Anda di halaman 1dari 23

TUGAS UJI KOMPETENSI 1 DAN RPP KELAS RANGKAP

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)
S1 PGSD Universitas Terbuka

Disusun oleh:

Nama : Retna Puspita


NIM : 857494958
Pojkar : Centeh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
TUGAS UJI KOMPETENSI 1 PKR

1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu


dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!

Jawab:
Pembelajaran kelas rangkap merupakan salah satu solusi daru adanya permasalahan
terkait pembelajaran dan juga pendidikan di Indonesia. Beberapa alasan yang
melandasi adanya pembelajaran kelas rangkap adalah di antaranya ada alasan geografis,
alasan demografis, jumlah tenaga pendidik yang kurang, terbatasnya ruang kelas,
ketidakhadiran guru pada proses pembelajaran yang bersifat insidental, dan juga ada
beberapa alasan lainnya. Pembelajaran kelas rangkap juga merupakan solusi dari
adanya permasalahan yang terjadi di daerah terpencil dan juga daerag metropolitan
dengan terbatasnya ruang kelas namun jumlah siswa yang cukup banyak.

Berikut penjelasan singkat alasan perlunya pembelajaran kelas rangkap dilaksanakan.


1) Alasan geografis
Sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transfortasi, pemukiman yang berpindah-
pindah, dan adanya beberapa mata pencaharian khusus seperti menangkap ikan,
penebang kayu, dan penambang mas membuat pembelajaran kelas rangkap harus
dilakukan karena jumlah peserta didik yang kadang terbatas dengan keragaman
jenjang yang tinggi mengharuskan pembelajaran dilakukan secara serempak.

Sumber : https://www.inovasi.or.id/id/pembelajaran-kelas-rangkap-di-pendidikan-
dasar-peluang-dan-tantangan/

2) Alasan Demografis dan alasan Terbatasnya Ruang Kelas


Daerah terpencil memiliki masalah yaitu jumlah siswa yang terbatas, masyarakat
dengan demografis yang merupakan pemukiman jarang penduduk akan
memerlukan praktik PKR agar pembelajarannya efektif, namun untuk daerah
dengan padat penduduk maka praktik PKR akan sangat dibutuhkan berkaitan
dengan terbatasnya ruang kelas.
Apalagi di daerah dengan padat penduduk khususnya metropolitan, orangtua akan
berbondong-bondong memasukan anaknya ke sekolah favorit, hal tersebut
berdampak pada kapasitas penerimaan yang besar sehingga di sekolah favorit tidak
jarang guru akan menghadapi lebih dari 40 atau 50 siswa di dalam kelas. jumlah
kapasitas murid yang besar akan berpengaruh terhadap keberhasilan, kefektifan dan
keefisienan pembelajaran di dalam kelas.

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/01/10/06595261/kurang-ruang-
kelas-siswa-sekolah-negeri-di-pedalaman-flores-belajar-di?page=all

3) Kurang guru
Praktik pemerataan guru SD yang ada di Indonesia bagaikan kerucut terbalik,
dimana guru-guru yang professional enggan untuk ditempatkan di daerah
pedalaman karena berbagai alasan, salah satunya karena adanya keterbatasan
sarana, trasnprotasi, alat dan media komunikasi dan juga akan terbatasnya peluang
untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan lanjutan bagi guru. Menurut saya
alasan ini merupakan alasan yang paling tepat kenapa pembelajaran kelas rangkap
perlu dipelajari khususnya di era globalisasi dan digital ini.

Dari semua guru yang ada di daerah terpencil dan pedamanan dapat
menggunakan dan melek teknologi di era digital. Oleh karena itu kita yang memiliki
potensi melek teknologi di era digital perlu melakukan pembelajaran kelas rangkap
agar siswa di daerah terpencil pun memperoleh pengalaman dan kesempatan yang
sama untuk memperoleh pendidikan khususnya di bidang kemelek teknologian.

Contoh nyata saat terjadinya pandemi Covid di tahun 2020, semua


pembelajaran dilakukan menggunakan metode daring (dalam jaringan) dengan
memanfaatkan teknologi seperti WhatsApp, teams, zoom, google meet dll.
Sehingga meskipun pembelajaran dilaksanakan dengan tidak tatap muka, peserta
didik tetap mendapatkan pendidikan dan pelayanan meskipun dalam keadaan
terbatas. Berbeda dengan Masyarakat di daerah terpencil dengan kurangnya kurung,
kemampuan terhadap teknologi yang kurang menyebabkan peserta didik tidak
memperoleh pelayanan yang sama seperti yang dilaksanakan di kota.

