Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UJI KOMPETENSI 1

Pembelajaran Kelas Rangkap

Oleh :
MIFTAKHUL YULIA AFIFAH
NIM. 858434425

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

1. Terdapat beberapa alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap harus dipelajari di era
digital seperti ini, di antaranya adalah:
➢ Pandemi covid-19 yang kini sedang melanda dunia, yang mengharuskan semua
orang menjaga jarak sehingga membuat kita harus melakukan pembelajaran
daring demi menghentikan penyebaran virus.
➢ Mengurangi resiko terjadinya kerumunan.
Prinsip yang mendasari pembelajaran kelas rangkap adalah keserempakan kegiatan
pembelajaran, kadar tinggi waktu akademik, kontak psikologis guru dan murid yang
berkelanjutan, terjadi pemanfaatan sumber secara efisiensi dalam pembelajaran.
Model pembelajaran rangkap 221 adalah model kegiatan pembelajaran yang terdiri
dari 2 kelas 2 mata pelajaran dan 1 ruang kelas. Sedangkan model pembelajaran 222
adalah model kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 2 kelas 2 mata pelajaran dan 2
ruang kelas.

Contoh Kasus :
Pembelajaran kelas rangkap merupakan metode pembelajaran yang dilakukan
dengan cara menggabungkan kelas menjadi satu model. PKR bisa dilakukan dengan
metode 221, 222, ataupun 333. Metode 221 biasanya digunakan oleh sekolah dengan
jumlah murid yang sedikit, sedangkan metode 222 digunakan oleh sekolah dengan
jumlah murid yang lebih banyak.
Dewasa ini ketika dunia sedang dilanda pandemi covid-19, pembelajaran kelas rangkap
menjadi sebuah solusi yang baik untuk mencegah penyebaran virus.
2. prinsip-prinsip pembelajaran kelas rangkap berserta contohnya:

a. Keserempakan kegiatan pembelajaran, pada prinsip ini guru menghadapi dua


kelas atau lebih di waktu yang sama. Contoh: Guru Sekolah Dasar mengajar dua
kelas secara waktu bersamaan.
b. Kadar Tinggi waktu keaktifan akademik (WKA), pada sistem ini murid harus
secara aktif menghayati pembelajaran baik secara kurikulum maupun materi
pembelajaran. Contoh: pembentukan kelompok dalam belajar.
c. Terjadi pemanfaatan sumber secara efisiensi, dalam sistem ini dapat menghemat
berupa peralatan, sarana, tenaga guru pendidik dan waktu. Contoh: penggunaan
satu ruangan kelas untuk dihuni dua kelas yang berbeda.
Pembelajaran kelas rangkap dilakukan banyak sekolah dengan menggabungkan atau
mengelompokkan beberapa kelas menjadi satu. Seperti 2 kelas, 2 mata pelajaran dan 1
ruangan tempat belajar. Sistem pembelajaran ini dilakukan karena adanya letak geografis
yang jauh dari pemukiman dan kurangnya tenaga guru yang tersedia. Maka, dengan
segala keterbatasan sistem ini dapat diterapkan dibeberapa sekolah.

3. Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6.
Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung
dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah
pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V
dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila
tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan
halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing
tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai
pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada
kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara
seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai
materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu
penghubung.

Anda mungkin juga menyukai