Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)
S1 PGSD Universitas Terbuka
Disusun oleh:
Jawab:
Pembelajaran kelas rangkap merupakan salah satu solusi daru adanya permasalahan
terkait pembelajaran dan juga pendidikan di Indonesia. Beberapa alasan yang
melandasi adanya pembelajaran kelas rangkap adalah di antaranya ada alasan geografis,
alasan demografis, jumlah tenaga pendidik yang kurang, terbatasnya ruang kelas,
ketidakhadiran guru pada proses pembelajaran yang bersifat insidental, dan juga ada
beberapa alasan lainnya. Pembelajaran kelas rangkap juga merupakan solusi dari
adanya permasalahan yang terjadi di daerah terpencil dan juga daerag metropolitan
dengan terbatasnya ruang kelas namun jumlah siswa yang cukup banyak.
Sumber : https://www.inovasi.or.id/id/pembelajaran-kelas-rangkap-di-pendidikan-
dasar-peluang-dan-tantangan/
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/01/10/06595261/kurang-ruang-
kelas-siswa-sekolah-negeri-di-pedalaman-flores-belajar-di?page=all
3) Kurang guru
Praktik pemerataan guru SD yang ada di Indonesia bagaikan kerucut terbalik,
dimana guru-guru yang professional enggan untuk ditempatkan di daerah
pedalaman karena berbagai alasan, salah satunya karena adanya keterbatasan
sarana, trasnprotasi, alat dan media komunikasi dan juga akan terbatasnya peluang
untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi guru. Menurut saya
alasan ini merupakan alasan yang paling tepat kenapa pembelajaran kelas rangkap
perlu dipelajari khususnya di era globalisasi dan digital ini.
Dari semua guru yang ada di daerah terpencil dan pedamanan dapat
menggunakan dan melek teknologi di era digital. Oleh karena itu kita yang memiliki
potensi melek teknologi di era digital perlu melakukan pembelajaran kelas rangkap
agar siswa di daerah terpencil pun memperoleh pengalaman dan kesempatan yang
sama untuk memperoleh pendidikan khususnya di bidang kemelek teknologian.
Sumber : https://mamaarif1punggur.sch.id/read/25/pentingnya-melek-
teknologi-dalam-proses-pembelajaran
Jawab
Dalam melaksanakan pembelajaran kelas rangkap terdapat prinsip umum dan prinsip
khusus. Prinsip umum PKR sama seperti pembelajaran kelas biasa yaitu prinsip
perbedaan kemampuan indivual yang perlu diperhatikan, membangkitkan motivasi
siswa, guru harus membangkitkan keaktifan siswa belajar, prinsip pengelolaan kelas
yang baik, dan kedisiplinan kelas.
Selain prinsip umum, dalam praktik pembelajaran kelas rangkap terdapat prinsip
khusus yang harus dipenuhi di antaranya yaitu :
a. Keserempakan kegiatan pembelajaran
Contoh:
Guru harus dapat mengajar beberapa kelas di waktu dan tempat yang bersamaan.
Contoh saya mengajar kelas rangkap dengan menyatukan kelas 3 dan kelas 4 dalam
waktu dan tempat yang sama, menyatukan 2 atau lebih mata Pelajaran (matematika
dan bahasa Indonesia), dengan tingkat kesukaran yang berbeda dalam satu waktu.
e. Membiasakan murid untuk mandiri, bekerja sama, dan aktif dalam proses
pembelajaran.
Contohnya itu dengan penggunaan dan pemilihan strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa seperti cooperative learning, problem based learning atau
project based learning dengan metode diskusi atau penugasan kelompok.
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Contoh penerapannya:
1. Kegiatan pendahuluan dilakukan kurang lebih 10 meniy pertama diberikan kata
pengantaar dan pengarahan dalam satu ruanngan.
2. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis yang dibagi 2.
3. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan di kelas 5 dan 6.
4. Inti kegiatan dilaksnakan selama 60 menit menggunakan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas.
5. Selama proses pembelajaran berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, dan
balikan seperlunya.
6. Menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.
7. Pembelajaran ditutup selama 1 menit, guru berdiri di depan ruangan kelas untuk
melakukan review atas materi dan kegiatan yang baru berlaku.
8. Berikan komentar dan penguatan.
9. Berikan tindak lanjut dan penugasan.
▪ Model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas, dengan
2 materi pembelajaran yang tidak ada keterikatan, di dua ruangan kelas yang
berbeda namun berdekatan dihubungkan dengan 1 pintu. Model PKR 222
merupakan model PKR modifikasi untuk kondisi jumah siswa lebih dari 20
orang dan tidak mungkin ditampung dalam 1 ruangan.
▪ Model ini memiliki kekurangan yaitu kontrol pedagogis terdahap siswa akan
terganggu, adanya waktu tunggu bergiliran karena guru harus berpindah-
pindah, penerapannya tidak seefektif model PKR 221
▪ COntoh materi kelas 5 adalah bangun ruang (matematika), kelas 6 IPA
tumbuhan hijau.
Contoh penerapannya
1. Kegiatan pendahuluan selama 10 menit, kelas 5 dan 6 disatukan dalam satu ruangan
dengan tempat duduk yang mencukupi.
2. Berikan pengantar dan pengarahan seperti biasa. Pengarahan juga bisa dilakukan
berselang-selang untuk kelas 5 kemudian kelas 6.
3. Kegiatan inti dilakukan dengan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing
kelas.
4. Jangan sampai dalam pemberian tugas ada waktu tunggu bahwa tidak ada kegiatan.
5. Atur kepindahan guru secara seimbang. Tidak lebih banyak di salah satu kelas.
6. Menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.
7. Menutup kegiatan dengan berdiri di pintu penghubung menghadap dua kelas untuk
melakukan reviu.
8. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan.
9. Memberikan tindak lanjut tugas untuk masing-masing kelas.
10. Adanya pengaturan denah ruangan agar pandangan siswa mengarah ke depan
dan kea rah pintu penghubung.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)
S1 PGSD Universitas Terbuka
Disusun oleh:
A. Identitas
B. Kompetensi Awal
IPAS MATEMATIKA
1. Siswa mengenal beberapa jenis 1. Siswa mengenal beberapa jenis
kegiatan dalam kehidupan sehari- sudut
hari. 2. Siswa dapat menggunakan busur dan
2. Siswa mengetahui pengaruh jangka.
aktivitas gaya terhadap benda 3. Siswa mengenal bangun datar
persegi dan segitiga
IPAS MATEMATIKA
IPAS MATEMATIKA
H. INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengetahui konsep gaya 1. Siswa dapat menggunakan busur dan
dalam aktivitas sehari-hari jangka dengan tepat untuk
2. Siswa dapat menyebutkan ragam gaya menggambar bangun datar.
dalam kehidupan sehari-hari
3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya 2. Siswa dapat mengukur sudut pada
otot terhadap benda bangun datar segitiga dengan busur.
4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya 3. Siswa dapat menentukan jenis-jenis
gesek terhadap benda sudut pada bangun datar
5. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang 4. Siswa dapat menggambar sudut yang
mempengaruhi gaya gesek tepat pada bangun datar dengan
6. Siswa dapat mengaplikasikan konsep menggunakan busur.
gaya untuk menyelesaikan masalah 5. Siswa dapat mengidentifikasi bangun
dalam aktivitas sehari-hari datar yang simetris
7. Siswa dapat memberikan contoh 6. Siswa dapat megidentifikasi bangun
manfaat gaya dalam kehidupan sehari- datar yang kongruen
hari 7. Siswa dapat menentukan titik, sisi, dan
sudut yang bersesuaian pada bangun
datar yang kongruen.
I. PEMAHAMAN BERMAKNA
J. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Berapa jenis sudut yang kamu
1. Apa pengaruh gaya otot terhadap ketahui?
benda? 2. Berapa jumlah derajat pada busur
2. Apa pengaruh gaya gesek terhadap 3. Berapa derajat sudut lancip?
benda? 4. Berapa derajat sudut tunpul?
3. Apa yang mempengaruhi gaya 5. Apa yang dimaksud kongruen?
gesek? 6. Apa yang dimaksud simetris?
4. Apa manfaat gaya pada kehidupan 7. Apa yang disebut dengan sisi, sudut,
sehari-hari? dan garis?
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah
Waktu
Pembelajaran
Kelas IV Kelas V
Pra
Pendahuluan ▪ Guru menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam
pembelajaran kelas rangkap.
▪ Memastikan jumlah kursi dan meja mencukupi.
▪ Menyiapkan papan tulis dan alat percobaan.
▪ Menyiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang
sesuai.
▪ Menata ruangan sedemikian rupa sehingga pembelajaran
kelas rangkap yang akan digunakan dapat berjalan dengan
kondusif.
IPAS MATEMATIKA
Lampiran 1 Lampiran 2
2. Mendeskripsikan Gambar
Gaya ada di sekitar kita. Perhatikan gambar-gambar berikut dan jelaskan bagaimana cara orang
yang ada di dalam gambar menggunakan gaya. Sertakan tujuannya juga ya. Perhatikan contoh cara
menjawabnya.
Sekarang giliran kalian menggambar aktivitas yang sering kalian lakukan dengan menggunakan
gaya.
3. Studi kasus
a. Aga hendak membeli sepeda untuk dipakai pergi ke sekolah setiap harinya. Jalan yang harus
ditempuh untuk menuju ke sekolahnya terbuat dari tanah. Terkadang jika telah hujan, jalanan
ini menjadi lebih licin. Saat di toko sepeda, Aga mendapati 2 jenis sepeda yang berbeda bentuk
bannya. Dilihat dari kondisi jalanan yang akan dilewati Aga, menurut kalian sepeda mana yang
harus Aga pilih? Mengapa? (petunjuk: gunakan pemahaman kalian mengenai sifat gaya
gesek untuk membantu Aga.)
1. Kemanakah Arah Gayanya
a. Saat menimba sumur terjadi gaya tarik. Arah gaya akan ke bawah atau mendekati anak yang
menimba.
b. Saat mendorong meja terjadi gaya dorong. Arah gaya akan mengikuti arah dorongan.
c. Saat mencabut rumput terjadi gaya tarik. Arah gaya pada gambar yaitu ke atas.
d. Saat memaku terjadi gaya dorong. Arah gaya pada gambar ke bawah.
(Catatan: jika memungkinkan, gambar bisa di fotokopi sehingga siswa bisa
menggambar langsung tanda panah pada gambar)
2. Mendeskripsikan Gambar A
a. Mendorong troli untuk memindahkan benda.
b. Mendorong dan menarik cangkul untuk menggali tanah.
c. Menarik tali bendera untuk mengibarkan bendera di atas tiang.
d. Mendorong kayuh sepeda dengan kaki untuk membuat sepeda bergerak.
3. Studi Kasus
a. Sebaiknya Aga memilih sepeda B karena jalan yang dilalui Aga adalah jalan berbatu dan dari
tanah. Untuk mencegah Aga tergelincir lebih baik Aga memilih sepeda yang permukaan
rodanya lebih kasar.
b. Desain parasut dibuat lebar agar saat dipakai tidak langsung jatuh, namun akan seperti
melayang-layang di udara terlebih dahulu. Bentuk parasut yang lebar membuat saat jatuh
lebih banyak dihambat udara
Penilaian Keterampilan
Contoh Rubrik Penilaian Produk
Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Hasil karya Produk Produk cukup Produk Produk belum
berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi sesuai
sesuai dengan sesuai sesuai dengan tujuan.
tujuan dengan dengan tujuan namun
sangat baik. tujuan. masih perlu
perbaikan.
Pelaksanaan Asesmen
Sikap
Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada jurnal,
baik sikap positif dan negatif.
Melakukan penilaian antarteman.
Mengamati refleksi peserta didik.
Pengetahuan
Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis
Keterampilan
Presentasi
Proyek
Portofolio
Kriteria Penilaian :
• Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
• Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Rubrik Penilaian :
a. Penilaian sikap
Tabel Penilaian Sikap
Aspek yang dinilai
1 2 3
Berdoa Bersyukur Kesadaran bahwa
No NPD n Ket
sebelum dan terhadap hasil ilmu yang
setelah kerja yang telah diperoleh adalah
pelajaran diperoleh pemberian Tuhan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:
n adalah total penilaian (jumlah skor)
N adalah Nilai untuk masing-masing siswa
NPD adalah nama peserta didik
Refleksi Guru:
Refleksi diri berupa pertanyaan pada diri sendiri.
a. Apakah pembelajaran sudah dapat melibatkan peserta didik dengan aktif?
b. Apakah metode yang digunakan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik?
c. Apakah media yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai
kemampuan?
d. Apa yang bisa dilakukan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berfikir
kritis?