Anda di halaman 1dari 3

Proses Pembuatan Cap Tikus

Iklan

Alex Sius Rabung (53) sedang menata kayu bakar untuk penguapan dalam proses
pembuatan minuman “Cap tikus” secara tradisional di Desa Rumengkor, kecamatan
Tombulu, kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Cap tikus merupakan minuman
khas Minahasa yang diolah dari nira pohon aren atau enau, menjadi salah satu
minuman yang berkadar beralkohol 40 persen. selain itu juga masyarkat didaerah itu
meyakini sebagai minuman kesehatan untuk menghilangkan berbagai penyakit yang
ada didalam tubuh. harga minuman tersebut Rp10 ribu per botol.

Alex Sius Rabung (53) berada dalam pondok tempat yang menjadi pembuatan “Cap
tikus” secara tradisional di Desa Rumengkor, kecamatan Tombulu, kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utar. Cap tikus merupakan minuman khas Minahasa yang
diolah dari nira pohon aren atau enau, menjadi salah satu minuman yang berkadar
beralkohol 40 persen. selain itu juga masyarkat didaerah itu meyakini sebagai
minuman kesehatan untuk menghilangkan berbagai penyakit yang ada didalam
tubuh. harga minuman tersebut Rp10 ribu per botol.
Alex Sius Rabung (53) sedang menata kayu bakar untuk melakuan proses
pembuatan “Cap tikus” secara tradisional di Desa Rumengkor, kecamatan Tombulu,
kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Cap tikus merupakan minuman khas
Minahasa yang diolah dari nira pohon aren atau enau, menjadi salah satu minuman
yang berkadar beralkohol 40 persen. selain itu juga masyarkat didaerah itu meyakini
sebagai minuman kesehatan untuk menghilangkan berbagai penyakit yang ada
didalam tubuh. harga minuman tersebut Rp10 ribu per botol.

Proses akhir pembuatan “Cap tikus” secara tradisional setelah dilakukan penguapan
di Desa Rumengkor, kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa. Cap tikus
merupakan minuman khas Minahasa yang diolah dari nira pohon aren atau enau,
menjadi salah satu minuman yang berkadar beralkohol 40 persen. selain itu juga
masyarkat didaerah itu meyakini sebagai minuman kesehatan untuk menghilangkan
berbagai penyakit yang ada didalam tubuh. harga minuman tersebut Rp10 ribu per
botol.
Alex Sius Rabung (53) menyalin minuman “Cap tikus” usai diproses pembuatannya
di Desa Rumengkor, kecamatan Tombulu, kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara,
Sabtu (25/4). Cap tikus merupakan minuman khas Minahasa yang diolah dari nira
pohon aren atau enau, menjadi salah satu minuman yang berkadar beralkohol 40
persen. selain itu juga masyarkat didaerah itu meyakini sebagai minuman kesehatan
untuk menghilangkan berbagai penyakit yang ada didalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai