I. Standar Kompetensi
Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan
pernyataanmajemuk dan pernyataan berkuantor
II.Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka).
III.Indikator
a. Pernyataan dan bukan pernyataan dibedakan
b. Suatu pernyataan ditentukan nilai kebenarannya
Nilai Karakter : Ingin tahu,kreatif
IV.Tujuan
A. Siswa dapat membedakan kalimat berarti dan tidak
berarti.(kreatif)
B. Siswa dapat mendiskripsikan kalimat terbuka(ingin
tahu)
C. Siswa dapat mendiskripsikan kalimat tertutup(ingin
tahu)
D. Siswa dapat membedakan antara pernyataan dan bukan
pernyataan.(kreatif)
V.Materi Ajar
1. Kalimat Berarti dan Tidak Berarti
Tata cara menyusun kalimat Bahasa Indonesia, supaya kalimatnya mempunyai
makna/arti minimal harus terdiri atas subyek, predikat dan obyek yang tersusun secara
benar. Apabila sebuah kalimat tidak tersusun seperti diatas maka kalimat tersebut tak
berarti atau tak bermakna.
Contoh :
Widodo mengerjakan PR di ruang tamu.
Kalimat di atas dapat dimengerti dan dipahami orang lain karena sudah
tersusun secara baik, coba bandingkan dengan kalimat berikut :
Mengerjakan tamu PR Widodo di ruang tamu.
Sebuah kalimat dinyatakan benar atau salah, jika kalimat tersebut hanya memiliki nilai
benar atau salah saja dan tidak kedua-duanya atau dikatakan kalimat yang disebut
pernyataan.
Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditunjukkan dengan bukti. Apabila untuk
menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan harus mengadakan observasi
(penyelidikan) maka pernyataan yang demikian disebut faktual.
Contoh :
a. Pancasila adalah Dasar Negara RI. ( pernyataan benar )
b. 3 < 8 ( pernyataan benar )
c. Nugraha sedang sakit panas. ( faktual )
Kalimat yang tak mempunyai nilai benar/salah disebut bukan pernyataan.
Contoh :
a. Siapa namamu ?
b. Semoga Anda panjang umur.
c. 100 – x = 25
d. Tentukan akar-akar persamaan x 2 – 3x – 10 = 0
VI.Metode Pembelajaran
A. Ceramah
B. Diskusi informasi
C. Tanya jawab
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 1 ( 5 X 45 MENIT )
E. Kegiatan Awal
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Mengkondisikan siswa berdiskusi tentang pernyataan dan bukan pernyataan
B. Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pernyataan dan bukan
pernyataan
2. Siswa membaca modul tentang pernyataan dan bukan pernyataan
3. Siswa mengerjakan soal-soal bersama kelompoknya di LKS
4. Salah satu siswa mempresentasikan jawabannya di depan
5. Kelompok lain memperhatikan kemudian memberikan tanggapan
6. Guru memberikan pemantapan terhadap tanggapan siswa
F. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru
2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah
VIII.Alat/Bahan/Sumber Belajar
G. Modul Logika Matematika
H. Referensi lain yang relevan
IX.Penilaian
Teknik Penilaian: pengamatan, tes tulis
Prosedur Penilaian:
Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian proses dan hasil akhir belajar.
Prosedur penilaian sebagai berikut.
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian Keterangan
dinilai
1. Kerjasama Hasil
(kepribadian) penilaian 2
2. Kejujuran Pengamatan Pertemuan ke-3 untuk
mengerjakan masukan
ulangan pembinaan
(akhlak mulia) dan
3. Pemahaman Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 informasi
konsep bagi guru
4. Penalaran dan Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 agama dan
komunikasi guru BK
Instrumen penilaian: soal-soal dan ulangan harian
I.Standar Kompetensi
Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
II.Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya.
III.Indikator
a. Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi dibedakan.
b. Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan
nilai kebenarannya.
c. Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi
ditentukan nilai kebenarannya.
Nilai Karakter : Kritis, berfikir logis
IV. Tujuan
1. Siswa dapat menyatakan ingkaran / negasi dari sebuah pernyataan tunggal.
(berfikir logis)
2. Siswa dapat menyusun konjungsi dari konjungsi-konjungsi yang tersedia.
(kreatif)
3. Siswa dapat menyusun disjungsi dari disjungsi-disjungsi yang tersedia.
(kreatif_
4. Siswa dapat menyusun implikasi dari 2 pernyataan.(kreatif)
5. Siswa dapat menyusun bi-implikasi dari 2 pernyataan.(reatif
6. Siswa dapat menentukan ingkaran dari kalimat majemuk.(kritis)
7. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari kalimat tunggal dan majemuk.
(kritis)
8. Siswa dapat membuat tabel kebenaran dari beberapa pernyataan.(kritis)
9. Siswa dapat mengerjakan ekuivalensi dengan tabel kebenaran.(kritis)
I. V.Materi Ajar
1. Konjungsi
Dua pernyataan yang digabungkan dengan kata “dan” disebut konjungsi. Penulisan “dan
“ pada konjungsi dilambangkan dengan : “ “. Sedangkan tabel kebenaran pernyataan-
pernyataan konjungsi disampaikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Pernyataan majemuk P Q dikatakan benar jika kedua-duanya benar dalam hal lain
dikatakan salah.
P Q PQ
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh :
P: 9 adalah bilangan ganjil. ( B )
Q: 9 adalah bilangan prima. ( S )
P Q: 9 adalah bilangan ganjil dan prima. ( S )
2. Disjungsi
Dua pernyataan yang digabung dengan kata “ atau “ disebut disjungsi. Disjungsi
mempunyai dua arti yang berbeda yaitu :
i. Disjungsi Inklusif
ii. Disjungsi Eksklusif
Disjungsi inklusif mempunyai makna benar jika paling sedikit satu dari pernyataan
bernilai benar. Lambang disjungsi inklusif adalah “ “ dan tabel kebenarannya sebagai
berikut :
P Q PQ
B B B
B S B
S B B
S S S
Pernyatan majemuk P Q dikatakan salah jika kedua-duanya salah, dalam hal lain
dikatakan benar.
Contoh :
P: Tono pergi foto copy.
Q: Andi pergi foto copy.
P Q: Tono atau Andi pergi foto copy.
Keterangan :
Pada contoh dapat mempunyai makna sebagai berikut :
1. Tono pergi foto copy sedang Andi tidak pergi foto copy.
2. Tono tidak pergi foto copy sedang Andi pergi foto copy.
3. Tono dan Andi kedua-duanya pergi foto copy.
Disjungsi eksklusif mempunyai makna benar jika paling sedikit satu pernyataan
benar tetapi tidak kedua-duanya. Disjungsi eksklusif mempunyai lambang “ “ dan tabel
kebenaran dari disjungsi eksklusif sebagai berikut :
P Q P Q
B B S
B S B
S B B
S S S
Pernyataan majemuk P Q dikatakan bernilai salah jika P dan Q bernilai sama, dalam hal
lain dikatakan benar.
Contoh :
P: Ibu sedang pergi ke pasar.
Q: Ibu sedang memasak.
P Q: Ibu sedang pergi ke pasar sedang memasak.
Keterangan :
Contoh di atas mempunyai makna :
1. Ibu sedang pergi ke pasar tetapi tidak sedang memasak.
2. Ibu tidak sedang pergi ke pasar tetapi sedang memasak.
3. Tidak mungkin ibu sedang pergi ke pasar sekaligus sedang memasak begitu
pula sebaliknya.
3. Implikasi ( kondisional )
Pernyataan majemuk yang berbentuk “ jika P maka Q “ disebut implikasi atau
kondisional. Lambang implikasi adalah : “ P Q “ atau “ P Q “.
Dari lambang di atas bermakna :
1. Jika P maka Q
2. P hanya jika Q
3. P syarat yang cukup untuk Q
4. Q syarat yang perlu untuk P
Pernyataan majemuk “ P Q “bernilai salah jika P benar dan Q salah, dalam hal lain
bernilai benar.
Tabel kebenaran dari implikasi sebagai berikut :
P Q PQ
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh :
P: 7 x 2 = 72 (S)
Q: 6 + 4 = 10 (B)
PQ : Jika 7 x 2 = 72 maka 6 + 4 = 10 ( B ).
4. Bi-Implikasi
Pernyataan majemuk yang berbentuk “ P jika dan hanya jika Q “ disebut Bi-implikasi.
Penulisan Bi-implikasi menggunakan lambang “ P Q atau P Q “.
Dari lambang di atas bermakna :
1. P jika dan hanya jika Q.
2. P ekuivalen Q.
3. P syarat yang perlu dan cukup untuk Q.
Jika P dan Q dua pernyataan yang tersusun sebagai “P Q “ maka tabel kebenarannya
sebagai berikut :
P Q PQ
B B B
B S S
S B S
S S B
Pernyataan P Q bernilai benar jika P dan Q bernilai sama, dalam hal lain bernilai salah .
Contoh :
P : 7 < - 20 (S)
Q : 20 adalah bilangan ganjil. ( S )
PQ : 7 < - 20 jika dan hanya jika 20 adalah bilangan ganjil. ( S )
5. Negasi
Negasi atau ingkaran adalah penolakan dari pernyataan yang ada. Jika sebuah
pernyataan bernilai salah maka negasinya bernilai benar dan jika pernyataan bernilai
benar maka negasinya bernilai salah. Penulisan lambang negasi P adalah “ ~ P “. Untuk
menentukan ingkaran atau negasi dari sebuah pernyataan maka penulisan ditambah kata
“ tidak , tidak benar bahwa, atau bukan “ di depan pernyataan.
Tabel kebenaran dari negasi adalah sebagai berikut :
P ~P P ~P
B S 1 0
S B 0 1
Contoh :
P : 2 adalah bilangan prima. ( B )
~ P : 2 adalah bukan bilangan prima. ( S )
Negasi dari pernyataan ekuivalen dengan disjungsi dari masing-masing konjungsinya
dan begitu sebaliknya. Bentuk kesetaraan di atas disebut juga dengan dalil De-
Morgan, yaitu :
~(P Q) ~P ~Q
~(P Q) ~P ~Q
Selain dalil De-Morgan masih banyak kesetaraan yang lain, misalnya :
~(P Q) P ~Q
~(P Q) (P ~Q) (Q ~P)
Contoh :
a. 8 adalah bilangan genap dan bulat.
Negasinya : 8 adalah bukan bilangan genap atau bukan bilangan bulat.
b. Kita dapat berbelanja di Toko Laris atau di Matahari Dept. Store.
Negasinya : Kita dapat berbelanja tidak di Toko Laris dan tidak di
Matahari Dept. Store.
VI.Metode Pembelajaran
A. Ceramah
B. Diskusi informasi
C. Tanya jawab
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 2 ( 5 X 45 MENIT )
D. Kegiatan Awal
1. Membahas tugas rumah
2. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik mengenai kalimat tunggal dan
kalimat majemuk.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
E. Kegiatan Inti
1. Siswa memberi contoh dan membedakan ingkaran, konjungsi,
disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya.
2. Siswa membuat tabel kebenaran dari ingkaran, konjungsi, disjungsi,
implikasi, biimplikasi dan ingkarannya
3. Siswa mengerjakan soal-soal bersama kelompoknya di LKS
4. Salah satu siswa mempresentasikan jawaban di depan
5. Kelompok lain memperhatikan kemudian memberikan tanggapan.
6. Guru memberikan pemantapan atas tanggapan siswa
F. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat
rangkuman dengan
bimbingan guru
2. Siswa diberi tugas untuk
dikerjakan di rumah
3. Guru memberikan refleksi
PERTEMUAN 3 ( 5 X 45 MENIT )
A. Kegiatan awal
1. Membahas tugas rumah
2. Mengingat kembali materi tentang ingkaran ,konjungsi, disjungsi implikasi dan
biimplikasi
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Siswa memberi contoh dan membedakan ingkaran, konjungsi, disjungsi, biimpli
kasi
2. Siswa membuat tabel kebenaran ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan
biimplikasi
3. Siswa mengerjakan soal-soal bersama kelompoknya di LKS
4. Salah satu siswa mempresentasikan jawabannya di depan
5. Kelompok lain memberikan tanggapan
6. Guru memberikan pemantapan terhadap hasil tanggapan siswa
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran
2. Guru memberikan tugas rumah
3. Guru memberikan refleksi
VIII.Alat/Bahan/Sumber Belajar
G. Modul Logika Matematika
H. Referensi lain yang relevan
IX.Penilaian
Teknik Penilaian: pengamatan, tes tulis
Prosedur Penilaian:
Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian proses dan hasil akhir belajar.
Prosedur penilaian sebagai berikut.
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian Keterangan
dinilai
1. Kerjasama Hasil
(kepribadian) penilaian 2
2. Kejujuran Pengamatan Pertemuan ke-3 untuk
mengerjakan masukan
ulangan pembinaan
(akhlak mulia) dan
3. Pemahaman Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 informasi
konsep bagi guru
4. Penalaran dan Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 agama dan
komunikasi guru BK
Kunci Jawaban
1. a. Subali anak yang pandai dan Subali anak yang dermawan.
b. x bilangan asli dan x bilangan bulat positif.
2. a. 7 < 12 atau 6 – 14 = 82
b. Hari ini hujan atau saya membawa payung.
