Anda di halaman 1dari 4

32 Teknik Komunikasi Terapeutik

1. Pendengar atktif : Mengangguk “mmm… seperti itu bu, baik saya akan tanyakan
nanti ke bapak Y”

2. Pendengar pasif :Bapak Y terdiam sambil mendengarkan Penkes dari perawat Y

3. Penerimaan : “ohh jadi seperti itu ya pakk.. saya jelaskan lebih lanjut lagi ya
pak,bu..”

4. Klarifikasi : “Bisa tolong sebutkan yang tadi saya sebutkan bu?” “Obat harus
diminum tanpa putus, semua obat diminum setelah makan dan
semua obat diminum tiap hari satu sekali kecuali Rimfapicin
diminum 2 hari sekali, begitukan suster?”

5. Fokusing :“ohh jadi seperti itu ya pakk.. saya jelaskan lebih lanjut lagi ya
pak
bu.. (sambil dijelaskan perawat sarah membagikan lembar
leaflet yang sudah disiapkan sebelumnya kepada keluarga
bapak Y) jadi TBC itu merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri mycobacterium yang dapat menyerang
berbagai organ terutama pada paru-paru. Penyakit TBC ini dapat
menular melalui udara, jadi tidak hanya faktor lingkungan saja ya
pak, jadi mulai sekarang kalo bapak ingin batuk atau bersin
sebaiknya di tutup seperti ini (sambil memperagakan gerak
batuk dan bersin yang benar) supaya kumannya tidak menyebar.
Jangan lupa untuk membiasakan selalu mencuci tangan”

6. Observasi : (Perawat mengamati)“ohh gitu ya dekk, sekarang suster ajarin ya


cuci tangan yang bener kayak gimana, adek bisa ikutin gerakan
suster yaa ibu bapak juga boleh sambil ikutin gerakan saya biar tau
(mempraktekan gaya cuci tangan yang benar)”
7. Menawarkan Informasi : “ohh jadi seperti itu ya pakk.. saya jelaskan lebih lanjut lagi ya
pak
bu.. jadi TBC itu merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri mycobacterium yang dapat menyerang berbagai
organ
terutama pada paru-paru.

8. Diam : Pasien mendengarkan ketika diberi Penkes


9. Assertive : “ohh gitu ya dekk, sekarang suster ajarin ya cuci tangan yang
bener
kayak gimana, adek bisa ikutin gerakan suster yaa ibu bapak juga
boleh sambil ikutin gerakan saya biar tau (mempraktekan gaya
cuci tangan yang benar)”
10. Menyimpulkan : “Obat harus diminum tanpa putus, semua obat diminum
setelah
makan dan semua obat diminum tiap hari satu sekali kecuali
Rimfapicin diminum 2 hari sekali, begitukan suster?”
11. Pengakuan/penghargaan : “iya donggg kan adek pinter udah mau ikutin suster gimana cara
cuci tangan yang baikk”
12. Menawarkan diri :
13. Memberikan petunjuk umum :
14. Pertanyaan terbuka : “ yang bapak ingat apa sih pa tentang TBC sendiri?”

15. Mendukung persepsi : “sekarang dari bapak sama ibu apakah sudah paham? Atau masih
ada yang mau ditanyakan?”
16. Penempatan waktu : “Besok hari selasa kalau bapak Y bisa kami siap bu, setelah jam
pelayanan mungkin sekitar jam 14.00 bu”

17. Mendukung perbandingan :


18. Mengulang : “Waalaikumssalam bu Ratu, iya bu jadi bagaimana bu?”
19. Refleksi :
20. Eksporasi : “ohh jadi seperti itu ya pakk.. saya jelaskan lebih lanjut lagi ya pa
bu..
(sambil dijelaskan perawat sarah membagikan lembar leaflet yang
sudah disiapkan sebelumnya kepada keluarga bapak Y) jadi TBC
itu merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium yang dapat menyerang berbagai organ terutama pada
paru-paru. Penyakit TBC ini dapat menular melalui udara, jadi tidak
hanya faktor lingkungan saja ya pak, jadi mulai sekarang kalo bapak
ingin batuk atau bersin sebaiknya di tutup seperti ini (sambil
memperagakan gerak batuk dan bersin yang benar) supaya
kumannya tidak menyebar. Jangan lupa untuk membiasakan selalu
mencuci tangan”

21. Realitas :
22. Menunjukan keraguan : Tapi sebelumnya saya mau Tanya apa Cuma dari bakteri tadi
penyebabnya sus?”
23. Seeking consensual validation:
24. Memverbalisasikan :
25. Mendukung evaluasi :
26. Menerjemahkan perasaan :
27. Kolaborasi : “Baiklah, bapak Y hari ini sudah diperbolehkan untuk pulang
kerumah, nanti saya akan berikan surat rujukan kepada bapak ya bu.., untuk melanjutkan
pengobatan lebih lanjut ke puskesmas terdekat di rumah bapak ya, Sebelum bapak pulang ada
yang saya ingin sampaikan kebapak terkait perawatan bapak dirumah, apakah bapak bersedia?”
28. Mendukung rencana tindakan : Jika masih ada yang kurang bisa langsung datang ke puskesmas
ya pa bu”

29. Menyediakan petunjuk : “ ibu juga jangan bosen bosen ya bu buat mengingatkan seluruh
anggota keluarganyaa. Khususnya ibu yang punya peran penting buat kesembuhan bapak”

30. Komentar tertutup : sebelumnya bapak sudah tau kan apa itu TBC, penyebabnya serta
dampak dari TBC”
31. Penurunan jarak :
32. Humor : “ oohh gitu sus kirain saya harus ada semuanya hehehehehe..”
(Tertawa)

Anda mungkin juga menyukai