Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT
WILAYAH XXV
PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT

DISKUSI PENDAHULUAN :
DOKUMEN FS (FEASIBILITY STUDY) DAN DED PELABUHAN SUNGAI PEPERA
AGENDA

1 2

GAMBARAN
PENDAHULUAN
UMUM WILAYAH

3 4 5

METODOLOGI JADWAL
ANALISA AWAL
PELAKSANAAN

2
1. PENDAHULUAN
• Kegiatan Fs (Feasibility Study) Dan Ded Pelabuhan Sungai Pepera Provinsi Papua perlu dilakukan
mengingat :
• Lokasi pembangunan yang ekstrem yakni posisi berada di area yang memiliki sedimentasi
tinggi;
Latar • Pasang surut sungai yang mencapai 1 meter sampai 2 meter.
Belakang

• untuk mengetahui potensi ekonomi wilayah, status lahan, profil dan sifat-sifat tanah serta
kondisi bathimetri di lokasi kajian dalam rangka pembuatan desain konstruksi dermaga dan
fasilitas pelabuhan lainnya
Maksud

• Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi pelabuhan, fasilitas existing, volume kegiatan
pelabuhan, kondisi lingkungan, potensi daerah hinterland dan rencana pengembangan
• Mendapatkan gambaran potensi daerah dan manfaat pembangunan fasilitas pelabuhan
• Mendapatkan gambaran mengenai kondisi hidrografi dan topografi lahan dari lokasi
pembangunan dan pengembangan pelabuhan.
Tujuan • Mengetahui struktur dan jenis tiap lapisan tanah di bawah permukaan sebagai dasar
perhitungan daya dukung tanah terhadap konstruksi yang akan dibangun.
• Membuat desain teknis untuk pembangunan pelabuhan dan fasilitas lainnya

3
1. PENDAHULUAN
Ruang Lingkup Pekerjaan
I. Pekerjaan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :
A. Survey, terdiri dari :
1. Survey Pendahuluan meliputi:
2. Survey Topografi
3. Survei Bathymetri
4. Survey Oceanography
5.Survey Penyelidikan Tanah

B.Analisis dan Penyajian Data


1. Pembuatan peta
2. Pengujian laboratorium
 
II. Laporan Survey
C. Rekomendasi pembangunan
D. Pembuatan laporan desain dan dokumen tender
4
1. PENDAHULUAN
Lokasi Studi

Lokasi pekerjaan adalah berada


Distrik Pepera terletak di
Perbatasan Kabupaten
Yahukimo dan Kabupaten
Asmat Provinsi Papua.

5
2. GAMBARAN UMUM WILAYAH
Distrik Pepera Kabupaten Asmat,
Kecamatan Kolf Braza
Dermaga Logpon
Kab Yahukimo

Letak Titik Koordinat


             
          Titik Koordinat
     
     
Kampung  
 
     

          Lintang Bujur


                 

    (1)     (2) (3)  


1 Binamzain     5°20'45.824"S 139°28'46.657"E
2 Pirabanak     5°13'29.077"S 139°27'41.236"E
Pepera
3 Woutu Braza    5°8'49.109"S 139°27'51.585"E
Kabupaten Asmat
4 Patipi     5°3'19 973"S 139°28'55.42"E
5 Woutu Kolof     5°14'36"S 139°31'9"E
6 Sipanap     5°20'34.8"S 139°28'37.2"E
7 Pepera     5°22'1.2"S 139°24'14.4"E
 

6
3. METODOLOGI
Pengumpulan Data Sekunder
• UU No 17 Tahun 2008 • Hinterland • Penyelidikan Tanah
• Permen Perhub No. KM. • Rencana Induk Pelabuhan
31 Tahun 2006 • Data Angin
• Kerangka Acuan Kerja • Kondisi Alam
(KAK) • HSP • Analisa Teknis

Survey Primer
• Persiapan Personil, • Kondisi Eksisting • Detail Desain
Peralatan dan • Survey Topografi • Rencana Anggaran
Administrasi • Survey Bathimetri Biaya dan BOQ
• Pemantapan • Kondisi Arus
Metodologi • Kondisi Pasang Surut
• Pemantapan Rencana
Kerja
• Analisa Awal
• Kajian Literatur • Drat Laporan Akhir
• Evaluasi data • Dokumen tender
• Pra Desain
1 2 3
Laporan Pendahuluan Laporan Antara Laporan Akhir
7
4. ANALISA AWAL
A REA HUTAN

A. Kajian Studi Terdahulu


AREA
60.000 M²

BM 01
X = 322808.398
Y = 9406594.019
Z = 2.729

A REA HUTAN

LOKASI
PELABUHAN
60.000 m2
Hasil Studi Terdahulu

1.Pepera adalah salah satu kampung yang terletak di Distrik Kolf


Braza, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Pepera terletak pada
sungai siret yang merupakan alur pelayaran ke Distrik Dekai yang
merupakan Ibu Kota Kabupaten Yahukimo.
2.Waktu tempuh menuju Pepera dari Dermaga Logpon dibutuhkan
waktu selama 3 jam perjalanan dengan mengunakan speedboat
dengan kapasitas mesin 85 Pk, dan jika mengunakan kapal kayu
kapsitas 100 GT atau lebih membutuhkan waktu selama 10 jam.
3. Jenis kapal yang menjadi kapal yang direncanakan melewati
alur pelayaran Pelabuhan Sungai Pepera adalah jenis kapal KMP
dengan kapasitas 200 GT:
4. Kedalaman rencana pengerukan adalah pada elevasi -3.5 m
5. Lebar alur pelayaran 100 m
6. Kecepatan arus sebesar 0.15 m/s ke arah timur
8
4. ANALISA AWAL
C. Rencana Survey Topografi

1. Titik Referensi (BM)


• Pengikatan Koordinat dan Ketinggian
• Pengikatan dengan GPS Geodetik
2. Pengukuran Topografi
• Pengukuran Poligon

60.000 m2 • Pengukuran Detail Situasi


3. Pengolahan dan Analisis Data
• Perhitungan Poligon
• Perhitungan Detail Situasi
4. Penggambaran Peta
• Penggambaran Detail Situasi
• Penggambaran Kontur

Ket: Lokasi rencana survey topografi direncanakan disekitar Pelabuhan Pepera dengan luas ± 60.000 M2.

9
4. ANALISA AWAL
D. Rencana Survey Bathimetry & Hidro-Oceanografi
1. Persiapan
• Instalasi Alat
• Pengamatan Muka Air
• Pengikatan Muka Air Terhadap Elevasi
BM
• Kalibrasi Barcheck
2. Penentuan Jalur Survey
• Interval Jalur Survey (15 m)

ARUS 2 PASUT • Interval Jalur Silang (25 m)


± 2 Ha 3. Penentuan Posisi
• Interval Jarak Antar Titik (25 m)
ARUS 1
• Alat GPS
4. Pengukuran Kedalaman
• Bersamaan dengan Posisi

Ket: Rencana pengukuran bathimetri sampai mencapai kedalaman -4 m • Alat Echosounder


5. Pengamatan Pasang Surut
Luas rencana survey Bathimetry : ± 2Ha
6. Pengukuran Arus

10
5. JADWAL PELAKSANAAN

11
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai