Anda di halaman 1dari 2

GAMBAR PERSATUAN DAN KESATUAN

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.”

Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu.  Dalam hal ini, masing-masing
suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu. 
Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat
semula. Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yang
diputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang, baik
sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.  Sedangkan kesatuan
wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari daratan,
perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakan dalam deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan
utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
MUSYAWARAH UNTUK INDONESIA DAMAI

Mungkin kita pernah melihat, anggota dewan yang merupakan wakil rakyat saling
adu argumen tentang suatu persoalan atau dalam perumusan undang-undang.
Tak jarang akibat adu argumen dan beda pendapat ini, berujung pada saling caci,
saling benci, bahkan saling adu jotos. Kejadian semacam ini tidak hanya sekali
terjadi dalan sejarah berdirinya lembaga dewan tersebut. Padahal mereka
seringkali mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi. Dan
dalam negara demokrasi berbeda pendapat merupakan hal yang lumrah, tapi
semuanya perlu di musyawarahkan untuk menghasilkan solusi yang
mengedepankan kepentingan yang lebih luas.
Disisi lain, seiring perkembangan teknologi, dunia maya telah dipenuhi berbagai
macam informasi. Mulai dari informasi yang mengandung konten positif, sampai
yang konten negative. Mulai dari informasi yang memberikan inspirasi, sampai
konten yang berisi provokasi. Semuanya berkumpul menjadi satu, dan membuat
masyarakat yang tidak membekali dirinya dengan literasi media, akan mudah
terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Dan akhir-akhir ini, media terus
memberitakan bagaimana masyarakat yang mudah marah dan mudah
diprovokasi oleh oknum masyarakat.
Di era yang telah modern ini, semestinya tradisi musyawarah tidak dilupakan.
Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mempermudah terjadinya
musyawarah. Broadcast message harus memunculkan poin-poin kesepakatan
yang menyejukkan, bukan yang menyudutkan. Jangan gunakan teknologi untuk
menghancurkan tradisi untuk saling bersilaturahmi dan diskusi. Karena tradisi
tersebut memang terlihat sederhana, namun sejatinya tradisi yang menjadi
budaya negeri ini, justru membuat negeri ini menjadi damai jika kita bisa
menjalankannya.

Anda mungkin juga menyukai