Anda di halaman 1dari 39

KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

BAB 4
KONDISI USULAN
LOKASI BANDARA

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 1
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.1 Gambaran Umum Lokasi Usulan Bandar Udara


4.1.1 Letak Administratif Lokasi Usulan Bandar Udara

Lokasi studi berada pada daerah yang berbatasan antara Desa Pasakiat
Taileleu dengan Desa Katurei. Untuk peta detail lokasi Pelabuhan dapat dilihat
pada gambar di bawah.

Gambar 4.1. Rencana Lokasi Bandara Peipei

4.2 Titik Koordinat Alternatif Lokasi Usulan Bandar Udara


Terdapat 3 (tiga) lokasi alternatif yang diusulkan sebagai lokasi Bandara
yaitu Mabukuk, Lalai, dan Nyang-Nyang. Tiga lokasi alternatif ini berada di
Kecamatan Siberut Barat Daya dan berada di kawasan Pasakiat Taileleu. Letak
koordinat lokasi alternatif bandara tersebut adalah:

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 2
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.1. Titik Koordinat Lokasi Alternatif Bandara Peipei

Letak Korordinat
No Nama Lokasi Alternatif
S E
Mabukuk (berdasarkan hitungan Wind
1 45° 51.774” 99° 14’ 53.103”
rose dan arah bandara Rokot)
44° 28’ 818” 99° 13’ 47.035”
2 Berdasarkan masukan investor 1°44’ 25.004” 99° 13’ 52,348”
1° 46’ 6.172” 99° 14’ 14. 405”

Gambar 4.2. Lokasi Alternatif Bandara Peipei

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 3
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.3. Lokasi Alternatif 1 Bandara Peipei

Lokasi Alternatif 1 yaitu Pulau Nyang-Nyang. Pulau nyang-nyang adalah


Pulau yang terpisah dari pulau Siberut dengan lebar ± 2 mil, akses kelokasi ini
menggunakan transport air berupa speed boat. Dilokasi ini belum terdapat
dermaga sebagai sarana transportasi menuju pusat Kecamatan Siberut Barat
Daya di Peipei.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 4
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.4. Lokasi Alternatif 2 Bandara Peipei

Lokasi Alternatif 2 yaitu Mabukuk. Lokasi alternatif 2 berada di sebelah


timur peipei dengan jarak ± 6 Km, dengan jalan akses ke lokasi adalah jalan beton
dan jalan tanah yang menghubungkan Peipei-Rogdog (Mabukuk-Rogdog) jalan
ini termasuk jalan trans -Mentawai dengan lebar jalan 12 meter.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 5
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.5. Lokasi Alternatif 3 Bandara Peipei

Lokasi Alternatif 3 yaitu Lalai. Lokasi alternatif 3 berada paling utara dengan
jarak ± 4 Km dari lokasi alternatif 2 dengan menggunakan jalan akses trans
Mentawai Mabukuk Rogdog. Daerah dipinggir teluk katurai ada pohon bakau
dan kondisi tanahnya berawa.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 6
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.3 Status Kepemilikan Lahan Daratan Lokasi Usulan Bandara Udara


Pada umumnya tanah di Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah milik
adat (suku), sebahagian telah dirubah menjadi milik pribadi dan bersertifikat.

Gambar 4.6. Status Lahan Daratan Bandara Peipei


(Sumber: peta.bpn.go.id)

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas dari daerah


Kecamatan Siberut Barat Daya merupakan daerah Hutan Produksi.

Pada lokasi alternatif 1 (Pulau nyang-Nyang). Di lokasi ini terdapat


beberapa resort dengan tanah yang telah bersertifikat. Pada lokasi ini terdapat
kebun kelapa, kebun cengkeh dan hutan. Dari peta RTRW Kabupaten Kepulauan
Mentawai daerah ini adalah hutan produksi.

Lokasi alternatif 2 (mabukuk) 98% terdiri dari hutan, hanya terdapat sebagian
kecil kebun masyarakat.