3. a. Jika gajah berbadan besar maka harimau binatang pemakan rumput.
b. Jika kucing binatang yang bertelur maka 2 x 7 = 49
4. a. 5 adalah bilangan asli jika dan hanya jika 5 adalah bilangan real.
b. 7 > - 5 jika dan hanya jika – 5 < - 7
5. a. B b. S c. B d. B e. S f. B
6.a. Tidak benar bahwa Jendral Sudirman seorang pahlawan revolusi.
b. 78 bilangan yang tidak habis dibagi 2 atau 78 bilangan yang tidak ganjil.
c. Sungai itu tidak curam atau airnya deras.
d. Amir anak yang tidak pandai dan Amir anak yang tidak rajin.
e. Tidak benar bahwa hari ini Klaten musim salju.
f. Yuda bukan seorang olahragawan dan Yuda bukan seorang dermawan.
I.Standar Kompetensi
Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
II.Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Invers, konvers dan kontraposisi
III.Indikator
a. Invers, konvers dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi
b. Invers, konvers dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi dan
ditentukan nilai kebenaran
Nilai Karakter : kreatif
IV.Tujuan
1. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk invers jika implikasinya
diketahui.(kreatif)
2. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk konvers jika implikasinya
diketahui.(kreatif)
3. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk kontraposisi jika implikasinya
diketahui.(kreatif)
4. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk kontraposisi jika
invers/konversnya diketahui.(kreatif)
5. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk invers jika
kontraposisi/konversnya diketahui.(kreatif)
6. Siswa dapat menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk invers jika
implikasinya diketahui.(kreatif)
7. Siswa dapat membuat tabel kebenaran untuk membuktikan ekuivalensi.(kreatif)
V.Materi Ajar
Jika implikasi P Q maka dapat dibuat pernyataan–pernyataan implikasi yang lain,
yaitu : 1. Konvers : Q P
2. Invers : ~P ~Q
3. Kontraposisi : ~Q ~P
Tabel kebenaran :
ekuivalen
ekuivalen
Contoh :
1. Implikasi : Jika x 2 = 81, maka x = 9
Konvers : Jika x = 9, maka x 2 = 81
Invers : Jika x 2 81, maka x 9
Kontraposisi : Jika x 9, maka x 2 81
2. Implikasi : Jika suatu bilangan habis dibagi 2 maka bilangan itu genap.
Konvers : Jika bilangan genap maka bilangan itu habis dibagi 2.
Invers : Jika bilangan itu tidak habis dibagi 2 maka bilangan itu bukan
genap.
Kontraposisi : Jika suatu bilangan bukan genap maka bilangan itu tidak habis
dibagi 2.
VI.Metode Pembelajaran
A. Ceramah
B. Diskusi informasi
C.Tanya jawab
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 4 ( 2 X 45 MENIT )
A. Kegiatan Awal
1. Membahas tugas rumah
B. Kegiatan Inti
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian invers, konvers dan kontraposisi
dari implikasi.
2. Siswa dapat menentukan invers, konvers dan kontraposisi dari
implikasi.
3. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran invers, konvers dan
kontraposisi dari implikasi.
4. Siswa mengerjakan soal-soal bersama kelompoknya di LKS
5. Salah satu siswa mempresentasikan jawabannya di depan
6. Kelompok lain memperhatikan ,kemudian memberikan tanggapan.
7. Guru memberikan pemantapan terhadap hasil tanggapan siswa
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru
2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah
3. Guru memberi refleksi
VIII.Alat/Bahan/Sumber Belajar
D. Modul Logika Matematika
E. Referensi lain yang relevan
IX.Penilaian
Teknik Penilaian: pengamatan, tes tulis
Prosedur Penilaian:
Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian proses dan hasil akhir belajar.
Prosedur penilaian sebagai berikut.
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian Keterangan
dinilai
1. Kerjasama Hasil
(kepribadian) penilaian 2
2. Kejujuran Pengamatan Pertemuan ke-3 untuk
mengerjakan masukan
ulangan pembinaan
(akhlak mulia) dan
3. Pemahaman Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 informasi
konsep bagi guru
4. Penalaran dan Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 agama dan
komunikasi guru BK
4. P : Terjadi perang.
Q : Rakyat gelisah.
Tulislah pernyataan di atas dengan menggunakan notasi :
a. P ~Q c. ~P ~Q
b. ~P Q d. ~Q P
5. Buktikan dengan menggunakan tabel kebenaran !
~ (P Q) P ~Q
Kunci Jawaban
1. a. Jika AC = BD maka ABCD persegi panjang.
