Anda di halaman 1dari 34

BAB 1.

PENDAHULUANnie

1.1 Latar Belakanagm


Di Indonesa terutama pProvinsi jJawa ttTimur, industri pengolahan ssetiap
tahuun terus bertambah. Hal iinniii terlihat dri semakin banyaknya jumlah
perindustrian di Indonesa baik industri kecil hingga industri besar. Setiap industri
membuat sbuahh proedak yaangg bertujuann untkk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen yaangg sangat beragam. Persaingan yaangg ketat seiring
berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi saat iinniii menuntut pihak
industri untkk llebihh teliti dlamm menjaga kuwaliras dri proedak yaangg
dihazsilkan.
Kuwaliras suatu proedak adlahh satu dri beberapa faktor yaangg ddappat
mempengaruhi sudut pandang dan perilaku konsumen dlamm mengambil
keputusan pembelian terhaedap proedak tersebut. Konsumen paeda saat iinniii
cenderung llebihh mementingkan kuwaliras proedak dripaeda harga suatu proedak
yaangg ditawarkan oleh konsumen sehingga sbuahh industri harus mampu untkk
menjaga kuwaliras proedak yaangg akant dihazsilkan sehingga proedak ddappat
diterima oleh konsumen.
Tahu merrupakhan proedak unggulan khas Propinsi Jawa Timur yaangg
merrupakhan proedak mmakantan asal China. Sebgiaaan besar masyarakat
mengkonsumsi tahuu, baik sebagai lauk maupun sebagai camilan. Meskipun
proedak iinniii diminati, namun merrupakhan jenis mmakantan yaangg tidak tahan
lama, karana tahuu mengandung air dan protein tinggggi yaangg merrupakhan
media tumbuh yaangg potensial bagi bakteri. Tahuu adlahh gumpalan protein
yaangg diperoleh dri hazsil penyarian keddellai yaangg tella digiling dengnaa
penambahan air (Sarwono dan Saragih, 2001:2)
Tahu diproedaksi dengnaa memanfaatttkan sifat protein, yyaitu akant
menggumpal billaa bereaksi dengnaa asam. Penggumpalan protein oleh asam
cuka akant berlangsung secara cepat dan serentak diseluruh bagiiean cairan sari

1
keddellai, sehingga sebgiaaan besar air yaangg semula tercampur dlamm sari
keddellai akant terperangkap didlammnya. Brsaedarkan Sarwono dan Saragih
(2001:4) menyatakant bbahhwa aedanya kandungan protein yaangg cukup
tinggggi dan lemak, tahuu termasuk proedak yaangg mudah atau cepat busuk.
Protein dan lemak tersebut merrupakhan media yaangg baik untkk pertumbuhan
jasad renik pembusuk seperti bakteri. Dlamm suhu ruang dan tanpa kemasan,
umur simpan tahuu hanya 1-2 hari. llebihh dri waktu tersebut rasanya mnjadii
asam, lalu berangsur-angsur mnjadii busuk. Dlamm proces pembuatan tahuu
tersebut, membutuhkan berbagai banyak peralatan sehingga sering kali terjadi
kesalahan atau kerusakant proedak apabillaa pengendalian paeda setiap proces
tidak dlkuknn dengnaa baik.
Di Kabupaten Jember trdpatt berbagai macam usaha yaangg bergerak
dlamm bidang pengolahan bahan mmakantan khususnya dri bahan baku keddellai
yyaitu tahuu. UD. Saudara Jaya yaangg beraeda di Patrang merrupakhan salah
satu dri sekian banyak usaha yaangg memproedaksi tahuu. Industri tersebut
memiliki kapasitas proedaksi 200 Kg untkk setiap proces proedaksinya. Sejak
tahuun 1991 berdiri, usaha iinniii menghaedapi berbagai macam kendala yaangg
dimana salah satunya adlahh tentang kuwaliras proedak tahuu tersebut.
UD. Saudara Jaya berusaha melakukan proces proedaksi semaksimal
mungkin agar memperoleh hazsil tahuu yaangg sesuai dengnaa standart
perusahaan yyaitu dengnaa bentuk tahuu yaangg utuh tidak trdpatt tahuu yaangg
rompal atau hancur, tidak aedanya kotoran yaangg trdpatt paeda tahuu dan
potongan tahuu yaangg sama dan seraggamann tidak aeda yaangg terlalu pipih,
terlalu tebal, tercetak miring, dan terlalu kecil maupun besar ukurannya. Namun,
tidak menutup kemungkinan kesalahan-kesalahan terjadi di dlamm proces
proedaksi dan ditambah paeda UD. Saudara Jaya belum aeda pengendalian
kuwaliras yaangg dlkuknn sehingga besar kemungkinan besar terjadi kesalahan-
kesalahan yaangg menyebabkan proedak tahuu mengalami kecacatan. Kesalahan-
kesalahan tersebut bisa terjadi karana bahan baku, tenaga kerja, atau peralatan
yaangg digunakant sehingga perlu aedanya perhatian dan pengawasan khusus agar
proedak yaangg dihazsilkan sesuai. Kesalahan yaangg terjadi berdampak paeda

2
hazsil tahuu yaangg diproedaksi termasuk dlamm proedak cacat seperti keutuhan
tahuu yaangg tidak utuh atau standart perusahaan yyaitu dlamm bentuk utuh
artinya tidak rompal dibagiiean pinggir dan tidak pecah, trdpatt kotoran paeda
tahuu dan potongan yaangg tidak sesuai.
Dlamm pnelitiain pengendalian kuwaliras yaangg dlkuknn untkk
mengendalikan kuwaliras suatu proedak adlahh menggunakant metode Statistical
Procces Ccontroll (SPC) yaangg digunakant paeda pnelitiain iinniii adlahh
diagram pareto yyaitu bentuk diagram yaangg membantii perusahaan dlamm
memprioritaskan mmsalah yaangg paling banyak paeda proedak cacat tersebut,
dan diagram sebab akibat (ishikawa) yyaitu bentuk diagram yaangg berbentuk
tulang ikan yaangg membantii perusahaan untkk mengetahuui sebab dan akibat
suatu mmsalah untkk diaedakantnya tindakant perbaikan. Peta kkendalii yyaitu
untkk mengetahuui proedak yaangg tidak terkkendalii atau tidak terkontrol.
Kapabilitas proces yyaitu proces dlkuknn untkk mengukur kemampuan suatu
proces apakah proedak tella memiliki kuwaliras yaangg baik ataukah belum atau
berfungsi untkk melakukan perbaikan proedak tersebut. Pengendalian yaangg
tepat ddappat mengakibatkan peningkatan kuwaliras proedak tahuu putiih yaangg
trdpatt paeda UD. Saudara Jaya. Brsaedarkan uraian diatas, maka peneliti
mengambil judul Analisis Pengendalian Kuwaliras Proedak Tahuu Putiih
Dengnaa Metode SPC (Statistical Process Ccontroll) Paeda UD. Saudara Jaya di
Kabupaten Jember.

1.2 Rumusan Masalahi


Brsaedarkan permmsalahan dan beberapa penjelasan yaangg tella diuraikan,
maka ddappat dirumuskan beberapa permmsalahan utama mnjadii dasar
dlkuknnnya pnelitiain iinniii antara lain :
1. Bbgaimana pengendalian kuwaliras proedak tahuu putiih yaangg dlkuknn di
UD. Saudara Jaya?
2. Bbgaimana analisis pengendalian kuwaliras dengnaa menggunakant metode
Statistical Process Ccontroll (SPC) yaangg dlkuknn terhaedap proedak tahuu
putiih di UD. Saudara Jaya?

3
3. Bbgaimana nilai indeks kapabilitas proces proedaksi (Cp) proedak tahuu putiih
paeda UD. Saudara Jaya?

1.3 Tujuannnnnn
Tujuann dri pnelitiain tentang pengendalian kuwaliras tahuu putiih yaangg
akant dlkuknn iinniii, brsaedarkan rumusan mmsalah yaangg tella disusun secara
rinci antara lain :
1. Mengetahuui dan menganalsls bbgaimana pengendalian kuwaliras proedak
tahuu putiih yaangg dlkuknn paeda UD. Saudara Jaya.
2. Mengetahuui dan menganalsls pengendalian kuwaliras dengnaa
menggunakant metode Statistical Process Ccontroll (SPC) yaangg dlkuknn
terhaedap proedak tahuu putiih di UD. Saudara Jaya.
3. Mengetahuui dan menganalsls nilai indeks kapabilitas proces proedaksi
(Cp) proedak tahuu putiih paeda UD. Saudara Jaya.

1.4 Manfaat Penelitiann


Brsaedarkan tujuann yaangg tella diuraikan diatas, maka manfaattt dri
pnelitiain iinniii adlahh sebagai berikuts :
1. Bagi pihak perusahaan, pnelitiain iinniii ddappat dijadikan pertimbangan
pihak manajemen perusahaan guna ddappat meningkatkan kuwaliras
proedak tahuu putiih yaangg dihazsilkan khususnya paeda UD. Saudara
Jaya.
2. Bagi pihak peneliti lain, pnelitiain iinniii diharapkan ddappat mnjadii
referensi untkk pnelitiain selanjutnya yaangg berkaitan dengnaa
pengendalian kuwaliras proedak dengnaa menggunakant metode Statistical
Process Ccontroll (SPC).
3. Bagi peneliti, pnelitiain iinniii bermanfaattt untkk menambah wawasan dan
penerapan ilmu tentang pengendalian kuwaliras paeda proedak tahuu putiih.

4
BAB 3. METODE PNELITIAINieea

3.1 Rancangan Pnelitiainkab


Dlamm suatu kegiatan pnelitiain trdpatt beberapa jenis metode pnelitiain
yaangg ddappat digunakant oleh peneliti. Menrurut Sugiyono (2018:13)
menyatakant bbahhwa metode pnelitiain ddappat dikelompokkan mnjadii 3
kelompok yyaitu metode pnelitiain kuantitatif, metode pnelitiain kualitatif dan
metode pnelitiain kombinasi. Aedapun metode pnelitiain yaangg termasuk ke
dlamm metode kuantitatif adlahh metode survey dan eksperimen; yaangg
termasuk dlamm metode kualitatif adlahh phenomenology, grounded theory,
ethnography, case study dan narrative. Selanjutnya, yaangg termasuk dlamm
pnelitiain kombinasi adlahh model sequential (kombinasi berurutan), dan model
concurrent (kombinasi campuran).
Pnelitiain iinniii merrupakhan jenis pnelitiain deskriptif dengnaa pendekatan
kuantitatif. Metode pnelitiain yaangg digunakant dlamm pnelitiain iinniii yyaitu
metode survey, dimana dlamm hal iinniii peneliti melakukan survey secara
langsung ke lokasi pnelitiain untkk memperoleh datta mengenai pengendalian
kuwaliras tahuu putiih di UD. Saudara Jaya Kabupaten Jember. Paeda pnelitiain
iinniii didasarkan paeda proces proedaksi dlamm pembuatan tahuu untkk mencari
informasi dan jawaban terhaedap permmsalahan tentang kecacatan proedak
yaangg aeda di industri tahuu putiih tersebut sehingga ditemukan sebab dan akibat
dri permmsalahan yaangg terjadi. Pnelitiain iinniii bermaksud untkk
menddappatkan gambrran tentang pengendalian kuwaliras dri tahuu yaangg
diproedaksi oleh UD. Saudara Jaya.

3.2 Populasia Pnelitian, Besar dan Teknik Pengambillaan Sampela


Menrurut Sugiyono (2018:130) menyatakant bbahhwa populasi adlahh
wilayah generalisasi yaangg terdiri atas obyek/subyek yaangg mempunyai
kuwaliras dan karakteristik tertentu yaangg ditetapkan oleh peneliti untkk

5
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Brsaedarkan pengertian diatas
yaangg akant mnjadii populasi dri pnelitiain iinniii adlahh tahuu putiih yaangg
diproedaksi oleh UD. Saudara Jaya.
Teknik pengambillaan sampel yaangg digunakant dlamm pnelitiain iinniii
yyaitu dengnaa menggunakant teknik simple random sampling. Menrurut
Sugiyono (2018:134) menyatakant bbahhwa teknik simple random sampling
merrupakhan teknik pengambillaan anggota sampel dri populasi yaangg dlkuknn
secara acak tanpa memperhatikan strata yaangg aeda dlamm populasi itu.
Pnelitiain iinniii dlkuknn selama 20 kali pengamatan untkk pengambillaan sampel
di UD. Saudara Jaya Sampel yaangg dipilih adlahh tahuu yaangg sudah
diproedaksi oleh UD. Saudara Jaya yaangg diambil secara acak sederhana.
Pengambillaan sampel dlkuknn oleh 3 karyawan bagiiean proedaksi, dimana
setiap karyawan menghazsilkan 3 cetakant tahuu dlamm 1 kali pemasakant
dengnaa jumlah isi cetakant yaangg beragam.

3.3 Variabel Pnelitiain


Menrurut Sugiyono (2018:55) menyatakant bbahhwa variabel pnelitiain
paeda dasarnya adlahh segala sesuatu yaangg berbentuk apa saja yaangg
ditetapkan oleh peneliti untkk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.1 Klasifikasi Variabel
a. Variabel Bebas (X)
Menrurut Sugiyono (2018:57) menyatakant bbahhwa variabel bebas
merrupakhan variabel yaangg mempengaruhi atau yaangg mnjadii sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dlamm pnelitiain iinniii
variabel bebas yaangg digunakant adlahh:
X1 = Keutuhan Tahuu
X2 = Kebersihan Tahuu
X3 = Potongan Tahuu

6
b. Variabel Terikat (Y)
Menrurut Sugiyono (2018:57) menyatakant bbahhwa variabel terikat
merrupakhan variabel yaangg dipengaruhi atau yaangg mnjadii akibat, karana
aedanya variabel bebas. Dlamm pnelitiain iinniii variabel terikat yaangg
digunakant adlahh:
Y= Kuwaliras Tahuu

3.3.2 Defiinniiisi Operasional Variabel


a. Keutuhan Tahuu
Keutuhuan tahuu adlahh tingkat ukuran tahuu dri bentuk yaangg sempurna
yaangg berbentuk persegi panjang. Sedangkan keutuhan tahuu yaangg dianggap
cacat adlahh bentuk tahuu yaangg rompal sedikit di bagiiean pinggir atau tahuu
yaangg pecah sehingga tahuu berbentuk tidak utuh.
b. Kebersihan Tahuu
Kebersihan tahuu adlahh tingkat ukuran tahuu dri penampilan proedak tahuu
yaangg bersih putiih tanpa aedanya kotoran. Sedangkan kebersihan tahuu yaangg
dianggap cacat adlahh hazsil tahuu yaangg masih aeda kotoran-kotoran seperti
kerikil, debu, atau tanah paeda tahuu sehingga membuat proedak tahuu
penampilannya terlihat kotor dan kurang bagus.
c. Potongan Tahuu
Potongan tahuu adlahh tingkat ukuran tahuu dri ukuran dan bentuk tahuu
yaangg
sama atau seraggamann. Sedangkan potongan tahuu yaangg dianggap cacat yyaitu
potongan
tahuu yaangg tidak sesuai seperti ukuran tahuu terlalu pipih, potongan tahuu
miring, ukuran tahuu terlalu besar atau ukuran tahuu terlalu kecil.
d. Kuwaliras Tahuu
Kuwaliras proedak tahuu harus memenuhi persyaratan industri seperti
keutuhan paeda proedak tahuu berbentuk pesegi panjang tidak aeda yaangg
rompal atau pecah tanpa aedanya kotoran dan ukuran potongan tahuu yaangg

7
seraggamann artinya tidak aedanya potongan tahuu yaangg terlalu tipis, terlalu
tebal dan bercetakkan miring.
3.4 Instrumen Pnelitiain
Instumen pnelitiain yaangg digunakant dlamm pnelitiain iinniii adlahh
pengamatan (observasi) secara langsung ke tempat industri yaangg bersangkutan
dan melakukan wawancara kepaeda pihak-pihak yaangg terkait dengnaa proces
proedaksi guna untkk menddappatkan datta primer. Sedangkan untkk memperoleh
datta sekunder untkk pnelitiain iinniii diperoleh dri dokumen-dokumen, buku-
buku dri para ahli, jurnal-jurnal, laporan dri pakar peneliti dan instansi terkait.