Sumber : https://mamaarif1punggur.sch.id/read/25/pentingnya-melek-
teknologi-dalam-proses-pembelajaran

4) Alasan ketidak hadiran guru


Terkadang proses pembelajaran yang terjadi baik di lingkungan pedesaan atau
perkotaan tidak terlepas dari masalah guru yang tidak hadir secara incidental seperti
terjadi kemalangan, bencana alam, dan juga guru yang tidak dapat hadir ke sekolah
karena mengikuti kegiatan pengembangan dan pelatihan. Hal tersebut tentu saja
menjadi alasan mengapa PKR perlu dilaksanakan di sekolah.

2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan


contohnya!

Jawab
Dalam melaksanakan pembelajaran kelas rangkap terdapat prinsip umum dan prinsip
khusus. Prinsip umum PKR sama seperti pembelajaran kelas biasa yaitu prinsip
perbedaan kemampuan indivual yang perlu diperhatikan, membangkitkan motivasi
siswa, guru harus membangkitkan keaktifan siswa belajar, prinsip pengelolaan kelas
yang baik, dan kedisiplinan kelas.

Selain prinsip umum, dalam praktik pembelajaran kelas rangkap terdapat prinsip
khusus yang harus dipenuhi di antaranya yaitu :
a. Keserempakan kegiatan pembelajaran
Contoh:
Guru harus dapat mengajar beberapa kelas di waktu dan tempat yang bersamaan.
Contoh saya mengajar kelas rangkap dengan menyatukan kelas 3 dan kelas 4 dalam
waktu dan tempat yang sama, menyatukan 2 atau lebih mata Pelajaran (matematika
dan bahasa Indonesia), dengan tingkat kesukaran yang berbeda dalam satu waktu.

b. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik


Contoh
Selama praktik PKR berlangsung, semua murid harus secara aktif mengahayati
proses pembelajaran yang bermakna. Aktivitas pembelajaran harus sangat efektif
dan efisien, tidak membuang waktu, dan siswa secara aktif, mandiri, dan bekerja
sama melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

c. Kontak psikologis guru yang berkelanjutan


Contoh
Guru memastikan semua siswa memperoleh perhatian dari guru dengan jumlah dan
kesempatan yang sama. Guru harus membuat peserta didik selalu merasa
didampingi dan diawasi, dibimbing, dan dibantu ketika siswa merasa kesulitan
dalam belajar. Selain itu guru juga garus mampu melaksanakan tugas intruksional
dan tindakan pengelolaan yang tepat, seperti guru mengajukan pertanyaan,
menyampaikan isi kurikulum, selain itu juga guru harus memiliki sikap tanggap dan
peka, mengatur kelas dengan baik, dan mengunjungi setiap siswa untuk
memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik selama proses pembelajaran.

d. Pemanfaatan sumber daya yang efisien


Contoh
Selain memanfaatkan buku sumber, penggunaan teknologi informasi, juga
penggunaan lingkungan dan sumber belajar yang lain, guru harus dapat memadukan
semua sumber daya untuk menunjang proses pembelajaran agar siswa dengan
kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda-beda dapat semuanya terpenuhi.

e. Membiasakan murid untuk mandiri, bekerja sama, dan aktif dalam proses
pembelajaran.
Contohnya itu dengan penggunaan dan pemilihan strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa seperti cooperative learning, problem based learning atau
project based learning dengan metode diskusi atau penugasan kelompok.

3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!

▪ Model pembelajaran kelas rangkap 221 merupakan model pembelajaran


dengan karakteristik guru mengajar di dua kelas, mengajar 2 topik pembelajaran
di satu waktu yang sama, materi pembelajarannya merupakan materi yang
berkaitan.
Contohnya yaitu guru mengajar di kelas 5 dan 6, dengan topik kelas 5 tentang
sumber daya alam (IPA), sedangkan kelas 6 tentang sumber kekayaan alam
(IPS). Kedua jenis pembelajaran tersebut merupakan saling keterkaitan. Proses
pembelajaran dilakukan dalam satu ruangan. Model keserampakan terpenuhi
tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru
terhadap kelas dapat berlangsung terus meners. Merupakan praktik dengan
model sangat efektif namun memiliki keterbatasan jumlah peserta didik hanya
maksimal 20 orang.

Contoh penerapannya:
1. Kegiatan pendahuluan dilakukan kurang lebih 10 meniy pertama diberikan kata
pengantaar dan pengarahan dalam satu ruanngan.
2. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis yang dibagi 2.
3. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan di kelas 5 dan 6.
4. Inti kegiatan dilaksnakan selama 60 menit menggunakan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas.
5. Selama proses pembelajaran berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, dan
balikan seperlunya.
6. Menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.
7. Pembelajaran ditutup selama 1 menit, guru berdiri di depan ruangan kelas untuk
melakukan review atas materi dan kegiatan yang baru berlaku.
8. Berikan komentar dan penguatan.
9. Berikan tindak lanjut dan penugasan.

▪ Model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas, dengan
2 materi pembelajaran yang tidak ada keterikatan, di dua ruangan kelas yang
berbeda namun berdekatan dihubungkan dengan 1 pintu. Model PKR 222
merupakan model PKR modifikasi untuk kondisi jumah siswa lebih dari 20
orang dan tidak mungkin ditampung dalam 1 ruangan.
▪ Model ini memiliki kekurangan yaitu kontrol pedagogis terdahap siswa akan
terganggu, adanya waktu tunggu bergiliran karena guru harus berpindah-
pindah, penerapannya tidak seefektif model PKR 221
▪ COntoh materi kelas 5 adalah bangun ruang (matematika), kelas 6 IPA
tumbuhan hijau.

Contoh penerapannya
1. Kegiatan pendahuluan selama 10 menit, kelas 5 dan 6 disatukan dalam satu ruangan
dengan tempat duduk yang mencukupi.
2. Berikan pengantar dan pengarahan seperti biasa. Pengarahan juga bisa dilakukan
berselang-selang untuk kelas 5 kemudian kelas 6.
3. Kegiatan inti dilakukan dengan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing
kelas.
4. Jangan sampai dalam pemberian tugas ada waktu tunggu bahwa tidak ada kegiatan.
5. Atur kepindahan guru secara seimbang. Tidak lebih banyak di salah satu kelas.
6. Menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.
7. Menutup kegiatan dengan berdiri di pintu penghubung menghadap dua kelas untuk
melakukan reviu.
8. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan.
9. Memberikan tindak lanjut tugas untuk masing-masing kelas.
10. Adanya pengaturan denah ruangan agar pandangan siswa mengarah ke depan
dan kea rah pintu penghubung.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)
S1 PGSD Universitas Terbuka

Disusun oleh:

Nama : Retna Puspita


NIM : 857494958
Pojkar : Centeh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (RPPKR)

A. Identitas

Penyusun : Retna Puspita, S.Pd


Satuan Pendidikan : SD Muhammadiyah 6 Kota Bandung
Mata Pelajaran : IPAS (Kelas IV)
Matematika (Kelas V)
Topik Pembelajaran : Gaya dalam Kehidupan Sehari-hari (IPAS)
Kekongruenan dan Sudut dari Bangun Datar
Kelas : IV dan V
Semester : Ganjil/ I
Tahun Pembelajaran : 2023/2024
Jumlah Pertemuan : 1 pertemuan
Waktu : 80 menit

B. Kompetensi Awal
IPAS MATEMATIKA
1. Siswa mengenal beberapa jenis 1. Siswa mengenal beberapa jenis
kegiatan dalam kehidupan sehari- sudut
hari. 2. Siswa dapat menggunakan busur dan
2. Siswa mengetahui pengaruh jangka.
aktivitas gaya terhadap benda 3. Siswa mengenal bangun datar
persegi dan segitiga

C. Profil Pelajar Pancasila


D. SARANA DAN PRASARANA
Sumber Belajar : Sumber Belajar :
Buku Guru dan Siswa Kelas IV Kementerian Buku Guru dan Siswa Buku Matematika
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Vol 1 kelas V SD
Republik Indonesia, 2021 Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial untuk SD Kelas IV, Penulis:
Amalia Fitri, dkk dan Internet)
Persiapan Lokasi: Lingkungan kelas
Persiapan Lokasi: Lingkungan kelas
1) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2) Busur
2) Kontainer/ kardus berisi buku-buku 3) Jangka
3) Penggaris 4) Pensil Warna
4) Alat warna 5) Gambar-gambar bangun datar segitiga
5) Papan Bidang Miring dan segi empat
6) Benda-benda : bola, kubus, balok

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular/tipikal : Umum tidak ada kesulitan mencerna dan memahami
materi ajar
Pserta didik dengan pencapaian tinggi : Mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir tingkat ringgi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.
F. STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN

IPAS MATEMATIKA

▪ Problem based learning ▪ Cooperative learning


▪ Cooperative learning ▪ Diskusi
▪ Diskusi ▪ Penugasan Individu
▪ Penugasan ▪ Latihan soal
▪ Latihan soal

KOMPETENSI INTI
G. TUJUAN PEMBELAJARAN

IPAS MATEMATIKA

1) Siswa dapat mengidentifikasi ragam gaya Siswa mampu membandingkan karakteristik


yang terlibat dalam aktivitas sehari-hari. antar bangun dan mengenal sudut lancip,
2) Siswa dapat memanfaatkan ragam gaya siku-siku, dan tumpul.
untuk membantu manusia mengatasi
tantangan dalam kehidupan.

H. INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat mengetahui konsep gaya 1. Siswa dapat menggunakan busur dan
dalam aktivitas sehari-hari jangka dengan tepat untuk
2. Siswa dapat menyebutkan ragam gaya menggambar bangun datar.
dalam kehidupan sehari-hari
3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya 2. Siswa dapat mengukur sudut pada
otot terhadap benda bangun datar segitiga dengan busur.
4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gaya 3. Siswa dapat menentukan jenis-jenis
gesek terhadap benda sudut pada bangun datar
5. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang 4. Siswa dapat menggambar sudut yang
mempengaruhi gaya gesek tepat pada bangun datar dengan
6. Siswa dapat mengaplikasikan konsep menggunakan busur.
gaya untuk menyelesaikan masalah 5. Siswa dapat mengidentifikasi bangun
dalam aktivitas sehari-hari datar yang simetris
7. Siswa dapat memberikan contoh 6. Siswa dapat megidentifikasi bangun
manfaat gaya dalam kehidupan sehari- datar yang kongruen
hari 7. Siswa dapat menentukan titik, sisi, dan
sudut yang bersesuaian pada bangun
datar yang kongruen.

I. PEMAHAMAN BERMAKNA

Meningkatkan kemampuan siswa dalam Meningkatkan pemahaman dan


memahami konsep dasar gaya dan keterampilan siswa dalam
pengaruhnya terhadap benda. dan menggunakan busur dan jangka, dapat
memahami konsep gaya gesek dan mengukur sudut, menentukan jenis
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari sudut, menggambar benda kongruen

J. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Berapa jenis sudut yang kamu
1. Apa pengaruh gaya otot terhadap ketahui?
benda? 2. Berapa jumlah derajat pada busur
2. Apa pengaruh gaya gesek terhadap 3. Berapa derajat sudut lancip?
benda? 4. Berapa derajat sudut tunpul?
3. Apa yang mempengaruhi gaya 5. Apa yang dimaksud kongruen?
gesek? 6. Apa yang dimaksud simetris?
4. Apa manfaat gaya pada kehidupan 7. Apa yang disebut dengan sisi, sudut,
sehari-hari? dan garis?
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah
Waktu
Pembelajaran
Kelas IV Kelas V
Pra
Pendahuluan ▪ Guru menyiapkan ruangan yang akan digunakan dalam
pembelajaran kelas rangkap.
▪ Memastikan jumlah kursi dan meja mencukupi.
▪ Menyiapkan papan tulis dan alat percobaan.
▪ Menyiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang
sesuai.
▪ Menata ruangan sedemikian rupa sehingga pembelajaran
kelas rangkap yang akan digunakan dapat berjalan dengan
kondusif.

Pendahuluan ▪ Guru membuka pembelajaran bersamaan antara kelas IV 10


dan kelas V menit
▪ Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar kepada
siswa.
▪ Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
sebelum belajar.
▪ Siswa kelass IV dan V bersama-sama berdoa.
▪ Setelah berdoa, guru memberikan pengantar dan
pengarahan tentang topik dan penugasan yang akan
dilakukan oleh kelas IV dan juga kelas V
▪ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
▪ Guru bersama kelas IV dan kelas V membuat kesepakatan
kelas saat pembelajaran kelas rangkap dilakukan di
aantaranya :
▪ Tidak gaduh saat mengerjakan tugas
▪ Ketua murid kelas IV dan V dipilih sebagai
koordinator kelas untuk memimpin sesi diskusi.
▪ Jika ada langkah pembelajaran yang tidak dimengerti
perwakilan siswa menyampaikannya kepada guru
▪ Saat kelas mulai hilang konsentrasi guru akan
memanggil kelas IV dengan hai, dan kelas V dengan
halo, lalu siswa harus menjawabnya dengan kata
berlawanan.

Guru menyampaikan pertanyaan pemantik kepada siswa


kelas IV dan kelas V secara bersamaan

1) Siapa yang pernah melihat seorang model bergaya?


Kira-kira arti gaya itu apa ya? Apakah gaya yang
dilakukan model berjalan di catwalk dengan gaya
mendorong sepeda sama?
Untuk kelas IV pembelajaran hari ini adalah belajar
tentang gaya

2) sedangkan untuk kelas V apakah kalian pernah


melihat Gedung Pisa di Roma? Apakah kalian pernah
melihat jalan dengan tikungan yang tajam? Apakah
kalian pernah melihat pinggiran gunung yang sangat
terjal?

Kira-kira contoh yang ibu sebutkan tadi berhubungan


dengan apa ya?

Ya kelas V hari ini akan belajar tentang sudut dan


bangun datar yang kongruen

Kegiatan Inti Kelas IV Kelas V


▪ Guru membagi siswa ▪ Siswa kelas V duduk di 15
menjadi beberapa tempat masing-masing menit
kelompok. Pembagian sambil mendengarkan
Kegiatan inti kelompok dilakukan penjelasan dari guru.
pertama sebelum pembelajaran di ▪ Guru memberikan LKPD
mulai sehingga disaat guru 1 secara individu unuk
memberikan penjelasan mengukur besar sudut dari
penugasan kepada kelas V setiap bangun datar.
siswa kelas IV ▪ Setelah selesai penugasan,
mengkondisikan tempat LKPD ditukar antar teman
duduk. sebangku kemudian guru
▪ Guru memberikan arahan meminta ketua kelas untuk
tentang langkah-langkah memandu pemeriksanaan
pembelajaran tentang gaya. tugas secara mandiri dan
▪ Guru menyajikan sebuah jujur
masalah tentang ‘cara ▪ Setelah penugasan mandiri
memindahkan sebuah selesai, guru meminta
kontainer yang berisi siswa untuk duduk secara
banyak buku’ berkelompok.
▪ Guru meminta siswa
membaca penugasan yang ▪ Guru meminta siswa yang
terdapat pada LKPD. belum mampu melakukan
▪ Siswa melakukan pengukuran sudut duduk
percobaan 1 tentang bersama dengan teman
mengidentifikasi ragam yang sudah dapat
gaya yang terlibat pada melakukan pengukuran
aktivitas sehari-hari. sudut.

Percobaan 1 ▪ Guru meminta siswa yang


Guru menugaskan siswa untuk sudah dapat menentukan
memindahkan kontainer sudut untuk menjelaskan
tersebut sejauh 5 m dari posisi kepada siswa yang belum
awal dengan ketentuan : dapat melakukan
Kontainer dipindahkan oleh 1 pengukuran (metode tutor
orang (1) sebaya)
Kontainer dipindahkan oleh 2
orang (2) ▪ Guru memberikan
penugasan secara
▪ Siswa melakukan berbagai berkelompok untuk
cara untuk bisa menentukan sudut dan
memindahkan kontainer jenis sudut pada bangun
tersebut. datar segitiga dan segi
▪ Setelah melakukan empat
percobaan siswa menjawab
soal yang terdapat pada
LKPD yaitu sebagai berikut

(1) Tuliskan semua cara


yang telah dilakukan
untuk memindahkan
kontainer!
(2) Buatlah sketsa/ gambar
mengenai cara yang
sudah kalian lakukan!
(3) Apakah percobaan yang
dilakukan berhasil
memindahkan
kontainer?
(4) Apa yang menyebabkan
kontainer tersebut sulit
dipindahkan? Coba
jelaskan!
(5) Gaya apa yang telah
kalian identifikasi pada
proses aktivitas
memindahkan
kontainer? Tuliskan
jenisnya!
▪ Siswa berdiskusi
mengenai percobaan yang
mereka lakukan bersama
kelompoknya

Kegiatan Inti Percobaan 2 15


kedua Cara mengurangi gaya Penugasan 2: Kelompok menit
gesek ▪ Tugas selanjutnya yaitu
▪ Guru menginisiasi siswa mengerjakan LKPD
permasalahan dengan membentuk bangun datar
topik “Adakah cara yang segitiga dan persegi
dapat dilakukan agar dengan sudut tertentu. 1
proses memindahkan bangun datar harus dibuat
kontainer lebih mudah orang anggota
dilakukan?
▪ Guru memberikan waktu kelompoknya secara
selama 5 menit agar setiap bergantian.
kelompok berdiskusi. ▪ Guru menyedian soal
▪ Setiap kelompok berisi keterangan dari
menuangkan ide dalam sebuah bangun datar
bentuk sketsa gambar segitiga, siswa diminta
dengan keterangan : menebak mana gambar
(1) Apa yang kalian tersebut dan menuliskan
tambahkan pada kontainer solusi dari soal tersebut.
tersebut?
(2) Mengapa penambahan ▪ Guru menyediakan
benda tertentu dapat beberapa gambar segitiga,
memudahkan proses siswa diminta untuk
pemindahan kontainer? menentukan bangun datar
▪ setelah berdiskusi guru yang simetris.
meminta siswa mencoba ▪ Guru menyediakan
solusi dari ide yang beberapa gambar, siswa
mereka temukan untuk diminta untuk
menyelesaikan masalah menggambar bangun
tersebut. datar yang kongruen.
▪ Siswa kemudian
memodifikasi kontainer
agar dapat dipindahkan
dengan mudah.

Kegiatan Inti ▪ Guru meminta siswa Penugasan 3 15


ketiga untuk melakukan menit
presentasi tentang ▪ Guru menyediakan
jawaban soal yang beberapa gambar, siswa
terdapat pada LKPD. diminta untuk
▪ Siswa melakukan sesi menentukan titik, sisi, dan
tanya jawab mengenai sudut yang bersesuaian.
hasil jawaban pada soal ▪ Siswa berdisikusi dalam
LKPD. pengerjaan tugas
▪ Siswa aktif melakukan kelompok[, dimana
tanya jawab, kelompok pengerjaan tugas
yang paling banyak kelompok dilaksnakan
menjawab soal diskusi dengan cara membagi
memeroleh skor tugas dan berdiskusi.
maksimal, begitupun ▪ Guru memberikan tugas
dengan siswa yang evalusasi mandiri tentang
bertanya diberikan skor materi yang dipelajari hari
tambahan. ini (dikerjakan selama 7
▪ Proses jalannya diskusi menit)
dilakukan selama 15 menit
▪ Guru meminta siswa
menyimpulkan hasil
belajar yang telah mereka
lakukan tentang macam-
macam gaya dalam
aktivitas sehari-hari dan
hal-hal yang dapat
mengurangi gaya gesek.

Kegiatan Inti ▪ Siswa kelas IV diberikan ▪ di kegiatan inti ke-4 siswa 15


keempat soal evaluasi yang harus kelas V melakukan menit
dikerjakan secara mandiri. diskusi, tanya jawab dan
▪ Pengerjaan dilakukan presentasi perkelompok
kurang lebih 10 menit. atas pengerjaan tugas
▪ Setelah selesai, guru mereka.
meminta ketua murid ▪ Guru memandu jalannya
untuk melakukan proses diskusi.
pemeriksanaan jawaban ▪ Kelompok secara
soal secara mandiri dan bergantian memaparkan
jujur. hasil diskusi mereka.
▪ Lima menit terakhir guru ▪ Kelompok lain dapat
memberikan penjelasan menyanggah dan bertanya
dan penguatan dari tentang hasil pengerjaan
pembelajaran yang telah kelompok lain, dst.
dilakukan oleh siswa kelas ▪ Diskusi kelompok
IV tentang materi gaya. dilakukan dalam waktu 15
menit.
▪ Guru memberikan
penguatan terhadap
pembelajaran tentang
sudut dan kongruenan
bangun datar pada kelas
V.
▪ Guru meminta siswa
menyimpulkan
pembelajaran yang telah
mereka lakukan.

Catatan Selama kegiatan inti berlangsung, guru secara bergiliran
Kegiatan Inti berkeliling di ruangan kelas untuk memfasilitasi siswa
yang bertanya dan mengalami mengalami kesulitan dalam
proses pembelajarannya.

• Ketika kelas V melakukan tugas individu, maka kelas IV


melakukan tugas kelompok.
• Waktu presentasi dan diskusi kelas dilakukan dalam sesi
yang berbeda agar guru dapat menyediakan waktu dan
fokus perhatian lebih besar karena kelas lain sedang
mengerjakan tugas mandiri secara individu atau kelompok
Kegiatan ▪ Guru menjelaskan secara singkat hasil pembelajaran yang 10
Penutup telah dilakukan oleh siswa serta manfaat apa yang telah menit
diperoleh siswa.
▪ Guru meminta siswa kelas IV sebanyak 2 orang dan siswa
kelas V sebanyak 2 orang untuk masing-masing
menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan, menjelaskan
kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
▪ Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa.
▪ Guru menutup pembelajaran dengan memberikan apresiasi
kepada siswa atas Kerjasama selama proses pembelajaran
dilakukan.
▪ Pembelajaran ditutup dengan salah satu siswa kelas IV
memimpin doa.
▪ Siswa

ASESMEN DAN PENILAIAN

IPAS MATEMATIKA

Lampiran 1 Lampiran 2

Mengetahui Bandung, 27 Oktober 2023


Kepala Sekolah Muhammadiyah 6 Wali Kelas

Tuti, S.Pd. Retna Puspita


Lampiran 1
Penilaian Kognitif

1. Ke manakah Arah Gayanya?


Deskripsikan gaya yang terjadi serta arahnya pada gambar-gambar berikut.

2. Mendeskripsikan Gambar
Gaya ada di sekitar kita. Perhatikan gambar-gambar berikut dan jelaskan bagaimana cara orang
yang ada di dalam gambar menggunakan gaya. Sertakan tujuannya juga ya. Perhatikan contoh cara
menjawabnya.

Sekarang giliran kalian menggambar aktivitas yang sering kalian lakukan dengan menggunakan
gaya.

3. Studi kasus
a. Aga hendak membeli sepeda untuk dipakai pergi ke sekolah setiap harinya. Jalan yang harus
ditempuh untuk menuju ke sekolahnya terbuat dari tanah. Terkadang jika telah hujan, jalanan
ini menjadi lebih licin. Saat di toko sepeda, Aga mendapati 2 jenis sepeda yang berbeda bentuk
bannya. Dilihat dari kondisi jalanan yang akan dilewati Aga, menurut kalian sepeda mana yang
harus Aga pilih? Mengapa? (petunjuk: gunakan pemahaman kalian mengenai sifat gaya
gesek untuk membantu Aga.)
1. Kemanakah Arah Gayanya
a. Saat menimba sumur terjadi gaya tarik. Arah gaya akan ke bawah atau mendekati anak yang
menimba.
b. Saat mendorong meja terjadi gaya dorong. Arah gaya akan mengikuti arah dorongan.
c. Saat mencabut rumput terjadi gaya tarik. Arah gaya pada gambar yaitu ke atas.
d. Saat memaku terjadi gaya dorong. Arah gaya pada gambar ke bawah.
(Catatan: jika memungkinkan, gambar bisa di fotokopi sehingga siswa bisa
menggambar langsung tanda panah pada gambar)
2. Mendeskripsikan Gambar A
a. Mendorong troli untuk memindahkan benda.
b. Mendorong dan menarik cangkul untuk menggali tanah.
c. Menarik tali bendera untuk mengibarkan bendera di atas tiang.
d. Mendorong kayuh sepeda dengan kaki untuk membuat sepeda bergerak.
3. Studi Kasus
a. Sebaiknya Aga memilih sepeda B karena jalan yang dilalui Aga adalah jalan berbatu dan dari
tanah. Untuk mencegah Aga tergelincir lebih baik Aga memilih sepeda yang permukaan
rodanya lebih kasar.
b. Desain parasut dibuat lebar agar saat dipakai tidak langsung jatuh, namun akan seperti
melayang-layang di udara terlebih dahulu. Bentuk parasut yang lebar membuat saat jatuh
lebih banyak dihambat udara

Penilaian Keterampilan
Contoh Rubrik Penilaian Produk
Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Hasil karya Produk Produk cukup Produk Produk belum
berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi sesuai
sesuai dengan sesuai sesuai dengan tujuan.
tujuan dengan dengan tujuan namun
sangat baik. tujuan. masih perlu
perbaikan.

Kreativitas dan Memenuhi Memenuhi 2 Memenuhi 1 Seluruh kriteria


estika: semua kriteria yang kriteria yang tidak terpenuhi
1.memanfaatkan kriteria yang diharapkan. diharapkan.
penggunaan bahan diharapkan.
yang ada;
2. siswa membuat
modifikasi atau
pengembangan
sendiri di luar
arahan;
3. tampilan produk
menarik, rapi, dan
tersusun dengan
baik.
Penyelesaian Aktif mencari Bisa mencari Memerlukan Pasif jika
masalah dan ide atau mencari solusi namun bantuan setiap menemukan
kemandirian solusi jika ada dengan arahan menemukan kesulitan.
hambatan. sesekali. kesulitan
namun
ada inisiatif
bertanya.

Contoh Rubrik Penilaian Presentasi Produk


Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Isi presentasi: Memenuhi Memenuhi 3-4 Memenuhi 1-2 Seluruh kriteria
1. Judul Proyek semua kriteria. kriteria isi yang kriteria isi tidak terpenuhi
2. Tujuan Proyek baik. yang
3. Cara Pembuatan baik.
4. Demo Produk
5. Kesimpulan
Sikap presentasi: Memenuhi Memenuhi 3-4 Memenuhi 1-2 Seluruh kriteria
semua tidak terpenuhi
1. Berdiri tegak. kriteria isi yang kriteria isi
2. Suara terdengar kriteria. baik. yang baik.
jelas.
3. Melihat ke arah
audiens .
4. Mengucapkan
salam pembuka.
5. Mengucapkan
salam penutup.
Pemahaman konsep 1. Saat 1. Melihat bahan 1. Sering 1. Membaca
menjelaskan presentasi melihat terus selama
tidak melihat sesekali. bahan presentasi.
bahan. 2. Penjelasan presentasi. 2. Penjelasan
presentasi. bisa dipahami 2. penjelasan tidak dapat
2. Penjelasan kurang bisa dipahami.
bisa dipahami dipahami
Lampiran 2

Pelaksanaan Asesmen
Sikap
 Melakukan observasi selama kegiatan berlangsung dan menuliskannya pada jurnal,
baik sikap positif dan negatif.
 Melakukan penilaian antarteman.
 Mengamati refleksi peserta didik.

Pengetahuan
 Memberikan tugas tertulis, lisan, dan tes tertulis

Keterampilan
 Presentasi
 Proyek
 Portofolio

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: Remedial

 Pengayaan diberikan untuk  Remedial dapat diberikan kepada


menambah wawasan peserta didik peserta didik yang capaian
mengenai materi pembelajaran yang pembelajarannya belum tuntas.
dapat diberikan kepada peserta didik  Guru memberi semangat kepada
yang telah tuntas mencapai Capaian peserta didik yang belum tuntas.
Pembelajaran (CP).  Guru akan memberikan tugas bagi
 Pengayaan dapat ditagihkan atau peserta didik yang belum tuntas dalam
tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan bentuk pembelajaran ulang, bimbingan
dengan peserta didik. perorangan, belajar kelompok,
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta
peserta didik yang sudah mencapai didik yang belum mencapai ketuntasan
ketuntasan belajar diberi kegiatan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
pembelajaran pengayaan untuk
perluasan atau pendalaman materi

Kriteria Penilaian :
• Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
• Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian :
a. Penilaian sikap
Tabel Penilaian Sikap
Aspek yang dinilai
1 2 3
Berdoa Bersyukur Kesadaran bahwa
No NPD n Ket
sebelum dan terhadap hasil ilmu yang
setelah kerja yang telah diperoleh adalah
pelajaran diperoleh pemberian Tuhan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:
n adalah total penilaian (jumlah skor)
N adalah Nilai untuk masing-masing siswa
NPD adalah nama peserta didik

1. Indikator berdoa sebelum dan setelah pelajaran


Tabel 1.6 Indikator Berdoa
Skor Keterangan
1 Peserta didik tidak ikut berdoa
2 Peserta didik ikut berdoa, tetapi tidak bersungguh-sungguh
3 Peserta didik ikut berdoa, tetapi kurang bersungguh-sungguh
4 Peserta didik ikut berdoa dengan bersungguh-sungguh

2. Indikator bersyukur terhadap hasil kerja yang telah diperoleh


Tabel 1.7 Indikator Bersyukur
Skor Keterangan
1 Peserta didik tidak mengucapkan rasa syukur
2 Peserta didik mengucapkan rasa syukur tetapi tidak sungguh-sungguh
3 Peserta didik mengucapkan rasa syukur tetapi kurang sungguh-sungguh
4 Peserta didik mengucapkan rasa syukur dengan sungguh-sungguh

3. Indikator kesadaran bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan

Tabel 1.8 Indikator Kesadaran


Skor Keterangan
1 Peserta didik tidak menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian
Tuhan
2 Peserta didik menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan
tetapi tidak sungguh-sungguh
3 Peserta didik menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan
tetapi kurang sungguh-sungguh
4 Peserta didik menyadari bahwa ilmu yang diperoleh adalah pemberian Tuhan
dengan sungguh-sungguh
Penilaian Pengetahuan (Kognitif)

Refleksi Guru:
Refleksi diri berupa pertanyaan pada diri sendiri.
a. Apakah pembelajaran sudah dapat melibatkan peserta didik dengan aktif?
b. Apakah metode yang digunakan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik?
c. Apakah media yang digunakan dapat membantu peserta didik mencapai
kemampuan?
d. Apa yang bisa dilakukan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berfikir
kritis?

Refleksi Peserta Didik:


Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar yang sudah
dialami
a. Apa kesan kalian tentang materi ini?
b. Materi apa yang sudah kalian fahami?
c. Bagian mana yang belum kalian fahami?
d. Masihkah ada kesulitan dalam membaca al-Qur’an?

Anda mungkin juga menyukai