Pada lokasi lalai (alternatif 3) mayoritas adalah hutan bakau dan rawa-
rawa hanya sebagian kecil kebun masyarakat

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 7
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.4 Kondisi Wilayah di Sekitar Rencana Bandara


Seperti telah diberikan gambaran pada bagian Hasil Survei Lapangan,
kondisi wilayah sekitar Bandara Peipei seperti tipikal wilayah Kabupaten
Kepulauan Mentawai, yaitu dengan karakter perairan yang lumayan dalam dan
pada sebagian besar wilayah daratan yang merupakan wilayah yang belum
berpenduduk / berpenduduk jarang.

4.5 Bandara Sekitar Lokasi Studi


Di kabupaten kepulauan mentawai telah terdapat 2 bandara, tetapi yang
berfungsi saat ini adalah 1 (satu) yaitu bandara Rokot yang terletak di pulau
Sipora sedangkan bandara Minas milik perusahaan PT. Minas Pagai telah 20
tahun tidak berfungsi.

Bandara Rokot dengan status bandara, hanya melayani route rokot- Padang
dengan pesawat Susi Air dan penerbangan 2 kali seminggu. Antara rokot dan
lokasi studi dipisahkan oleh selat siberut dan bisa ditempuh dengan menggunakan
kapal ± 5 jam.

Gambar 4.7. Bandara disekitar Lokasi Study

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 8
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.6 DATA TRANSPORTASI MENUJU SIBERUT BARAT DAYA


Untuk saat ini transportasi ke Pulau Siberut menggunakan Mentawai Fast dan kapal
Ambu-ambu dan Gambolo.

Tabel 4.2. Jumlah Penumpang kapal Mentawai Fast ke Mentawai di


Wilayah kerja Muara Padang Tahun 2015

No BULAN TURUN NAIK


1 Januari 2668 2834
2 Februari 1694 1638
3 Maret 2277 2420
4 April 3151 2685
5 Mei 3373 2991
6 Juni 3231 2792
7 Juli 4924 3907
8 Agustus 2795 2485
9 September 3931 3429
10 Oktober 3807 3418
11 November 3227 3102
12 Desember 9724 2870
Total 38802 34571
Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur

Tabel 4.3. Jumlah Penumpang kapal Mentawai Fast ke Mentawai di


Wilayah kerja Muara Padang Tahun 2016

No BULAN TURUN NAIK JUMLAH


1 Januari 2871 2639 5510
2 Februari 2766 2451 5217
3 Maret 2693 2389 5082
4 April 4795 3763 8558
5 Mei 4565 4233 8798
6 Juni 3727 3585 7312
7 Juli 3688 4085 7773
8 Agustus 3438 3278 6716
9 September 3622 3298 6920
10 Oktober 4555 4643 9198
11 November 4101 4139 8240
12 Desember 4001 3615 7616
Total 44822 42118 86940

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 9
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah penumpang kapal turun dan naik dari
Mentawai Fast ke Mentawai tahun 2016. Terdapat kenaikan jumlah penumpang
kapal mentawai fast dari tahun 2015.

Tabel 4.4 Jumlah Penumpang kapal Mentawai Fast ke Mentawai di


Wilayah kerja Muara Padang Tahun 2017

No BULAN TURUN NAIK JUMLAH


1 Januari 3613 3485 7098
2 Februari 3053 3169 6222
3 Maret 3395 3458 6853
4 April 5057 4858 9915
5 Mei 5057 4858 9915
6 Juni 4354 3884 8238
7 Juli 4634 4413 9047
yur
8 Agustus 4711 3966 8677
9 September 4353 3528 7881
10 Oktober 4672 3866 8538
11 November 4253 3390 7643
12 Desember 4867 4034 8901
Total 52019 46909 98928
Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah penumpang kapal turun dan naik
dari Mentawai Fast ke Mentawai tahun 2017. Terdapat kenaikan jumlah
penumpang kapal mentawai fast dari tahun 2016.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 10
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.5. Rekap Keluar Masuk Kapal di Pelabuhan Teluk - Bungus


Tahun 2015

KAPAL KAPAL
KAPAL DATANG KAPAL DATANG
BERANGKAT BERANGKAT
NO BULAN PPK 27 PPK 27 PPK 29 PPK 29 KET
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
SPB SPB SPB SPB
PENUMPANG PENUMPANG PENUMPANG PENUMPANG
1 JANUARI 23 1928 23 2651 16 139 16 82
2 FEBRUARI 24 1745 24 2379 16 93 16 75
3 MARET 26 1631 26 2358 32 269 32 319
4 APRIL 25 1598 25 2548 42 307 42 377
5 MEI 32 1834 32 2893 55 553 55 502
6 JUNI 27 1784 27 2749 50 429 50 423
7 JULI 26 2240 26 3505 55 469 55 439
8 AGUSTUS 27 1936 27 2779 51 508 51 610
9 SEPTEMBER 16 1040 16 1248 51 475 51 448
10 OKTOBER 14 913 14 1110 43 416 43 384
11 NOVEMBER 22 948 22 1241 23 180 23 147
12 DESEMBER 29 2231 29 2978 17 100 17 72

JUMLAH 292 19828 292 28439 450 3938 450 3878

Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bungus

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 11
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.6. Rekap Keluar Masuk Kapal di Pelabuhan Teluk - Bungus Tahun
2016

KAPAL KAPAL
KAPAL DATANG
KAPAL DATANG BERANGKAT BERANGKAT

NO BULAN PPK 27 PPK 27 PPK 29 PPK 29


JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
SPB SPB SPB SPB
PENUMPANG PENUMPANG PENUMPANG PENUMPANG KET

1 JANUARI 29 2063 28 2405 18 97 18 129


2 FEBRUARI 24 1692 24 2588 22 138 22 161
3 MARET 27 1677 27 2429 38 245 38 297
4 APRIL 29 1899 29 2794 38 289 38 345
5 MEI 30 1976 30 3175 47 464 47 459
6 JUNI 27 2201 27 3135 50 490 50 474
7 JULI 30 2590 30 3835 53 503 53 497
8 AGUSTUS 27 2158 27 2493 49 445 49 446
SEPTEMBE
9 R 27 1885 27 2653 38 332 38 315
10 OKTOBER 15 1120 15 1290 43 372 43 378
NOVEMBE
11 R 14 877 14 1312 27 201 27 199
12 DESEMBER 27 1813 27 2938 19 128 19 84

JUMLAH 306 21951 305 31047 442 3704 442 3784


Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bungus

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 12
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.7. Rekap Keluar Masuk Kapal di Pelabuhan Teluk – Bungus Tahun
2017

KAPAL KAPAL
KAPAL DATANG KAPAL DATANG
BERANGKAT BERANGKAT
KE
NO BULAN PPK 27 PPK 27 PPK 29 PPK 29
T
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
SPB SPB SPB SPB
PENUMPANG PENUMPANG PENUMPANG PENUMPANG
1 JANUARI 29 2063 29 2405 18 97 18 129
2 FEBRUARI 24 1692 24 2588 22 138 22 161
3 MARET 27 1677 27 2429 38 245 38 297
4 APRIL 29 1899 29 2794 38 289 38 345
5 MEI 30 1976 30 3175 47 464 47 459
6 JUNI 27 2201 27 3135 50 490 50 474
7 JULI 30 259 30 3835 53 503 53 497
8 AGUSTUS 27 2158 27 2493 49 445 49 446
SEPTEMBE
9 27 1885 27 2653 38 332 38 315
R
10 OKTOBER 15 112 15 1290 43 372 43 378
NOVEMBE
11 14 877 14 1312 27 201 27 199
R
DESEMBE
12 27 1813 27 2938 19 128 19 84
R

JUMLAH 306 18612 306 31047 442 3704 442 3784


Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bungus

Tabel 4.8. Data Penumpang Kmp. Ambu-Ambu dan Kmp. GamboloLintas


Padang - Siberut dan Padang - Sikabaluan Tahun 2013 s/d 2018

TAHUN
JUMLA
NO. LINTASAN 2018 KET
2013 2014 2015 2016 2017 H
(JAN-JUNI)
PADANG - SIBERUT
1 26162 28508 12864 10639 13593 8245 100011
(PP)
PADANG -
2 - - 6994 7510 5108 1905 21517
SIKABALUAN (PP)
Sumber : ASDP Cabang Padang, Sumatera Barat

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 13
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.7 DATA HISTORIS CUACA

Tabel 4.9 Data Curah Hujan Bulanan Tahun 2011-2018

Hujan Harian Maksimum Bulanan Hujan Harian


Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des Max Thn (mm)

2011 160 122 373 316 127 265 64 254 264 354 395 414 414

2012 108 235 233 96 304 152 332 230 184 257 323 330 332

2013 333 278 87 441 188 238 235 185 251 338 372 342 441

2014 262 129 169 211 242 218 300 249 313 342 477 558 558
2015 204 70 206 186 174 216 59 243 174 213 167 286 286
2016 169 236 268 291 379 143 229 341 357 538 377 363 538
2017 259 204 216 310 323 250 223 326 302 264 472 299 472
2018 230 192 358 209 183 86 97 - - - - - 358

Tabel 4.10 Data Tekanan Udara Permukaan Rata-Rata Bulanan


Stasiun Meteorologi Bandara International Minangkabau (Januari 2016 S/D Mei 2018)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

2016 1011 1010.7 1011.1 1010.1 1009.6 1010.9 1010.4 1010.6 1011.1 1010.7 1010.4 1010.5

2017 1011.1 1010.7 1011.1 1011.1 1009.8 1010.5 1011.3 1010.4 1011.1 1011 1009.4 1010.6

2018 1009.4 1010.6 1009.9 1009.5 1010.5 - - - - - - -

RATA-
1010.5 1010.6 1010.7 1010.2 1010 1010.7 1010.8 1010.5 1011.1 1010.9 1009.9 1010.5
RATA

KET: Tekanan dalam satuan milibar (mb)

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 14
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.11 Data Kelembaban Udara Permukaan Rata-Rata Bulanan

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

2016 83 82 84 86 85 80 81 81 82 85 84 85

2017 83 82 84 85 85 83 82 84 86 82 87 85

2018 87 86 88 88 86

RATA-
84 84 85 86 85 82 81 82 84 83 86 85
RATA

KET: Kelembaban dalam satuan persen (%)


Stasiun Meteorologi Bandara International Minangkabau (Januari 2016 S/D Mei 2018

Tabel 4.12 Data Kecepatan Angin Ketinggian 2 Meter Rata-Rata Bulanan

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

2016 6.3 5.6 5.5 6.1 6 6.2 5.7 7 6.4 6.5 6.4 5.4

2017 5.5 5.6 5.5 5.3 5.1 4.6 4.6 3.9 3.9 3.9 6.5 4.5

2018 3.7 4.3 4.1 4 3.8

RATA-
5.2 5.2 5 5.2 5 5.4 5.2 5.4 5.2 5.2 6.5 4.9
RATA

Ket: Kecepatan dalam satuan km/jam


Stasiun Meteorologi Bandara International Minangkabau (Januari 2016 S/D Mei 2018)

4.8 DATA DAYA DUKUNG DAN STRUKTUR TANAH

Untuk perencanaan sebuah kawasan Lapangan Terbang (Bandar Udara)


dalam upaya mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan apa yang
diharapkan atau yang diinginkan, maka perlu kondisi atau sifat-sifat fisik dan
mekanik tanah di kawasan tersebut.

Pekerjaan penyelidikan tanah (Soil Investigation) dilakukan untuk


memperoleh data parameter tanah yang akan dipergunakan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi yang akan dibangun di lokasi yang bersangkutan, yaitu
sebagai bahan dasar dalam analisa perencanaan dan perhitungan pada runway

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 15
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

(landasan pacu), taxiway apron lokasi bangunan dan daerah galian / timbunan.
Sehingga didapatkan jenis dan tipe konstruksi yang secara teknis akan aman,
murah dan effisien. Selain dari pada itu data tanah yang diperoleh akan dipakal
untuk:

• Merencanakan sistem perkerasan dan pondasi yang akan digunakan


• Analisa settlemen atau penurunan.
• Analisa soil improvement atau perbaikan tanah bila itu diperlukan.
• Perencanaan & analisa stabilitas lereng dan galian maupun timbunan
Penyelidikan tanah yang dilakukan di lokasi pekerjaan Studi Kelayakan
Bandar Udara Peipei, Kabupaten Kepulauan Mentawai – Provinsi Sumatera Barat
adalah test Sondir.

Tabel 4.13 Ikhtisar penyelidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

No.
Lokasi Penelitian No. Titik Kedalaman

1. S E S. I -2.60 m
2. S. II -4.80 m
3. S.III -3.00 m
4. S.IV -3.60 m
5. S.V -3.40 m
6. S.VI -2.80 m

Berdasarkan dari hasil penyelidikan lapangan dengan alat sondir dapat


disimpulkan :

Kedalaman lapisan tanah keras/padat ditemukan pada kedalaman antara –2.60


meter untuk penelitian S.I, -4.80 meter untuk penelitian S.II, -3.00 meter
untuk penelitian S.III, -3.60 meter untuk penelitian S.IV, -3.40 meter untuk
penelitian S.V dan -2.80 meter untuk penelitian S.VI diukur dari muka tanah
setempat dengan nilai qc >>>150 Kg/Cm2.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 16
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.14 Hasil Sondir 1

DATA SONDIR
DALAM NK NK + HP SELISIH JHP
2 2
(m) (Kg/Cm ) (Kg/Cm ) a 2a (Kg/Cm)
0.00
0.20 5 7 2 4 4
0.40 5 7 2 4 8
0.60 5 7 2 4 12
0.80 5 7 2 4 16
1.00 5 7 2 4 20
1.20 10 12 2 4 24
1.40 25 30 5 10 34
1.60 40 45 5 10 44
1.80 60 70 10 20 64
2.00 130 140 10 20 84
2.20 145 155 10 20 104
2.40 150 160 10 20 124
2.60 >>> 150 Kg/Cm²

Grafik 4.1 hasil Sondir 1

NK Kg/Cm2

0 50 100 150
0.00

1.00

2.00
KEDALAMAN (M)

3.00

4.00
0 500 1000 1500
JHP Kg/Cm

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 17
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.15 Hasil Sondir 2

D A T A S O N D IR
D A L A M N K N K + H P S E L IS IH J H P
2
( m ) (K g / C m ) (K g /C m 2 ) a 2a (K g /C m )
0 .0 0
0 .2 0 5 7 2 4 4
0 .4 0 5 7 2 4 8
0 .6 0 5 7 2 4 12
0 .8 0 5 7 2 4 16
1 .0 0 1 0 1 2 2 4 20
1 .2 0 1 0 1 2 2 4 24
1 .4 0 1 5 1 7 2 4 28
1 .6 0 1 5 1 7 2 4 32
1 .8 0 1 0 1 2 2 4 36
2 .0 0 2 0 2 5 5 1 0 46
2 .2 0 2 5 3 0 5 1 0 56
2 .4 0 4 0 4 5 5 1 0 66
2 .6 0 6 5 7 5 1 0 2 0 86
2 .8 0 8 0 9 0 1 0 2 0 1 06
3 .0 0 7 5 8 5 1 0 2 0 1 26
3 .2 0 8 0 9 0 1 0 2 0 1 46
3 .4 0 8 0 9 0 1 0 2 0 1 66
3 .6 0 9 0 1 0 0 1 0 2 0 1 86
3 .8 0 1 0 5 1 1 5 1 0 2 0 2 06
4 .0 0 1 2 0 1 3 0 1 0 2 0 2 26
4 .2 0 1 3 5 1 4 5 1 0 2 0 2 46
4 .4 0 1 4 5 1 5 5 1 0 2 0 2 66
4 .6 0 1 5 0 1 6 0 1 0 2 0 2 86
4 .8 0 > > > 1 5 0 K g /C m ²

