Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI 1

EVALUASI PEMBELAJARAN

Oleh :
MIFTAKHUL YULIA AFIFAH
NIM. 858434425

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan perbedaan tes seleksi dengan tes penempatan ? berikan contoh
Jawaban :
Tes seleksi merupakan satu jenis tes yang dimaksudkan untuk menyeleksi atau memilih
calonpeserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti suatu program.tes seleksi biasanya
diadakan jika jumlah peminat yang akan mengikuti suatu program. Melebihi dari yang
dibutuhkan. Tes seleksi dapat dilaksanakan secara tertulis, wawancara atau keduanya.
Contohnya yaitu di sebuah perguruan tinggi diadakan penerimaan mahasiswa baru dari
kuota sebanyak 200 mahasiswa ternyata yang daftar ada 300 mahasiswa, maka
dilakukanlah tes seleksiuntuk menentukan calon mahasiswa yang diterima.Seleksi calon
siswa dilakukan untuk mendapatkan siswa yang baik untuk diterima.
Tes Penempatan adalah tes yang dilaksanakan bilamana ada kebutuhan untuk
memenpatkan setiap murid pada program pendidikan / program belajar mengajar yang
sesuai dengan kemampuannya. Contohnya adalah Tes untuk penjurusan IPA atau IPS.

2. Parassari adalah seorang guru SD Kartika yang mengajar kelas IV dengan jumlah
sisiwa 12 orang mengadakan tes formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia
semester genap dengan 10 tujuan pembelajaran. Setelah dianalisis hasilnya :
Butir soal no 1 yang menjawab benar = 7 orang
Butir soal no 2 yang menjawab benar = 10 orang
Butir soal no 3 yang menjawab benar = 12 orang
Butir soal no 4 yang menjawab benar = 9 orang
Butir soal no 5 yang menjawab benar = 3 orang
Butir soal no 6 yang menjawab benar = 8 orang
Butir soal no 7 yang menjawab benar = 12 orang
Butir soal no 8 yang menjawab benar = 10 orang
Butir soal no 9 yang menjawab benar = 9 orang
Butir soal no 10 yang menjawab benar = 10 orang
Dengan jumlah nilai 90, nilai tertinggi 9 dan terendah 3 (Rinta, Anti dan Sena)
JELASKAN tinggkat kesukaran hasil tujuan pembelajaran tsb, daya serap
keseluruhan hasil belajar, jika batas penguasaan materi 70.
Apa yang harus dilakukan guru tersebut?
Jawaban :
a. Butir soal no 1 yang menjawab benar = 7 orang
Soal no 1 termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang karna ada 7 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,58
b. Butir soal no 2 yang menjawab benar = 10 orang
Soal no 2 termasuk soal dengan tingkat kesukaran mudah karna ada 10 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,83
c. Butir soal no 3 yang menjawab benar = 12 orang
Soal no 3 termasuk soal dengan tingkat kesukaran mudah karna ada 12 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 1
d. Butir soal no 4 yang menjawab benar = 9 orang
Soal no 4 termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang karna ada 9 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,75
e. Butir soal no 5 yang menjawab benar = 3 orang
Soal no 5 termasuk soal dengan tingkat kesukaran tinggi karna ada 3 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,25
f. Butir soal no 6 yang menjawab benar = 8 orang
Soal no 6 termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang karna ada 8 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,66
g. Butir soal no 7 yang menjawab benar = 12 orang
Soal no 7 termasuk soal dengan tingkat kesukaran mudah karna ada 12 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 1
h. Butir soal no 8 yang menjawab benar = 10 orang
Soal no 8 termasuk soal dengan tingkat kesukaran mudah karna ada 10 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,83
i. Butir soal no 9 yang menjawab benar = 9 orang
Soal no 9 termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang karna ada 9 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,75
j. Butir soal no 10 yang menjawab benar = 10 orang
Soal no 10 termasuk soal dengan tingkat kesukaran mudah karna ada 10 dari 12 siswa
menjawab benar dengan nilai 0,83

Ketentuan analisis butir soal :


Nilai < 25 soal sulit
25 < nilai ≤ 75 sedang
Nilai > 75 mudah

Daya serap keseluruhan hasil belajar : 90/120x100 = 75

Secara keseluruhan pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
atau tinggak penguasaan materi pelajaran oleh siswa cukup baik apabila batas nilai rata-
rata penguasaan materi yang baik 70 sedangkan daya serapnya 75 maka bisa dikatakan
banhwa sisiwa di kelas tersebut telah menguasai materi.
Diharapkan siswa siswi dapat memperbaiki nilainya sehingga menjadi tuntas ketika
diremedial bagi sisiwa yang sudah tuntas maka guru memberikan soal latihan sebagai
pengayaan.
3. Buatlah kisi-kisi butir soal mata pelajaran IPA kelas IV dengan penscoraan
KD : 3.2 membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta
mengkaitkan dengan upaya pelestarian
a. Buatlah indikator dan tulislah tes objektif masing masing 1 soal yang mengacu
pada ranah kognitif L1 (C1,C2) dan L2 (C3)
b. Tulislah tes uraian sebanyak 1 soal yang mengacu pada ranah kognitif level 3
(C-4,5,6)
Jawaban :
a.
No KD Indikator Lv No Kunci
Kognitif soal Jawaban
1. 3.2 Siswa mampu L1 1 PG B
membandingka menyebutkan
n siklus hidup alat pernafasan
beberapa jenis hewan
makhluk hidup
serta
mengkaitkan Siswa mampu L2 2 PG A
dengan upaya mengidentifikasi
pelestarian proses
perkembangan
pada hewan
Siswa mampu L3 1 Telur-ulat-
menjelaskan Essay kepompong-
tahap kupu-kupu
metamorfosis
hewan kupu-
kupu
Soal
1. Alat pernafasan berudu yang digunakan untuk bernafas di dalam air disebut dengan . .
..
a. Paru-paru
b. Insang
c. Trakea
d. Permukaan kulit
2. Suatu proses perkembangan pada hewan yang terdiri dari berbagai perubahan bentuk
fisik pada setiap siklus hidupnya dinamakan . . . .
a. Metamorfosis
b. Adabtasi
c. Morfologi
d. Penyerbukan
b. Soal L3
1. Tuliskan tahap metamorfosis hewan kupu-kupu . . . .

4. a. Kelemahan tes uraian adalah terbatasnya sampel materi yang ditanya dan sukar
memeriksa jawaban siswa.
Bagaimana upaya yang ditempuh guru untuk meminimalkan kelemahan tes
uraian?
b. Jelaskan latar belakang terjadinya asesmen alternatif!
Jawaban :
a. 1. Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih
banyak dari penilaian.
2. Waktu untuk mengoreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
3.    Baik buruk tulisannya dan panjang pendeknya jawaban yang tidak sama mudah
menimbulkan evaluasi dan penskoran (scoring) yang tidak atau kurang objektif.
4. Karakteristik pembuatan tes uraian yang berbeda-beda bagi setiap guru dapat
menimbulkan salah pengertian bagi siswa.
       Pemberian skor yang kurang objektif dan konsisten dapat disebabkan karena
beberapa hal sebagai berikut :
1.        Adanya Hallo effect
2.        Adanya Efek Bawaan (Carry Over Effect)
Carry over effect merupakan kondisi dimana pada saat anda memeriksa jawaban
tes uraian siswa, efek atau kondisi tersebut masih terbawa dan mempengaruhi
anda pada saat anda memeriksa jawaban yang terjadi pada saat anda memeriksa
butir soal nomor satu ke butir anda memeriksa hasil jawaban siswa satu ke
jawaban siswa berikutnya.
3.        Efek Urutan Pemeriksaan (Order Effect)
Bracht, Coffman, dan Kurfman ; Goldsalk, dkk seperti dikutip oleh Hopkins dkk
(1990) menemukan bahwa hasil tes siswa yang diperiksa di awa cenderung diberi
skor lebih tinggi dari hasil tes siswa yang diperiksa mendekati akhir.
4.        Pengaruh Penggunaan Bahasa
Beberapa peneliti seperti Scannell dan Marshall; Marshall dan Powers; Chase
seperti dikutip oleh Hopkins, dkk (1990) menemukan bahwa pada saat memeriksa
jawaban tes uraian siswa ternyata skor yang diberikan berdasarkan kualitas isi
jawaban siswa tetapi juga dipengaruhi oleh penggunaan bahasa, kesalahan ejaan,
pembentukan kalimat, kesalahan tanda baca, dan kesalahan struktur kalimat.
5.        Pengaruh Tulisan Tangan
Baik dan buruknya tulisan tangan siswa ternyata mempunyai kontidusi yang
signifikan terhadap skor yang diperoleh siswa seperti ditemukan oleh Shephered’s
dalam Hopkins, dkk (1990), Kualitas tulisan yang bagus cenderung diberi skor
tinggi dari pada kualitas tulisan tangan yang jelek.
 Beberapa upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes uraian
antara lain sebagai berikut :
1.        Upaya untuk meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan saat ujian.
Jika anda mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan tes uraian maka
siswa akan menjawab tes tersebut dengan menuliskan jawabannya dalam bentuk
tulisan. Waktu yang diperlukan untuk menjawab tes tersebut sangat bergantung
kepada ragam tes uraian yang anda gunakan serta kemampuan siswa dalam
menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan.
2.        Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa. Dalam memeriksa
hasil tes uraian siswa, masuknya unsur subjektivitas pemeriksa (guru) harus
ditekan seminima mungkin. Upaya yang dapat ditempuh untuk menekan adalah
dengan memeriksa hasil ujian tanpa nama.
3.        Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa. Agar hasil
pemeriksaan tes uraian yang anda lakukan dapat lebih objektif dan konsisten maka
lakukan pemeriksaan dengan cara sebagai berikut : a) gunakan tes uraian terbatas.
Dengan tes uraian terbatas maka jawban yang diinginkan dari butir soal tersebut
lebih jelas. b) gunakan dua pemeriksa untuk memeriksa setiap hasil test siswa.
Dengan menggunakan dua pemeriksaan maka unsur subjektivitas pemeriksaan
dapat  diminimalkan. c) sepakat tentang cara pemberian skor dengan pemeriksa
kedua. d) lakukan uji coba pemeriksaan.
4.        Upaya untuk mengurangi hallo effect. Cara yang paling mudah untuk
menhindari adanya hallo effect adalah dengan menghilangkan atau menutup nama
peserta tes.
5.       Upaya untuk menghindari Carry Over Effect. Untuk mengurangi efek bawaan
dapat anda tempuh dengan cara memeriksa jawaban soal nomor 1 untuk
keseluruhan siswa baru kemudian memeriksa jawaban soal nomor 2 juga untuk ke
seluruh siswa begitu seterusnya sampai jawaban butir soa terakhir.
6.        Upaya untuk menghindari Order Effect. Order Effect cenderung terjadi jika
pemeriksa sudah lelah sehingga ia tidak konsisten  lagi dalam memberi skor.
Untuk itu berhentilah memeriksa jika anda sudah merasa lelah dalam memeriksa.

b. Penggunaan asesmen alternative dalam penilaian hasil belajar siswa muncul pada
tahun 1980-an, sebagai akibat banyaknya kritik terhadap asesmentradisional yang
hanya menggunakan tes tertulis. Tes tertulis hanya dapatdigunakan untuk
mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif dan keterampilansederhana.Masih sering
kita temukan banyaknya kasus tes tengah semester atau tesakhir semester yang
perangkat tesnya sudah disediakan oleh pihak DinasPendidikan bukan
disiapkan oleh guru yang bersangkutan. Kondisi seperti itumenunjukkan bahwa tes
hasil belajar merupakan bagian yang terpisah dari prosespembelajaran. Menyadari
kelemahan yang ada pada tes, beberapa ahli pendidikanberupaya untuk
mengintegrasikan penilaian dalam keseluruhan prosespembelajaran melalui
proses penilaian yang dikenal dengan asesmen alternatif.Grant P. Wiggins (1998)
membedakan antara antara asesmen tradisional danasesmen alternatif, yaitu :
a. Asesmen tradisional (tes)1.Penilaian dilakukan untukmenilai kemampuan siswa
dalam memberikan jawabanyang benar. 2.Tes yang diberikan tidak berhubungan
dengan realitas kehidupan siswa. 3.Tes terpisah dari pembelajaran yang
dilakukan siswa. 4.Dapat diskor dengan realibilitas tinggi5.Hasil tes diberikan
dalam bentuk skor
b. Asesmen Alternatif. 1.Penilaian dilakukan untuk menilai kualitas produk dan
unjuk kerja siswa. 2.Tugas yang diberikan berhubungan dengan relitas
kehidupan siswa. 3.Ada integrasi antara pengetahuan dengan kinerja atau produk
yang dihasilkan. 4.Sulit diskor dengan reabilitas tinggi. 5.Hasil asesmen
alternatif diberikan dengan bukti kinerja

