Anda di halaman 1dari 5

Medan Magnetik sebagai Efek Relativistik dari

Gaya Coulomb dan


Miskonsepsi yang Terkait dalam
Pembelajaran Kemagnetan

Triyanta
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik
Energi Tinggi dan Instrumentasi
Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganeca 10 Bandung 40132
E-mail: triyanta@fi.itb.ac.id

Diterima Editor : 25 April 2009


Diputuskan Publikasi : 30 April 2009

Abstrak
Buku-buku pelajaran fisika tingkat sekolah menegah pada umumnya tidak menyampaikan
adanya keterkaitan antara medan magnetik dengan medan elektrik, meskipun secara kualitatif
saja. Hal ini dapat menimbulkan miskonsepsi bahwa kedua medan tersebut tidak saling terkait.
Selain itu, gaya Coulomb dengan bentuk sebagaimana disebutkan dalam buku- buku tersebut
tidak disampaikan batasan keberlakuannya, yaitu hanya berlaku untuk muatan sumber
yang diam saja. Tidak diungkapkannya batasan tersebut dapat menimbulkan miskonsepsi
yang lain. Tulisan ini disusun untuk keperluan pedagogik, yaitu menghindari miskonsepsi
dalam pembelajaran elektromagnetisme. Di dalam tulisan ini ditunjukkan keterkaitan medan
magnetik dengan medan elektrik. Kemunculan medan magnetik ditunjukkan sebagai efek
relativistik dari gaya Coulomb. Ditunjukkan pula bahwa gaya Lorentz tidak lain adalah gaya
Coulomb, suatu gambaran bahwa gaya Coulomb merupakan gaya fundamental dalam gejala-
gejala elektromagnetisme.
Kata Kunci: Medan magnetik, gaya Coulomb,
teori relativitas, miskonsepsi.

Abstract
Most physics books for high school students do not mention, even though qualitative only, the
relationship between the electric and magnetic fields. This may lead to misconception that both
fields are independent to each other. In addition, no condition is mentioned in the books in
expressing the Coulomb force, that the expressed force only works for stationary source
charges. Without mentioning this condition, other misconception will come up. This
paper is written for pedagogical need, that is to avoid misconception in learning of
electromagnetism. This paper will show the relationship between the electric and magnetic
fields. The appearance of magnetic field is shown as a relativistic effect of the Coulomb force.
It also shown that the Lorentz force is nothing but the Coulomb force, a description that the
Coulomb force is the fundamental force in electromagnetic phenomena.The apparent
brightness of stars, planets, the Sun, and other cellestial bodies might improve our intuition
in observation of quantized objects. Those objects can be observed in universe
laboratories, either in form of virtual or real cellestial bodies. The observations might also be
done either at night or noon. A star map and a small telescope might be used to understand
the brightness magnitude of cellestial bodies. The basic concenpt of apparent and absolute
brightness of cellestial bodies in astronomy will be described in this paper.
Key words: magnetic field, Coulomb force, theory of relativity, misconception.

1. Pendahuluan
Sebagai dua topik besar dari sejumlah topik dalam matapelajaran f isika tingkat sekolah m
enengah m aupun dalam matakuliah f isika da sar t ingkat pertama pr ogram sarjana, t opik ke
listrikan dan kemagnetan di berikan secara t erpisah. B iasanya t opik kelistrikan
dibahas terlebih dahulu da ripada t opik ke magnetan, s uatu urutan pembahasan yang t epat
karena h ukum C oulomb merupakan hukum dasar di dalam gejala-gejala kelistrikan dan ke
magnetan. M akalah i ni di susun de ngan m aksud mengingatkan pa ra pengajar a gar t
idak l upa menyampaikan adanya k eterkaitan antara medan magnetik d an medan
el ektrik; t entunya cukup s ecara kualitatif s aja. P engingatan i ni pe rlu ka rena s emua bu ku
fisika tingkat s ekolah menengah yang pe nulis jum pai, lihat m isalnya p ustaka [ 1-4],
tidak m enyinggung keterkaitan t ersebut s ehingga d iperkirakan b ahwa p ara pengajar m
enjadi l upa a tau ba hkan t idak t ahu a kan keterkaitan a ntara m edan m agnetik dan m edan
el ektrik. Miskonsepsi i ni a kan m embawa ke kesimpulan ba hwa gaya m agnetik t idak t
erkait s ama s ekali de ngan ga ya elektrik. S ejumlah b uku t eks f isika d asar untuk program
sarjana m emang tidak m enyinggung ( lihat, misalnya [ 5-6]), namun s ejumlah b uku t eks
fisika dasar y ang l ain, misalnya [ 7-9], m enyinggung ke terkaitan t ersebut. Pustaka [8],
m isalnya, m enyatakan b ahwa gaya m agnetik pada d asarnya adalah gaya a ntara m uatan y
ang b ergerak. Oleh karena i tu m agnetisme merupakan s ifat ke listrikan yang b ergerak [ 9]. B
ahkan [7] m enyatakan s ecara l ebih kuantitatif ba hwa m edan magnetik be rgantung m edan
elektrik d an k ecepatan m uatan s umber. U ngkapan y ang sama d isampaikan oleh s ejumlah
buk u te ks la njut s eperti [10, 11].
Selain i tu, b uku-buku f isika S MA um umnya tidak menyampaikan ba hwa gaya C oulomb y
ang ungkapan matematisnya berbentuk (tanda vektor tidak dituliskan)

hanya berlaku untuk muatan sumber yang diam. Jika muatan sumber bergerak maka formula di
atas tidak berlaku. Ini berbeda dengan buku-buku teks fisika dasar yang umumnya
menyampaikan bahwa dua muatan q1 dan q2 yang diam akan saling berinteraksi menurut
persamaan (1), meskipun tidak di sampaikan be ntuk ga ya Coulomb
untuk muatan s umber yang b ergerak. T ulisan ini be rsifat pedagogik da n t idak m engandung
s esuatu y ang ba ru dalam keilmuan fisika. Penulis bermaksud menyampaikan
informasi t entang k eterkaitan m edan m agnetik dari
muatan s umber y ang bergerak dengan m edan e lektrik. Sekaligus d alam p enyampaian i
nformasi t ersebut, t erlihat bahwa gaya Coulomb merupakan gaya fundamental dalam
gejala el ektromagnetisme. Dengan tulisan i ni, penyebaran miskonsepsi t ersebut di a tas
diharapkan berkurang.
Bagian kedua d ari t ulisan i ni m enyampaikan sejumlah hub ungan di dalam t eori r
elativitas kh usus Einstein yang akan digunakan unt uk pe mbahasan pa da bagian-bagian
selanjutnya. Bagian ketiga membahas gaya Coulomb s ecara um um da n ke mungkinan
miskonsepsi dalam pe mbelajaran t opik elektromagnetisme. Ba gian selanjutnya berisi
pembahasan gaya Coulomb untuk muatan s umber y ang be rgerak dan kemunculan m edan
magnetik s ebagai e fek relativistik d ari gaya C oulomb. Bagian kelima m enunjukkan pe
nurunan m edan m agnetik di s ekitar b arisan m uatan t itik y ang bergerak s epanjang
buah ga ris lurus. Ha silnya sesuai de ngan pe nurunan medan m agnetik m elalui h ukum B
se
iot-Savart m aupun hukum A mpere ya ng d iuraikan d i buk u-buku t eks f isika
dasar. Bagian terakhir, bagian keenam, berisi kesimpulan.

2. Transformasi Lorentz dan dinamika partikel relativistic


Pustaka (11) menjadi a cuan ut ama ba gian i ni dan bagian-bagian selanjutnya. Di
dalam teori relativitas
Einstein k oordinat r uang da n ko ordinat waktu dipandang setara. Artinya, tid ak hanya po sisi
s ebuah obyek ya ng
bersifat relatif namun selang waktu sebuah peristiwa juga
bersifat relatif, yaitu b ergantung p ada p engamat. Oleh karena i tu h ubungan a ntara dua
kerangka i nersia, dua kerangka koordinat y ang be rgerak relatif de ngan kecepatan t
etap, t idak be rbentuk t ransformasi Ga lileo namun be rbentuk transformasi Lorentz. T injau
ke rangka O’ de ngan ko ordinat ruang-waktu ( x’,y’,z’,t’) d an kerangka O dengan k
oordinat r uang-waktu ( x,y,z,t). Misalkan O’ b ergerak d engan kecepatan t etap s ebesar V
terhadap ke rangka O searah s umbu + x. D engan memilih sumbu-sumbu x’, y’, da n z’ be
rturut-turut s ejajar dengan sumbu-sumbu x, y, da n z dan pa da s aat t’=t=0 s umbu- sumbu
yang be rsesuaian d ari kedua ke rangka s aling berimpit maka transformasi Lorentz an
tara k edua kerangka inersia tersebut adalah

x' g ( x Vt )
y' y
z' z
(2)
2
t ' g (t Vx / c )

Dalam u ngkapan d i at as, c adalah l aju cah aya dalam vakum dan faktor Lorentz g berbentuk
2 21/2
g 1 V /c .
Ungkapan kebalikan dari transformasi di atas adalah
2
Perhatikan bahwa u ntuk l aju V rendah 1 da n V/c 0 sehingga t ransformasi L orentz m
enjadi t ransformasi
Galileo.
Konsekuensi dari transformasi tersebut adalah bahwa hukum pe nambahan ke cepatan tidak be
rsifat linear, tetapi menurut hubungan

Dalam u ngkapan di at as v x = dx/dt dan v’ x =dx’/dt’ da n analogi untuk komponen-komponen


kecepatan yang lain.
Dari persamaan ( 4) dapat pula di turunkan hubungan antar percepatan sebagai berikut

di m ana a x =dv x /dt dan a’ x =dv x ’/dt’ da n analogi u ntuk komponen-komponen percepatan
yang lain. Transformasi kebalikannya adalah

Rumus p ercepatan (7) cukup r umit, na mun da pat diperiksa ba hwa untuk ke cepatan r endah
a'i ai, s esuai dengan hukum N ewton. T ransformasi di a tas menunjukkan bahwa s
ebuah pa rtikel y ang be rgerak dengan percepatan tetap terhadap sebuah kerangka inersia
pada um umnya bergerak tidak de ngan pe rcepatan tetap terhadap kerangka inersia yang lain.
Jadi, berbeda dengan percepatan d i dalam mekanika N ewton yang b ersifat absolut,
percepatan di dalam mekanika relativistik bersifat relatif.
Hukum pe nambahan ke cepatan di a tas j uga membuat energi d an momentum partikel b
ersifat r elatif. Bila terhadap kerangka O sebuah p artikel memiliki

Ungkapan (8) di atas m elibatkan d ua k ecepatan:


kecepatan kerangka O’ terhadap O, dinyatakan oleh V dan kecepatan partikel dinyatakan oleh v.
Selanjutnya, G aya d i d alam mekanika relativistik didefinisikan seperti dalam mekanika Newton

Namun demikian, m dalam ung kapan di atas t idak konstan,

m0 /1 V / c 2 , de ngan m 0 massa d iam


2

partikel. O leh k arena itu


F ma kecuali u ntuk

kecepatan r endah. B erdasarkan h ukum pe nambahan kecepatan d an t ransformasi en ergi-


momentum d i a tas maka ak an dapat d iperoleh t ransformasi g aya s ebagai berikut.

dan transformasi kebalikannya

Berdasarkan p ersamaan (6 ), (7 ), (10), d an (11)

tampak bahwa bentuk transformasi gaya dan transformasi


percepatan t idak s ama. D engan kata l ain, percepatan dan gaya d i d alam teori relativitas p
ada u mumnya tidak searah. S elain itu, t ampak b ahwa g aya y ang bekerja pada sebuah
partikel r elativistik pa da um umnya be rgantung pada kecepatan partikel.
Setelah m emahami s ejumlah k onsep dan prinsip dalam t eori r elativitas d i a tas maka
k ita s ekarang s iap untuk m eninjau a spek r elativistik d ari g ejala
elektromagnetisme.
3. Gaya Coulomb dan kemungkinan miskonsepsi yang terkait
Di dalam buku-buku m atapelajaran fisika
diungkapkan ba hwa d ua muatan titik q 1 dan q 2 yang terpisah dalam jarak r saling
mempengaruhi menurut gaya Coulomb yang di ungkapkan ol eh persamaan ( 1). Gaya
tersebut sering di ungkapkan dalam be ntuk F = qE. In i seringkali di namakan g aya e lektrik s
ebagai “ padanan” dengan gaya m agnetik y ang m uncul da lam ge jala kemagnetan.
Muatan q 1 mengalami gaya elektrik F = q 1 E
2 2
dengan E = q 2 /40 r dan m uatan q 2 mengalami g aya elektrik F = q 2 E dengan E = q 1 /40 r .
Y ang s ering kali dilupakan atau tidak disadari sehingga dapat terjadi
pemahaman yang salah (miskonsepsi) adalah bahwa sebenarnya f ormula d i at as h anya b
erlaku untuk m uatan
sumber y ang diam. Ar tinya m uatan q 1 mengalami g aya
Coulomb de ngan formula s eperti di a tas a pabila m uatan q 2 diam ( di s ini q 2 berperan s
ebagai s umber/penyebab gaya p ada q 1 ). J ika m uatan q 2 bergerak, g aya Coulomb yang d
ialami q 1 tidak s ama d engan ungkapan di a tas Analogi, m uatan q 2 akan mengalami ga
ya C oulomb dengan bentuk f ormula s eperti di a tas a pabila m uatan q 1 diam da n de ngan be
ntuk formula y ang be rbeda dengan
formula d i a tas a pabila q 1 bergerak (dalam ka sus i ni q 1 berperan s ebagai
sumber/penyebab ga ya pa da q 2 ). J ika salah satu dari kedua muatan bergerak maka,
berdasarkan
sifat r elatif dari g aya s ebagaimana d iungkapkan oleh persamaan ( 10-11), m aka ga ya C
oulomb y ang dialami kedua m uatan, d alam k erangka y ang s ama, t idak s ama besar. Ini akan
jelas terlihat dalam uraian nanti.
Sebagaimana t elah d isinggung, d alam g ejala kemagnetan di kenal adanya m edan
magnetik da n ga ya
kecepatan v mengalami gaya m agnetik F qv B
apabila t erdapat medan m agnetik B di d alam d aerah jelajahnya. Medan magnetiknya
sendiri dapat berasal dari arus el ektrik, y ang t idak l ain ad alah m uatan y ang bergerak. A
pakah ga ya m agnetik berkaitan dengan ga ya Coulomb? Apakah m edan magnetik be rkaitan
d engan medan e lektrik? B agaimana de ngan gaya L orentz? Di dalam buku -buku pelajaran
f isika k aitan an tara g aya magnetik dan gaya Coulomb, dan antara medan magnetik dan m
edan elektrik t idak pe rnah disinggung. P ada kenyataanya keterkaitan i tu ada. D an i ni d
apat dipahami karena m edan el ektrik d an medan m agnetik s ama-sama bersumber pada
muatan elektrik. Tulisan ini dimaksudkan
untuk mengingatkan dan menunjukkan, untuk yang belum pernah m empelajarinya, keterkaitan
t ersebut s ehingga miskonsepsi d i antara p ara s iswa d an mahasiswa, b ahwa
medan m agnetik dan m edan elektrik t idak saling t erkait
tidak t erjadi. Di s ini j uga a kan ditunjukkan ba hwa ga ya
demikian, ga ya C oulomb m erupakan ga ya y ang paling fundamental untuk kasus interaksi
antar muatan elektrik.
4. Gaya Coulomb yang dialami oleh muatan sumber yang bergerak
Tinjau d ua m uatan titik q 1 dan q 2 . T erhadap sebuah kerangka koordinat (x,y,z,t),
namakan kerangka K, q 1 bergerak dengan kecepatan V searah sumbu +x sedangkan q 2
diam di pusat koordinat. Misalkan pada saat t = 0, q 1 berada d i t itik (0,y) sehingga p ada saat t
> 0, q 1 berada di titik (Vt,y), seperti diilustrasikan pada Gbr. 1.
Gaya C oulomb pada s aat t = 0 yang be kerja pa da muatan q 1 karena keberadaan muatan q 2
sama dengan

Di s ini m uatan s umbernya a dalah q 2 yang d iam terhadap kerangka K yang di pakai. Namun
ga ya Coulomb pa da saat t = 0 yang bekerja pada muatan q 2 karena keberadaan muatan q 1
tidak sama dengan (12) karena muatan sumber untuk kasus i ni a dalah q 1 yang tid ak diam
te rhadap kerangka K. Untuk m enentukan ga ya C oulomb y ang bekerja pada muatan q 2
karena keberadaan muatan q 1 kita perlu be rpindah ke rangka, y aitu ke ke rangka koordinat
(x’,y’,z’,t’), atau kerangka K’, yang diam terhadap muatan sumber q 1 . I ni be rarti ke rangka
K’ be rgerak de ngan kecepatan V searah sumbu +x. Terhadap kerangka K’, q 2

Gambar 1. Posisi partikel q 1 dan q 2 pada saat (a) t = 0 dan (b) t > 0. terhadap kerangka acuan K,
muatan q 1 bergerak searah sumbu +x dengan laju V.

Gambar 2 . Posisi p artikel q 1 dan q 2 pada s aat ( a) t’ = 0 dan ( b) t’ > 0. t erhadap k erangka
acu an K’, m uatan q 2 bergerak searah sumbu –x’ dengan laju V.

Dalam gambar, y’ = y karena kerangka K’ bergerak tegak l urus s umbu y. T erhadap K’ m


uatan q 1 diam, sehingga g aya Coulomb y ang bekerja pa da m uatan q 2 pada saat t’ adalah

Anda mungkin juga menyukai