dan
Jenis-jenis tes (Part 1)
1. Tes Diskret
2. Tes Integratif
3. Tes Pragmatik
• Contoh 1:
- Pengenalan bunyi bahasa arab (fonologi), kosakata, dan bentukan kata.
حليم •
هليم •
عليم •
أليم •
1. Tes Diskret
• Contoh 2 :
• Contoh 3
2. Tes Integratif
• Contoh 4
Tes menulis secara terbimbing
- Menyusun (merangkai) kata menjadi kalimat
رتب الكلمات اآلتية لتكون جملة كاملة
-١شقة ،في ،أحمد ،جميلة ،يسكن.
-۲تعمل ،وجبات ،زّينب ،اليوم ،في
-۳عبد العزيز ،اللغة العربيةَ ،يْد ُرُس ،الثقافة اإلسالميةَ ،و .
Tes Integratif
• Contoh 5
)’Memahami Wacana yang disimak (fahmul masmu
- Menemukan informasi tersurat dari teks lisan
Tes Integratif
• Contoh 6
)Tes Qawa’id (Nahwu
- Menentukan kedudukan kata
موقع "جناح " ..في جملة " في معرض الهوايات جناح جمع الطوابع " :
أ – خبر " في معرض "
ب – مبتدأ مقدم
ج – مبتدأ مؤخر
د – نعت موقع
• Contoh 4,5 dan 6 di atas bukan hanya mengukur satu aspek
kemampuan, melainkan mengukur lebih dari satu kemampuan
secara integratif. Seorang siswa (teste) tidak akan mampu
menjawab contoh tes 4 (menyusun kalimat), kalau dia hanya
bermodalkan kosakata, tetapi juga harus bermodalkan
kemampuan struktur, sama dengan tes 5 tidka hanya kosakata
dan struktur tetapi juga kemampuan memahami teks yang
diperdengarkan secara cermat dan mampu menghubungkannya
dengan informasi yang satu dan lainnya pada wacana, begitupula
tes 6.
• Sehingga, tea 4,5, dan 6 termasuk tes integratif
1. Dikte
2. Tes Cloze
3. Pemahaman Parafrase
4. Jawaban Pertanyaan
5. Wawancara
6. Menulis
7. Bercerita
8. Terjemah
1. Dikte
Tugas teste adalah menulis kata-kata yang dihilangkan dalam tes yang dibagikan kepadanya.
Yang digaris bawahi dalam teks tersebut di atas merupakan kata / frase yang dihilangkan
2. Tes Cloze
Contoh di atas disediakan jawaban , contoh selanjutnya tidak disediakan jawaban
Tes –C
Contoh tes-C
• Contoh 9
• Dalam kasus Bahasa Arab, misalnya, guru memperdengarkan ungkapan:
: لكن لألسف ظّل وزنه تسعني كيال،• ترك حممد تناول السكريات
Teste diminta memilih salah satu jawaban yang paling benar dalam lembar
jawaban sbb:
3. Pemahaman Parafrase
• Jawaban pertanyaan merupakan salah satu contih bentuk tes
pragmatik yang meminta teste untuk memilih jawaban yang
paling sesuai dengan pertanyaan yang diperdengarkan secara
lisan (baik secara langusng maupun mendengrakan audio).
Alternatif jawaban (option) yang dimaksud terdapat dalam
lembar jawaban.
Contoh 10.
4. Jawaban Pertanyaan
4. Jawaban Pertanyaan
• Dalam tes bahasa, wawancara meruapakan salah satu bentuk
tes untuk mengukur kemampuan berbicara yang memiliki
unsur-unsur pragmatik. Menurut Oller (1979), teknik
penyelenggaraannya bervariasi,
• Teste diminta menjawab pertanyaan tertentu mengenai peritiwa
dalam gambar atau situasi nyata,
• Tidak menutup kemungkinan tema wawnacara berkaitan
dengan pengalaman dan cita-cita teste, maupun tema-tema lain
yang aktual dan menjadi isu publik dalam masyarakat
5. Wawancara
• Tes ini mengukur kemampuan teste dalam menuangkan
gagasan, pikiran, perasaan, maupun idenya dalam bentuk tulis.
• Teste bisa diminta untuk mendeskripsikan suatu objek, baik
melalui stimulus atau rangsangan maupun tanpa stimulus.
Stimulus pertama berupa sajian pernyataan oleh teste dapat
dijadikan pedoman untuk menulis surat idzin.
• Stimulus kedua, berupa gambar berseri yang berkaitan dengan
kehidupan siswa.
6. Menulis
6. Menulis
Contoh 13
Lanj.
7. Bercerita
7. Bercerita
Contoh 16, Menerjemahkan ke Bahasa Indonesian, Contoh 17, sebaliknya
8. Tarjamah
Jenis Tes Bahasa Arab (Ashari, Thohir, Ainin, 2014, h. 84-112)
1. Jenis Tes berdasarkan Cara Mengerjakan (tertulis & lisan)
2. Jenis Tes berdasarkan Bentuk Jawaban ((essay, tes pilihan
(benar-salah), dan pilihan ganda))
3. Jenis Tes berdasarkan Cara Penilaian (subjektif & Objektif)
Ruang Lingkup Bahasa Arab
4. Tes komponen Bahasa Arab (tes kosakata, struktur, & sharf)
5. Tes keterampilan Berbahasa Arab (menyimak, membaca,
berbicara, menulis, dikte, cloze tes, & C-tes)
Bagaimana menyusun /
membuat butir soal / tes?
1. Faktor yang berkaitan dengan instrumen soal : (1) Jumlah
butir soal, (2) tingkat kesulitan, dan (3) daya beda
2. Faktor yang berkaitan dengan individu: (1) Kemampuan
memahami cara mengerjakan, dan (2) Motivasi Individu /
peserta tes dalam mengerjakan soal.
Faktor yang
memengaruhi Realibitas
1. Analisis Tingkat Kesulitan (p)
2. Analisis Daya Beda (Kemampuan Diskriminasi) (D)
3. Analisis Reliabilitas
4. Analisis Validitas (Tes)
1. Analisis Tingkat
Kesulitan
• Djiwandono (1996) , memberi tanda untuk tingkat kesulitan yang
dalam perhitungan berupa p, dinyatakan dengan persentase (%).
Rumus perhitungannya sangat sederhana:
P = (JJB : JPT ) x 100%
P = Tingkat Kesulitan Butir Tes
JJB = Jumlah jawaban benar
JPT = Jumlah Peserta Tes
• Contona:
Apabila suatu butir tes dijawab oleh 7 teste dari jumlah keseluruha
perserta sebanyak 30, maka tingkat kesulitan butir tes tersebut adalah
(7:30) x100 = 23 % atau 0.23. Kalau hanya 2 yang jawab benar
berarti ...??
x 100 %
Indeks daya beda menunjukkan 0,63(>0,50) , berarti butir tes ini dilihat dari D nya
tergolong butir tes yang baik, karena dapat membedakan kelompok atas dan bawah.
x 100 %
• x 100 = 0,13
• Dengan demikian, butir soal tersebut memiliki daya beda kurang, karena
indeks daya beda menunjukkan angka 0,13 ( < 0,20). Ini artinya, bahwa butir
tes tersebut tidak mampu membedakan antara kelompok tinggi dan
kelompok rendah. Implikasinya, butir tes tersebut direvisi atau tidak
digunakan.