Anda di halaman 1dari 9

KARYA ILMIAH

MAKNA TUAK DI DESA PASARAN PARSAORAN KABUPATEN


SAMOSIR

MEY ROINDA SITUMORANG


Pendidikan Sejarah,Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Medan

A.Pendahuluan

Kabupaten Samosir,Sumatera Utara memiliki sekitar 47 desa wisata yang


sedang dalam tahap rintisan.Desa Pasaran Parsaoran merupakan salah satu Desa di
Samosir yang memproduksi Bagot(Nira).

Tuak adalah salah satu jenis minuman beralkohol Nusantara yang dihasilkan
dari fermentasi Nira kelapa atau jenis Pohon lain penghasil Nira.Khusus untuk tradisi
Batak,minuman ini sering ada saat acara adat,acara kekeluargaan,di lapo(tempat
orang batak),dan juga jamuan terhadap tamu.Popularitas minuman tuak di kalangan
Batak Toba menjadikan Tuak sebagai minuman khas dari suku batak.
Tuak yang biasa digunakan dalam adat batak adalah tuak tangkasan,tuak yang
tidak bercampur dengan raru.Tuak tersebut berasal dari tumbuhan mayang
bagot(Sejenis tumbuhan aren).Pohon aren dahulu dipercayai sebagai tumbuhan mistis
akibat legenda asal mula tumbuhan tersebut.Dahulu orang Batak menggunakan Tuak
untuk upacara adat,mereka menganggap tuak ini memiliki kasiat yang baik untuk
tubuh karena dapat membuat tubuh menjadi hangat.
Di Samosir Khususnya Di desa Pasaran Parsaoran proses pembuatan tuak
adalah setelah Nira hasil sadapan terkumpul,Kemudian dimasukkan ke dalam bak dan
akan dicampur dengan Raru dan ditutup.Raru ini yang akan menjadikan Fermentasi
ragi dalam proses dalam proses Fermentasi tuak.
Kualitas tuak dapat ditentukan juga oleh rasa dan aromanya.Rasa dan Aromanya
terbentuk karena proses ageing (Pemeraman).Proses pemeraman ini dapat merubah
karakteristik dari tuak sehingga perlu dilakukan analisa untuk menjmin mutu dan
keamanan tuak tersebut.
TINJAUAN TEORITIS
A.Pengertian Tuak
Tuak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah minuman yang dibuat dari
pohon aren(Kelapa) yang diasamkan sampai beralkohol ada yang keras dan ada juga
yang tidak keras.Yang keras mengandung alkohol sedangkan tuak yang tidak keras
akan lebih manis tidak mengandung banyak alkohol.Tuak juga bisa disebut sebagai di
Nusantara yang sejenis dengan minuman alkohol yang berkadar rendah,harus banyak
diminum supaya bisa mencapai efek yang diharapkan bila dibandingkan dengan
minuman beralkohol lainnya seperti Bir,dan anggur.Sebagai bagian dari alkohol tuak
adalah minuman Psikoaktif yang diklarifikasikan sebagai minuman yang bisa
membuat tenang,yang berarti minuman tuak akan menekan berbagai kegiatan dari
sistem syaraf sentral dari para peminumnya.Pada mulanya tuak ini terlihat bekerja
sebagai stimulasi karena ini mengurangi rintangan –rintangan dalam syaraf tetapi hal
ini juga menekan banyak reaksi fisiologi dan psikologis.
Tuak adalah suatu jenis minuman yang dihasilkan dari nira dan kelapa.Nira
rasanya manis,tidak berwarna serta harum jika masih dalam keadaan segar.Secara
umum pengertian tuak adalah sebutan untuk minuman yang terbuat dari beras
nira(Cairan manis),atau minuman buah lain yang mengandung yang di fermentasi
yang dibantu oleh bakteri saccharomyces.
Tuak adalah minuman beralkohol bangsa batak secara khusus di daerah
samosir yang terbuat dari batang aren (Borta) sebutan nama aren di daerah samosir
dan bisa juga dari kelapa,yang diambil airnya kemudian di campur dengan raru.Selain
itu juga tuak yang belum tercampur dengan raru dinamakan dengan tuak
tangkasan.Tuak tangkasan zaman dahulu sering dipakai dalam upacara adat,dan
masih berjalan sampai saat ini.
B.Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif deskriptif,yaitu data yang
dikumpulkan berbentuk kata-kata,gambar,bukan angka-angka.Menurut Bogdan dan
Taylor,sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J,Moleong,Penelitian Kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode antropologi, yang dapat
digunakan yaitu, deskriptif,. Metode dalam antropologi akan difokuskan pada metode
penelitian komparatif (kualitatif) secara rinci karena merupakan ciri khas dalam
penelitian antropologi. Metode komparatif antropologi adalah metode penelitian yang
mencabut unsur-unsur kebudayaan dari konteks masyarakat yang hidup dan
dibandingkan dengan sebanyak mungkin unsur-unsur dan aspek suatu kebudayaan.
Sementara itu Peneletian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mrndeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada,baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.
Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandaraan
secara sistematis,faktual,dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah
tertentu.Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana Kearifan Lokal Tuak
Di Desa Pasaran Parsaoran Kabupaten Samosir.
C.HASIL DAN PEMBAHASAN
a.Kebiasaan Minum Tuak dalam Kehidupan masyarakat Desa Pasaran-
Parsaoran,Samosir
Tuak adalah salah satu jenis minuman yang tidak jarang lagi kita
dengarkan,pada masyarakat batak khususnya di Desa Pasaran-Parsaoran kabupaten
samosir.Yang menjadi tempat orang-orang sekitar sewaktu minum tuak disebut
dengan Lapo.Disinilah banyak bapak-bapak dan tak jarang juga anak muda sebagai
pecandu dari minuman tuak.Sejarah konsumsi Tuak ini sendiri sudah diturunkan dari
nenek moyang bangsa batak. Sampai sekarang minuman tuak ini masih merakyat di
daerah Sumatera Utara Khususnya di daerah Bona Pasogit Seperti Samosir.Di Lapo
tersebut,selain minum tuak biasanya masyarakat batak banyak membahas tentang
adat,politik, membahas tentang kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar dan masih
banyak lagi yang mereka lakukan disana,yang mengakibatkan interksi satu sama lain.
Tuak ini sudah menjadi bagian dari kebiaaan masyarakat desa Pasaran –
Parsaoran yang harus diminum khususnya pada malam hari.Tidak heran Lapo-Lapo
tuak biasanya dipenuhi oleh bapak-bapak dan pemuda.Para peminum tuak ini dengan
sendirinya akan meninggalkan rumah mereka pada sore hari hingga malam dan
kembali kerumah hingga larut malam atau subuh.Jarang sekali orang membeli tuak
lalu meminumnya dirumah.Daya tarik tuak ini tidak perlu diragukan lagi mengingat
begitu banyaknya pemuda dan bapak-bapak yang sungguh menikmati hidupnya di
Lapo.Yang paling menambah daya tarik dari tuak ini adalah,ketika si pemilik Lapo
menyediakan makanan pelezat(tambul) dan berupa permainan seperti judi.
Adapun yang menjadi makna Tuak dalam masyarakat Desa Pasaran-
Parsaoran:
MAKNA MINUM TUAK
Ada beberapa makna minum tuak.Makan itu bisa terungkap secara
spontan,bisa diamati dan bisa juga dianalisa sebagai berikut:
1.Menyehatkan.Karena tuak sering dianggap berguna antara lain
menyehatkan,menghangatkan dan menyegarkan orang yang meminumnya.Tuak
termasuk sumber Vitamin, Dengan demikian tuak juga memberi kekuatan dan bila
cuaca dingin, tuak akan menghangatkan. Dalam pesta Batak misalnya seperti pesta
adat, minuman ini sering disuguhkan. Selain karena memang minuman ini tidaklah
dilarang atau diperbolehkan serta harganya pun bisa terjangkau bila dibandingkan
dengan jenis alcohol lain seperti anggur dan bir, minuman ini membuat suasana pesta
dan kebersamaan lebih hangat dan bersemangat.
2.Obat Penenang. Tuak juga menjadi semacam obat penenang. Bila sulit tidur, tuak
akan membuat gampang tidur. Tuak sering dianggap sebagai obat termasuk obat
untuk orang-orang yang kurang merasa enak badannya.
3.Alat sosialisasi. Tuak adalah minuman yang diterima umum sebagai minuman
yang menghangatkan grup, pesta bahkan peserta sermon. Tuak membuat sosialisasi di
kedai menarik dan menghibur. Para peminum yang berkumpul seringkali
mengekspressikan diri dengan ngobrol-ngobrol, main judi, nyanyi-nyanyi dan sekali-
sekali bertengkar dengan teman sekedai.
4.Obat stress. Sebagian menggunakan tuak itu sebagai obat stress. Masalah yang
terjadi di dalam pekerjaan, di dalam hubungan interpersonal di rumah tangga sering
diatasi dengan tuak. Stress membuat mereka susah, tetapi dengan minum tuak,
masalah itu bisa dilupakan dan perasaan menjadi enak. Malah, ada kemungkinan
bahwa candu dalam alcohol atau hal-hal lain kemungkinan bisa diassosiasikan
dengan isolasi dan hubungan interpersonal yang sangat miskin atau kering sehingga
obat sakit dan kesepian didapat dari obat-obat terlarang termasuk alcohol.
Kemungkinan besar, wanita menjadi alkoholik karena gangguan afektif yang tidak
didapatnya di dalam keluarga sedangkan laki-laki yang menjadi alkoholik karena
kegagalan dalam hubungan akan cenderung berperilaku antisocial (bdk. Straussner
dan Zelvin, 1997: 37). Tuak bisa dijadikan sebagai obatnya.
5.Ritus kedewasaan. Dalam beberapa budaya di luar negeri, minum banyak alcohol
merupakan ritus untuk menuju kedewasaan (Straussner dan Zelvin, 1997: 299).
Artinya kalau si pemuda telah sanggup minum banyak alcohol, dia sudah bisa
diterima sebagai orang dewasa. Di daerah ini, minum tuak juga tanda bahwa dia
sudah termasuk orang yang dewasa.
6.Tuak membuat berani. Ada orang yang takut berkelahi atau tampil di muka
umum. Maka untuk para penakut, tuak memicu keberanian baik untuk melawan orang
lain maupun untuk tampil di depan umum.
7.Penggunaan Tuak Pada Kesempatan Tertentu untuk Kaum Wanita
Biasanya kaum wanita batak toba tidak minum tuak. Namun demikian,
menurut tradisi Batak Toba, wanita yang baru melahirkan anak minum tuak untuk
memperlancar air susunya dan berkeringat banyak guna mengeluarkan kotoran
kotoran dari badannya. seorang wanita muda melahirkan anak.Mertuanya
menyediakan tuak untuk wanita tersebut, dan dia minum tuak setiap kali merasa haus.
Dia minum tuak sebagai gantinya air minum, selama paling sedikit satu minggu
setelah melahirkan anak. Tetapi tidak tentu semua wanita Batak Toba yang baru
melahirkan anak minum tuak. Wanita-wanita yang tinggal di kota-kota di perantauan
seperti Medan biasanya tidak minum tuak, walaupun melahirkan anak. Mereka lebih
cenderung minum bir hitam, susu atau obat sesuai dengan kemampuannya dan
kesukaannya untuk memperlancar air susunya.Wanita tua pada umumnya mengakui
bahwa mereka minum tuak ketika melahirkan anak semasa mudanya. Tetapi sebagian
wanita muda yang tinggal di kampung tidak pernah minum tuak selama menyusui
anaknya. Mereka menjelaskan alasan tidak minum tuak bahwa mereka merasa pening
kalau minum tuak.
8. Penggunaan Tuak dalam Upacara Adat.
Tuak yang ada hubungannya dengan adat adalah tuak tangkasan: tuak yang tidak
bercampur dengan raru. Tuak aslinya manis. Tuak yang manis disebut tuak na tonggi
dalam bahasa Batak Toba. Karena tuak itu berasal dari mayang bagot, maka perlu
diketahui legenda keberadaan batang bagot. Seorang tokoh adat yang tinggal di
Balige memberitahukan legenda tersebut sebagai berikut:
Putri si boru Sorbajati dipaksa orang tuanya kawin dengan seorang laki-laki
cacat.yang tidak disukainya. Tetapi karena tekanan orang tua yang sudah
menerima uang mahal, si boru Sorbajati meminta agar dibunyikan gendang di
mana dia menari dan akan menentukan sikap. Sewaktu menari di rumah, tiba-
tiba dia melompat ke halaman sehingga terbenam ke dalam tanah. Kemudian
dia menjelma tumbuh sebagaipohon bagot, sehingga tuak itu disebut aek (air)
Sorbajati.
Karena perbuatan yang membunuh diri itu dianggap sebagai perbuatan terlarang,
maka tuak tidak dimasukkan pada sajian untuk Dewata. Tuak hanya menjadi sajian
untuk roh-roh nenek moyang, orang yang sudah meninggal dan sebagainya. Tuak
bermasuk sebagai minuman adat pada dua upacara adat resmi, yaitu (1) upacara
manuan ompu-ompu dan (2) upacara manulangi.Ketika orang yang sudah bercucu
meninggal, ditanam beberapa jenis tanaman diatas tambak. Tambak pada aslinya
merupakan kuburan dari tanah yang terlapis,tetapi kuburan modern yang terbentuk
dari semen pula disebut tambak. Menurut aturan adat, air dan tuak harus dituangkan
pada tanaman di atas tambak. Tetapi sekarang ini biasanya yang dituangkan hanya air
saja, atau paling-paling tuak yang mengandung alkohol.

Dalam upacara manulangi, para keturunan dari seseorang nenek memberikan


makanan secara resmi kepada orang tua tersebut yang sudah bercucu, dimana
turunannya meminta restu, nasehat dan pembagian harta, disaksikan oleh
pengetuapengetua adat. Pada waktu memberikan makanan harus disajikan air minum
serta tuak. Menurut informasi dari tokoh-tokoh adat dan observasi secara langsung,
air minum dan tuak dua-duanya tetap disajikan kepada orang tua yang disulangi.
D.KESIMPULAN
Tuak masih tetap berposisi sebagai minuman sehari-hari bagi laki-laki Batak
Toba yang tinggal di kampung halaman dan bagi perantau yang berasal dari
Kabupaten Samosir. Namun sekarang ini, wanita Batak Toba yang baru melahirkan
anak tidak tentu minum tuak. Atau boleh dikatakan bahwa wanita Batak Toba tidak
harus lagi minum tuak selama menyusui anaknya.Sebagai minuman tradisi Batak
Toba, sebetulnya tuak harus digunakan pada upacara-upacara tertentu seperti manuan
ompu-ompu dan manulangi. Tetapi ternyata makin hilang penggunaan tuak dalam
upacara-upacara tersebut. Karena tuak manis yang tidak bercampur dengan raru susah
terdapat.Dari hasil penelitian yang saya terangkan di atas ini, saya menarik
kesimpulan bahwa fungsi tuak dalam masyarakat Batak Toba sebagai minuman
sehari-hari lebih menonjol pada saat sekarang ini daripada fungsi dalam upacara adat.

Daftar Pustaka
https://simarmata.or.id/2016/05/orang-batak-tuak-dan-pergaulannya/
http://digilib.uinsby.ac.id/33299/1/Syeni%20Adestina%20Savira_G74215182.pdf
http://arlinton-hutagalung.blogspot.com/2014/01/pemahaman-tentangtuak.html
https://medan.tribunnews.com/2022/02/03/tuak-minuman-tradisional-yang-ternyata-
miliki-makna-ini-bagi-masyarakat-batak-toba
https://budaya-indonesia.org/Minuman-Tuak-Dalam-Adat-Batak-Toba

Anda mungkin juga menyukai