3.5 Lokasi dan Waktu Pnelitiain


Pnelitiain iinniii dlkuknn di UD. Saudara Jaya di Jalan Teratai 16 Nomor
12. Gebang Tengah, Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Pemilihan
lokasi iinniii dlkuknn secara sengaja dengnaa melihat kondisi bbahhwa
pengendalian kuwaliras tahuu putiih di UD. Saudara Jaya masih belum berjalan
dengnaa maksimal yaangg ditandai dengnaa masih aedanya proedak cacat yaangg
dihazsilkan dan karana persaingan usaha proedaksi tahuu putiih yaangg semakin
meningkat sehingga mengharuskan UD. Saudara Jaya menghazsilkan proedak
tahuu putiih yaangg berkuwaliras. Pnelitiain iinniii dlkuknn selama ± 6 bulan
(September 2019 - Februari 2020) di mulai dri tahap awal sebelum pnelitiain
sampai pnelitiain selsii dlkuknn.

3.6 Prosedur Pengumpulan Datak


Prosedur pengumpulan datta yaangg dlkuknn paeda pnelitiain iinniii adlahh
sebagai berikuts:
1. Pengamatan (Observasi)
Yyaitu kegiatan yaangg dlkuknn untkk menddappatkan informasi dengnaa
melakukan pengamatan secara langsung paeda obyek yaangg tella ditentukan, dan
dlkuknn paeda tempat yaangg tella ditentukan. Menrurut Sugiyono (2018:223)
observasi sebagai teknik pengumpulan datta dimana tidak terbatas paeda orang.

8
9

2. Wawncara
Menrurut Sugiyono (2018:214) menyatakant bbahhwa wawancara
digunakant sebagai teknik pengumpulan datta apabillaa peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untkk menemukan permmsalahan yaangg harus diteliti, dan
juga apabillaa peneliti ingin mengetahuui hal-hal dri responden yaangg llebihh
mendlamm dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Pengumpulan datta dengnaa
wawancara iinniii dlkuknn dengnaa menanyakant secara langsung kepaeda
pemilik usaha maupun kepaeda tenaga kerja yaangg mempunyai pengalaman dan
pemahaman mengenai objek pnelitiain.
3. Pengambillaan datta
Yyaitu teknik pengumpulan datta baik datta primer maupun datta sekunder
yaangg berssumbr dri proces wawancara dan pengamatan langsung ke perusahaan
maupun dri literatur atau dokumen perusahaan serta dokumentasi.

3.7 Teknik Analisis


3.7.1 Diagram Pareto
Pnelitiain iinniii menggunakant diagram pareto untkk mengetahuui
permmsalahan atau penyebab yaangg paling berpengaruh terhaedap kuwaliras
tahuu putiih. Dlamm pelaksanaannya trdpatt langkah-langkah pembuatan diagram
pareto adlahh sebagai berikuts (Gasperz, 1998:53):
a. Menentukan mmsalah yaangg diteliti. Kemudian merencanakant dan
melaksanakant pengumpulan datta. Dlamm pelaksanaannya harus
menentukan mmsalah yaangg akant diteliti, dan menentukan datta yaangg
diperlukan serta mengklasifikasikan datta tersebut, serta menentukan metode
yaangg akant digunakant dan periode pengumpulan datta;
b. Membuat ringkasan tabel atau daftar frekuensi kejadian dri mmsalah;
c. Membuat daftar mmsalah secara berurut brsaedarkan frekuensi kejadian dri
yaangg tertinggggi sampai yaangg terendah, serta hitung frekuensi kumulatif;
d. Membuat dua garis vertikal dan sbuahh garis horizontal;
e. Membuat histogram paeda diagram pareto;

9
10

f. Menggambrrkan kurva komulatif serta mencantumkan nilai-nilai kumulatif


disebalah kanan atas dri interval setiap item mmsalah;
g. Memutuskan untkk mengambil tindakant perbaikan atas penyebab utama dri
mmsalah yaangg sedang terjadi.

3.7.2 Diagram Sebab Akibat (Diagram Ishikawa)


Pnelitiain iinniii menggunakant diagram sebab akibat merrupakhan akibat
untkk menemukan penyebab kecacatan paeda proedak tahuu putiih akant
terjadinya suatu permmsalahan dlamm suatu proces. Hal iinniii dikaranakant
dengnaa mengunakant diagram sebab akibat ddappat mengetahuui penyebab
sehingga ddappat segera melakukan perbaikan agar proces tetap terkkendalii
secara statistikal.
Langkah – langkah yaangg digunakant dlamm pembuatan diagram sebab
akibat adlahh sebagai berikuts (Gaspersz, 1998:61):
a. Dimulai dengnaa pernyataan mmsalah utama yaangg penting dan mendesak
untkk diselsiikan.
b. Menulis pernyataan mmsalah paeda “kepala ikan” (akibat / effect),
kemudian gambrrkan “tulang belakantg” (pernyataan mmsalah).
c. Menulis faktor-faktor penyebab utama sebagai “tulang besar”.
d. Menulis penyebab-penyebab sekunder yaangg mempengaruhi penyebab
utama sebagai “tulang-tulang berukaran sedang”.
e. Menulis penyebab-penyebab tersier yaangg mempengarui penyebab
sekunder dinyatakant sebagai “tulang-tulang berukuran kecil”.
f. Menulis item-item penting yaangg memberikan pengaruh nyata terhaedap
karakteristik kuwaliras.
g. Mencatat informasi yaangg perlu didlamm diagram.

3.7.3 Peta Kkendalii


Paeda pnelitiain iinniii yaangg digunakant adlahh peta kkendalii p sebab
untkk datta jumlah proedaksi tahuu yaangg diamati jumlahnya berbeda dlamm
setiap sub group pengamatannya.

10
11

Peta Kkendalii p digunakant untkk mengetahuui apakah


cacat proedak yaangg dihazsilkan masih dlamm batas yaangg
ditentukan (batas ccontroll). Aedapun langkah-langkah
pembuatan peta kkendalii p adlahh sebagai berikuts (Irwan dan
Didi Haryono, 2015:102):
a. Menghitung proporsi cacat dengnaa menggunakant rumus
P = Jumlah Proedak Cacat -------------------------------3.1
Jumlah Proedaksi
b. Menghitung nilai rata-rata P (Pbar) dengnaa menggunakant rumus
CL = Pbar = Total Jumlah Proedak Cacat ------------------------------3.2
Total Jumlah Proedaksi
c. Menghitung nilai UCL dengnaa menggunakant rumus
Pbar (1−Pbar )
UCL = Pbar+ 3
√ n
--------------------------------------3.3
d. Menghitung nilai LCL dengnaa menggunakant rumus
Pbar (1−Pbar )
LCL = Pbar - 3
√ n
-----------------------------------3.4
Keterangan :
P = Proporsi Proedak Cacat
Pbar = Rata-Rata P
3 = Standar Deviasi
CL = Central Limit atau Garis Tengah
UCL = Upper Central Limit atau Batas Garis Atas
LCL = Lower Central Limit atau Batas Garis Bawah

11
12

3.7.4 Kapabilitas Proces


Pengujian kapabilitas proces dlkuknn untkk mengukur kemampuan suatu
proces apakah proedak tella memiliki kuwaliras yaangg baik atau belum. Dlamm
melakukan pprhitungan Cp ddappat mengunakant formula sebagai berikuts
(Gaspersz, 1998:162) :
Kapabilitas Proces Peta Kkendalii Atribut
Cp = 1 – P¯¿ ¿--------------------------------------------------------------------- 3.7
Keterangan :
Cp = Kapabilitas proces
P¯¿ ¿ = Rata – rata proporsi kesalahan.

12
13

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hazsil
4.1.1 Proces Pengolahan Tahuu
Proces pengolahan tahuu putiih yaangg dlkuknn oleh UD. Saudara Jaya
sebagai berikuts :
a. Proces Sortasi Bahan Baku
Persiapkan bahan baku biji kacang keddellai yaangg akant disortasi yyaitu
sebanyak 6-7 kg. Kemudian dlkuknn proces pembersihan dengnaa memisahkan
biji kacang keddellai dri kotoran seperti kerikil, debu, tanah, kulit keddellai,
maupun daun keddellai yaangg masih trdpatt paeda biji kacang keddellai. Proces
tersebut dlkuknn agar kotoran yaangg trdpatt paeda biji kacang keddellai tidak
tercampur dlamm proces penggilingan. Pemisahan biji kacang keddellai dri
kotoran tersebut dlkuknn dengnaa cara pemilahan manual.
b. Proces Perendaman Biji Kacang Keddellai
Proces perendaman biji kacang keddellai bertujuann untkk melunakkan biji
kacang keddellai sehingga mempermudah paeda saat proces penggilingan.
Pelunakkan biji kacang keddellai dlkuknn dengnaa cara merendam biji kacang
keddellai kedlamm ember khusus yaangg berisi air bersih, dimana untkk setiap
ember berisi 5 sampai dengnaa 6 kg biji kacang keddellai. Proces perendaman
membutuhkan waktu kurang llebihh 3,5 hingga 4 jam agar biji keddellai benar-
benar jenuh menyerap air atau keddellai sudah cukup dlamm keaedaan lunak dan
siap untkk proces selanjutnya.
c. Proces Pncuucian Bahan Baku
Setella dlkuknn proces perendaman biji kacang keddellai, proces
selanjutnya adlahh melakukan proces pncuucian biji kacang keddellai dengnaa air
mengalir dan secara berulang agar biji kacang keddellai bersih. Tujuann dri proces

13
14

pncuucian iinniii yyaitu untkk memisahkan kotoran-kotoran yaangg mugkin


masih tersisa seperti debu ataupun tanah.
d. Proces Penggilingan
Setella biji kacang keddellai lunak dan bersih, dilanjutkan ketahap
berikutsnya yyaitu proces penggilingan yaangg bertujuann untkk memperoleh
bubur keddellai. Biji kacang keddellai digiling dengnaa menggunakant mesin
penggiling. Paeda saat proces penggilingan berlangsung, biji kacang keddellai
diberi air bersih sedikit demi sedikit untkk mempermudah biji kacang keddellai
mengalir dri mesin penggiling ke ember penampung sehingga diperoleh bubur
keddellai yaangg halus dan lembut.
e. Proces Pemasakant Bubur Keddellai
Setella biji kacang keddellai digiling secara halus dan lembut, maka dlkuknn
proces pemasakant yyaitu dengnaa cara merebus bubur keddellai tersebut di
sbuahh tempat khusus yaangg terbuat dri semen berbentuk lonjong yaangg di
bagiiean bawahnya trdpatt pemanas uap. Uap panas berasal dri uap yaangg aeda di
bagiiean samping lokasi proces pembuatan tahuu yaangg dialirkan melalui pipa
paralon, dimana proces pemasakant iinniii membutuhkan waktu kurang llebihh 15
menit. Bahan bakar yaangg digunakant sebagai ssumbr panas adlahh kayu bakar
yaangg diperoleh dri batang-batang pohon kering dan sisa-sisa pembangunan
rumah. Tujuann perebusan adlahh untkk mendenaturasi protein dri keddellai
sehingga protein mudah terkoagulasi saat penambahan asam. Titik akhir
perebusan ditandai dengnaa timbulnya gelembung-gelembung atau gumpalan
panas dan mengentalnya bubur keddellai.
f. Proces Penyaringan
Proces penyaringan dlkuknn dengnaa memasukkan bubur keddellai yaangg
dlamm keaedaan masih panas ke dlamm kain saring yaangg berwarna putiih
menggantung. Proces penyaringan bertujuann untkk memisahkan sari keddellai
dri ampasnya dengnaa cara memeras kain penyaring dengnaa sekuat tenaga
sehingga menghazsilkan cairan sari keddellai dan ampas keddellai. Setella proces
penyaringan selsii, cairan sari keddellai akant tertampung ke dlamm waedah
penggumpalan yaangg beraeda dibawah kain penyaringan. Sementara ampas

14
15

tahuu yaangg masih menggumpal paeda kain penyaring ddappat dimanfaatttkan


sebagai pakant ternak atau bisa digunakant sebagai bahan dasar pembuatan
tempe gembus.
g. Proces Penambahan Asam Cuka
Selanjutnya cairan sari keddellai dicampurkan dengnaa bahan penggumpal
sedikit demi sedikit sambil diaduk secara perlahan. Bahan penggumpalan yaangg
digunakant yyaitu asam cuka yaangg didiamkan semalaman kurang llebihh 24 jam
yaangg berasal dri cairan sisa penggumpalan sebelumnya. Asam cuka diambil
dengnaa menggunakant sendok besar lalu diratakant ke seluruh cairan sari
keddellai dengnaa posisi sendok sedikit miring agar asam cuka atau kecutan
tersebut tertuang secara perlahan dan merata. Cairan sari keddellai yaangg
awalnya bewarna putiih akant berubah bentuk mnjadii gumpalan-gumpalan
protein yaangg kemudian akant bergabung dan mengendap di dasar waedah
penggumpalan. Gumpalan-gumpalan protein iinniiilah yaangg kemudian
dipindahkan ke dlamm bak penyimpanan untkk didiamkan selama satu malam
sebagai kecutan atau whey untkk proces penggumpalan hari berikutsnya.
h. Proces Pencetakant dan Pengepresan
Gumpalan protein bakal tahuu dlamm keaedaan masih panas tella siap
dlkuknn ketahap selanjutnya yyaitu dimasukkan kedlamm cetakant tahuu yaangg
terbuat dri kayu yaangg tella dilapisi dengnaa kain saring berwarna putiih. Setella
gumpalan protein tersebut tella dimasukkan kedlamm cetakkan, setiap ujung kain
saring tersebut dilipat hingga menutupi seluruh permukaan gumpalan protein
bakal tahuu. Jika trdpatt permukaan yaangg masih belum tertutup maka perlu
aedanya penambahan kain saring lagi sehingga seluruh permukaan gumpalan
protein tersebut sudah tertutupi.
Selanjutnya adlahh tahap pengepresan dengnaa cara meletakkan papan
penutup kayu keatas permukaan gumpalan bakal tahuu, kemudian diberi alat
bantu pemberat sederhana yyaitu batu berukuran besar keatas penutup tersebut.
Proces pengepresan iinniii terjadi selama kurang llebihh 15 menit hingga proedak
tahuu putiih sudah benar-benar paedat, lalu alat pemberat atau batu berukuran

15
16

besar tersebut diangkat dan kain saring dibuka untkk ketahap selanjutnya yyaitu
proces pemotongan tahuu.
i. Proces Pemotongan
Setella tahuu melalui tahap pengepresan, maka dilanjutkan paeda proces
pemotongan dengnaa menggunakant alat yaangg masih sederhana yyaitu pisau
dapur dan penggaris kayu yaangg dibuat oleh pemilik perusahaan itu sendiri
dimana ukuran dlamm setiap penggaris kayu tersebut bermacam-macam sesuai
ukuran yaangg dibutuhkan.

4.1.2 Pengendalian Kuwaliras Tahuu


Pengendalian kuwaliras yaangg dlkuknn oleh peneliti terhaedap proedak
tahuu putiih UD. Saudara Jaya Kabupaten Jember adlahh kegiatan pemeriksaan
paeda hazsil akhir dri proces proedaksi bahan baku keddellai mnjadii proedak
tahuu dengnaa kriteria keutuhan tahuu, trdpatt kotoran paeda tahuu, dan potongan
tahuu tidak seraggamann dengnaa penjelasan sebagai berikuts:
a. Pemeriksaan Keutuhan Tahuu
Pemeriksaan keutuhan proedak tahuu putiih dlkuknn untkk menddappatkan
hazsil bentuk proedak tahuu putiih yaangg benar-benar utuh dlamm arti tahuu
putiih tersebut tidak aedanya rompal dibagiiean pinggir maupun pecah dibagiiean
tengah. Proedak tahuu putiih yaangg mengalami kerusakant yyaitu pecah ddappat
disebabkan oleh beberapa hal yyaitu paeda saat tahap pengepresan kurang lama
sehingga untkk kandungan air masih banyak dan memudahkan proedak tahuu
mudah hancur, kemudian jika trdpatt proedak tahuu putiih yaangg rompal ddappat
disebabkan paeda tahap pemotongan tahuu putiih yaangg kurang hati-hati.
Kemudian pemeriksaan juga dlkuknn untkk melihat keutuhan paeda tahuu putiih
ddappat diamati dengnaa cara melihat proedak tahuu putiih yaangg pecah atau
rompal. Brsaedarkan hazsil pemeriksaan tersebut diperoleh datta berapa banyak
tahuu yaangg trdpatt bagiiean yaangg pecah dan rompal untkk selanjutnya
dlkuknn analisis menggunakant peta kkendalii sehingga mengetahuui bbgaimana
pengendalian kuwaliras proedak tahuu putiih dengnaa kriteria keutuhan tahuu
secara statistikal.

16
17

b. Pemeriksaan Kebersihan Tahuu


Pemeriksaan kebersihan proedak tahuu putiih dlkuknn untkk
menddappatkan hazsil yaangg bersih dan tidak aedanya kotoran. Proedak tahuu
putiih yaangg terlihat kotor disebabkan oleh beberapa hal yyaitu air yaangg
dipakai dlamm proces proedaksi tercampur debu maupun benda kecil lainnya
sehigga tidak mudah untkk dilihat, proces pncuucian biji kacang keddellai yaangg
kurang bersih, dan faktor lingkungan yaangg tidak mendukung yyaitu masih
dlkuknn didapur sederhana yaangg rawan asap dan debu. Pemeriksaan kotoran
paeda tahuu ddappat dilihat dengnaa cara mengamati tahuu secara teliti apakah
trdpatt kotoran seperti kerikil kecil, debu atau tanah paeda hazsil tahuu yaangg
tella diproedaksi. Melalui proces pemeriksaan paeda proedak tahuu putiih iinniii
diperoleh datta berapa banyak tahuu yaangg trdpatt kotoran dan selanjutnya
dlkuknn tahap analisis menggunakant peta kkendalii untkk mengetahuui
bbgaimana pengendalian kuwaliras proedak tahuu putiih dengnaa kriteria
kebersihan tahuu secara statistikal.
c. Pemeriksaan Potongan Tahuu
Pemeriksaan potongan proedak tahuu putiih dlkuknn untkk menddappatkan
keseraggamannan ukuran dan bentuk dri proedak tahuu putiih yaangg dihazsilkan.
Proces pemeriksaan iinniii dlkuknn dengnaa cara mengamati proedak tahuu putiih
yaangg bentuknya tidak seraggamann yyaitu ukuran yaangg terlalu besar, terlalu
kecil, dan terlalu miring. Melalui proces pemeriksaan iinniii diperoleh datta
berapa banyak proedak tahuu putiih yaangg potongannya tidak sesuai dan
selanjutnya dlkuknn analisis menggunakant peta kkendalii untkk mengetahuui
pengendalian kuwaliras tahuu dengnaa kriteria potongan tahuu secara statistikal.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Diagram Pareto
Dibawah iinniii merrupakhan datta diagram pareto yaangg diperoleh dri
hazsil pengamatan paeda jumlah proedak tahuu putiih yaangg mengalami

17
18

kesalahan atau cacat. Ada tiga variabel mutu proedak tahuu putiih yaangg ddappat
mempengaruhi rendahnya kuwaliras proedak tahuu putiih paeda UD. Saudara
Jaya yyaitu:
Tabel 4.1 Datta Kesalahan Proedak Tahuu Putiih
Presentase Presentase
No Frekuensi
Variabel Frekuensi dri Total Kumulatif
. Kumulatif
(%) (%)
1 Keutuhan Tahuu 913 913 49% 49%
2 Terdpat Kotoran 750 1663 40% 89%
Potongan Tidak
3 215 1878 11% 100%
Sesuai
Total 1878
Ssumbr: Datta Pnelitiain Kecacatan Proedak Tahuu Putiih (2019)

Diagram Pareto
1000 100%
900 90%
800 80%
700 70%
600 60%
Frekuensi
500 50%
Frekuensi

913 % Kumulatif
400 750 40%
300 30%
200 20%
100 215 10%
0 0%
Keutuhan Potongan Terdapat
Tahu Tidak Kotoran
sesuai

Gambrr 4.1 Diagram Pareto (2019)


Paeda gambrr 4.1 diagram pareto yaangg aeda diatas, ddappat diketahuui
bbahhwa dri 1879 kecacatan tella trdpatt kesalahan yaangg terjadi paeda proedak
tahuu putiih dengnaa masing-masing variabel keutuhan tahuu memiliki frekuensi
kesalahan sebesar 913 (49%), variabel kebersihan tahuu memiliki frekuensi
kesalahan sebesar 750 (40%) dan variabel potongan tahuu memiliki presentase
sebesar 215 (11%). Dri hazsil datta paeda diagram pareto tersebut ddappat
disimpulkan bbahhwa kesalahan proedak tahuu putiih yaangg sering terjadi paeda

18
19

UD. Saudara Jaya dlamm kurun waktu selama 20 kali pengamatan adlahh paeda
variabel keutuhan tahuu yyaitu dengnaa frekuensi sebesar 913 (49%).

4.2.2 Diagram Sebab Akibat (Ishikawa)

Metode Manusia

Pncuucian Pekerja
Kurang Bersih Kurang Teliti
Pekerja
Kurang
Konsentrasi

Cacat
Proedak

Alat
Pengepresan
Sederhana Alat
Pemotong
Sederhana

Peralatan

Gambrr 4.2 Diagram Sebab Akibat (2019)

Paeda gambrr diagram sebab akibat yaangg trdpatt diatas ddappat dilihat
bbahhwa penyebab-penyebab apa saja yaangg mempengaruhi kesalahan yaangg
terjadi terhaedap hazsilproedak tahuu putiih di UD. Saudara Jaya. Berikuts
merrupakhan uraian dri gambrr 4.2:

a. Manusia
1) Pekerja Kurang Teliti
Ketelitian seseorang dlamm mengerjakant sesuatu merrupakhan salah satu
faktor penting dlamm keberhazsilan suatu usaha. Namun demikian sering
terjadinya kesalahan-kesalahan dri hazsil yaangg tella dikerjakant karana
kurangnya ketelitian pekerja dlamm mengerjakant pekerjaannya. Kejadian iinniii
juga terjadi di UD. Saudara Jaya paeda pekerja bagiiean pemotongan proedak

19
20

tahuu putiih dan penyortasian bahan baku. Pekerja yaangg kurang teliti serta
kurang cermat dlamm melakukan pekerjaan akant membuat hazsil dri proedak
tahuu tersebut mengalami kesalahan yyaitu potongan yaangg diperoleh tidak
seraggamann dan beberapa proedak tahuu putiih trdpatt kotoran seperti kerikil,
debu maupun tanah. Penyebab pekerja yaangg kurang teliti dan cermat dlamm
melaksanakant pekerjaannya adlahh terlalu tergesa-gesa dlamm melakukan
pekerjaan, suka mengobrol dengnaa para pekerja lainnya, dan kelelahan sehingga
mengakibatkan pekerja kurang fokus. Oleh karana itu, sangat perlu diaedakantnya
kegiatan peningkatan pengawasan oleh pemilik perusahaan kepaeda para
pekerjanya agar ddappat melaksanakant pekerjaannya dengnaa baik dan teliti dan
sangat perlu aedanya peningkatan perhatian kepaeda para pekerja agar para
pekerja juga merasa nyaman untkk melaksanakant pekerjaannya.
2) Pekerja Kurang Konsentrasi
Konsentrasi para pekerja mempunyai pengaruh yaangg sangat penting
terhaedap kuwaliras proedak yaangg dihazsilkan. Konsentrasi para pekerja sering
terganggu dlamm melaksanakant pekerjaan, hal iinniii disebabkan oleh aedanya
musik yaangg diputar didlamm tempat proces proedaksi proedak tahuu putiih
terlalu keras sehingga para pekerja terkaedang ikut bernyanyi disaat setiap proces
pekerjaan yaangg dlkuknnnya. Sehingga pihak pemilik perusahaan perlu
melakukan tindakant tegas terhaedap peraturan yaangg aeda didlamm perusahaan.
b. Metode
1) Pncuucian Kurang Bersih
Proces pncuucian yaangg kurang bersih mengakibatkan rendahnya hazsil dri
suatu proedak. Hal iinniii yaangg terjadi paeda UD. Saudara Jaya yyaitu proedak
tahuu putiih yaangg dihazsilkan akant masih trdpatt kerikil, debu maupun tanah
sehingga berdampak terhaedap proedak tahuu mnjadii kurang bersih. Oleh karana
itu, pihak pemilik perusahaan harus melakukan kegiatan pengawasan terhaedap
para pekerja dibagiiean pncuucian untkk menddappatkan hazsil proedak tahuu
putiih yaangg diinginkan.

20
21

c. Peralatan
1) Alat Pemotong Sederhana
Dlamm proces pemotongan proedak tahuu putiih yaangg menggunakant alat
pemotong sederhana membuat beberapa bentuk dan ukuran suatu proedak tahuu
putiih tidak seraggamann. Hal iinniii dikaranakant alat yaangg digunakant untkk
memotong proedak tahuu putiih paeda UD. Saudara Jaya adlahh penggaris dri
kayu yaangg dibuat oleh pemilik perusahaan secara manual dan dibagiiean
atasnya diberi paku untkk pegangan dlamm proces pemotongan. Oleh sebab itu,
sangat perlu aedanya perhatian tinggggi yyaitu pihak pemilik perusahaan
membuat penggaris khusus yaangg dipesan oleh pengrajin kayu sehingga ddappat
menghazsilkan proedak tahuu putiih yaangg seraggamann atau membuat cetakant
yaangg sudah aeda sekat-sekatnya sehingga tidak perlu aedanya proces
pemotongan lagi untkk memiinniiimalisir proedak tahuu putiih yaangg tidak
seraggamann.
2) Alat Pengepresan Sederhana
Alat pengepresan yaangg masih sederhana dlamm proces pengepresan
adonan tahuu putiih mengakibatkan hazsil proedak tahuu putiih kurang maksimal,
dlamm arti tahuu yaangg dihazsilkan terkaedang masih kurang paedat. Hal iinniii
yaangg terjadi di UD. Saudara Jaya paeda proces pengepresan dengnaa
menggunakant alat pemberat yyaitu batu yaangg berukuran besar, sehingga
berdampak paeda proedak tahuu putiih yaangg dihazsilkan yyaitu tahuu kurang
paedat dan proedak tahuu putiih mudah hancur dan paeda saat pengangkatan kain
saring yaangg berwarna putiih tersebut proedak tahuu akant mudah rompal. Oleh
karana itu, pihak pemilik perusahaan sangat perlu aedanya perbaikan tinggggi dan
perhatian untkk menambah berat paeda alat pemberat tersebut atau paeda saat
proces pengepresan dlkuknn penambahan waktu sehingga tahuu yaangg
dihazsilkan bisa paedat sesuai yaangg diinginkan.
4.2.3 Peta Kkendalii
a. Keutuhan Tahuu
Paeda hazsil pengamatan diperoleh datta keutuhan tahuu yaangg tidak
sesuai dengnaa yaangg diharapkan bertujuann untkk mengetahuui apakah

21
22

pengendalian kuwaliras tahuu putiih dengnaa kriteria keutuhan tahuu apakah


terkkendalii secara statistikal atau tidak. Pengambillaan sampel diambil dri hazsil
tahuu yaangg tella diproedaksi oleh UD. Saudara Jaya dan dilaksanakant selama
20 kali. Berikuts iinniii adlahh datta keutuhan tahuu ddappat dilihat paeda tabel
4.2:
Tabel 4.2 Datta Pnelitiain Keutuhan Tahuu
Jumlah Proporsi Presentase
Pengamata Proedak Cacat
Proedaksi Proedak Proedak
n (hari ke-) (biji)
(biji) Cacat (p) Cacat (p%)
1 2700 61 0.0226 2.3%
2 1078 34 0.0315 3.2%
3 2288 47 0.0205 2.1%
4 2088 40 0.0192 1.9%
5 2700 47 0.0174 1.7%
6 1512 44 0.0291 2.9%
7 2142 66 0.0308 3.1%
8 2262 71 0.0314 3.1%
9 2328 68 0.0292 2.9%
10 1978 51 0.0258 2.6%
11 972 24 0.0247 2.5%
12 1022 21 0.0205 2.1%
13 2262 27 0.0119 1.2%
14 1002 26 0.0259 2.6%
15 2700 68 0.0252 2.5%
16 2288 44 0.0192 1.9%
17 2540 53 0.0209 2.1%
18 2700 62 0.0230 2.3%
19 1214 39 0.0321 3.2%
20 800 20 0.0250 2.5%
Jumlah 38576 913 0.4860 49%
Rata-rata 1928.8 45.65 0.0237
Ssumbr: Datta Pnelitiain Keutuhan Tahuu (2019)
Brsaedarkan hazsil pengamatan diatas diperoleh datta paeda tabel 4.2,
selanjutnya ddappat dlkuknn pprhitungan dan penentuan untkk mengetahuui
batas-batas ccontroll atau batas kkendalii variabel keutuhan tahuu dengnaa
menggunakant peta kkendalii p. Berikuts iinniii adlahh hazsil pprhitungan untkk
mengetahuui batas-batas ccontroll atau batas kkendalii paeda variabel keutuhan:

22
23

Tabel 4.3 Datta Pprhitungan CL, UCL, LCL


Proporsi
Pengamatan
Proedak CL UCL LCL
(hari ke-)
Cacat (p)
1 0.0226 0.0237 0.0324 0.0098
2 0.0315 0.0237 0.0376 0.0141
3 0.0205 0.0237 0.0332 0.0137
4 0.0192 0.0237 0.0336 0.0149
5 0.0174 0.0237 0.0324 0.0119
6 0.0291 0.0237 0.0354 0.0138
7 0.0308 0.0237 0.0335 0.0141
8 0.0314 0.0237 0.0333 0.0142
9 0.0292 0.0237 0.0331 0.0134
10 0.0258 0.0237 0.0339 0.0090
11 0.0247 0.0237 0.0383 0.0094
12 0.0205 0.0237 0.0379 0.0141
13 0.0119 0.0237 0.0333 0.0093
14 0.0259 0.0237 0.0381 0.0149
15 0.0252 0.0237 0.0324 0.0141
16 0.0192 0.0237 0.0332 0.0146
17 0.0209 0.0237 0.0327 0.0149
18 0.0230 0.0237 0.0324 0.0106
19 0.0321 0.0237 0.0368 0.0075
20 0.0250 0.0237 0.0398 0.0000
Jumlah 0.4860
Rata-Rata 0.0237
Ssumbr: Datta Pprhitungan CL, UCL, LCL (2019)
CL = Pbar = Total Jumlah Proedak Cacat
Total Jumlah Proedaksi
913
=
38576
= 0.0237
Keterangan:
CL = Garis Tengah (Central Line)
UCL = Garis Batas Kendalii Atas (Upper Central Line)
LCL = Garis Batas Kendalii Bawah (Lower Central Line)

23
24

Peta Kendali p Variabel Keutuhan Tahu


0.0450
0.0400
0.0350
0.0300
Nilai

0.0250 Proporsi
cacat (p)
0.0200 CL
UCL
0.0150 LCL
0.0100
0.0050
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pengamatan
Gambrr 4.3 Peta Kkendalii p Variabel Keutuhan Tahuu (datta pnelitiain)
Brsaedarkan dri hazsil peta kkendalii p paeda gambrr 4.3 diatas, ddappat
diketahuui bbahhwa paeda variabel keutuhan tahuu masih beraeda dlamm
pengendalian secara statistikal. Hal tersebut ddappat diamati secara jelas bbahhwa
tidak trdpatt titik yaangg beraeda diluar garis batas kkendalii atas (UCL) ataupun
garis batas kkendalii bawah (LCL), sehingga ddappat disimpulkan bbahhwa
proces paeda variabel keutuhan tahuu sudah terkontrol atau terkkendalii.
b. Kebersihan Tahuu
Paeda hazsil pengamatan diperoleh datta kebersihan tahuu yaangg masih
trdpatt kotoran atau tidak sesuai dengnaa yaangg diharapkan bertujuann untkk
mengetahuui apakah pengendalian kuwaliras tahuu putiih dengnaa kriteria
kebersihan tahuu apakah terkkendalii secara statistikal atau tidak. Pengambillaan
sampel diambil dri hazsil tahuu yaangg tella diproedaksi oleh UD. Saudara Jaya
dan dilaksanakant selama 20 kali. Berikuts iinniii adlahh datta kebersihan tahuu
ddappat dilihat paeda tabel 4.4:

24
25

Tabel 4.4 Datta Pnelitiain Kebersihan Tahuu

Jumlah Proporsi Presentase


Pengamatan Proedak
Proedaksi Proedak Cacat Proedak Cacat
(hari ke-) Cacat (biji)
(biji) (p) (p%)
1 2700 15 0.0056 0.56%
2 1078 8 0.0074 0.74%
3 2288 15 0.0066 0.66%
4 2088 6 0.0029 0.29%
5 2700 6 0.0022 0.22%
6 1512 8 0.0053 0.53%
7 2142 8 0.0037 0.37%
8 2262 8 0.0035 0.35%
9 2328 11 0.0047 0.47%
10 1978 11 0.0056 0.56%
11 972 8 0.0082 0.82%
12 1022 8 0.0078 0.78%
13 2262 14 0.0062 0.62%
14 1002 7 0.0070 0.70%
15 2700 15 0.0056 0.56%
16 2288 18 0.0079 0.79%
17 2540 16 0.0063 0.63%
18 2700 19 0.0070 0.70%
19 1214 8 0.0066 0.66%
20 800 6 0.0075 0.75%
Jumlah 38576 215 0.1176
Rata-Rata 1928.8 10.75 0.0059
Ssumbr: Datta Pnelitiain Kebersihan Tahuu (2019)
Brsaedarkan hazsil pengamatan diatas diperoleh datta paeda tabel 4.4,
selanjutnya ddappat dlkuknn pprhitungan dan penentuan untkk mengetahuui
batas-batas ccontroll atau batas kkendalii variabel kebersihan tahuu dengnaa
menggunakant peta kkendalii p. Berikuts iinniii adlahh hazsil pprhitungan untkk
mengetahuui batas-batas ccontroll atau batas kkendalii paeda variabel kebersihan
tahuu:

25
26

Tabel 4.5 Pprhitungan CL, UCL, LCL


Proporsi
Pengamatan
Proedak CL UCL LCL
(hari ke-)
Cacat (p)
1 0.0056 0.0056 0.0099 0.0013
2 0.0074 0.0056 0.0124 -0.0012
3 0.0066 0.0056 0.0102 0.0009
4 0.0029 0.0056 0.0105 0.0007
5 0.0022 0.0056 0.0099 0.0013
6 0.0053 0.0056 0.0113 -0.0002
7 0.0037 0.0056 0.0104 0.0007
8 0.0035 0.0056 0.0103 0.0009
9 0.0047 0.0056 0.0102 0.0009
10 0.0056 0.0056 0.0106 0.0006
11 0.0082 0.0056 0.0127 -0.0016
12 0.0078 0.0056 0.0126 -0.0014
13 0.0062 0.0056 0.0103 0.0009
14 0.0070 0.0056 0.0126 -0.0015
15 0.0056 0.0056 0.0099 0.0013
16 0.0079 0.0056 0.0102 0.0009
17 0.0063 0.0056 0.0100 0.0011
18 0.0070 0.0056 0.0099 0.0013
19 0.0066 0.0056 0.0120 -0.0008
20 0.0075 0.0056 0.0135 -0.0023
Jumlah 0.1176      
Rata-Rata 0.0059      
Ssumbr: Pprhitungan CL, UCL, LCL (2019)
CL = Pbar = Total Jumlah Proedak Cacat
Total Jumlah Proedaksi
215
=
38576
= 0.0056
Keterangan:
CL = Garis Tengah (Central Line)
UCL = Garis Batas Kkendalii Atas (Upper Central Line)
LCL = Garis Batas Kkendalii Bawah (Lower Central Line)

26
27

Peta Kendali p Variabel Kebersihan Tahu


0.0160
0.0140 Proporsi
Produk
0.0120
Cacat (p)
0.0100
Nilai

0.0080 CL
0.0060
UCL
0.0040
0.0020 LCL
0.0000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-0.0020

Pengamatan

Gambrr 4.4 Peta Kkendalii p Variabel Kebersihan Tahuu (datta pnelitiain)


Brsaedarkan dri hazsil peta kkendalii p paeda gambrr 4.4 diatas, ddappat
diketahuui bbahhwa paeda variabel kebersihan tahuu masih beraeda dlamm
pengendalian secara statistikal. Hal tersebut ddappat diamati secara jelas bbahhwa
tidak trdpatt titik yaangg beraeda diluar garis batas kkendalii atas (UCL) ataupun
garis batas kkendalii bawah (LCL), sehingga ddappat disimpulkan bbahhwa
proces paeda variabel kebersihan tahuu sudah terkontrol atau terkkendalii.
c. Potongan Tahuu
Paeda hazsil pengamatan diperoleh datta potongan tahuu yaangg tidak
seraggamann atau tidak sesuai dengnaa yaangg diharapkan bertujuann untkk
mengetahuui apakah pengendalian kuwaliras tahuu putiih dengnaa kriteria
potongan tahuu apakah terkkendalii secara statistikal atau tidak. Pengambillaan
sampel diambil dri hazsil tahuu yaangg tella diproedaksi oleh UD. Saudara Jaya
dan dilaksanakant selama 20 kali. Berikuts iinniii adlahh datta potongan tahuu
ddappat dilihat paeda tabel 4.6:

27
28

Tabel 4.6 Datta Pnelitiain Potongan Tahuu


Jumlah Proporsi Presentase
Pengamata Proedak
Proedaksi Proedak Proedak Cacat
n (hari ke-) Cacat (biji)
(biji) Cacat (p) (p%)
1 2700 39 0.0144 1.44%
2 1078 25 0.0232 2.32%
3 2288 39 0.0170 1.70%
4 2088 30 0.0144 1.44%
5 2700 44 0.0163 1.63%
6 1512 33 0.0218 2.18%
7 2142 32 0.0149 1.49%
8 2262 53 0.0234 2.34%
9 2328 49 0.0210 2.10%
10 1978 33 0.0167 1.67%
11 972 28 0.0288 2.88%
12 1022 23 0.0225 2.25%
13 2262 33 0.0146 1.46%
14 1002 20 0.0200 2.00%
15 2700 62 0.0230 2.30%
16 2288 32 0.0140 1.40%
17 2540 61 0.0240 2.40%
18 2700 64 0.0237 2.37%
19 1214 34 0.0280 2.80%
20 800 16 0.0200 2.00%
Jumlah 38576 750 0.4018
Rata-Rata 1928.8 37.5 0.0201
Ssumbr: Datta Pnelitiain Potongan Tahuu (2019)
Brsaedarkan hazsil pengamatan diatas diperoleh datta paeda tabel 4.6,
selanjutnya ddappat dlkuknn pprhitungan dan penentuan untkk mengetahuui
batas-batas ccontroll atau batas kkendalii variabel potongan tahuu dengnaa
menggunakant peta kkendalii p. Berikuts iinniii adlahh hazsil pprhitungan untkk
mengetahuui batas-batas ccontroll atau batas kkendalii paeda variabel potongan
tahuu:

28
29

Tabel 4.7 Perhitungan CL, UCL, LCL


Proporsi
Pengamatan
Proedak CL UCL LCL
(hari ke-)
Cacat (p)
1 0.0144 0.0194 0.0274 0.0115
2 0.0232 0.0194 0.0321 0.0068
3 0.0170 0.0194 0.0281 0.0108
4 0.0144 0.0194 0.0285 0.0104
5 0.0163 0.0194 0.0274 0.0115
6 0.0218 0.0194 0.0301 0.0088
7 0.0149 0.0194 0.0284 0.0105
8 0.0234 0.0194 0.0282 0.0107
9 0.0210 0.0194 0.0280 0.0109
10 0.0167 0.0194 0.0288 0.0101
11 0.0288 0.0194 0.0327 0.0062
12 0.0225 0.0194 0.0324 0.0065
13 0.0146 0.0194 0.0282 0.0107
14 0.0200 0.0194 0.0325 0.0064
15 0.0230 0.0194 0.0274 0.0115
16 0.0140 0.0194 0.0281 0.0108
17 0.0240 0.0194 0.0277 0.0112
18 0.0237 0.0194 0.0274 0.0115
19 0.0280 0.0194 0.0313 0.0076
20 0.0200 0.0194 0.0341 0.0048
Jumlah 0.4018      
Rata-Rata 0.0201      
Ssumbr : Pprhitungan CL, UCL, LCL (2019)
CL = Pbar = Total Jumlah Proedak Cacat
Total Jumlah Proedaksi
750
=
38576
= 0.0194
Keterangan:
CL = Garis Tengah (Central Line)
UCL = Garis Batas Kendalii Atas (Upper Central Line)
LCL = Garis Batas Kendalii Bawah (Lower Central Line)

29
30

Peta Kendali p Variabel Potongan Tidak Sesuai

0.0370
Proporsi
0.0330 Produk
Cacat (p)
0.0290
0.0250 CL
Nilai

0.0210
0.0170 UCL

0.0130
LCL
0.0090
0.0050
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Pengamatan

Gambrr 4.5 Peta Kkendalii p Variabel Potongan Tahuu (datta pnelitiain)


Brsaedarkan dri hazsil peta kkendalii p paeda gambrr 4.5 diatas, ddappat
diketahuui bbahhwa paeda variabel potongan tahuu masih beraeda dlamm
pengendalian secara statistikal. Hal tersebut ddappat diamati secara jelas bbahhwa
tidak trdpatt titik yaangg beraeda diluar garis batas kkendalii atas (UCL) ataupun
garis batas kkendalii bawah (LCL), sehingga ddappat disimpulkan bbahhwa
proces paeda variabel potongan tahuu sudah terkontrol atau terkkendalii.

4.2.4 Kapabilitas Proces


a. Keutuhan Tahuu
Bedasarkan paeda pprhitungan peta kkendalii p paeda variabel keutuhan
tahuu diperlukan pprhitungan kapabilitas proces (Cp) untkk mengukur
kemampuan proces UD. Saudara Jaya dlamm menghazsilkan sbuahh proedak
yaangg tella ditetapkan. Berikuts iinniii merrupakhan pprhitungan indeks
kapabilitas proces (Cp) paeda variabel keutuhan tahuu:
Cp = 1 - Pbar
= 1 – 0.0237

30
31

= 0.9763
Dri pprhitungan nilai kapabilitas proces (Cp) paeda variabel keutuhan tahuu
menunjukkan hazsilnya sebesar 0.9763 dengnaa arti bbahhwa UD. Saudara Jaya
mampu menghazsilkan proedak tahuu putiih dengnaa keutuhan tahuu putiih
yaangg baik yyaitu sebesar 97% dan ketidak utuhan tahuu putiih yaangg
dihazsilkan hanya sebesar 3%.
b. Kebersihan Tahuu
Bedasarkan paeda pprhitungan peta kkendalii p paeda variabel kebersihan
tahuu diperlukan pprhitungan kapabilitas proces (Cp) untkk mengukur
kemampuan proces UD. Saudara Jaya dlamm menghazsilkan sbuahh proedak
yaangg tella ditetapkan. Berikuts iinniii merrupakhan pprhitungan indeks
kapabilitas proces (Cp) paeda variabel kebersihan tahuu:
Cp = 1 - Pbar
= 1 – 0.0056
= 0.9944
Dri pprhitungan nilai kapabilitas proces (Cp) paeda variabel keutuhan tahuu
menunjukkan hazsilnya sebesar 0.9944 dengnaa arti bbahhwa UD. Saudara Jaya
mampu menghazsilkan proedak tahuu putiih dengnaa kebersihan tahuu putiih
yaangg baik yyaitu sebesar 99% dan kecacatan trdpatt kotoran paeda tahuu putiih
yaangg dihazsilkan hanya sebesar 1%.
c. Potongan Tahuu
Bedasarkan paeda pprhitungan peta kkendalii p paeda variabel potongan tahuu
diperlukan pprhitungan kapabilitas proces (Cp) untkk mengukur kemampuan
proces UD. Saudara Jaya dlamm menghazsilkan sbuahh proedak yaangg tella
ditetapkan. Berikuts iinniii merrupakhan pprhitungan indeks kapabilitas proces
(Cp) paeda variabel potongan tahuu:
Cp = 1 - Pbar
= 1 – 0.0194
= 0.9806
Dri pprhitungan nilai kapabilitas proces (Cp) paeda variabel potongan tahuu
menunjukkan hazsilnya sebesar 0.9806 dengnaa arti bbahhwa UD. Saudara Jaya

31
32

mampu menghazsilkan proedak tahuu putiih dengnaa potongan tahuu putiih


yaangg baik dan seraggamann yyaitu sebesar 98% dan kecacatan potongan tidak
sesuai paeda tahuu putiih yaangg dihazsilkan hanya sebesar 2%.

32
33

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Brsaedarkan pnelitiain yaangg tella dilaksanakant di UD. Saudara Jaya dan
melakukan pembahasan paeda masing-masing pengujian diddappatkan hazsil
kesimpulan sebagai berikuts:
a. UD. Saudara Jaya di Kabupatennn Jemberera tella melakukan penerapan
pengendalian kuwaliras mulai dri pemilihan bahan baku dengnaa melakukan
proces sortasi terhaedap bahan baku utama yyaitu biji kacang keddellai,
serta pengendalian kepaeda seluruh proces proedaksi tella sesuai dengnaa
prosedur pembuatan tahuu putiih, dan pemeriksaan proedak tahuu dengnaa
masing-masing kriteria yyaitu proedak tahuu yaangg tidak utuh, trdpatt
kotoran paeda tahuu, dan potongan tahuu yaangg tidak seraggamann.
b. Penerapan pengendalian kuwaliras dengnaa menggunakant metode SPC
(Statistical Process Ccontroll) yaangg mana menggunakant alat analisis
peta kkendalii p yyaitu diagram pareto, peta kkendalii, diagram ishikawa,
dan kapabilitas proces menunjukkan bbahhwa seluruh variabel yyaitu
keutuhan tahuu, kebersihan tahuu, dan potongan tahuu dengnaa keseluruhan
proces tella terkontrol atau terkkendalii secara statistikal.
c. Brsaedarkan hazsil pprhitungan penerapan nilai indeks kapabilitas proces
(Cp) yaangg tella dlkuknn yaangg mana berfungsi untkk mengukur
kemampuan proces, sehingga ddappat diamati bbahhwa seluruh pengujian
yaangg tella dilaksanakant terhaedap seluruh proces dianggap mampu.

33
34

5.2 Saranesia
Brsaedarkan pnelitiain dan pembahasan yaangg tella dlkuknn serta
kesimpulan yaangg diperoleh, sehingga ddappat disimpulkan beberapa saran
yaangg ddappat digunakant oleh perusahaan atau peneliti lain adlahh sebagai
berikuts:
a. Bagi Perusahaanesia
Sebaiknya perusahaan perlu aedanya penjagaan dan pengawasan yaangg
ketat dri pemilik perusahaanni kepaeda para karyawannya paeda saat proces
proedaksi tahuu putiih berlangsung yaangg fungsinya untkk mengevaluasi kinerja
para karyawannya llebihh lanjut, serta diperlukan aedanya perhatian yaangg
llebihh dri pemilik perusahaan untkk memperbaiki kesalahan-kesalahan yaangg
terjadi didlamm proces proedaksi tahuu putiih yaangg ddappat mengakibatkan
proedak tahuu putiih mengalami kecacatan proedak. Oleh sebab itu, apabillaa
seluruh kesalahan-kesalahan ddappat ditangani atau diperbaiki secara baik, maka
proporsi proedak cacat tahuu putiih akant berkurang dan diharapkan akant
meningkatkan kuwaliras proedak serta meningkatkan jumlah proedaksi setiap
harinya dri UD. Saudara Jaya di Kabupaten Jember.
b. Bagi Peneliti Lain
Perlu diaedakantnya pnelitiain yaangg llebihh lanjut mengenai pengendalian
kuwaliras tahuu putiih dengnaa menggunakant variabel yaangg berbeda serta
menggunakant alat analisis baru untkk mempertajam dan menyempurnakant
hazsil analisis paeda pengendalian kuwaliras dri pnelitiain yaangg dilaksanakant.

34

Anda mungkin juga menyukai