Grafik 4.2 hasil Sondir 2


0 50 10 0 150
0 .0 0

1 .0 0

2 .0 0

)
(M
N
A
M
A
L
A
D
E
K
3 .0 0

4 .0 0

5 .0 0 J H P K g /C m
0 500 1 00 0 1500

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 18
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.16 Hasil Sondir 3


D A T A S O N D IR
DALAM NK NK + HP S E L IS IH JHP
2
( m ) (K g / C m ) (K g /C m 2 ) a 2a (K g /C m )
0 .0 0
0 .2 0 5 7 2 4 4
0 .4 0 5 7 2 4 8
0 .6 0 5 7 2 4 12
0 .8 0 10 12 2 4 16
1 .0 0 15 17 2 4 20
1 .2 0 10 12 2 4 24
1 .4 0 20 25 5 10 34
1 .6 0 35 40 5 10 44
1 .8 0 45 50 5 10 54
2 .0 0 60 70 10 20 74
2 .2 0 70 80 10 20 94
2 .4 0 95 105 10 20 1 14
2 .6 0 135 145 10 20 1 34
2 .8 0 150 160 10 20 1 54
3 .0 0 > > > 1 5 0 K g /C m ²

Grafik 4.3 hasil Sondir 3

0 50 1 00 N K K g /C m 2
150
0 .0 0

1 .0 0

)
M
(
2 .N
00
A
M
A
L
A
D
E
K

3 .0 0

4 .0 0
0 500 1 0 00 1500
J H P K g /C m

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 19
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.17 Hasil Sondir 4

D A T A S O N D IR
DALAM NK N K + HP S E L IS IH JHP
2
( m ) (K g / C m ) (K g /C m 2 ) a 2a (K g /C m )
0 .0 0
0 .2 0 5 7 2 4 4
0 .4 0 5 7 2 4 8
0 .6 0 10 12 2 4 12
0 .8 0 10 12 2 4 16
1 .0 0 15 17 2 4 20
1 .2 0 20 25 5 10 30
1 .4 0 15 17 2 4 34
1 .6 0 20 25 5 10 44
1 .8 0 25 30 5 10 54
2 .0 0 40 45 5 10 64
2 .2 0 65 75 10 20 84
2 .4 0 80 90 10 20 1 04
2 .6 0 135 145 10 20 1 24
2 .8 0 150 160 10 20 1 44
3 .0 0 135 145 10 20 1 64
3 .2 0 140 150 10 20 1 84
3 .4 0 150 160 10 20 2 04
3 .6 0 > > > 1 5 0 K g /C m ²

Grafik 4.4 hasil Sondir 4

0 50 10 0 N K K g/C m 2
1 5 0
0 .0 0

1 .0 0

2 .0 0
)
(M
N
A
M
A
L
A
D
E
K

3 .0 0

4 .0 0
0 5 00 10 0 0 J H P K g /C m 1 5 0 0

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 20
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.18 Hasil Sondir 5


D A T A S O N D IR
DALAM NK NK + HP S E L IS IH JHP
2
( m ) (K g / C m ) (K g /C m 2 ) a 2a (K g /C m )
0 .0 0
0 .2 0 5 7 2 4 4
0 .4 0 5 7 2 4 8
0 .6 0 5 7 2 4 12
0 .8 0 5 7 2 4 16
1 .0 0 10 12 2 4 20
1 .2 0 15 17 2 4 24
1 .4 0 15 17 2 4 28
1 .6 0 20 25 5 10 38
1 .8 0 25 30 5 10 48
2 .0 0 40 45 5 10 58
2 .2 0 60 75 15 30 88
2 .4 0 75 85 10 20 1 08
2 .6 0 110 120 10 20 1 28
2 .8 0 135 145 10 20 1 48
3 .0 0 145 155 10 20 1 68
3 .2 0 150 160 10 20 1 88
3 .4 0 > > > 1 5 0 K g /C m ²

