Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari permsamaan reaksi tetapi hanya ditetukan
berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan kedalam rumus
kecepatan reaksi:
V = k (a)(b)
Dalam suatu laju orde reaksi dalam suatu komponen merupakan pangkat dari konsterasi komponen
itu, dalam hokum laju.
Reaksi tidak harus mempunyai orde bilangan bulat, demikian halnya dengan reaksi fase-fase. Contoh
jika reaksi mempunyai hokum laju
V=K[A]1/2[B]
Maka reaksi ini mempunyai orde ½ dalam A, orde pertama dalam B dan secara keseluruhan
mempunyai orde satu setengah. Jika hokum laju tidak berbentuk [A]x[B]y[C]z…..,, maka reaksi itu
tidak mempunyai orde. Hokum laju yang ditentukan secara eksperimen untuk reaksi fase gas:
H2+Br2 → 2HBr
Walaupun reaksi ini mempunyai orde pertma dalam H2, tetapi ordenya terhadap Br2, HBr dan
keseluruhan tidak tertentu(kecuali pada kondisi yang disederhanakan, seperti jika [Br2] >> K[HBr])
Hukum laju berasal dari eksperimen dan umumnya tidak dapat diduga dari persamaan reaksi.
Contohnya reaksi hydrogen dengan brom mempunyai stoikiometri sangat sederhana tetapi hokum
lanjutnya sangat rumit. Demikian pula dengan dekomposisi termal dari nitrogen (V) oksidasi
Dan reaksinya merupakan orde pertama . walaupun demikiran dalam beberapa kasus, hokum lajunya
menggambarkan stoikiometri reaksi. Inilah halnya dengan oksidasi nitrogen (II) oksidasi yang pada
kondisi tertentu mempunyai hokum laju orde ketiga:
Beberapa reaksi menaati laju reaksi ke nol dan karenanya mempunyai laju yang tidaj bergantungpada
konsentrasi reaktan. Jadi dekomposisi katalik pada wolfram panas tekanan tinggi mempunyai hokum
laju:PH3 terdekomposisi pada laju tetap sampai habis seluruhnya. Pada saat itulah reaksi berhenti
dengan tiba-tiba hanya reaksi heterogen yang dapat mempunyai hokum laju orde ke nol secara
keseluruhan.
V=k
A + B →C + D
Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi yang menunjukkan tingkat reaksi suatu zat.
Orde reaksi tidak ditentukan dari koefisien reaksi, tapi dari data eksperimen.
Orde reaksibiasanyamerupakan bilangan bulat positif, namun dapatbernilai pecahan, nol,
atau negative
Orde reaksi totaladalahpenjumlahanorde reaksi seluruh zat reaktan.
Pada orde reaksi nol, laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi zat (konstan).
Pada orde reaksi satu, pertambahan laju reaksi sama dengan perubahan konsentrasi zat.Apabila
konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya adalah n1lebih
besar.
Apabila konsentrasi reaktan reaksi orde satu dikali faktor n, maka nilai laju reaksinya
adalah n2 lebih besar.
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/lajur_kim2_5.pdf
contoh soal
V1
=K ¿ ¿
V2
10
=¿ ¿
20
1
=¿
2
x=1