Anda di halaman 1dari 3

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIVERSITAS TERBUKA (UPBJJ-UT)


PALEMBANG MASA REGISTRASI 2022.2

TUGAS TUTORIAL I

NAMA : INTAN KRISTI TANGGAL : 29 OKTOBER 2022

NIM : 856696483 KELOMPOK BELAJAR : PRABUMULIH

SEMESTER : 8 (DELAPAN) BATAS PENGUMPULAN : SABTU, 29-10-2022

Kode/Nama Matakuliah : PDGK4302 / Pembelajaran Kelas Rangkap

Nama Pengembang : Noordiyah, M.Pd

Masa Tutorial : 2022.2

Soal/Tugas *) : 1

SOAL :

1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari
di era digital ini ? Berikan contoh kasus yang dapat saudara ambil di berita untuk
menjelaskan salah satu alasan tersebut !

2. Jelaskan prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan
contohnya !

3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema pembelajaran kurikulum 2013!

JAWABAN :

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti :
a. Alasan geografis, sulitnya lokasi terbatasnya sarana transportasi, permukiman yang
berpindah-pindah dan adanya mata pencaharian khusus, seperti menangkap ikan,
menebang kayu, dan sebagainya.
b. Alasan demografis, untuk mengajar murid alam jumlah yang kecil, apalagi tinggal
diarah permukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sbaggai pnddekatan pngajaran
yang praktis.
c. Kurang guru, walaupun jumlah guru secara kesluruhan mencukupi, sulit untuk mencari
guru yang dengan suka cita siap mengajar di daerah.
d. Terbatasnya ruang kelas, di SD ketuk ketimpun, memang tidak diperlukan ruang kelas
karena jumlah muridnya kecil.
e. Adanya guru yang tidak hadir , alasan tidak hanya berlaku bagi SD daerah terpencil,
dikota besar pun juga berlaku.
Contoh kasus :
Pada tahun 1992, sejumlah daerah menjerit karena kekurangan murid. di SD Margoyasan
misalnya, jumlah seluruh murid saat itu hanya 72 orang. Ini terjadi karena kecilnya jumlah
pendaftar baru dan pada tahun ajaran 1989/1990, SD ini hanya mendapat 8 orang murid
baru. Pada tahun ajaran 1990/1991 memperoleh 11 orang murid baru. Pada tahun ajaran
1991/1992 jumlah murid baru bahkan samakin berkurang hanya 7 orang (Kompas, 18
Juni 1992). Alangkah borosnya, jika SD Margoyasan masih tetap bertahan dengan konsep
lama yaitu, satu tingkat kelas diajar oleh satu guru.

2. Prinsip yang mendasari PKR secara umum yaitu, prinsip perbedaan kemampuan individual
murid yang harus diperhatikan oleh guru, membangkitkan motivasi belajar murid, belajar
hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha untuk megaktifkan murid dan
masih banyak prinsip lainnya. Namun pembelajaran kelas rangkap juga memiliki prinsip
secara khusus antara lain ;
a. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam PKR, guru menghadapi dua kela atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena
itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau
serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna,
artinya, kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.
b. Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka Panjang seperti kemampuan berfikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerjasama.
c. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus mampu melakukan Tindakan instruksional dan Tindakan
pengelolaan yang tepat. Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan
dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas atau megajukan
pertanyaan.
d. Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara(orang), dan waktu.
agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara
efisien.

3. Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan terpenuhitanpa
batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas
dapat berlangsung secara terus menerus. Model ini sangat dianjurkanuntuk digunakan karena
paling efektif di antara model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan
jika jumlah siswa tiddak terlampau banyak (15-20 orang). Contoh penerapan model ini yaitu ;
a. Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama berikan pengantar dan pengarahan dalam
satu ruangan. Gunakanlah 2 papan tulis atau satu papan tulis yang dibagi dua. Cek
kehadiran siswa dan lakukan apersepi sebelum memulai untuk materi yang akan
disampaikan. Tujuan dari apersepsi adalah untuk menarik perhatian siswa agar mereka
siap untuk mengikuti pembelajaran.
b. Pada kegiatan inti ±60 menit berikutnya terapkanlah metode yang sesuai untuk masing-
masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, feedback
sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness. Gunakan
keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup ±10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi kedua
kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan.

Model PKR 222 merupakan model PKR modifikasi, untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20
orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Penerapan model ini mempunyai
dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap
kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing- masing kelas harus menunggu
hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Contoh penerapan model ini yaitu ;
a. Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama satukan siswa kelas 5 dan 6 dalam satu
ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikatan pengantar dan pengarahan umum,
seperti mengecek kehadiran, apersepsi dan lain sebagainya.
b. Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Misalkan untuk satu kelas diterapkan metode diskusi kelompok agar
mereka bisa aktif untuk belajar, selain itu untuk kelas yang lain diberikan materi
menggunakan bantuan media pembelajaran agar mereka bisa fokus pada kegiatan belajar
mengajar. Selama berlangsungnya pembelajaran, jangan lupa menerapkan prinsip
wittiness, alertness, dan overlappingness.
c. Pada kegiatan penutup ±10 menit terakhir, berdirilah dipintu penghubung antara kedua
kelas untuk memberikan review terhadap materi yang dipelajari. Berikan komentar dan
penguatan sesuai keperluan.
d. Sebagai catatan, untuk model PKR 222 ini sedapat mungkin denah ruangan diatur agar
pandangan siswa mengarah ke depan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai