Judul
Fermentasi Alkohol Dan Reaksi-Reaksi Alkohol Alifatik
B. Tujuan
Mahasiswa Dapat mengetahui sifat-sifat kimia alkohol alifatik terhadap beberapa
pereaksi
C. Dasar Teori
Alkohol
Alkohol (C2H5OH) merupakan bahan alami yang dihasilkan dari proses
fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya.
Sebutan alkohol biasanya diartikan sebagai etil alkohol (CH3CH2OH), mempunyai
densitas 0,78506 g/ml pada 250C, titik didih 78,40C, tidak berwarna dan mempunyai
bau serta rasa yang spesifik.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu gelas ukur, set alat destilasi,
thermometer, batang pengaduk, sumbat karet, gelas piala, pipet volume, rak tabung
reaksi, tabung reaksi dan alkoholmeter. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu
Bunga teratai salju, Methanol, H2SO4 pekat, Sek-butil alcohol, Asam asetat glacial, Ter-
butil alcohol, NaOH 10%, Na2Cr2O3 1%, Iod dalam KI 10%, HCl pekat dan N-butanol.
Bunga teratai salju
Bunga Teratai Salju atau dikenal juga dengan sebutan Bunga ‘Tian Shan Xue Lian’
(saussurea involucrate) terdapat dibagian utara-selatan pegunungan Tian Shan tempat
ditemukannya bunga langka ini.Bunga ini sudah sangat terkenal sejak zaman Dinasti
Qing.Bunga teratai salju ini di kembangkan oleh bhikkhu Tibet untuk mengobati
tekanan darah tinggi dan gangguan darah lainnya, serta berbagai macam penyakit yang
berhubungan dengan kehamilan dan menstruasi. Ramuan Teratai salju ini dikenal juga
dengan sebutan xue lian. Enzim yang terdapat di dalam Teratai Salju merupakan
senyawa yang halus seperti zat yang terdapat di dalam sel hidup baik hewani maupun
nabati.Enzim Teratai Salju berenergi molekul protein yang diperlukan bagi kehidupan.
Enzim ini mengkatalisasi dan mengatur hampir semua reaksi biokimia yang terjadi
dalam tubuh manusia. Jika kekurangan enzim dapat menyebabkan gangguan fungsi
organ, tidak bisa mendukung metabolisme tubuh kita, sehingga tubuh kita menjadi tidak
sehat / berpenyakit, ataupun mati. Pada kenyataannya, anda telah cukup mengkonsumsi
vitamin, air mineral, dan protein. Pemanfaatan bunga teratai salju banyak dilakukan
dalam bidang kesehatan yaitu sebagai obat untuk beberapa penyakit. Bahkan di Cina,
bunga teratai salju telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional sejak zaman Dinasti
Qing ratusan tahun silam. Berikut beberapa manfaat dari bunga teratai salju di bidang
kesehatan, antara lain: Berfungsi menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit
jantung, mampu menyembuhkan peningkatan asam urat dan asam lambung,
memperbaiki metabolisme fungsi tubuh, memperbaiki fungsi hati, limpa, dan
pangkreas, membantu menghancurkan batu empedu, menghasilkan zat antitoksin yang
berguna untuk menetralisir racun-racun di dalam tubuh, menetralisir tekanan darah
tinggi, meningkatkan kerja fungsi ginjal dan kantong kemih, meningkatkan staminasi
dan mengurangi stres pada tubuh, membantu kerja enzim-enzim di sepanjang sistem
pencernaan makanan sehingga sangat bermanfaat sekali bagi orang yang mengalami
gangguan penyerapan zat-zat gizi dan lain-lain.
Metanol
Anonim (2015) menjelaskan Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood
alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan
bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang
ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang
khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan pendingin
anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri. Metanol
diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut
adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol
tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon
dioksida dan air. Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk karbon
dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2 CH3OH + 3 O2 → 2 CO2 + 4 H2O
Api dari metanol biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati
bila berada dekat metanol yang terbakar untuk mencegah cedera akibat api yang tak
terlihat. Karena sifatnya yang beracun, metanol sering digunakan sebagai bahan additif
bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan industri; Penambahan "racun" ini akan
menghindarkan industri dari pajak yang dapat dikenakan karena etanol merupakan
bahan utama untuk minuman keras (minuman beralkohol). Metanol kadang juga disebut
sebagai wood alcohol karena ia dahulu merupakan produk samping dari distilasi kayu.
Saat ini metanol dihasilkan melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan
uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida;
kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi
dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol. Tahap pembentukannya adalah
endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.
Asam sulfat
Evi (2012) menjelaskan Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.
Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat 98% lebih stabil
untuk disimpan. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Reaksi
hidrasi asam sulfat sangat eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air daripada
air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan
cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam
sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Asam sulfat pekat
sering ditambahkan ke dalam sampel untuk mempercepat terjadinya oksidasi. Asam
sulfat pekat merupakan bahan pengoksidasi yang kuat. Meskipun demikian waktu yang
diperlukan untuk mendestruksi masih cukup lama.
n-Butanol
n-Butanol yang memiliki rumus kimia C4H9OH, merupakan produk hasil reaksi n-
butiraldehid dengan hidrogen. n-Butanol merupakan cairan putih jernih dan berbau
tajam Produksi n-butanol sebagian besar digunakan pada pembuatan resin urea
fonnaldehid dan plasticizer dibutil pthalat. Disamping itu n-butanol juga digunakan
untuk: Bahan pelarut (solvent), Pembuatan pernis nitroselulosa, Pembuatan minyak
rem, Bahan ekstraksi pembuatan antibiotik, vitamin, dan hormon, Bahan pelarut
ekstraksi minyak, Pembuatan 2,4-dikloropenoksi asam asetat yang merupakan racun
rumput, Bahan pengering azeotrop (azeotropic dehidrating agent), Pembuatan bahan-
bahan kimia seperti butil amina, butil stearat, butilena, asam butirat, dan dibutil anilin.
Ter-Butil Alkohol
Ter-Butil Alkohol berbentuk cairan; cairan tidak berwarna pada suhu di atas 78F,
yang membentuk kristal rhombik putih; Berbau menyerupai kamfer; Rumus molekul
(CH3)3COH; Berat molekul 74,12 g/mol; Titik didih 82,41°C (180,3°F); Titik leleh
25,7°C (78,3°F); Titik nyala 11,1oC (52F); Kerapatan relatif 2,55 (udara = 1); Tekanan
uap 4,1 kPa (@ 20°C); Kerapatan uap 2,55 (udara = 1); Kerapatan (g cm-3): 0,78; Batas
ledakan 2,4–8%; Berat jenis 0,78581 (air = 1); Larut dalam air dingin, air panas, ester,
hidrokarbon aromatik dan alifatik, alkohol, dan eter. Sangat mudah terbakar, Tidak
reaktif , Sangat mudah terbakar .
Kegunaan utama t-butil alkohol adalah untuk pembuatan zat flotasi, penghilang cat,
metakrilat, dan penyedap rasa; dapat pula digunakan sebagai denaturan untuk etanol,
penggerak oktan pada bensin tanpa timbal, dan sebagai bahan pembersih dan pelarut
untuk farmasetikal, lilin dan lak. Perlengkapan rumah tangga yang bahan utamanya t-
butil alkohol seperti furnitur dan berbagai produk dari karet, plastik, dan kaca. T-Butil
alkohol juga digunakan sebagai pelarut non-reaktif pada reaksi kimia, sebagai
kompatibiliser non-surfaktan untuk berbagai campuran pelarut, dan sebagai pelarut non-
korosif; digunakan pada polimerisasi radikal bebas untuk melarutkan monomer;
digunakan sebagai kopling tambahan dalam pembuatan pestisida dan pupuk dalam
larutan tanpa membentuk emulsi; sebagai pelarut reaksi, disamping sebagai zat antara
untuk produk peroksida organik dan logam alkoksida.
Terhirup: dapat mengakibatkan efek pada sistem saraf pusat yang ditandai dengan
sakit kepala, pusing, dispnea, dan tidak sadarkan diri.
Kontak dengan kulit: dapat mengakibatkan defatting, yaitu terjadinya pelarutan
lemak pada kulit. Dapat mengakibatkan dermatitis.
Kontak dengan mata: sama seperti efek yang dilaporkan pada jangka pendek.
Paparan berulang dapat mengakibatkan abnormalitas penglihatan, termasuk penglihatan
buram dan fotosensitivitas.
Tertelan: dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, menyebabkan mual,
muntah, dan sakit kepala. Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat yang ditandai
dengan sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, dan mual. Gejala lebih.
Asam asetat glacial
Asam asetat glacial mudah menyala,mengakibatkan luka bakar yang parah. Jika kena
mata, segra dibilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan dari medis. Setelah kontak
dengan mata bilas dengan banyak air dengan kelopak mata membuka, lindungimata
yang tidak terkena bahan (sekurangnya 10 menit). Cari pertolongan medis segera.
Tekanan uap 15,4 hPa pada 20 ˚C, berat jenis uap relative 2,07, berat jenis relative 1,05
gr/cm3, kelarutan dalam air 1.000 g/l pada 25 ˚C, dapat di destilasi dalam kondisi tidak
terurai pada tekanan normal, suhu menyala 485 ˚C, indeks bias 1,37 pada 20 ˚C.
Campuran uap/udara bersifat mudah meledak pada pemansan yang hangat, produk ini
secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu standar). Tanda-tanda bila
termakan luka bakar hebat di mulut dan kerongkongan, disamping juga bahaya
berlubangnya esophagus dan perut, mulai muntah, kerusakan paru-paru mungkin terjadi
setelah pengeluaran muntah.
Asam ini merupakan bahan kimia yang termasuk penting dalam kegiatan industri,
misalnya pada industri pelapisan logam, minyak, atau untuk menghasilkan
senyawayang mengandung khlor seperti karet sintetis, atau produk yang banyak
digunakan di rumah tangga, misalnya pembersih WC. Bahan ini merupakan cairan yang
tidak berwarna, membentuk asap, dan menyengat. Sifat-sifat asam khlorida pekat antara
lain adalah :
konsentrasi dalam air: 36 - 38 %
titik didih: - 85 °C
Bahan ini bukan termasuk oksidator, walaupun termasuk dalam kelompok asam kuat.
Klasifikasi bahaya dari bahan ini karena bersifat korosif dan toksik. Kerapatan gasnya
sekitar 1/5 lebih ringan dari udara. Terhirupnya gas ini melalui pernafasan akan
menyebabkan degenerasi total sel bagian pernafasan, bahkan dapat merusaknya. Batas
yang diperbolehkan di Amerika Serikat pada lingkungan kerja adalah 5 ppm. Label
yang disyaratkat adalah korosif dan racun'.
NaOH
NaOH merupakan kelompok alkalin korosif yang paling penting dan dikenal sebagai
causticsoda. NaOH merupakan basa kuat, banyak digunakan di industri seperti:
petroleum, tekstil, kertas, sabun; produk ini juga digunakan di rumah tangga, misalnya
untuk menangani penyumbatan pipa plambing. Pada temperatur kamar, NaOH
adalahberbentuk padat-putih, dapat mengkorosi logam seperti alumunium, seng,
tembaga dan jaringan kulit dan melarutkan lemak; bila terjadi kontak yang lama, bahan
ini dapat mengkorosi gelas, membentuk natrium silikat. Oleh karenanya, wadah yang
digunakan sebaiknya bukan bahan gelas. Bahan ini reaktif dengan air dan menghasilkan
panas 10 kcal per mole sehingga dapat memicu kebakaran. Beberapa sifat penting dari
bahan ini adalah :
Gravitasi spesifik: 2,13
D. Prosedur Kerja
2. Destilasi
4. Alkoholmeter
Sampel
NaOH. Uji yang dilakukan untuk mengetahui a1`pakah alkohol yang kita dapat dari
fermentasi teratai salju termasuk alkohol primer, sekunder atau tersier. Pada uji ini,
sampel berwarna bening+endapan kuning hasilnya sama dengan uji pada etanol yang
menghasilkan warna bening+endapan kuning. Jika pada n-butil alkohol dan sek-butil
alkohol terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas coklat dan lapisan bawah bening dan
4. Uji esterifikasi
Sama halnya dengan uji iodoform, uji esterifikasi untuk mengidentifikasi apakah
sampel merupakah alkohol primer,sekunde, atau tersier. Pada uji ini digunakan
H2SO4 dan menambahkan air setelah pemanasan. Tujuan dari penambahan air untuk
menghilangkan sifat asam dari masing-masing sampel. Hasilnya yaitu pada etanol
tidak terbentuk 2 lapisan berwarna bening dengan bau menyengat. Sekunder-butil
alkohol terbentuk 2 lapisan dengan baunya menyengat. N-butanol terbentuk 2 lapisan
dan baunya tidak menyengat.
Teratai salju ditambahkan gula aren dan di diamkan selama 7 hari akan menghasilkan
alkohol dengan kadar sebesar 55 % alkohol setelah diuji menggunakan alcoholmeter.
Alkohol yang terkandung dalam teratai adalah alkohol primer karena berdasarkan uji
iodoform dan uji esterifikasi sampel menujukkan hasil yang sama dengan etanol
DAFTAR PUSTAKA