Anda di halaman 1dari 12

Cerita Rakyat Salatiga

Zaman dahulu, kota Semarang dipimpin oleh Adipati Pandanarang dan mempunyai istri
bernama Nyai Pandanarang. Ia terkenal sebagai pemimpin yang jujur, tetapi juga
menyukai harta benda yang berlimpah.

Sifat kurang baik adipati ini terdengar oleh Sunan Kalijaga, seorang wali yang arif dan
bijaksana. Sunan berniat mengingatkan Pandanarang dengan menyamar sebagai
tukang rumput. Ketika lewat di halaman kabupaten, Adipati Pandanarang menawar
rumput dengan harga yang sangat rendah.

Penjual rumput itu setuju dan meletakkan rumputnya di kandang. Sebelum pergi, ia
menyelipkan uang lima sen di antara rerumputan. Uang tersebut ditemukan oleh abdi
dalem yang segera melapor kepada Pandanarang.

Hal itu terjadi berulang kali. Pandanarang heran mengapa tukang rumput tersebut tidak
pernah menanyakan uangnya. Ketika tukang rumput itu datang kembali, Pandanarang
pun menanyakan asal-usul tukang rumput itu. Ia juga menanyakan mengapa sang
tukang rumput seperti tidak membutuhkan uang. Tukang rumput menjawab bahwa ia
bisa mendapatkan emas dengan sekali cangkulan tanah. Ia tidak membutuhkan benda-
benda duniawi, karena semuanya tidak abadi. la juga berkata bahwa ada emas permata
tertanam di dalam halaman istana.

Cerita Rakyat Salatiga Dongeng Dari Jawa Tengah


Pandanarang marah mendengar jawaban itu. la merasa dihina oleh tukang rumput itu.
Pandanarang menyuruh seorang abdi mengambil cangkul, kemudian menyerahkannya
kepada tukang rumput. Dengan kukuh, tukang rumput tadi mengayunkan cangkul ke
tanah. Ternyata, kata-kata orang itu benar. Ada emas permata di dalam tanah istana.

Adipati Pandanarang sangat terkejut melihat pemandangan di hadapannya. Seketika, ia


merasa sangat kerdil dalam hatinya.

"Pandanarang, aku adalah Sunan Kalijaga". Setelah mendengar kata-kata itu,


Pandanarang langsung meminta maaf atas kekasarannya. Sunan Kalijaga meminta
Pandanarang untuk melepaskan kegemarannya pada harta duniawi.

Pandanarang mengungkapkan kepada istrinya bahwa ia ingin berguru kepada Sunan


Kalijaga. Istri Pandanarang menyetujui dan menyatakan bahwa ia ingin mengikuti sang
suami.

"Kau boleh ikut, tetapi ingatlah kita tidak boleh membawa barang- barang yang kita
miliki. Berikan barang-barang itu kepada fakir miskin," ujar Pandanarang kepada
istrinya.

lstrinya menyatakan bahwa ia tak rela meninggalkan harta bendanya dan


menyerahkannya kepada fakir miskin. la meminta suaminya berangkat Iebih dulu. Lalu,
perempuan ini menyimpan emas dan permata di dalam tongkatnya yang terbuat dari
bambu. Pandanarang pun menyusul Sunan Kalijaga. Dalam perjalanan, mereka
dihadang oleh tiga orang penyamun.

"Jika kau ingin barang berharga, tunggulah. Sebentar lagi, akan lewat seorang
perempuan tua. Cegat dia. Kau akan mendapatkan emas permata dalam tongkat
bambunya," kata Sunan Kalijaga.

Muncullah Nyai Pandanarang yang berjalan tertatih dengan tongkat bambu. Ketiga
penyamun tersebut menghadang dan merampas tongkat bambu yang ia pegang. Nyai
Pandanarang tidak dapat berbuat apa-apa selain merelakan hartanya dirampas. Ketika
berhasil bertemu dengan suaminya dan Sunan Kalijaga, ia menceritakan kejadian
perampokan yang dialaminya sambil menangis.

