Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tiara Safitri

NIM : A1D018165

Teknologi DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metoda yang digunakan untuk
mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi.

Teknik-teknik tersebut meliputi: teknik untuk mengisolasi DNA, teknik untuk memotong DNA,
teknik untuk menggabung atau menyambung DNA, teknik untuk memasukkan DNA ke dalam
sel hidup.

Komponen yang digunakan dalam rekombinasi DNA

– Gen target : DNA genom, cDNA, DNA sintetik

– Vektor      : Plasmid, virus, cosmid

– Enzim retriksi endonuclease

Membatasi pertumbuhan virus pada bakteri, memotong ikatan fofodiesterase, mengenali urutan
polindrom

– Sel host     : sel bakteri E. coli

– Enzim ligase untuk menyambung DNA

Komponen yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan diantaranya enzim restriksi untuk
memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA dan vektor untuk menyambung dan
mengklonkan gen di dalam sel hidup, transposon sebagai alat untuk melakukan mutagenesis dan
untuk menyisipkan penanda, pustaka genom untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang
telah diklonkan, enzim transkripsi balik untuk membuat DNA berdasarkan RNA, pelacak DNA
atau RNA untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau untuk mendeteksi klon
yang benar.

Ada dua bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika yaitu sebagai berikut :
1. Enzim seluler/Cellular Enzymes 2. Vektor natural/ Natural Vectors

Tahapan PCR

1) Denaturasi

Selama proses denaturasi, DNA untai ganda akan membuka menjadi dua untai tunggal. Hal ini
disebabkan karena suhu denaturasi yang tinggi menyebabkan putusnya ikatan hidrogen diantara
basa-basa yang komplemen. Pada tahap ini, seluruh reaksi enzim tidak berjalan, misalnya reaksi
polimerisasi pada siklus yang sebelumnya. Denaturasi biasanya dilakukan antara suhu 90 oC – 95
o
C.

2) Penempelan primer

Pada tahap penempelan primer (annealing), primer akan menuju daerah yang spesifik yang
komplemen dengan urutan primer. Pada proses annealing ini, ikatan hidrogen akan terbentuk
antara primer dengan urutan komplemen pada template. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu
50 oC – 60 oC. Selanjutnya, DNA polymerase akan berikatan sehingga ikatan hidrogen tersebut
akan menjadi sangat kuat dan tidak akan putus kembali apabila dilakukan reaksi polimerisasi
selanjutnya, misalnya pada 72 oC.

3) Reaksi polimerisasi (extension)

Umumnya, reaksi polimerisasi atau perpanjangan rantai ini, terjadi pada suhu 72 oC. Primer yang
telah menempel tadi akan mengalami perpanjangan pada sisi 3’nya dengan penambahan dNTP
yang komplemen dengan templat oleh DNA polimerase.

Jika siklus dilakukan berulang-ulang maka daerah yang dibatasi oleh dua primer akan
diamplifikasi secara eksponensial (disebut amplikon yang berupa untai ganda), sehingga
mencapai jumlah copy yang dapat dirumuskan dengan (2n)x. Dimana n adalah jumlah siklus dan
x adalah jumlah awal molekul DNA. Jadi, seandainya ada 1 copy DNA sebelum siklus
berlangsung, setelah satu siklus, akan menjadi 2 copy, sesudah 2 siklus akan menjadi 4, sesudah
3 siklus akan menjadi 8 kopi dan seterusnya. Sehingga perubahan ini akan berlangsung secara
eksponensial. PCR dengan menggunakan enzim Taq DNA polimerase pada akhir dari setiap
siklus akan menyebabkan penambahan satu nukleotida A pada ujung 3’ dari potongan DNA
yang dihasilkan. Sehingga nantinya produk PCR ini dapat di kloning dengan menggunakan
vektor yang ditambahkan nukleotida T pada ujung-ujung 5’-nya. Proses PCR dilakukan
menggunakan suatu alat yang disebut thermocycler.

Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat digunakan untuk:

1. amplifikasi urutan nukleotida.


2. menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang mengalami mutasi.
3. bidang kedokteran forensik.
4. melacak asal-usul sesorang dengan membandingkan “finger print”.

Sumber:

https://mahmuddin.wordpress.com/2010/08/31/polymerase-chain-reaction-pcr/

https://core.ac.uk/download/pdf/11980242.pdf
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/genetika/dnarekombinan/textdnarekombinanpdf.pdf

https://www.coursehero.com/file/p2flihb/Komponen-yang-digunakan-dalam-teknik-DNA-rekombinan-
diantaranya-enzim-restriksi/

http://blog.unnes.ac.id/ahmadbiologi/teknologi-dna-rekombinan/

Anda mungkin juga menyukai