Anda di halaman 1dari 3

dalam hubungan sosial.

Masyarakat Korea tentu memperhatikan bagaimana anak bersalaman

kepada orang tua, teman sebaya dengan teman sebaya dan orang tua kepada anak-anak. Etika

salam sangat diperhatikan agar dalam pelaksanaanya terjadi keselarasan nilai, moral dan etika

sehingga terhindar dari kesalahpahaman. Oleh karena itu etika salam masyarakat Korea

mengandung nilai-nilai konfusianisme yang merupakan pokok dari ajaran untuk saling

menghargai (sebaya), menghormati (orang tua) dan menyayangi (anak-anak).

Etika salam Korea dilakukan dimanapun, kapanpun dan siapapun karena telah menjadi

nilai yang mendarah daging dalam kehidupan sosial masyarakat Korea. Tidak ada batasan tempat

untuk melakukan salam. Jika bertemu baik itu di rumah, sekolah, tempat kerja, rumah sakit dan

dimanapun itu, maka etika berbudaya salam dilakukan sebagai bentuk rasa menghargai,

menghormati dan menyayangi. Ketika bertemu dengan orang lain, berpamitan dengan orang lain,

sebelum makan, sesudah makan, sebelum tidur, bangun tidur, meminta maaf dan dalam aktivitas

apapun yang berhubungan dengan manusia lainnya, masyarakat Korea selalu melakukan salam

dalam kehidupan sehari-hari. Ketika bertemu dengan orang lain, masyarakat Korea akan

mengatakan annyeong hasimnikka atau annyeong haseyo yang dapat diartikan sebagai ucapan

salam untuk semua waktu. Ketika berpamitan dengan orang lain, masyarakat Korea akan

mengatakan annyeonghi gaseyo (bagi yang menetap) dan annyeonghi gyeseyo (bagi yang

bepamitan). Ketika sebelum makan, masyarakat Korea akan mengatakan jal meokkesseumnida

yang dapat dimaknai sebagai ungkapan bahwa makan dipersilakan. Ketika sesudah makan,

masyarakat Korea akan mengatakan jal meokkeosseumnida yang dapat dimaknai sebagai

ungkapan bahwa makan telah selesai. Semua hal itu dilakukan karena etika salam di Korea telah

mendarah daging.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam melakukan salam dalam kehidupan sehari-

hari. Di dalam salam, ada beberapa etika yang berbeda ketika orang yang muda bertemu dengan

orang yang dianggap lebih tua, orang yang sebaya bertemu dengan orang yang sebaya lainnya

dan orang yang tua bertemu dengan orang yang dianggap lebih muda. Dalam tingkatan usia atau

umur apapun, hal yang harus diperhatikan dan dilakukan jika seseorang bertemu dengan orang

lain dalam salam pada masyarakat Korea secara umum adalah menyapa salam annyeong

hasimnikka atau annyeong haseyo sambil melakukan gogireul sukida (membungkuk badan).

Masyarakat Korea menyampaikan salam kepada orang lain dengan cara gogireul sukida

(membungkuk badan). Namun pada kondisi tertentu etika salam seperti berjabat tangan dapat

digunakan bagi mereka yang bersebaya atau lebih muda. Etika salam seperti berjabat tangan

dilakukan dengan memegang siku tangan yang digunakan untuk bersalaman atau bisa juga

meletakkan tangan tersebut di atas diafragma. Masyarakat Korea sendiri tidak

mempermasalahkan penggunaan tangan kiri pada saat bersalaman seperti berjabat tangan. Oleh

karena itu, berjabat tangan menggunakan tangan kiri bagi masyarakat Korea dianggap hal yang

wajar (Lee Pong-Kook & Chi Sik-Ryu, 2007)

Berbeda dengan etika melakukan salam kepada orang yang lebih tua. Etika melakukan

salam kepada orang yang lebih tua dilakukan dengan cara yang lebih sopan. Ketika bertemu

dengan orang yang lebih tua, dalam etika salam, orang yang lebih muda harus terlebih dahulu

memberikan salam serta membungkukkan badan sebesar 30 sampai 60 derajat selama 2 sampai 3

detik setelah itu menanyakan kabar. Dalam etika salam, semakin dalam tundukkan badan, maka

semakin besar pula hormat yang diberikan kepada orang yang lebih tua. Adapun jika bertemu

lagi dengan orang yang lebih tua, selanjutnya etika salam dapat dilakukan dengan sedikit

menundukkan badan atau jika orang itu lebih muda ataupun sebaya, dapat dengan melambaikan
tangan sebagai bentuk dari etika salam. Adapun jika orang yang lebih tua menghendaki untuk

melakukan salam dengan cara berjabat tangan kepada orang yang lebih muda, maka orang yang

lebih tua terlebih dahulu menjabatkan tangan kepada orang yang lebih muda. Biasa hal yang

seperti ini banyak dilakukan para pria (Anh Kyung Hwa, dkk, 2008: 49)

Anda mungkin juga menyukai