"Kau tidak mendengarkan kata suamimu. Untuk berguru denganku, kalian harus
meninggalkan harta duniawi. Jadi, kejadian ini adalah salahmu sendiri," ujar Sunan
Kalijaga.
"Ada tiga pihak yang melakukan kesalahan di sini, yaitu kau sendiri, suamimu dan para
penyamun itu. Kelak, tempat ini akan menjadi kota yang ramai," kata Sunan Kalijaga.

Untuk mengingat kejadian tersebut, Sunan Kalijaga menamakan daerah itu dengan
"Salah Tiga". Pada perkembangan, nama Salah Tiga bergeser ucapannya menjadi
Salatiga. Kini Salatiga menjadi kota yang ramai seperti yang pernah diprediksi oleh
Sunan Kalijaga.

Dongeng Legenda dari Jawa Tengah


Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak yang sakti. Kesaktiannya ini membuat
seorang menyihir jahat iri. Penyihir jahat menyihir anak itu, sehingga tubuhnya penuh
luka dengan bau yang sangat menyengat. Luka-luka baru akan muncul begitu luka lama
mulai kering. Keadaannya kondisi tubuhnya itu, tidak ada seorang pun yang mau
berhubungan dengannya. Jangankan bertegur sapa, berdekatan saja orang tidak mau.
Mereka takut tertular.

Suatu hari, anak ini bermimpi ada seorang perempuan tua yang dapat menyembuhkan
penyakitnya. Ia pun berkelana mencari perempuan tua dalam mimpinya tersebut. Di
setiap kampung yang ia datangi, ia selalu ditolak oleh penduduk. Mereka merasa jijik
dan mengusir anak ini.

Akhirnya, sampailah ia di sebuah kampung yang sebagian besar penduduknya adalah


orang-orang yang sombong. Tidak banyak orang yang miskin di desa itu. Mereka akan
diusir atau dibuat tidak nyaman kalau tinggal di sana. Hal ini mengusik hati anak kecil
ini.

Pada sebuah pesta yang diselenggarakan di kampung itu, anak kecil ini berhasil masuk.
Namun, orang-orang segera mengusirnya dan mencaci-makinya. Ia langsung diseret
keluar.

Pada saat terseret, ia berpesan kepada orang-orang itu supaya lebih memerhatikan
orang tak punya. Mendengar kata-kata anak itu, beberapa orang makin marah, bahkan
meludahinya sambil berkata, "Dasar anak setan, anak buruk rupa!"

Anak itu merasa terluka dengan perlakuan orang-orang tersebut. Lalu, ia menancapkan
sebuah lidi di tanah don berkata, "Tak ada satu pun yang bisa mencabut lidi ini dari
tanah, hanya aku yang bisa melakukannya!"
Orang-orang meragukan ucapan anak tersebut. Mereka pun mencoba mencabut lidi
tersebut. Namun, tak seorangpun dapat melakukannya. Dalam beberapa hari, lidi itu tak
bisa tercabut. Suatu hari, secara diam-diam, anak itu datang don mencabut lidi itu.
Tanpa sepengetahuannya, ada seorang warga yang melihatnya dan melaporkannya
kepada warga yang lain.

Cerita Rakyat Rawa Pening Dari Jawa Tengah

Dari tempat lidi itu dicabut, mengalirlah mata air. Semakin lama, air itu semakin deras.
Air menenggelamkan daerah tersebut, sehingga menjadi sebuah telaga yang kini
bernama Telaga Rawa Pening.

Tidak ada yang selamat dari musibah itu kecuali seorang perempuan tua yang berbaik
hati memberinya tempat tinggal dan merawatnya. Secara ajaib penyakit kulit anak itu
sembuh.

Namun, penyihir jahat yang telah menyihir si anak itu tidak terima dengan kesembuhan
itu. Kemudian, ia menyihir anak itu menjadi seekor ular besar dengan sebuah kalung
genta di lehernya.

Konon, ular ini sering keluar dari sarangnya pada tengah malam. Setiap kali bergerak,
dentingan kalung di lehernya selalu berbunyi klentang-klenting. Bunyi inilah yang
kemudian membuatnya dinamakan Baru Klinting.

Kemunculan ular itu diyakinin masyarakat sebagai tando keberuntungan bagi nelayan
nelayan yang tidak mendapat ikan.
Kini, Telaga Rama Pening adalah objek wisata yang sangat populer di Jawa Tengah.
Tempat ini terletak di Desa Bukit Cinta, Kabupaten Ambarawa.

 Joko Kendil
Pada Zaman Dahulu. Di Sebuah Desa Di Jawa Tengah, Hiduplah Seorang Janda Tua.
Ia Hidup Sebatang Kara. Suaminya Sudah Meninggal Beberapa Tahun Lalu. Ia Tinggal
Di Sebuah Rumah Tua Seorang Diri. Untuk Memenuhi Kebutuhannya Sehari-Hari, Ia
Berjualan Kayu Bakar Di Pasar. Perjalanan Yang Harus Di Tempuh Ke Pasar Sangat
Jauh. Uang Yang Ia Perolehdari Berjualan Pun Sangat Sedikit. Meskipun Begitu, Ia
Tetap Giat Bekerja Dan Tidak Menyerah.

Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Joko Kendil

Sebenarnya Janda Itu Sangat Menginginkan Kehadiran Seorang Anak. Namun, Untuk
Mengangkat Anak Sudah Pasti Ia Tidak Mampu. Untuk Memenuhi Kebutuhan Dirinya
Sendiri Saja Masih Kekurangan. Namun, Pada Suatu Malam, Ia Bermimpi Kejatuhan
Bulan Di Siang Hari. Mimpi Yang Aneh Itu Membuatnya Sangat Gelisah. Bagaimana
Mungkin Ada Bulan Pada Siang Hari? Ada Apa Dengan Mimpi Tersebut. Pikirnya.

Paginya, Janda Itu Bangun Dengan Hati Yang Resah Karena Berpikir Tentang
Mimpinya. Ia Bergegas Pergi Ke Pasar Sebelum Matahari Terbit. Setelah Menjual
Semua Dagangannya Dan Membeli Beberapa Barang Kebutuhannya, Ia Segera Pulang.

Ketika Melewati Pintu Pasar. Ia Melihat Segerombolan Orang Berkerumun Mengelilingi


Seorang Laki-Laki. Karena Penasaran, Janda Itu Mendekati Kerumunan Tersebut.
Ternyata, Laki-Laki Itu Adalah Seorang Peramal. Ia Sedang Meramal Seorang Wanita.
‘’ Pak Peramal, Saya Ingin Tahu Apa Maksud Mimpi Saya Semalam.’’ Ujar Wanita Tua
Itu.

Peramal Itu Berkata, ‘’ Ceritakanlah Mimpimu Itu?’’

‘’ Semalam Saya Bermimpi Kejatuhan Bulan. Apakah Itu Pertanda Buruk?’’ Ujar Si
Wanita. Dengan Wajah Sumringah. Peramal Itu Berkata. ‘’ Wah, Justru Itu Pertanda
Yang Baik. Mimpi Kejatuhan Bulan Artinya Engkau Akan Mendapatkan Keturunan.
Engkau Kan Mendapat Seorang Anak. Selamat!’’

Mendengar Perkataan Peramal Itu. Si Janda Sangat Terkejut. Mimpi Yang Dialami Oleh
Wanita Itu Sama Dengan Mimpinya. Namun, Apakah Ia Juga Akan Memperoleh
Seorang Anak. Ia Tidak Habis Pikir. Bagaimana Mungkin Seorang Permpuan Tua Yang
Tidak Bersuami Seperti Dirinya Bisa Melahirkan Seorang Anak. Namun, Ia Tidak Terlalu
Memikirnya Ramalan Tersebut. Ia Pun Segera Berjalan Pulang.

Setibanya Di Rumah, Janda Tua Itu Melihat Dua Orang Laki-Laki Sudah Menunggu Di
Depan Rumahnya. Mereka Membawa Sebuah Bungkusan Yang Besar. Janda Tua Itu
Menanyakan Maksud Dari Kedatangan Mereka Kerumahnya.

‘’ Kami Ingin Menitipkan Sesuatu Kepada Ibu.’’ Kata Salah Satu Pemuda.

‘’ Apa Yang Ingin Kau Titipkan, Nak?’’ Tanya Si Janda. Pemuda Itu Menjawab. ‘’ Kami
Berniat Menitipkan Seorang Bayi Untuk Di Besarkan Oleh Ibu Layaknya Seorang Anak
Ibu Sendiri.’’

Mendengar Permintaan Dari Kedua Pemuda Itu, Si Janda Langsung Menolak. Ia


Merasa Tidak Mampu Merawat Seorang Anak Karena Hidupnya Yang Serba
Kekurangan. Namun, Kedua Pemuda Itu Memohon Dan Bersedia Untuk Memenuhi
Seluruh Kebutuhan Si Anakitu. Akhirnya, Janda Itu Pun Bersedia.

Kedua Pemuda Itu Menyerahkan Bungkusan Besar Yang Mereka Bawa. Ternyata Berisi
Seorang Bayi. Bungkusan Tersebut Boleh Di Buka Setelah Kedua Pemuda Itu Pergi.
Pada Saat Di Buka. Melompatlah Seorang Anank Laki-Laki Yang Sangat Aneh Bentuk
Tubuhnya. Janda Itu Sangat Terkejut.

Rupa Si Anak Itu Sangat Memprihatinkan. Bentuk Kepalanya Menyerupai Periuk Yang
Biasa Di Gunakan Untuk Menyimpan Air Atau Di Sebut Juga Kendil. Tetapi Ia Memiliki
Badan Yang Utuh. Anak Itu Di Beri Nama Joko Kendil.
Cerita Rakyat Jawa Tengah Joko Kendil

Meskipun Bentuk Tubuhnya Aneh. Joko Kendil Adalah Anak Yang Baik Hati Dan Rajin.
Seiring Berjalanya Waktu, Janda Tua Itu Semakin Menyanyangi Anak Angkatnya Itu
Yang Sudah Di Anggap Sebagai Anak Kandungnya Sendiri.

Kehidupan Janda Itu Sangat Berubah Semenjak Kehadiran Joko Kendil. Joko Kendil
Yang Rajin Selalu Membantunya Mengolah Kebun. Hasil Panennya Selalu Berlimpah
Ruah. Mereka Tidak Pernah Hidup Kekurangan.

Pada Suatu Sore, Ketika Sedang Beritirahat Setelah Berkebun. Joko Kendil Melihat
Kapal Layar Kerajaan. Joko Kendil Memperhatikan Kapal Tersebut Hingga Mendekat.
Dari Dalam Kapal Tersebut Terlihat Putri Raja Yang Sangat Cantik Jelita. Joko Kendil
Langsung Jatuh Cinta . Ia Langsung Memceritakan Perasaannya Kepada Ibunya.

Pada Suatu Hari. Kerajaan Mengadakan Sayembara. Isi Sayembara Tersebut


Adalah Barang Siapa Yang Mampu Menemukan Dan Membawa Gamelan Lokananta
Maka Ia Akan Di Nikahkan Dengan Putri Raja. Siapa Pun Boleh Mengikuti Sayembara
Ini. Asalkan Orang Tersebut Mampu Melakukannya.

Joko Kendil Mendengar Sayembara Tersebut Dan Langsung Memohon Kepada Ibunya
Agar Di Perbolehkan Untuk Mengikuti Sayembara Itu. Ibunya Sempat Melarang Karena
Hal Itu Sangatlah Mustahil. Ibunya Merasa Joko Kendil Tidak Mungkin Mendapatkan
Gamelan Yang Di Maksud Oleh Raja. Namun, Joko Kendil Tetap Memaksa. Akhirnya
Ibunya Mengalah Dan Membawa Joko Kendil Ke Istana.

Di Istana Semua Orang Yang Melhat Joko Kendil Mencemooh Dan Menertawakan.
Namun, Joko Kendil Tetap Bersikap Tenang. Lagi Pula, Putri Raja Juga Tidak
Keberatan Jika Joko Kendil Menjadi Salah Satu Peserta Dari Sayembara.
Setelah Semua Peserta Siap. Raja Memerintahkan Mereka Untuk Mengeluarkan
Gamelan Lokananta Yang Telah Di Janjikan. Ibunya Sudah Mulai Khawatir Karena Joko
Kendil Sama Sekali Tidak Membawa Seperangkat Gamelan. Joko Kendil Menenangkan
Ibunya. Lalu, Ia Mengucapkan Sebuah Mantra. Tiba-Tiba Munculah Seperangkat
Gamelan Yang Sangat Indah Dan Mempesona.

Dari Seluruh Peserta Yang Sudah Di Uji Tidak Ada Satupun Gamelan Yang Benar-
Benar Merupakan Gamelan Lokananta. Namun, Tiba-Tiba, Terdengar Alunan Merdu
Sebuah Gamelan. Gamelan Itu Adalah Milik Joko Kendil.

Semua Orang Terpukau Dengan Ke Indahan Bunyi-Bunyian Yang Keluar Dari Gamelan
Itu. Maka Terpilihlah Joko Kendil Sebagai Pemenangnya Dan Ia Akan Di Nikahkan
Dengan Putri Raja Yang Sangat Cantik.

Pada Hari Pernikahan. Kedua Mempelai Duduk Di Kursi Pengantin Di Hadapan Seluruh
Undangan. Tiba-Tiba, Tanpa Di Sangka, Sang Putri Memeluk Joko Kendil Dengan
Sangat Erat Sampai Joko Sulit Untuk Bernapas.

Terjadilah Sebuah Peristiwa Yang Sangat Mengagetkan. Joko Kendil Yang Buruk Rupa
Berubah Menjadi Seorang Pangeran Yang Sangat Tampan. Melihat Kejadian Itu. Raja
Langsung Menjelaskan Kepada Semua Undangan. Sesungguhnya Maksud Di
Adakannya Sayembara Pada Waktu Itu, Karena Raja Mendapat Sebuah Bisikan Suci
Ketika Meminta Petunjuk Dalam Memilih Calon Suami Anaknya.

Dalam Bisikan Itu Di Sebutkan Bahwa Calon Menantu Raja Adalah Seorang Pangeran
Yang Sangat Tampan, Gagah Perkasa Dan Sakti. Berkat Kesaktianya Ia Akan
Menciptakan Gaamelan Lokananta Dari Kayangan. Selain Itu Putri Raja Juga Harus
Memeluk Calon Suaminya Pada Saat Duduk Di Pelaminan.

Raja Juga Menjelaskan Bahwa Joko Kendil Adalah Pangeran Yang Di Kutuk Oleh
Ayahnya Akibat Melanggar Larangan Ayahnya. Namun, Kutukan Itu Akan Berakhir Jika
Dapat Pelukan Dari Calon Istrinya Sebelum Mereka Sah Sebagai Suami Istri.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Jawa Tengah : Joko Kendil adalah

Begitulah Kisah Joko Kendil Yang Selama Hidupnya Sering Di Ejek Dan Di Cemooh Orang
Karena Fisiknya. Namun, Di Balik Itu Semua, Karena Kesabaran Ia Memperoleh
Kebahagian Yang Sangat Luar Biasa. Hidup Bahagia Selamanya Dengan Istri Yang Sangat
Cantik
Cerita Rakyat Ande Ande Lumut
Pada zaman dahulu, ada sebuah Kerajaan besar yang bernama Kerajaan Kahuripan.
Namun, untuk mencegah perang persaudaraan Kerajaan Kahuripan di bagi menjadi dua
Kerajaan, yaitu Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Suatu hari sebelum Raja
Erlangga meninggal, ia berpesan untuk menyatukan kembali kedua Kerajaan tersebut.

Akhirnya, kedua Kerajaan tersebut bersepakat untuk menyatukan kedua Kerajaan,


dengan cara menikahkan Pangeran dari Kerajaan Jenggala, yaitu Raden Panji
Asmarabangun. Dengan Putri cantik Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri.

Legenda Cerita Rakyat Ande Ande Lumut

Namun, keputusan untuk menikahkan Pangeran Raden Panji Asmarabangun dengan


Putri Sekartaji, di tentang oleh Ibu Tiri Putri Sekartaji. Karena Istri kedua dari kerajaan
Kediri menginginkan Putri kandungnya sendiri yang menjadi Ratu Jenggala. Akhirnya, ia
merencanakan untuk menculik dan menyembunyikan Putri Sekartaji dan ibu
kandungnya.

Suatu hari, Raden Panji datang ke Kerajaan Kediri untuk menikah dengan Dewi
Sekartaji. Namun, Putri Sekartaji sudah menghilang. Mengetahui hal itu Pangeran Panji
sangat kecewa. Namun, Ibu tiri Putri Sekartaji membujuknya untuk tetap
melangsungkan pernikahan tersebut. Putri Sekartaji di gantikan dengan Putri
kandungnya Intan Sari. Namun, Pangeran langsung menolak usulan tersebut.
Karena sangat kecewa, Pangeran Panji memutuskan untuk mencari Putri Sekar dan
Ibunya. Ia akhirnya mengganti namanya menjadi Ande-ande Lumut. Suatu hari, ia
menolong seorang Nenek yang sedang kesusahan yang bernama Mbok Randa.
Akhirnya, mbok Randa mengangkatnya sebagai anak angkat dan tinggal dirumah Mbok
Randa.

Suatu hari, Ande-ande Lumut meminta ibu angkatnya untuk mengumumkan bahwa ia
sedang mencari calon istri. Banyak gadis-gadis desa di sekitar desa Dadapan untuk
bertemu dan melamar Ande-ande Lumut. Namun, tidak seorangpun yang ia terima
untuk di jadikan istrinya.

Sementara, Putri Sekar dan ibunya Candrawulan berhasil membebaskan diri dari
sekapan ibu tirinya. Mereka pun mengirimkan pesan melalui Burung Merpati untuk di
sampai kepada Raja dari Kerajaan Kediri. Mengetahui bahwa Putri Sekar dan Ibunya
mengirimkan surat. Intan Sari dan Ibunya segera melarikan diri.

Putri Sekar sangat senang dan berniat untuk bertemu dengan Pangeran Panji. Namun,
ia pun kecewa karena Pangeran Panji sudah pergi berkelana. Ia pun memutuskan untuk
berkelana juga untuk mencari Pangeran Panji.

Suatu hari, ketika Putri Sekar tiba di rumah seorang janda yang mempunya tiga anak
gadis cantik. Nama ke tiga Janda tersebut adalah, Klenting Merah, Kelentin Biru dan
Klenting Ijo. Akhirnya, Putri Sekar pun mengganti namanya menjadi Klenting Kuning.

Mendengar berita yang bersumber dan desa Dadapan kabar itu menyebutkan jika Mbok
Randa mempunyai anak angkat, seorang pemuda yang sangat tampan wajahnya_
Ande-ande Lumut namanya. Ketampanan Ande-ande Lumut sangat terkenal menjadi
buah bibir dimana-rnana. Banyak gadis yang datang ke desa Dadapan untuk melamar
anak angkat Mbok Randa itu.

