PEDOMAN

PEMBUATAN SOAL UJIAN TULIS

I. Petunjuk
1. Satu set soal harus mengandung soal yang mudah, soal yang sedang, dan soal yang sukar.
Proporsinya adalah sebagai berikut:
Tingkatan
Ujian Pertengahan Tahun Ujian Akhir Tahun
Kesukaran
Mudah 20 % 30 %
Sedang 50 % 50 %
Sukar 30 % 20 %

2. Diusahakan terdiri atas semua ranah (domain) yang mungkin; kognitif dalam semua
jenisnya, dan afektif. Psikomotorik biasanya dalam ujian lisan
3. Redaksi yang digunakan harus ringkas tapi jelas.
4. Bahan soal ujian diambil dari buku yang telah dipelajari sesuai dengan silabus KMI dan dari
keterangan-keterangan guru di kelas, serta yang sedang aktual di masyarakat.
5. Soal Ujian Akhir Tahun (khususnya kelas biasa) harus menanyakan kembali tentang
beberapa materi pelajaran Awal Tahun.
6. Soal pilihan ganda hanya untuk materi umum. Materi ilmu pasti (matematika, fisika, kimia,
biologi dan ekonomi) 30 soal dan yang lain 40 soal ditambah 5 soal essai.
7. Soal biologi, geografi, dan fisika harus mengandung pertanyaan tentang gambar: organ
pernapasan, organ pencernaan, bagian-bagian bunga, peta/pulau, lapisan bumi/tanah,
bagian-bagian accu, dll.
8. Soal Nahwu dan Shorf lebih mengutamakan aplikasi ( ‫ ) تطبيقات‬bukan ta’rif.
9. Soal Tamrin Lughah kelas 2 tidak terbatas pada judul pelajaran yang dipelajari di kelas
tersebut, tetapi diambil juga dari pelajaran sebelumnya di kelas 1.
10. Soal Insya’ kelas 1 tidak boleh diambil dari makalah yang ada dalam buku Durusu al-
Lughah.
11. Dalam soal insya tidak boleh menterjemahkan ke bahasa Indonesia tetapi ke bahasa Arab.
12. Soal yang jawabannya boleh buka adalah hadits kelas 4-5 (bulughul marom selain kelas 3
tentang kitabul jami’) dan fikih kelas 3-5 (bulugul marom dan fikh sunah dan bukan fikh
wadhih)
13. Banyak sedikitnya soal harus disesuaikan dengan waktu yaitu 90 menit.
14. Dalam membuat soal harus menyertakan jawaban yang lengkap dengan pedoman
penilaiannya (skor).
15. Apabila satu pelajaran diajarkan oleh beberapa guru, maka soal ujian harus dibuat dengan
musyawarah untuk mempertimbangkan isi soal, tingkat kesukaran dan pedoman
penilaiannya.
16. Soal-soal ini ditulis sendiri oleh pembuat soal dan akan diedit oleh editor dan ditashih dulu
oleh majlis tashih, maka harus diselesaikan pada waktu yang ditentukan.
17. Soal ditulis dengan computer dan diserahkan dalam bentuk file dengan tulisan yang rapi
beserta kunci jawaban, skor dan rentang nilainya. (Soal tidak akan diterima oleh panitia
jika tidak lengkap dengan kunci jawaban, skor dan rentang nilainya.
18. Konsep soal harus disimpan baik-baik supaya tidak bocor.
19. Diusahakan benar-benar agar tidak terjadi perubahan setelah soal dicetak.
 PEDOMAN PENILAIAN JAWABAN UJIAN

A. Penilaian Jawaban Ujian Tulis

Penilaian harus obyektif (apa adanya), jujur, adil, takut dosa, takut dholim. Dan untuk
menyeragamkan penilaian jawaban ujian maka perlu dibuat pedoman penilaian sebagai berikut:
1. Menentukan Skala Penilaian.
Di KMI Ponpes Modern Darel Azhar, skala penilaian yang digunakan ialah:
a. Skala 5: Nilai terendah = 4; dan nilai tertinggi = 8 (boleh pakai tengahan). Skala ini
berlaku untuk: Insya’, Khot, dan seluruh materi ujian lisan.
b. Skala 9: Nilai terendah = 2; dan nilai tertinggi = 10 (boleh pakai tengahan). Skala ini
berlaku untuk semua bidang studi selain skala 5.
2. Menentukan Skor:
Setiap nomor soal atau bagian soal mempunyai skor sendiri sesuai dengan tingkat
kesukarannya, soal mudah skornya kecil dan soal yang sulit skornya besar.
Contoh:
‫اصطالحا؟‬
ً ‫لغة؟ وما الفقه‬
ً ‫ما الفقه‬
.‫ هو العلم باألحكام الشرعية الفرعية عن أدلتها التفصيلية باالستدالل‬:‫اصطالحا‬
ً ‫ والفقه‬.‫لغة الفهم‬
ً ‫ الفقه‬:‫اجلوال‬
( Skor = 1 + 2 = 3 )
a. Menentukan skor setiap soal atau bagian soal.
b. Menghitung skor setiap nomor soal.
c. Menghitung skor per-kelompok-soal.
d. Menghitung skor tertinggi yang diharapkan (Maximum Expected Score = MES)
e. Menghitung rentangan nilai dengan cara membagi MES dengan skala (5 atau 10).
f. Soal dengan skala “9” nilai tertingginya tidak menggunakan rentangan, atau
diperuntukkan bagi yang mencapai angka MES.
Dalam menilai mata pelajaran tertentu harus diperhatikan semua aspek yang berhubungan
dengan mata pelajaran:
a. al-Insya’ : meliputi aspek-aspek: kebakuan kata, susunan kalimat, tata bahasa, jalan
pikiran penulis, dan kebulatan isi atau cerita.
b. Ilmu Pasti : (matematika, kisika, kimia, biologi dan ekonomi), meliputi aspek-aspek:
rumus dan cara mengerjakan.
c. Khot : meliputi aspek-aspek: benarnya tulisan, tebal/tipisnya bagian huruf,
penyesuaian tinggi dan rendahnya huruf, kebersihan dan kerapian.

3. Menetapkan kriteria penilaian.

a. Contoh penilaian dengan Skala “9”. Umpamakan bahwa MES = 65, maka kriteria
penilaian adalah sebagai berikut:
Skor Nilai
0 - 8 2
9 - 16 3
17 - 24 4
25 - 32 5
33 - 40 6
41 - 48 7
49 - 56 8
57 - 64 9
65 10

b. Contoh penilaian dengan Skala “5”.

Penilaian dengan skala ini mengacu kepada taqdir atau bobot jawaban siswa. Jika jawaban
siswa taqdirnya Jayid Jiddan maka nilainya = 8; Jayid = 7; Maqbul = 6; Dlo’if = 5; Dlo’if
Jiddan = 4.
 PEDOMAN PENULISAN SOAL
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal

A. Kaidah penulisan
1. Kata Tanya ( ‫ ) استفهام‬dengan " ‫ " ما‬jika disambung dengan hufur jar (‫)حرف جـر‬, maka alifnya
hilang.
Contoh:
‫َع َـال َم‬ ← ‫َمـا‬ + ‫َعلَى‬
‫َإال َم‬ ← ‫َمـا‬ + ‫إِ ََل‬
‫بِ َـم‬ ← ‫َمـا‬ + ‫بِـ‬
‫َعـم‬ ← ‫َمـا‬ + ‫َعن‬
‫فِي َم‬ ← ‫َمـا‬ + ‫ِف‬
‫ِمـم‬ ← ‫َمـا‬ + ‫ِمن‬

2. Semua kata Tanya ( ‫ ) استفهام‬dipisah dengan kata setelahnya.

Contoh:
‫أ أنت تلميذ؟‬ ‫؟‬.....‫ما رأيك ف‬ ‫هل الفصل واسع؟‬
3. Huruf ya )‫ (ي‬/ )‫(ى‬
Jika sebelumnya Kasroh (─ِ─ ) maka huruf ya (‫ )ي‬memiliki titik.
Contoh:
‫ِهي‬ ِ
‫الت‬ ‫ِف‬ ِ
‫معان‬
‫هى‬ ‫الىت‬ ‫ىف‬ ‫معاىن‬
4. Penulisan huruf Wawu ( ‫) و‬
Dipisah dengan huruf sebelumnya dan disambung dengan huruf sesudahnya (tidak dipisah
dengan spasi).
Contoh:
‫منعا وهات‬ ‫مدرسة ومسجد‬ ‫علي ومحيد‬
‫منعا و هات‬ ‫مدرسة و مسجد‬ ‫علي و محيد‬
5. Tanda baca.
a. Koma ( , ) dan titik ( . ) disambung dengan kata sebelumnya dan dipisah dengan kata
sesudahnya dengan satu spasi jika ada kata lagi setelahnya..
Contoh:
......‫ وف البيت‬،‫ف املسجد مسلم‬ .‫اإلمام ف املسجد‬
......‫ وف البيت‬، ‫ف املسجد مسلم‬ . ‫اإلمام ف املسجد‬
b. Tanda tanya ( ? ) dan tanda seru ( ! ) disambung dengan kata sebelumnya
Contoh:
!‫بني‬ !‫هات مثاال‬ ‫َعالَ َم جتلس؟‬ ‫من ف الدار؟‬
! ‫بني‬ ! ‫هات مثاال‬ ‫َعالَ َم جتلس ؟‬ ‫من ف الدار ؟‬

Jika setelahnya ada kata lagi, maka dipisah dengan satu spasi.
(Ini berlaku juga untuk bahasa Indonesia dan Inggris)

6. Untuk soal berharokat, alif lam ( ‫ ) ال‬tidak diberi harokat.

Contoh:
 ‫لمعلوِم‬
َ‫ل‬
ِ ‫بِاليَ ِد‬ ِ ‫ِف البـي‬
‫ت‬ َ ‫املس ِجد‬
َ
‫لِل َمعلوِم‬ ‫بِاليَ ِد‬ ِ ‫ِف البـي‬
‫ت‬ َ ‫اَل َمس ِجد‬

7. Penulisan tasdid ( ّ ) harus ditulis jika kata itu bertasdid dalam membacanya di tengah
atau di akhir kata.
Contoh:
‫لكل‬ ‫طالسة‬ ‫م َؤثـَِّرات‬
Tetapi kalau bertasdid dalam membacanya diawal kata, maka tidak perlu diberi tanda. (Alif lam
syamsiyah)
Contoh:
‫الرجال‬ ‫الليل‬ ‫الشمس‬
8. Selalu memperhatikan cara penulisan hamzah qot’i dan hamzah washl.
9. Penulisan gelar dalam bahasa Arab tidak disingkat.
Contoh :
‫صلى اهلل عليه وسلم‬ ‫م‬.‫ص‬
‫ رضي اهلل عنها‬/‫رضي اهلل عنه‬ ‫عنها‬/‫عنه‬.‫ر‬
Dalam bahasa Indonesia disingkat dengan menggunakan huruf capital.
Contoh :
Muhammad SAW. Allah SWT. Umar RA.

10. Untuk istilah-istilah tertentu yang merupakan istilah dalam pelajaran tersebut atau istilah Latin /
Arab yang diindonesiakan sebaiknya dimiringkan (italic).

11. Penulisan soal matematika, fisika dan berhitung harus menggunakan EQUATION.

12. Penulisan kata “ di “

a. Di pisah dengan kalimat sesudahnya, jika menunjukkan tempat.
Contoh :
di atas di bawah di samping di Jakarta di antara
b. Disambung dengan kalimat sesudahnya jika bukan menunjukkan tempat.
Contoh :
disambung dipukul diterima disamakan

13. Penulisan kosa-kata dalam bahasa Inggris dan Indonesia menggunakan huruf kecil.
14. Untuk huruf latin menggunakan font time new roman dengan ukuran 12 – 14 ( kecuali
Dictation), sedang untuk penulisan huruf Arab menggunakan tradisional Arabic dengan ukuran
18 – 20 ( Kecuali Imla’ )

Darel Azhar, Lajnatu-l-Imtihan Liakhirissanah 2019-2020