PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII PABRIK TEH WONOSARI terletak di dusun
wonosari desa toyomarto kecamatan singosari kabupaten malang jawa timur. Kebun teh wonosari berada pada ketinggian 950-1.250 m diatas permukaan laut dengan pabrik yang terletak pada ketinggian 950 m diatas permukaan laut dan luas lahan sekitar 700 hektar, yang mana dibagi menjadi 3 wilayah yaitu kebun wonosari dan kebun kebuk lor yang merupakan perkebunan teh dan kebun randu agung yang merupakan perkebunan randu. Daerah ini memiliki temperatur rata-rata pada siang hari sekitar 26-30 C dan kelembaban 40-70%. Sedangkan pada malam hari temperatur mencapai 19-24 C dan kelembabannya 70-90%. Pabrik teh wonosari awalnya didirikan pada tahun 1912 oleh perusahaan perkebunan NV. Cultur Maatschappy Belanda, dilanjutkan oleh Perusahaan Perkebunan NV. Cultur Maatschappy Wonosari dan diteruskan oleh perusahaan Perkebunan Maatschappy Wonosari. Pada tahun 1910 Barelf Rudolf Bolka membawa beberapa biji teh dari Belanda yang kemudian dijadikan sebagai bibit tanaman teh. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi proses pembibitan teh di ptpn 12 pabrik teh wonosari dilakukan dengan menggunakan system stek. Teh yang ditanam di kebun teh wonosari ada 2 jenis yaitu Camellia assemica yang berasal dari india atau sri langka dan camellia sinensis yang berasal dari Cina. Camelia sinensis memiliki rasa yang sangat kuat akan tetapi tidak tahan terhadap musim kemarau sedangkan camelia assemica memiliki rasa yang tidak terlalu kuat namun tahan teradap musim kemarau. Komposisi lahan di kebun teh wonosari terdiri atas 30% jenis teh camelia sinensis dan 70% camelia assemica. Jarak tanam antar tanaman teh dikebun wonosari ialah 60 cm, sedangkan jarak antar lajur tanaman teh ialah 120 cm yang biasnya digunakan untuk jalur pemetik. Kebun teh wonosari menggunakan pohon lam toro yang digunakan sebagai naungan karena ukuran daun lam toro kecil sehingga ketika daunnya gugur akan lebih cepat menjadi kompos. Penyakit yang rawan untuk tanaman teh adalah penyakit dari akar seperti jamur dan rayap. Penangannya apabila ada tanaman teh yang mati akan langsung dicabut supaya tidak menular ketanaman lain, kemudian dilakukan penanaman ulang. Penanganan hama di kebun wonosari dilakukan secara alami dengan menggunakan rumput kacang-kacangan dan burung. Selain itu proses penanganan hama dilakukan menggunan bahan kimia berupa pestisida. Tanaman teh dipetik pada pagi hari mulai pukul 6 pagi hingga 2 siang pada musim hujan sedangkan pada musim kemarau pemetikan dilakukan hingga pukul 12 siang. Pabrik teh wonosari menargetkan Pada proses pemetikan ini diberlakukan standar pemetikan yaitu peko+3 daun muda, peko+2 daun tua, burung muda, dan lembar muda. Proses pemetikan teh dikebun wonosari dilakukan secara manual dan menggunakan mesin. Pada pemetikan manual biasanya dalam 1 tim terdiri dari 20-25 orang sedangkan tim yang menggunakan mesin terdiri dari 10 orang. Dari segi kualitas, pemetikan yang dilakukan secara manual memiliki nilai yang lebih tinggi. Setiap harinya masing-masing tim harus bisa mengumpulkan daun teh sebanyak 60 kantung supaya dapat memenuhi target. Untuk mengantisipasi kecurangan maka pada setiap karung diberi nama mandor dan kode angka pemetik. Setelah dipetik teh dikumpulkan dan ditimbang kemudian dibawa ke pabrik. Pada saat proses pengangkutan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya kondisi teh tetap dalam kondisi segar. Hal-hal tersebut meliputi persiapan alat, penataan pucuk, dan pengamanan daun teh dalam perjalanan.Tanaman-tanaman teh di kebun wonosari dilakukan setiap 4 tahun sekali atau pada saat kemarau Panjang. Teh yang sudah sampai dipabrik kemudian di bongkar dan ditimbang biasanya dilakukan mulai pukul 10 pagi. Penimbangan dilakukan untuk mengetahi berapa banyak pucuk daun yang akan diolah. Pucuk teh selanjutnya dianalisa untuk mengetahui hasil produksi basah dan untuk mempertahankan konsistensi mutu. Proses pengolahan pucuk daun teh dimulai dengan pelayuan daun the pada meja pelayuan yang berfungsi untuk melayukan daun the sehingga kadar airnya berkurang 40 hingga 50% dengan cara diangin-anginkan dengan menggunakan blower selama 8-12 jam atau lebih pada saat musim hujan yang mana setiap 2 jam sekali dilakukan proses pembalikan pucuk supaya pelayuan dapat terjadi secara merata dan untuk mengontrol suhu serta kelembapannya. Daun teh yang sudah mengalami proses pelayuan dibersihkan dari debu atau kotoran yang menempel dengan menggunakan mesin grinding/grilling filter. Daun teh kemudian akan dicacah menggunakan mesin CTC (Crushing, Tearing, dan Curling) yang mana selain dicacah daun teh juga digulung sehingga hasilnya akan menjadi bulatan-bulatan kecil, pada proses ini daun teh tetap masih berwarna hijau. Daun teh yang telah melewati CTC kemudian difermentasi mesin yang mana akan terjadi oksidasi enzimatis sehingga warna dari daun teh akan berubah menjadi kecoklatan. Proses ini dilakukan pada suhu 20-26 derajat celcius dan kelembapan 70 sampai 90% selama 90 menit. Pada proses ini dilengkapi dengan adanya mesin spray water untk menjaga tingkat kelembapannya. Daun-daun teh tersebut kemudian dikeringkan selama 20 menit dengan suhu 70 hingga 90 derajat celcius dengan menggunakan kayu bakar yang dibakar pada tungku yang panasnya kemudian dialirkan ke oven. Setelah itu teh akan disortasi menggunakan mesin otomatis yang memisahkan antara butiran, batang dan debu menjadi 8 jenis. Jenisnya berupa pp 1, pm 1, pb, h1, pan, p2, tw, flor. Kualitas teh dapat dibedakan ketika teh tersebut diseduh. Apabila teh ketika diseduh tenggelam teh tersebut tergolong teh kualitas 1 dan 2 namun apabila teh terapung ketika diseduh maka tergolong dalam kualitas 3. Teh yang telah diolah akan dikemas dalam paper bag yang dilengkapi dengan aluminium foil. Aluminium foil digunakan supaya rasa dari teh tetap terjaga sedangkan paper bag digunakan untuk menjaga kelembapan dari tehnya. The dengan kualitas 1 dikemas dalam paperbag yang dilapisi dengan aluminium foil sedangkan kualitas 3 dikemas dalam karung berwarna putih. Setiap tahunnya pabrik teh wonosari harus menghasilkan 1000 ton teh kering. Teh yang dihasilkan oleh pabrik teh wonosari diberi label Teh Rolas. Kata Rolas berarti dua belas yang menunjukkan bahwa teh tersebut diproduksi oleh PTPN XII. Jenis teh yang dihasikan berupa teh hitam. Produk the dari pabrik the wonosari ini dipasarka di Indonesia dan di beberapa benua di antaranya Benua Asia, Benua Eropa, Benua Amerika, Benua Afrika, dan Benua Australia. Pemasaran produk teh di Benua Asia tersebar di beberapa negara antara lain Malaysia, Pakistan, Iran, India, Korea, Singapura, Iran, Jepang, Srilanka dan Taiwan. Di Benua Eropa tersebar di beberapa negara antara lain Belanda, Jerman, Prancis, Polandia, Swiss, Belgia, Inggris, Rusia dan Italia. Di benua Amerika pemasaran produk teh dapat ditemukan di negara Amerika dan Canadaa. Negara Mesir dan Uni Emirat Arab merupakan negara pemasaran produk teh di Benua Afrika. Sedangkan di Benua Australia hanya dipasarkan di negara Australia.