Grafik 4.5 hasil Sondir 5


N K K g /C m 2
0 50 10 0 150
0 .0 0

1 .0 0

2 .0 0
)
M
(
N
A
M
A
L
A
D
E
K

3 .0 0

4 .0 0
0 5 00 10 0 0 J H P K g /C m 1500

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 21
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.19 Hasil Sondir 6

D A T A S O N D IR
DAL AM NK N K + HP S E L IS IH JHP
( m ) (K g /C m 2 ) ( K g /C m 2 ) a 2a ( K g /C m )
0 .0 0
0 .2 0 5 7 2 4 4
0 .4 0 5 7 2 4 8
0 .6 0 5 7 2 4 12
0 .8 0 10 12 2 4 16
1 .0 0 15 17 2 4 20
1 .2 0 15 17 2 4 24
1 .4 0 20 25 5 10 34
1 .6 0 40 45 5 10 44
1 .8 0 65 75 10 20 64
2 .0 0 85 95 10 20 84
2 .2 0 105 115 10 20 1 04
2 .4 0 135 145 10 20 1 24
2 .6 0 150 160 10 20 1 44
2 .8 0 > > > 1 5 0 K g/ C m ²

Grafik 4.6 hasil Sondir 6

0 50 10 0 N K K g /C m 2
150
0 .0 0

1 .0 0

2 .0 0
)
(M
N
A
M
A
L
A
D
E
K

3 .0 0

4 .0 0
0 5 00 10 0 0 J H P K g /C m 1500

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 22
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Dari hasil penelitian tanah dilokasi bandara Peipei tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa tanah keras tidak lebih dari 4,8 meter. Muka air tanah
juga tidak di temukan.

Gambar 4.8 Penyelidikan tanah

4.9 DATA SURVEY TOPOGRAFI

Survey Topografi digunakan untuk menunjukan ketinggian daratan yang akan


di jadikan lokasi bandara. Dari hasil topografi akan didapat kecuraman,
kelandaian serta juga dapat untuk memperkirakan galian dan timbunan dalam
konstruksi nantinya.

Dari hasil peta kontur 10 meter didapat ketinggian untuk masing-masing


lokasi bandara yaitu dari 0 sampai 110 meter.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 23
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.9 Lokasi Bandara 2 (Mabukuk)

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 24
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.10 Hasil Pengukuran Lokasi Bandara Mabukuk

Dari hasil pengukuran lapangan didapat kontur 1 meter untuk lebih


mendetailkan dari kontur sebelumnya. Ketinggian yang di dapat adalah antara
0 s.d 110 m.

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 25
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.10 ASPEK TEKNIS DAN OPERASIONAL


4.10.1 WIND ROSE
Angin merupakan gerak udara nisbi terhadap permukaan bumi dan dianggap
hanya memiliki satu arah, yaitu arah horizontal. Perbedaan tekanan udara
menimbulkan gradien tekanan yang akan memicu terjadinya angin. Angin akan
bergerak dari daerah tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan lebih
rendah, semakin besar perbedaan tekanan ini maka akan semakin cepat angin
bergerak.

Kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam knot. Satu knot adalah panjang
satu menit garis bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh dalam satu jam, atau 1
knot = 0.515 m/detik. Data angin ini dicatat setiap jamnya. Dengan pencatatan
angin jam-jaman tersebut akan dapat diketahui angin dengan kecepatan tertentu
dan durasinya, kecepatan angin maksimum, arah angin, dan dapat pula dihitung
kecepatan angin rerata harian., maksimum, arah angin, dan dapat pula dihitung
kecepatan angin rerata harian.

