaran kambium, kelenjar, epitel, dan tulang. Reproduksi pada sel eukariotik
terbagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap mitosis dan tahap intefase.
Mempersiapkan segala bahan yang dibutuhkan pada proses pembelahan
sel eukariotik termasuk ke dalam fase intefase (Firmansyah dkk, 2007). Tahap
awal sebelum sel eukariotik melalukan reproduksi secara mandiri diperlukan
11
kromosom simpleks. Tanda dari tahapan profase dalam mitosis adalah adanya
penggandaan pada suatu organel sel sentriolnya yang tempatnnya berada di bagian
luar membran inti DNA bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang-benang
halus akan muncul di sekitar sentriol yang dinamakan dengan benang spindel, asal
mula benang spindel adalah dari mikrotubulus sel (Karmana, 2008).
Tahap prometafase terjadi diantara profase dan metafase. Membran inti
menghilangkan secara sempurna karena terfragmentasi. Benang-benang spindel
yang dibentuk oleh mikrotubul melebar dari setiap kutub menuju bagian ekuator
sel. Bagian sentrometer dari setiap koordinat terbentuk suatu struktur bernama
kinetokor. Kromatid mulai bergerak perlahan ke arah kutub berlawanan dibantu
dengan adanya suatu perlekatan antara mikrotubul pada kinetokor.
Metafase dalam tahap mitosis ditandai dengan sentromer yang sejajar
dengan ekuator (Firmansyah dkk, 2007). Kromosom bergerak ke arah bidang
ekuator yang akan dibantu dengan benang benang spindel. Tahap anafase dapat
ditandai dengan sentromer yang menggabungkan kedua kromatid yang saling
berpisah. Kromatid ini bergerak ke kutub dengan arah berlawanan dna berakhir
ketika kromosom sudah sampai pada kutub. Proses pembelaan telofase dicirikan
dengan hilangnya benang benang spindel dan terbentuknya suatu membran inti.
3.1.2. Bahan
1. Aquadest
2. Serat kapas
3. Methilen blue
4. Daun
5. Minyak emersi
6. Roti (segar dan rusak)
7. Air comberan
8. Tempe (segar dan rusak)
9. Bawang merah
10. Kentang (segar dan rusak)
13
14