5. a. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan seorang guru dalam asessmen
portofolio!
b. Bagaimana langkah-langkah untuk mendeskripsikan nilai sikap selama satu
semester?
Jawaban :
A.
A. Menurut Jon Mueller tujuan penggunaan portofolio adalah :
1.Portofolio yang bertujuan untuk menunjukkan perkembangan hasil belajarsiswa.
2.Menunjukkan kemampuan siswa secara langsung
3.Menilai secara keseluruhan pencapaian belajar siswa
Portofolio tidak dimaksudkan untuk membandingkan hasil kerja siswatetapi
portofolio dimaksudkan untuk member gambaran terhadap hasil kerja kerasyang
telah dilakukan siswa untuk mencapai standar penilaian yang
telahdisepakati bersama antara siswa dengan guru.Ada beberapa komponen
penting yang harus diperhatikan dalammenggunakan portofolio sebagai
asesmen :
1.Portofolio hendaknya memiliki criteria penilaian yna gjelas, spesifik
danberorientasi pada research based criteria.
2.Untukmenilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan
berbagaisumber informasi yang mengenal dengan baik kemampuan dan
keterampilansiswa.
3.Untuk mendesain portofolio perlu diperhatikan berbagai cara yang
digunakanuntuk mengumpulkan bukti-bukti yang dikontribusi terhadap portofolio.
4.Portofolio dapat terdiri dari berbagai bentuk informasi.
5.Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
6.Setiap mata pelajaran mungkin mempunyai bentuk portofolio yang berbeda.
7.Portofolio harus dapat diakses secara langsung

b.Perencanaan Portofolio
Shakle et.al (1977) memberikan delapan pedoman yang harusdiperhatikan pada
saat merencanakan portofolio :1.Menentukan criteria dan atau standar yang akan
digunakan sebagai dasarasesmen portofolio.2.Menerjemahkan standar atau kriteria
tersebut ke dalam rumusan-rumusanhasil belajar yang dapat diamati.3.Menggunakan
kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalamkurikulum untuk
menentukan perkiraan waktu yang diperlukan.4.Menentukan orang-orang yang
berkepentingan secara langsung denganportofolio siswa.5.Menentikan jenis-jenis
bukti yang harus dikumpulkan.6.Menentukan cara yang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan berdasarbukti yang dikumpulkan.7.Menentukan system yang
akan digunakan untuk membahas hasi portofolio.8.Mengatur bukti-bukti portofolio
berdasarkan umur, kelas atau isi agar kitadapat membandingkan

c.Pelaksanaan Portofolio

Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan disepakati dengan siswamaka tugas
guru adalah melaksanakan asesmen portofolio sesuai dengan apa yangtelah
direncanakan. Tugas guru adalah :1.Mendorong dan memotivasi siswa,2.Memonitor
pelaksanaan tugas,3.Memberikan umpan balik,4.Memamerkan hasil portofoio siswa.

d.Pengumpulan Bukti Portofolio

umulan karya siswa dapat dikatakan sebagai portofolio jika kumpuankarya tersebut
merupakan representasi dari kumpulan karya terpilih yangmenunjukkan
pencapaian dan perkembangan belajar siswa dalam rangkamencapai tujuan
pembelajaran.

e.Tahap Penilaian

1.Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian,

2.Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten,

3.Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan


pembelajaranberikutnya

4.Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terusmenerus


atau berkesinambungan

B. Langkah-langkah membuat deskripsi selama satu semester :

1. Guru kelas/mapel mengelompokan/menandai catatan-catatan sikap peserta didik


yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
2. Membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester
3. Mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru mapel dan warga
sekolah (guru ekskul, petugas perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga
sekoalah)
4. Menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spritual dan sosial setiap
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai