Disusun Oleh:
TL.17.D5
2017/2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….....
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
Hasil dan Pembahasan
Hasil pengukuran keadaan limbah awal sebelum dilakukan proses pengolahan limbah
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Konsentrasi logam berat dalam limbah awal sisa pengujian laboratorium sebelum
proses pengolahan
Cont. Cont. Baku Mutu
Parameter logam Pengen limbah limbah (mg/L)
Hasil Uji
yang dianalisa ceran awal awal
(ppm) (mg/L) Kls I Kls II
Cadmium (Cd) <0,001 1 <0.001 <0,001 0,1 0,005
Tembaga (Cu) 0,2783 8 2,2264 2,2239 2 3
Besi (Fe) 3,4577 6.5 22,48 22,4544 5 10
Mangan (Mn) 0,8536 3.33 2,8425 2,8392 2 5
Timbal (Pb) 0,1097 10 1,097 1,0957 2 1
Seng (Zn) 0,3071 2 0,6142 0,6142 5 10
Krom (Cr) 3,0473 13.33 40,62 40,5736 0,05 1
Nikel (Ni) 0,0500 10 0,5 0,4994 0,4 0,5
Kobalt (Co) 0,048 10 0,48 0,4794 0,05 0,6
IV. Kesimpulan
Kesimpulan
1. Konsentrasi Logam berat dalam limbah awal sisa pengujian laboratorium yaitu logam Cr
sebesar 40,5742 mg/L, logam Fe 22,4494 mg/L, logam Mn 2,8392 mg/L, kemudian
logam Cu 2,2239 mg/L, logam Pb 1,0957 mg/L, logam Zn 0,6135 mg/L, logam Ni
0,4994 mg/L, Logam Co 0,4795 mg/L, dan logam Cd <0,001 mg/L.
Proses presipitasi dalam pengolahan limbah adalah penambahan bahan presipitan
kedalam limbah logam berat dapat berupa senyawa sulfida atau karbonat untuk mengikat
ion logam yang bersifat
2. terlarut menjadi ion logam yang tak larut dengan seiring kenaikan pH air limbah.
Sementara absorpsi adalah penggumpalan secara kimia ion logam menjadi partikel yang
lebih besar sehingga lebih mudah untuk dipisahkan.
3. Metoda presipitasi yang paling baik yaitu presipitasi gabungan sulfida dan karbonat
dimana hasil pengujian logam berat akhir pengolahan untuk logam Cadmium (Cd) <0,001
mg/L, Tembaga (Cu)
0,4455 mg/L, Besi (Fe) 8,5263 mg/L , Mangan (Mn) 0,7292 mg/L, Timbal (Pb) 0,6033 mg/L,
Seng (Zn) 0,3076 mg/L, Krom ( Cr ) 0,026 mg/L, Nikel (Ni) 0,2217 mg/L, Kobalt (Co) 0,1918
mg/L.
4. Metoda presipitasi gabungan sulfida dan karbonat dapat memenuhi baku mutu
KepMenLH 51/10/1995 Lampiran C untuk golongan 2, praktis hanya logam Fe dan Co
yang tidak memenugi baku mutu golongan 1, namun logam yang lain sudah dapat masuk
kedalam baku mutu golongan 1.
Daftar Pustaka
Adli, H. 2012. Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Dengan Metode Presipitasi dan Adsorpsi
Untuk Penurunan Kadar Logam
Berat.FMIPA Universitas Indonesia.
Arief,.Latar.M. 2013. Pengolahan Limbah Industri Limbah B3. Bahan ajar Pengolahan Limbah
B3, Universitas Esa Unggul
Azamia, M. 2012. Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Kimia Dalam Penurunan Kadar
Organik Serta Logam Berat Fe, Mn dan Cr Dengan Metode Koagulasi dan Adsorpsi.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 2013. Teknologi Pengolahan Limbah
B3. www.kelair.bppt.go.id
/Pu
Buku Ajar Pusarpedal, 2012, Sufenal Healthy. Pengelolaan Limbah Laboratorium
Lingkunagan.Tangerang.
Jamhari. 2009. Reduksi Logam Berat Hg, Ag dan Cr Limbah Laboratorium Menggunakan
Metode Presipitasi Dan Adsorpsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Lestari,A.F. 2012 Pengolahan Limbah Cair Laboratorium Bekas Pengujian Kebutuhan Oksigen
Kimiawi (KOK) Dengan Metode
Presipitasi. Institut Pertanian Bogor.
Lutfi.A. 2009. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Hewan, Tumbuh-tumbuhan, dan Tubuh
Manusia. Chem-Is-Try.Org.
Parmadi.E.H 2010. Analisa BOD dan COD.
www.academia.edu/5512221/ Analisa_BOD_dan_COD
Pusarpedal. 2012. Pedoman Operasional IPAL
Laboratorium Lingkungan. Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium
Lingkungan. Tangerang.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Beracun. Jakarta.
Pujianto.A. 2011. Permanganometri. FKIP, Jurusan PMIPA, Program Studi Pendidikan Kimia
Universitas Palangkaraya.
Lusiani.T. 2009. Pengolahan limbah cair yang mengandung logam merkuri dengan reaksi fenton
dan presipitasi sulfida. Repository Institut Pertanian Bogor.
Said.M. 2009. Pengolahan Air Limbah Laboratorium dengan Menggunakan Koagulan Alum
Sulfat dan Poli Aluminium Klorida (PAC). Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya,
Sumatera Selatan..
Said.N.I 2010. Metoda Penghilangan Logam Merkuri Di Dalam Limbah Industri. Pusat
Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Simata.D. 2011. AAS (Atomic Absorbsion Spektrophotometri). Teknologi kimia
industri.blogspot.com/2011/01/spektrofotometerserapan-atom-aas.html.
Suprihatin dan Indrasti,N.S, 2010. Penyisihan logam berat dari limbah cair laboratorium dengan
presipitasi dan adsorpsi. Makara , sains, Vol.14 No.1 April:44-50
Widjajanti, E. 2009. Penanganan Limbah Laboratorium Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Yogyakarta.
Yuwatini.E. 2011. Pengelolaan Limbah Laboratorium Mengacu KAN P-15. Inhouse Training
PPE Sumatera, PUSARPEDAL.
Tangerang.