NIM : C11800138
KELAS : S1 FARMASI 2A
Beberapa senyawa obat menunjukkan aktivitas biologis yang makin meningkat bila
derajat ionisasinya meningkat. Seperti diketahui dalam bentuk ion senyawa obat
umumnya sulit menembus membran biologis, sehingga diduga senyawa obat dengan
tipe ini memberikan efek biologisnya diluar sel.
Contoh:
Contoh
2. Obat yang aktif daalam bentuk ion antara lain adalah turunan akridin.contoh :
akriflavin, aminakrin HCL dan proflavin
3. Obat yang aktif dalam dentuk ion antara lain ammonium kuartener
Pembentukan khelat
5. Tetrasiklin
Tetrasiklin ,antibiotic dengan spectrum luas mengandung gugus hidroksil C3
yang bersifat asam dan amin tersier yang bersifat basa , dapat membentuk kelat
dengan ion Mg++ membrane sel bakteri, peningkatan lipofilik dari kelat
memudahkan penembusan kelat ke dalam membrane sel bakteri dan
menyebabkan gangguan gangguan sintesis protein di ribosom. Tetrasiklin juga
dapat membentuk kelat dengan logam – logam lain sehingga aktivitasnya akan
menurun bila di berikan bersama – sama dengan susu yang mengandung Ca++ ,
antasida yang mengandung ion Ca, Mg, dan Al atau sediaan yang mengandung
Fe.
Tetrasiklin dapat menyebabkan gigi menjadi kuning, terutama pada anak di
bawah usia 8 tahun karena membentuk kelat dengan ion Ca++ pada struktur
gigi.
Tetrasiklin
Potensial redoks
1. Turunan kuinon
Menunjukan aktivitas antibakteri terhadap Staphyloccocus aureus
pada E0 antara (-) 0,10 sampai (+) 0,15 V dan aktivitas maksimum di
capai pada E0 = (+) 0,03 V
2. Sb dan As
Sb dan As menunjukan aktivitas terhadap Trypanosoma sp, pada E0
antara (-) 0,12 sampai (+) 0,06 V dan aktivitas tertinggi terjadi pada
E0 = (-) 0,01 V
3. Riboflavin
Ribfoflavin adalah koenzim factor vitamin, aktivitas biologisnya
bergantung pada kemampuan untuk menerima electron sehingga
tereduksi menjadi bentuk dihidronya. Reaksi ini terjadi pada E0 = (-)
0,185 V
Surfaktan atau Tegangan Permukaan
Surfaktan adalah suatu senyawa yang karena orientasi dan pengaturan molekul
pada permukaan larutan, dapat menurunkan tegangan permukaan. Strukur
surfaktan terdiri dari dua bagian yang berbeda, yitu bagian yang bersifat
hidrofilik atau polar dan bagian lipofilik atau non polar, sehingga dikatakan
surfaktan bersifat ampifilik.bila surfaktan dimasukkan kedalam air maka pada
permukaan akan teratur sedemikian rupa sehingga bagian non polar, ,isal
rantai hidrokarbon,, berorientasi ke fasa uap, sedang bagian polar, misal
gugus-gugus COOH, OH, NH2, dan NO2 berorientasi ke fasa air. Bila surfaktan
dimasukkan kedalam campuran pelarut polar dan non polar, maka pada batas
cairan polar dan non polar, bagian non polar berorientasi ke pelarut non polar,
sedang gugus polar berorientasi ke pelarut polar. Pada orientasi ini terlibat
ikatan van der waal’s, ikatan hidrogen dan ikatan ion-dipol.berdasarkan sifat
gugus yang dikandungnya, surfaktan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Surfaktan anionic
Surfaktan ionic mengandung gugus hidrofil yang bermuatan negative,dan
dapat berupa gugus karboksi ,sulfat, sulfonat atau fosfat.
Contoh : sabun K , sabun Na , Natrium stearate, Natrium laurilsulfat.
2. Surfaktan kationik
Surfaktan kationik mengandung gugus hidrofil yang bermuatan positif dan
dapat berupa gugus ammonium kuartener, biguanidin, sulfonium,
fosfonium, dan iodonium.