Disusun Oleh
Nama / NIM : 1. Ellen Angelina (PO.71.39.1.18.009)
2. Siska Oktari (PO.71.39.1.18.033)
Kelas : Reguler 2 A
Dosen Pembimbing : 1. Dra. Hj. Kusriati
2. Ferawati suzalin, S. Farm, Apt, M. Sc
Puji syukur kepada Allah SWT tuhan semesta alam karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya laporan praktikum kimia farmasi dapat
diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam kita junjungkan kepada
Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang dan penuh akan ilmu pengetahuan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah kimia farmasi yang telah memberikan ilmu dan pelajaran yang
bermanfaat, serta kepada para asisten laboratorium yang turut
memberikan kontribusi besar dalam penyelesaian laporan praktikum ini.
Dalam laporan praktikum ini memuat metode serta hasil penelitian
berdasarkan analisa terhadap data yang dilakukan di laboratorium, serta
tentunya dibawah pengawasan asisten laboratorium yang dilakukan
secara metodik dan efisien.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam laporan praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dikemudian
hari
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Selain dalam air reaksi asam basa juga dapat berlangsung dalam pelarut
non air. Sebenarnya pemeriksaan ini agak baru dalam pemeriksaan kimia,
tetapi untuk pemakaiannya kini digunakan untuk senyawa organik maupun
anorganik. Sesungguhnya dalam reaksi titrasi bebas air ini juga berlangsung
titrasi netralisasi.
Walaupun cara ini terhitung baru namun para analis telah merasakan
betapa cara ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya untuk senyawa yang
tidak dapat larut dalam air, dapat larut dalam pereaksi yang mudah didapat dan
dikenal sehingga untuk menentukan kadarnya tidak kesulitan dalam mencari
pelarut yang lain untuk melarutkannya.
Keuntungan lain dengan pemakaian metode ini adalah karena dalam
percobaan ini digunakan pelarut nonair seperti asam asetat glasial, dan pelarut
ini memiliki kekuatan asam basa yang sangat kuat.
Teori titrasi bebas air sangat singkat, air sangat dapat bersifat asam atau
basa lemah. Oleh karena itu, dalam lingkungan air, air dapat berkompetisi
asam-asam atau basa-basa yang sangat lemah dalam hal menerima atau
memberi proton.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar suatu sampel dengan
metode titrasi bebas air berdasarkan reaksi netralisis. Dalam dunia farmasi
metode titrasi ini digunakan untuk penetapan kadar obat-obatan yang bersifat
asam atau basa yang sangat lemah hiingga tidak akan terionisasi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar papaverin HCl dengan metode titrasi bebas air.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI
Papaverin HCl (C20H21NO4)
2
B. ALAT DAN BAHAN
a. ALAT
Buret 25 ml
Erlenmeyer 250 ml
Gelas kimia 100 ml
Pipet tetes
Statif dan klem
Pipet ukur 5 mL
Timbangan analitik
Botol semprot
Sendok besi
b. Bahan
Kertas timbang
Papaverin HCl
Kristal violet
Larutan baku asam perklorat
Larutan asam asetat glasial
Raksa (II) asetat LP
C. TABEL PENGAMATAN
No Kegiatan Keterangan
.
1. Metode Penetapan Kadar Titrasi Bebas Air Acidimetri
2. Sampel Papavein HCI
3. Prinsip Penetapan Kadar Netralisasi
4. Reaksi yang terjadi
4.1 Baku Primer & Baku
Sekunder
4.2Reaksi Penetapan
Kadar
5. Pembuatan Larutan
5.1 Pembuatan Larutan
Baku
5.1.1 Baku Primer Pembuatan
1.Timbang seksama kalium biftalat 100 mg
2.Masukkan ke dalam erlenmeyerl
3.Tambahkan 10 ml asam asetat glasial,
kocok hingga larut
5.1.2 Baku Sekunder Tiap 1 larutan 0,1 N mengandung 10,05 gr
Campurkan 8,5 ml asam perklorat (70%) P
dengan 500 ml asam asetat glasial P dan
21 ml anhidrida asetat P, dinginkan dan
3
tambahkan asam asetat glasial P
secukupnya hingga 1000 ml.
Pembuatan asam perklorat (60%) di dalam
labu takar campur 11 ml asam perklorat
(60%) dengan 500 ml asam asetat glasial P
dan 30 ml anhidrat asetat P, dinginkan
tambahkan asam asetat glasial P
secukupnya sampai 1 L.
4
7. Penetapan Kadar Timbang seksama 600 mg sampel
Papaverin HCI papaverin HCI, larutkan dalam 20 ml asam
asetat glasial P pada erlenmeyer. Jika zat
uji mengandung halogen tambahkan 10 ml
larutan raksa(II) asetat p. titrasi dengan
baku sekunder asam perklorat 0,1 N
menggunakan indikator kristal violet sampai
warna larutan berubah menjadi biru hijau.
5
10.3. Data Perhitungan
10.3.1 Normalitas Baku -
Primer
10.3.2 Normalitas Baku MbpxBE 100,5 x 1
Sekunder MrBpxVBs1
NBS1= = 204,22x 8 =
0,06151 N
MbpxBE 100 x1
NBS2 = MrBpxVBs 2 = 204,22x 8 =
0,06120 N
N rata-rata =
NBs 1+NBs2 0 , 06151+0 , 06120
= =0 , 06135 N
2 2
10.3.3 Kadar Sampel V 1. NBs. kesetaraan
M1 = =¿
0,1
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Roth, J., Blaschke, G., Analisa Farmasi, UGM Press : Yogyakarta, 1988.
Underwood, A.L., Day, RA., Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Edisi VI, Erlangga :
Jakarta, 2002.
8
LAMPIRAN
9
10
11