Materi Konseling Gizi Dislipidemia-1
Materi Konseling Gizi Dislipidemia-1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
a. Pengertian Konseling Gizi
Konseling gizi merupakan salah satu bagian dari pendidikan gizi
yang bertujuan membantu masyarakat, kelompok atau individu untuk
menyadari dan mampu mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang
dialaminya. Menurut Supariasa (2012), konseling merupakan suatu proses
komunikasi dua arah / interpersonal antara konselor dan klien untuk
membantu klien dalam mengenali, menyadari dan akhirnya mampu
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah gizi yang
dihadapinya. Konselor adalah ahli gizi yang bekerja membantu klien
mengenali, menyadari, mendorong dan mencarikan serta memilih solusi
pemecahan masalah klien yang akhirnya klien mampu menentukan
keputusan yang tepat dalam mengatasi masalahnya.
Konseling gizi adalah suatu proses memberi bantuan kepada orang
lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah
melalui pemahaman fakta-fakta, harapan, kebutuhan, dan perasaan klien.
PEMBAHASAN
2.1. Materi
a. Pengertian Dislipidemia
Dislipidemia adalah kandungan kadar lemak dalam darah yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kadar lemak dalam darah merupakan
kandungan lemak yang umumnya terdiri dari trigliserida, kolesterol, low
density lipoproteins (LDL), dan high density lipoproteins (HDL). Lipid
bersama dengan protein dan karbohidrat merupakan komponen penting
yang terdapat di dalam sel-sel tubuh. Lipid adalah zat lemak yang terdiri
dari kolesterol dan trigliserida. Komponen ini tersimpan di dalam tubuh dan
berperan sebagai sumber tenaga untuk tubuh. Istilah ini juga berkaitan
dengan kondisi kolesterol tinggi. Kolesterol dibagi menjadi dua yaitu,
kolesterol baik high density lipoproteins (HDL) yang normalnya pada pria
di atas 40 mg/dL dan untuk wanita normalnya di atas 50 mg/dL. Dan untuk
kolesterol jahat low density lipoproteins pada orang sehat sebaiknya
memiliki kadar di bawah 100 mg/dL dan 70 mg/dL untuk penderita diabetes
dan penyakit jantung. Total kolesterol yang seharusnya dimiliki orang sehat
di bawah 200 mg/dL.
Komponen lain dari lipid adalah trigliserida. Kadar trigliserida
yang normal di dalam tubuh seharusnya di bawah 150 mg/dL. Kondisi yang
menentukan seseorang menderita dislipidemia adalah dengan memiliki
kadar LDL atau kolesterol jahat yang tinggi, memiliki kadar HDL atau
kolesterol baik yang rendah dan memiliki kadar trigliserida yang tinggi.
Dikatakan kolesterol jahat karena LDL adalah dikarenakan bentuk
kolesterol yang paling mudah menempel pada pembuluh darah dan
menyebabkan sumbatan pada penyakit jantung coroner, dan dikatakan
kolesterol baik karena HDL adalah kolesterol yang mengangkut lemak
tubuh ke dalam hati untuk di pecah.
Penyakit dislipidemia adalah gangguan (abnormal) yang terjadi
pada darah yang mengalami kelebihan lipid (lemak). Gangguan yang terjadi
pada darah disebabkan rendahnya tingkat kolesterol plasma atau HDL pada
darah. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perkembangan peradangan
pada darah dan gangguan pada jantung.
b. Penyebab Dislipidemia
Penyebab pada gejala penyakit dislipidemia ini dibedakan menjadi
dua kategori yaitu kategori primer dan sekunder. Pada kategori primer,
penyakit ini disebabkan oleh factor genetik atau keturunan yang disebabkan
oleh tingginya kadar kolesterol jahat (HDL) dan terigliserida, kasus ini juga
dpat meningkatkan resiko terkena serangan jantung serta peningkatan resiko
bias disebabkan oleh factor lain seperti lemak jahat dan kelainan
metabolism. Pada kategori sekunder, penyakit ini disebabkan oleh pola
hidup yang tidak sehat termasuk pola makan dan aktivitas fisik serta
penyebab umum dari kategori sekunder adalah obesitas, DM,
hipotiroidisme, minum alcohol berlebihan, sindrom PCOS, banyak
konsumsi makanan berlemak, sindrom cushing, penyakit radang
pencernaan, infeksi parah seperti HIV, dan aneurisme aorta pada perut.
c. Gejala Dislipidemia
Gejala dislipidemia bermacam-macam, yang penting untuk
diketahui dan umum terjadi seperti nyeri perut, pusing, stroke, nyeri dada,
sakit kepala, sesak napas, penyakit jantung, penurunan BB, nafsu makan
berkurang dan nyeri betis saat berjalan.
d. Pencegahan Dislipidemia
Hal penting dalam upaya pengobatan ini sebagaiman upaya
pencegahan adalah mengubah pola hidup seperti :
1) Hindari makanan yang banyak mengandung lemak, seperti
goreng-gorengan dan lemak daging serta perbanyak konsumsi
sayur dan buah.
2) Olahraga secara teratur minimal olahraga ringan tiga kali
seminggu masing-masing selama 30 menit.
3) Bagi penderita kegemukan (obesitas) dianjurkan untuk
melakukan diet sehat menurunkan berat badan.
4) Berhenti merokok
2) Serangan Jantung
Penggumpalan darah berpotensi terjadi apabila arteri
tersumbat. Ini yang menyebabkan serangan jantung
3) Stroke
Sama seperti serangan jantung, stroke bias terjadi apabila
penggumpalan darah memotong aliran darah menuju otak.
2.2 Metode
Adapun proses untuk konseling gizi pada diet dislipidemia dengan alur
dan penjelasan sebagai berikut :
1) Klien terdiagnosa dislipidemia dari Poliklinik Umum atau Lansia
2) Konselorcmelihat hasil laboratorium yang berhubungan dengan
diagnosa
3) Konselor melakukan pengukuran antropometri kemudian mencatat
hasil pengukuran dalam buku register konseling gizi dan kartu status
4) Konselor menghitung status gizi dengan metode indeks massa tubuh
(IMT) klien dalam buku register konseling gizi dan kartu status
5) Klien melakukan pengambilan data recall klien : asupan 24 jam, pola
makan (jenis dan frekuensi) dan selingan yang dicatat di leaflet
6) Konselor memberikan leaflet diet rendah lemak untuk untuk dipelajari
sementara konselor melakukan kegiatan lain sebelum konseling
7) Konselor menghitung asupan 24 jam, kebutuhan kalori klien, dan
pembagian makanan sehari serta menulis hasil perhitungan pada leaflet
diet dan hasilnya dicatat di laeflet
8) Konselor memberikan konseling gizi pada klien meliputi : tujuan diet,
jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, kebutuhan kalori
dan jumlah pembagian makanan sehari serta jadwal makan dari klien
9) Konselor melakukan evaluasi kepada klien seputar konseling yang
telah diberikan
10) Konselor menyerahkan leaflet diet kepada klien untuk dibawa pulang
11) Konselor menyarankan kepada klien untuk melakukan kunjungan
kembali
12) Konselor mencatat data klien dan hasil pelayanan di buku register
konsultasi gizi dan kartu status.
2.3 Media
Dalam melakukan konseling gizi dibutuhkan media untuk membantu
mempermudah kegiatan konseling, dengan alat dan bahan seperti berikut :
1) Buku register konseling gizi dan kartu status
2) Timbangan injak (digital atau manual)
3) Mikrotoise
4) Kalkulator
5) Alat tulis menulis
6) Leaflet Diet Dislipidemia