2
b. Jika x habis dibagi 4 , maka x bilangan genap.
2. a. Jika semua murid senang, maka guru tidak
datang.
b. Jika matahari tidak bersinar, maka hari hujan.
3. a. Jika harga barang naik, maka permintaan
berkurang.
b. Jika SHU yang diterima anggota tidak kecil, maka suatu usaha koperasi tidak
maju.
4. a. Jika terjadi perang, maka rakyat tidak
gelisah.
b. Jika terjadi perang, maka rakyat gelisah.
c. Tidak terjadi perang jika dan hanya jika rakyat tidak gelisah.
d. Rakyat tidak gelisah jika dan hanya jika terjadi perang.
5. ~ (P Q) P ~ Q
P Q P Q ~ (P Q) ~Q P ~Q
B B B S S S
B S S B B B
S B B S S S
S S B S B S
ekuivalen terbukti
I.Standar Kompetensi
Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
II.Kompetensi Dasar
Menerapkan modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme dalam menarik
kesimpulan.
III.Indikator
a. Modus ponens, modus tollens dan silogisme dijelaskan
perbedaannya.
b. Modus ponens, modus tollens dan silogisme digunakan untuk
menarik kesimpulan.
c. Penarikan kesimpulan ditentukan kesahihannya.
Nilai Karakter : Kreatif
IV.Tujuan
1. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan argument modus Ponens(kreatif)
2. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan argument modus Tollens(kreatif)
3. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan argument Silogisme(kreatif)
4. Siswa dapat membuat tabel kebenaran untuk membuktikan
validitas(kreatif)
V.Materi Ajar
Dalam pembelajaran logika ada beberapa cara pengambilan kesimpulan yang disebut
sebagai argument, antara lain :
1. Modus Ponens.
P Q P Q (P Q) P {(P Q) P} Q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Contoh : Premis 1 : Jika hari ini hujan maka saya membawa payung.
Premis 2 : Hari ini hujan.
Konklusi : Saya membawa payung.
2. Modus Tollens.
Premis 1 :P Q
Premis 2 :~Q
Konklusi :~P
Premis 1 :P Q
Premis 2 :Q R
Konklusi :P R
VI.Metode Pembelajaran
A. Ceramah
B. Diskusi informasi
C.Tanya jawab
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 5 ( 3 X 45 MENIT )
A. Kegiatan Awal
1. Membahas tugas rumah
2. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik mengenai penarikan kesimpulan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian modus ponens, modus tollens dan
silogisme.
2. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan menggunakan modus ponens, modus
tollens dan silogisme.
3. Siswa dapat menentukan kesahihan penarikan kesimpulan.
4. Siswa mengerjakan soal-soal bersama dengan kelompoknya di LKS
5. Salah satu siswa mempresentasikan jawabannya di depan
6. Kelompok lain memperhatikan kemudian memberikan tanggapan
7. Guru memberikan pemantapan terhadap hasil tanggapan siswa
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru
2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah
3. Siswa diberi tes tertulis
VIII.Alat/Bahan/Sumber Belajar
A. Modul Logika Matematika
B. Referensi lain yang relevan
IX. Penilaian
Teknik Penilaian: pengamatan, tes tulis
Prosedur Penilaian:
Penilaian hasil belajar siswa mencakup penilaian proses dan hasil akhir belajar.
Prosedur penilaian sebagai berikut.
Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian Keterangan
dinilai
1. Kerjasama Hasil
(kepribadian) penilaian 2
2. Kejujuran Pengamatan Pertemuan ke-3 untuk
mengerjakan masukan
ulangan pembinaan
(akhlak mulia) dan
3. Pemahaman Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 informasi
konsep bagi guru
4. Penalaran dan Tes tulis di UH Pertemuan ke-3 agama dan
komunikasi guru BK
2. Premis 1 : …………………………………………………………….
Premis 2 : y bukan bilangan asli.
Konklusi : y bukan bilangan prima.
3. Premis 1 : …………………………………………………………….
Premis 2 : Jika diri kita sehat maka kita dapat berhemat.
Konklusi : Jika lingkungan kita bersih maka kita dapat menghemat.
Kunci Jawaban
1. Jika x adalah bilanagn bulat maka x memenuhi x + 10 =
5
2. Jika y bilangan prima maka y bilangan asli.
3. Jika lingkungan kita bersih maka diri kita sehat.
4. Subali bukan bintang Bollywood.
5. Hari ini tidak kiamat.
6. habis dibagi dua.
7. Jika kita juara maka kita mendapat piala gubernur.