Anda di halaman 1dari 8

Tes Kebahasaan (Tes

Diskret, Tes Integratif,


dan Tes Pragmatik)

M. Alfin Jaza (2301417013)


Siti Aisah (2301417015)
Winda Risma F (2301417017)
Tes Kebahasaan
Tes kebahasaan merupakan alat yang dipakai untuk mengukur seberapa banyak
peserta didik telah menguasai bahasa yang dipelajari.

Istilah “penguasaan” terhadap suatu bahasa yang dipelajari dibedakan menjadi:

a. Penguasaan terhadap aspek-aspek bahasa dan elemen-elemen linguistik

b. Penggunaan bahasa itu untuk kegiatan komunikasi


Jenis Tes Bahasa

1. Tes Diskret

Tes diskret (discrete point test) adalah tes yang hanya menekankan atau
menyangkut satu aspek kebahasaan pada satu waktu (Oller, 1979:37). Tiap
satu butir soal hanya dimaksudkan untuk mengukur satu aspek kebahasaan,
misalnya fonologi, morfologi, sintaksis, atau kosa kata.
Contoh tes diskret salah satunya adalah:
● Tes diskret yang menyangkut struktur kebahasaan.
Sylvie ... en Espagne le mois prochain.
A. Part
B. Partait
C. Partira
Jenis Tes Bahasa

2. Tes Integratif

Tes integratif adalah suatu tes kebahasaan yang berusaha mengukur


beberapa aspek kebahasaan atau kemampuan berbahasa pada satu waktu.
Dalam tes integratif, aspek-aspek kebahasaan tidak dipisahkan satu dengan
yang lain untuk diteskan secara sendiri, melainkan dalam wujud bahasa yang
merupakan suatu kesatuan yang padu.
Contoh tes integratif:

a. Menyusun kalimat
b. Menafsirkan wacana singkat yang dibaca atau didengar
c. Memahami bacaan yang dibaca atau didengar
d. Menyusun sebuah alinea berdasarkan kalimat-kalimat yang disediakan
Jenis Tes Bahasa

3. Tes Pragmatik

Tes pragmatik merupakan suatu pendekatan dalam tes keterampilan


(skills) berbahasa untuk mengukur seberapa baik peserta didik memergunakan
elemen-elemen bahasa sesuai dengan konteks komunikasi yang nyata (Oller,
1979:227).
Contoh tes pragmatik:

a. Dikte
b. Berbicara
c. Pemahaman parafrase
d. Jawaban pertanyaan
e. Teknik Cloze (Cloze Technique, Cloze Procedure, Cloze Test)

Anda mungkin juga menyukai