Kabar tentang Ande-ande Lumut sedang mencari Istri terdengar oleh ke ke empat gadis
cantik tersebut. Akhirnya, Janda tersebut menyuruh anak-anaknya untuk pergi menemui
Ande-Ande Lumut.
sungai luas yang harus disebrangi untuk bertemu ande-ande lumut

Suatu hari, mereka segera berangkat. Namun, mereka hanya pergi bertiga karena
Klenting Kuning mempunyai pekerjaan rumah yang belum selesai. Mereka bertiga saling
mendahului agar terpilih oleh Ande-ande Lumut. Namun, di tengah perjalanan mereka
sangat kebingungan karena harus menyebrang sungai. Di tengah kebingungan tersebut.
Tiba-tiba, muncullah. Pemuda bernama Yuyu Kakang. Ia menawarkan untuk
mengantarkan mereka menyebrang. Tapi, Yuyu Kakang mengajukan satu syarat. ‘’ Jika
sudah menyebrangkan kalian, maka perbolehkan aku untuk mencium kalian bertiga’’
pada awalnya mereka menolak. Namun, karena itu jalan satu-satunya mereka pun
terpaksa menyetujui persyaratan tersebut.

Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka langsung memperkenalkan diri satu


persatu. Melihat kedatangn ketiga gadis cantik tersebut, ia segera memanggil Ande-
ande Lumut. Namun, ia langsung menolak ketiga gadis tersebut.

Sementara itu, setelah menyelesaikan pekerjaannya Kleting Kuning. Kleting Kuning pun
juga berniat datang ke desa Dadapan Untuk bertemu dengan Ande-ande Lumut.
Keinginan itu disarnpaikannya kepada ibu angkatnya. Kleting Kuning berangkat
menyusul ketiga Kleting lainnya. Tibalah ia di tepi sungai. Ia pun merasa kebingungan
untuk menyebrang. Namun, lagi-lagi Yuyu Kangkang datang menawarkan bantuannya.
Sama seperti ketiga Klenting setelah di sebrangkan Klenting Kuning harus bersedia
untuk di cium. Klenring Kuning pun segera naik ke punggung Yuyu Kangkang.

Setelah mereka tiba di seberang, Kleting Kuning langsung membuka kotoran ayam yang
dibungkus daun pisang. Ia mengoleskannya pada kedua pipinya. Yuyu Kangkang
kemudian menagih janji. Kleting Kuning segera memasang pipinya yang diolesi kotoran
ayam. Yuyu Kakang pun marah dan menyuruhnya segera pergi.

Ande-ande Lumut menolak ke tiga Klenting karena telah di cium oleh Yuyu Kangkang.
Tiba-tiba, Ande-ande Lumut sangat terkejut ketika melihat kedatangan Klenting Kuning.
Mbok Randa sangat heran melihat sikap anak angkatnya. Banyak gadis-gadis cantik
yang datang untuk melamarnya. Namun, ia tolak dengan berbagai alasan. Tapi, melihat
Klenting Kuning yang berpakaian sangat kumal dan badannya yang sangat bau malah di
sambut dengan wajah bahagia dan berseri-seri.

Akhirnya, Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande-Ande Lumut menemui gadis itu.
Sementar, Kleting Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya,
Raden Panji Asmarabangun.

Akhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning langsung mengubah diri menjadi Putri
Sekartaji. Semua orang sangat terkejut melihat sosoknya yang sangat cantik. Ketiga
kakak angkatnya pun sangat terkejut ketika mengetahui jika sosok yang selama itu
mereka perlakukan dengan tidak baik itu ternyata Putri Sekartaji.

Tak lama kemudian, mereka di kejutkan oleh Ande-ande Lumut yang membuka dirinya.
Ia tidak lain adalah Pangeran Raden Panji. Kedua sejoli tersebut sangat bahagia karena
dapat bertemu kembali. Akhirnya, Raden Panji langsung membawa Putri Sekar dan ibu
angkatnya Mbok Randa ke Kerajaan Jenggala. Mereka pun segera melangsungkan
pernikahan.

Akhirnya Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala dapat bersatu kembali.

Pesan moral dari Legenda Cerita Rakyat Ande Ande Lumut adalah anak yang berbuat baik
akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di kemudian hari. Sedangkan anak yang
berbuat buruk akan mendapatkan kesedihan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai