TINJAUAN PUSTAKA
yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum
adalah berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak
hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik
Pemberian kekuasaan, atau yang sering disebut dengan hak ini, dilakukan
sebagai kumpulan peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu
10
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000), Hal. 74.
13
memberikan perlindungan terhadap hak-hak dari sesuatu yang
untuk itu setiap produk yang dihasilkan oleh legislatif harus senantiasa
11
Ibid, Hal. 54.
14
peraturan perundangundangan dengan maksud untuk mencegah
pelanggaran.
12
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia (Surabaya : PT. Bina
Ilmu, 1987), hal. 2.
15
didasarkan pada diskresi. Di indonesia belum ada pengaturan khusus
dan jujur serta bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan. Rasa
16
Keadilan harus dibangun sesuai dengan cita hukum (Rechtidee) dalam
sebagai Negara Hukum (The Rule of Law, ataupun Rechtsstaat) dalam arti
17
tercermin dalam perilaku sebagian terbesar masyarakatnya bahwa
18
masyarakat tertentu yang dapat diberi perlakuan khusus yang
lamban. Oleh karena itu, untuk menjamin ruang gerak bagi para
19
Hukum berfungsi sebagai pelindungan kepentingan manusia, agar
dengan adanya kepastian hukum masyarakat akan tertib, aman dan damai.
keadaan yang tata tentram raharja. Hukum dapat melindungi hak dan
20
Adanya aturan semacam itu dan pelaksanaan aturan tersebut menimbulkan
individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan
pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu
dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh
hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim yang lainnya
dan martabat manusia. Sarana perlindungan hukum ada dua bentuk, yaitu
perlindungan hukum:13
13
Satjipto Raharjo, Op. Cit, hal. 53.
21
1. Untuk tetap menjaga keluhuran harkat dan martabat jabatannya
pembuatan akta.
karena itu di dalam UUJN memuat aturan hukum yang salah satunya
22
dengan keyakinan bahwa ia akan mendapat nasehat-nasehat,
14
Habib Adjie, Kebatalan Dan Pembatalan Akta Notaris, (Bandung: reflika aditama,
2011), hal. 35
23
atau dihadapan Notaris merupakan suatu alat bukti yang
dokumen serta sidik jari penghadap pada minuta akta.” Hal ini
atau Hakim;
24
Berdasarkan ketentuan Pasal 66A tersebut, maka dalam proses
Indonesia;
25
POLRI Nomor: 01/MoU/PPINI/V/2006 yang intinya adalah untuk
5. Pengawasan Notaris;
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c dan Pasal 12 huruf c, yaitu perilaku
26
sehingga para Notaris kecil kemungkinan terkena dampak
Notarius ialah nama yang pada zaman Romawi, diberikan kepada orang-
15
R.Soegono Notodisoerjo, Hukum Notariat Di Indonesia Suatu Penjelasan, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1993). Hal 13.
27
kepentingan publik bukan untuk kepentingan diri Notaris sendiri. Oleh
penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang
oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau
pembuatan akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat
penunjukan (dalam hal ini adalah Departemen Hukum dan Hak Asasi
16
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia, Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun
2004 Tentang Jabatan Notaris, (Refika Aditama;Bandung, 2008) , hal. 13.
17
G.H.S Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), (Erlangga,
Jakarta, 1999), Hal, 41.
28
Manusia) untuk mengesahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian,
membuat suatu akta autentik, namun dalam hal ini pejabat yang dimaksud
18
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Cetakan ke-3, Jakarta, 1990, hal.618.
29
2.2.3 Kewajiban Notaris
16, yaitu:
minuta Akta;
menentukan lain;
yang memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) akta, dan jika
jumlah akta tidak dapat dimuat dalam satu buku, akta tersebut
dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat jumlah
30
Minuta Akta, bulan, dan tahun pembuatannya pada sampul setiap
buku;
8. Membuat daftar dari akta protes terhadap tidak dibayar atau tidak
paling sedikit 2 (dua) orang saksi dan ditandatangani pada saat itu
31
2.2.4 Tugas dan Wewenang Notaris
UUJN merujuk kepada Pasal 15 ayat (1), (2) dan ayat (3) UUJN.
sepanjang dikehendaki oleh para pihak atau menurut aturan hukum yang
wajib dibuat dalam bentuk akta autentik. Pembuatan akta tersebut harus
berwenang pula:
32
3. Membuat kopi dari asli surat-surat di bawah tangan berupa
akta;
atas bahwa wewenang Notaris yang utama adalah membuat akta autentik
yang berfungsi sebagai alat bukti yang sempurna. Suatu akta Notaris
1. Akta itu harus dibuat oleh atau di hadapan seorang pejabat umum;
2. Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-
undang;
3. Pejabat umum oleh atau di hadapan siapa akta itu dibuat, harus
33
Menurut G.H.S. Lumban Tobing, Wewenang Notaris meliputi 4 hal, yaitu:
dibuat itu;
Tidak semua akta dapat dibuat oleh Notaris. Akta-akta yang dapat
undangan.
bawah tangan.
dibuat;
34
Bagi setiap Notaris ditentukan wilayah jabatan sesuai dengan
akta itu;
Notaris tidak boleh membuat akta selama masih cuti atau dipecat
35
4. Merangkap sebagai pejabat Negara;
milik negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;
Notaris.
notaris adalah akta autentik yang dibuat oleh atau di hadapan notaris
menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan di dalam undang- undang
1. Akta autentik yang dibuat oleh pejabat umum disebut juga akta
relaas acten, yaitu akta yang berisikan berupa uraian notaris yang
36
dapat di ganggu gugat kecuali dengan menuduh bahwa akta itu
palsu.
akta partij acten atau akta para pihak, yaitu akta yang berisikan
atau menyuruh membuat akta itu, yang kebenaran isi akta tersebut
akta tersebut.
pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta di buatnya.
adalah akta yang sengaja dibuat untuk pembuktian oleh para pihak sendiri
pembuktiannya.
2004 Tentang Jabatan Notaris dalam pembuatan akta sesuai dengan pasal
37
3. Akhir atau penutup Akta.
1. Judul Akta;
2. Nomor Akta;
pengenal.
38
4. Uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam
jumlah perubahannya.
akta memuat jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Maksud dari pasal ini
perbedaan makna dalam halnya pembuatan akta berita acara/ akta relaas,
dimana menunjukkan suatu masa kurun waktu jam dan menit terjadinya
nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris, sesuai dengan Pasal 17 ayat
39
2.3 Tinjauan Umum Tentang Perseroan Terbatas
adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal
kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang
jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
19
https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas diakses pada tanggal 23 Mei 2019
Pukul 10.00 WIB.
40
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap
diterbitkan.20
pada cara menentukan modal, yaitu terbagi dalam saham dan istilah
20
https://www.startersinformatiecentrum.nl/rechtsvormen/naamloze-vennootschap/
diakses pada tanggal 23 Mei Pukul 14.00 WIB.
21
Ridwan Khairandy, “Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum”, Jurnal Hukum
Bisnis, Volume 26, Nomor 3, 2007, hal. 5.
41
Berikut pengertian perseroan terbatas menurut para ahli diantaranya,
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi
kepada cara menentukan modal, yaitu bagi dalam saham, dan istilah
22
Soedjono Dirjosisworo, HukumPerusahaan Mengenai Bentuk-bentuk Perusahaan
(badan usaha) di Indonesia, (Mandar Maju: Bandung, 1997), hal. 48.
23
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia. (PT. Citra Aditya Bakti:
Bandung, 2002), hal. 68.
24
H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, (Djambatan:
Jakarta, 1979), hal. 85.
42
1. Perjanjian dua orang atau lebih;
3. Modal Dasar;
43
2.3.3 Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas
Ada lima Prosedur yang harus dilalui oleh suatu perseroan. Kelima
Menteri Kehakiman.
4. Pendaftaran Perseroan;
44
2.3.4 Ciri-Ciri Perseroan Terbatas
yang mendasar antara badan usaha badan hukum dan badan usaha
(dua) pihak.
45
Fungsi didirikannya suatu Perseroan Terbatas adalah untuk
46
halnya dengan Perseroan Terutup. Berdasarkan Pasal 1 butir 1 UUPT
dapat ditarik arti apakah yang dimaksud dari Perseroan Terutup tersebut.
memenuhi kriteria jumlah pemegang saham (tiga ratus) dan modal yang
usaha dengan modal dasar (minimal lima puluh juta rupiah) yang mana
Berpegang kepada kontruksi arti berbeda inilah, maka secara natural dapat
memang berbeda.
1. Perseroan Tertutup
47
juga melalui proses hukum yang dikukuhkan berdasarkan keputusan
pemegang saham.
atau dijual kepada orang lain. Selain itu, pendirian perseroan ini juga
usaha tersebut.
25
Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas, (Bandung :
Nuansa Aulia, 2011), hal. 38.
48
1) Murni Tertutup
sebagai berikut:
tertentu saja;
26
Ibid., Hal. 39.
49
“saham istimewa”, hanya dapat dimiliki orang tertentu dan
2. Perseroan Publik
50
b. Memiliki modal disetor (gestort kapital, paid up capital)
publik.
3. Perseroan Terbuka
rupiah);
51
b. Perseroan yang melakukan penawaran umum (public
4. Perseroan Grup
52
1. Lebih dari 50% sahamnya dimiliki Induk Perusahaan
(Holding Company);
perusahaannya;
Terbatas, terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Direksi dan
53
mengenai Perseroan, baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris.
kepentingan Perseroan.
b. RUPS lainnya.
RUPS Tahunan
54
buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan
praktik sering dikenal sebagai RUPS Luar Biasa. RUPS Luar Biasa
Biasa, baik hal itu atas inisiatif Direksi maupun atas permintaan
55
kepentingan Perseroan pada saat itu. Misalnya saja, Perseroan akan
Perseroan dalam 1 (satu) tahun buku. RUPS Luar Biasa ini juga
27
https://irmadevita.com/2007/rapat-umum-pemegang-saham-perseroan/ diakses pada
tanggal 2 Agustus 2019 pada pukul 13.00 WIB
56
Sirkuler adalah pengambilan keputusan di luar RUPS, dalam
57
menandatangani circular resolution secara bulat tanpa terkecuali.
Dengan kata lain, hal-hal yang dapat diputuskan oleh RUPS juga
dilakukan dengan:
pemegang saham.
pemegang saham pun yang tidak setuju. Jika terjadi hal yang
2. Dewan Direksi
58
untuk melakukan perbuatan hukum tertentu atas nama Perseroan.
a. Dinyatakan pailit;
RUPS.
28
Wicaksono, Frans Satrio, Tanggung Jawab Pemegang Saham, Direksi, dan Komisari
Perseroan Terbatas (PT), (Jakarta : Visimedia, 2009), hal.78-79.
59
Dalam hal pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota
batalnya.
29
Ibid., Hal. 80.
60
sesuai dengan ketentuan. Anggota direksi tidak dapat dimintakan
kelalaiannya;
tujuan perseroan;
3. Dewan Komisaris
30
Ibid., Hal. 81.
61
Komisaris seperti juga Direksi, bisa terdiri dari satu orang anggota
atau bisa juga lebih. Dewan Komisaris yang terdiri lebih dari satu
Komisaris.
62
Hal ini dapat dilihat dari Pasal 77 UUPT mengatur bahwa
31
Suherman, Wardani Rizkianti, dan Muhammad Helmi, “The Strength of Prevention
from the Minutes of the Shareholders General Meeting Performed through Teleconcerence
Media”, International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding Vol 6 Bulan
Februari Tahun 2019, (https://ijmmu.com/index.php/ijmmu), hal. 5
63
Dari pasal 77 UUPT yang di atas, kita dapat melihat bahwa dalam
kegiatan RUPS tidak mesti dilakukan dengan cara bertatap muka secara
semua peserta dapat saling melihat dan mendengar secara langsung dalam
rapat.
77 ayat (1) UUPT harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan
dasar. Tempat pelaksanaan RUPS yang dimaksud dalam pasal 76 ayat (1) ,
permintaan:
64
saham dengan hak suara kecuali dalam anggaran dasar
2. Dewan komisaris.
Komisaris;
RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 79 ayat (5)
65
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan
RUPS dialkukan dengan Surat Tercatat dan/atau Iklan dalam Surat Kabar.
waktu, tempat, dan mata acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan
diadakan.
1. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu
perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir
4. RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah dan berhak
pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir
66
pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
ketiga dilangsungkan;
RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat dan keputusan atas
mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat.
dibuat dan ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit satu orang
pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. Tanda tangan
67
sebagaimana yang dimaksud tersebut tidak disyaratkan apabila risalah
RUPS dibuat dengan akta notaris atau akta berita acara (relaas acten).
di luar RUPS dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara
tertulis usul yang akan diputuskan oleh pemegang saham dan usul tersebut
disetujui secara tertulis oleh seluruh pemegang saham. Namun tidak ada
saham tersebut.
(“UU ITE”) telah memmberikan peluang untuk terciptanya konsep cyber notary,
di dalamnya telah mengatur beberapa hal penting yang berkaitan dengan konsep
68
tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang
memahaminya.
lainnya.
peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses,
simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat
adanya pelaksanaan konsep cyber notary, namun belum mengatur secara spesifik
69
elektronik. Telekonferensi merupakan suatu perbuatan hukum yang sebagaimana
diantara dua orang atau lebih atau mesin yang dihubungkan dengan suatu sistem
konferensi audio atau konferensi video. Konferensi audio merupakan salah satu
didalamnya, dengan audio kenferensi ini, seseorang dapat berbicara dengan lebih
(video) dan saling mendengar melalui peralatan kamera, monitor, atau pengeras
suara masing-masing.
bersama. Konsep konferensi video sama seperti percakapan antara dua orang
satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain pengiriman audio dan
70
RUPS melalui media telekonferensi sangat erat kaitannya dengan informasi
yang dianggap sah sehingga memiliki kekuatan hukum sebagai alat bukti, namun
bukti elektronik tersebut tidak dapat digunakan dalam hal khusus yang menurut
Umum yang berwenang atau Notaris. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah merupakan alat bukti hukum
tertulis; dan
dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh
71