Data yang digunakan merupakan data angin dari tahun 2004-2012 yang
diperoleh dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 26
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.11 Lokasi Titik Angin di Lokasi

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 27
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

4.10.2 Fetch Efektif Lokasi Studi

Fetch merupakan jarak dari stasiun angin ke daerah daratan terdekat. Berikut
digambarkan gambar Fetch di lokasi studi

Gambar 4.12 Fetch Efektif di Titik Angin Timur

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 28
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.20 Koordinat Arah Angin (wind rose) di titik angin timur

FETCH
Direction Length (m)
N 218,868
NE 145,538
E 211,672
SE 119,609
S 701,470
SW -
W -
NW -

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 29
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Gambar 4.13 Fetch Efektif di Titik Angin Barat

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 30
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.21 Koordinat Arah Angin (wind rose) di titik angin barat

FETCH

Direction Length (m)

N 14,505

NE 31,658

E 135,118

SE 544,732

S 869,187

SW 1,112,744

W 897,983

NW 226,557

Dari arah Utara dan Timur Laut, dengan jarak fetch ke titik angin seperti
diatas.

4.10.3 Distribusi dan Arah Kecepatan Angin

Berikut ditampilkan distribusi kecepatan angin per pada lokasi studi

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 31
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.22 Distribusi dan Arah Kecepatan Angin di Titik Angin Timur

Directions/
10.0 -
No Wind Classes 0,5 - 2.0 2.0 -4.0 4.0 - 6.0 6.0 - 8.0 8.0 - 10.0 >= 12.0 Total (%)
12.0
(m/s)

1 Utara 1.95 2.471 1.126 0.347 0.009 0.000 0.000 5.903


2 Timur Laut 1.816 1.865 0.324 0.015 0.000 0.000 0.000 4.019
3 Timur 1.93 2.526 0.546 0.024 0.000 0.000 0.000 5.026
4 Tenggara 2.679 7.603 6.981 3.144 0.334 0.000 0.000 20.74
5 Selatan 2.976 12.841 2.52 0.514 0.032 0.000 0.000 18.883
6 Barat Daya 3.35 4.814 1.322 0.294 0.068 0.000 0.000 9.847
7 Barat 3.271 6.861 4.497 1.874 0.646 0.136 0.034 17.319
8 Barat Laut 2.552 6.242 4.865 2.575 0.658 0.132 0.008 17.032
Sub - Total 20.523 45.22 22.181 8.788 1.748 0.268 0.043 98.771
Sub - Total 122,724
Missing / Incomplete 0,00203
Total 100

Tabel 4.23 Distribusi dan Arah Kecepatan Angin perbulan di Titik Angin
Timur

Januari Februari

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 32
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Maret April

Mei Juni

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 33
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Juli Agustus

September Oktober

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 34
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

November Desember

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 35
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.24 Distribusi dan Arah Kecepatan Angin di Titik Angin Barat

Directions/ Wind
No 0.0 - 1.5 1.5 - 3.0 3.0 - 4.5 4.5 - 6.0 6.0 - 7.5 7.5 - 9.0 >= 9.0 Total (%)
Classes (m/s)

1 Utara 0.89 1.53 1.19 0.85 0.38 0.15 0.02 5.00


2 Timur Laut 0.76 1.38 0.73 0.24 0.07 0.02 0.00 3.20
3 Timur 0.97 2.44 2.36 1.30 0.47 0.04 0.00 7.58
4 Tenggara 1.13 4.09 6.20 8.16 8.12 4.74 0.84 33.28
5 Selatan 1.30 2.77 1.87 0.97 0.20 0.03 0.01 7.13
6 Barat Daya 1.29 5.60 5.70 0.47 0.10 0.05 0.03 13.24
7 Barat 1.09 3.26 3.71 3.27 1.98 1.02 0.81 15.13
8 Barat Laut 0.95 2.57 3.49 3.82 2.43 1.29 0.89 15.44
Sub - Total 8.37 23.63 25.26 19.07 13.75 7.32 2.59 100.00
Sub - Total 0.00
Missing / Incomplete 0.00
Total 100.00

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 36
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Tabel 4.25 Distribusi dan Arah Kecepatan Angin perbulan di Titik Angin
Barat

Januari Februari

Maret April

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 37
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

Mei Juni

Juli Agustus

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 38
KONDISI USULAN LOKASI BANDARA

September Oktober

November Desember

Studi Kelayakan Bandara Peipei


IV - 39

Anda mungkin juga menyukai