Anda di halaman 1dari 2

Nama : Setia Nugroho Furu

NIM : 201870029
Refleksi Diri
Saya berasal dari Kabupaten Kaimana dan di tempat tinggal saya ini ada delapan suku
asli yang merupakan etnik suku daerah kaimana, diantaranya yaitu mairasi, irarutu, kuri,
madewana oburauw, koiwai, semimi, dan miere. Kebetulan ayah saya merupakan orang asli
kaimana yaitu termasuk suku Irarutu, sedangkan ibu saya berasal dari suku jawa. Walaupun
saya lahirnya bukan di Kaimana, akan tetapi mulai dari usia sekolah saya dibesarkan di
Kaimana sehingga saya cukup tahu mengenai daerah tempat tinggal dan asal ayah saya.Saya
tinggal di kaimana di kecamatan kaimana yang merupakan ibu kota kabupaten ini dan jaraknya
cukup jauh dari daerah yang mana merupakan tempat asal suku irarutu berada, yaitu di distrik
teluk arguni. Walaupun demikian, saya pernah pergi ke distrik teluk arguni tersebut sehingga
dapat melihat kebudayaan dan kebiasaan dari masyarakat disana. Selain itu, di kota kaimana
juga terdapat pemukiman masyarakat asli irarutu yang mendiami beberapa tempat, sehingga
saya juga dapat secara langsung melihat kebiasaan mereka.
Kebiasaan yang pernah saya lihat dari salah satu kampung tempat asal ayah saya berasal
yaitu, kebiasaan yang memang saama halnya seperti kehidupan di desa/ kampung. Dimana
ketika waktu malam yaitu waktu dimana mereka untuk mencari ikan atau berburu hewan laut.
Di kampung saya sendiri, biasanya para lelaki (ayah, anak laki-laki yang dewasa) pergi mencari
ikan dengan menggunakan perahu atau longboat. Kemudian, biasanya mereka akan kembali
pulang sebelum terbit fajar. Selain itu, saat siang kegiatan yang mereka lakukan yaitu berkebun.
Hasil dari mencari ikan dan bekebun tersebut yang menjadi bahan makanan sehari-hari mereka.
Kebiasaan masyarakat di kampung saya yang menjadi penyebab terjadinya masalah
kesehatan yaitu diantaranya berkaitan dengan kebiasaan mencucui tangan. Jadi, biasanya para
ibu-ibu yang setelah pulang dari berkebun langsung saja mengolah bahan makanan tanpa
terlebih dahulu mencuci tangan. Kalaupun dilakukan biasanya tanpa menggunakan sabun.
Menurut mereka hal tersebut biasa saja dan lebih praktis. Selain itu, disana juga biasanya
mereka buang air besar di WC umum dan setelah buang air mereka hanya menggunakan air
saja tanpa sabun. Kebiasaan lainnya juga yaitu kebiasaan merokok di dalam rumah oleh orang
tua. Hal ini seakan sudah biasa dilakukan oleh para orang tua yang merokok walaupun berada
dekat dengan anak-anak mereka yang masih kecil.
Di kampung tempat asal ayah saya, tidak terdapat pelayanan kesehatan seperti pustu.
Jadi, untuk mendapat pelayanan kesehatan maka masyarakat biasanya pergi ke kampung
sebelah yang terdapat pustu atau ke ibu kota distrik yang terdapat puskesmas. Hal ini juga yang
melatarbelakangi tingginya masalah kesehatan karena jarak antara kampung dan tempat
pelayanan kesehatan. Selain itu, masyarakat juga biasanya lebih dahulu mencoba pengobatan
tradisional yang diajarkan turun-temurun. Salah satu contohnya yaitu untuk mengobati batuk
dan pilek biasanya dengan memeras jeruk nipis dicampur perasan kunyit yang sebelumnya
dihaluskan agar mudah mengeluarkan air. Campuran perasan jeruk nipis dan kunyit, langsung
diminum tanpa diberi tambahkan apapun, termasuk air.
Keragaman suku yang ada di papua barat juga mempengaruhi adanya pengobatan
tradisional yang berbeda dari setiap sukunya. Contohnya, yaitu orang suku arfak yang biasanya
ketika sakit kepala, mereka menyayat bagian dahi mereka dengan benda tajam, seperti silet dan
taring babi. Dengan cara begitu, mereka percaya rasa sakit kepala yang dialami dapat segera
hilang atau smebuh. Jika dilihat secara medis, hal ini justru memperburuk kondisi dari mereka.
Akan tetapi, keragaman suku yang ada membuat kita untuk lebih bersikap toleransi dengan
kebiasaan tersebut. Kita tidak bisa langsung begitu saja mengatakan bahwa yang dilakukan itu
salah. Akan tetapi, untuk dapat menyampaikan dapat dengan melalui pendekatan kepada para
kepala kampung atau dengan secara perlahan-lahan. Selain itu, untuk menyikapi cara
pengobatan tradisional dapat juga di teliti lagi lebih mendalam apakah memang cara yang
digunakan tersebut bedampak baik.

Anda mungkin juga menyukai